Anda di halaman 1dari 4

Tugas Akhir M2 :

Pengembangan Profesi Guru

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh!


Kompetensi meliputi 4 hal yaitu kompetensi pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi professional.
a. Kompetensi Pedagodik
Kompetensi pedagodik merupakan kemampuan guru untuk memahami peserta didik dan
pengelolaan pembelajaran dimulai dari merencanakan, melaksanakan, evaluasi, bahkan
refleksi. Secara umum kompetensi pedagogik ini meliputi ; (a)menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (b)
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (c)
mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembanganyang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e)
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (f)
memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensiyang dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (i)
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar, (j) melakukan
tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap. Stabil, dewasa, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik dan
berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian meliputi ; (a) bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, (b) menampilkan diri sebagai
pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (c)
menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (d)
menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri, (e) menjungjung tinggi kode etik profesi guru.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan guru/pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenada kependidikan, orangtua siswa dan masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial juga memiliki subkompetensi sebagai berikut.

Pertama, bersikap inkulsif, bertidak objektif, serta tida diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi,
seperti ; (1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran, (2) tidak bersikap diskriminatif
terhadap peserta didik, teman sejawat, orangtua peserta didik dan lingkungan sekolah
karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi.

Kedua, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukkan dengan cara; (1)
berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik,
dan efektif, (2) berkomunikasi dengan orangtua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik dan efektif, (3) memgikutsertakan orangtua peserta didik dan masyarakat dalam
program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

Ketiga, beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memilih
keragaman sosial budaya. Kemampuan ini ditunjukkan dengan; (1) beradaptasi dengan
lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik,
termasuk memahami bahasa daerah setempat, (2) melaksanakan berbagai program dalam
lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah
yang bersangkutan.

Keempat, berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain, seperti; (1) berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah,
dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan, (2) mengomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas
profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

d. Kompetensi Professional
Kompetensi professional yaitu kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi
pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam, serta menambah wawasan keilmuan
sebagai guru. Subkompetensi dari kompetensi professional yaitu sebagai berikut.
Pertama, menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir kelimuan yang
mendukungmata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
Kedua, menguasi standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran yang
diampu.
Ketiga, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Keempat, mengembangkan keprofessionalan secara berkelanjutan dengn melakukan
tindakan reflektif.
Kelima, menfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
Di abad 21 guru dan siswa sama-sama dihadapkan oleh hal baru yang tidak lepas dari
perkembangan teknologi. Oleh karena itu baik guru maupun siswa sama-sama harus memiliki
keterampilan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan
Creativity and Inovation).
(1) Critical thinking (berpikir kritis), merupakan kemampuan untuk memahami sebuah
masalah yang kompleks, mengoneksikan informasi satu dengan lainnya, sehingga
muncuk berbagai perspektif dan menemukan solusi dari suatu permasalahan.
(2) Collaboration (kolaborasi), merupakan kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak
laim, dengan ketersediaan teknologi, peluang untuk berkolaborasi dengan pihak lain
semakin terbuka tanpa terbatasi oleh jarak.
(3) Communication (komunikasi), merupakan kemampuan untuk saling mentransfer
informasi, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan perkembangan teknologi saat ini,
komunikasi jarak jauh bukanlah jadi hal yang menyulitkan, sehingga memudahkan guru
untuk bisa berkomunikasi dengan siapapun dan di belahan dunia manapun.
(4) Ceativity (Kreativitas), merupakan kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan,
serta menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain. Bisa juga sebagai
kemampuan untuk menciptakan penggabungan baru.
Keterampilan-keterampilan di atas sudah semestinya tercermin dalam setiap pembelajaran yang
akan dilaksanakan oleh seorang guru.

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan!


Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3 komponen, yaitu pengembangan
diri, publikasi ilmiah, dn karya inovatif.
a. Pengembangan diri
Dalam rangka pengembangan diri untuk meningkatkan profesionalismenya, guru dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut.
(1) Mengikuti diklat pengembangan media di Lembaga Penjamin Mutu pendidikan (Diklat
Fungsional).
(2) Mengikuti Kelompok Kerja Guru (KKG). Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),
kelompok kajian, diskusi terbatas, simposium, bedah buku, video conference, dan
sebagainya.
(3) Melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), bertujuan untuk meningkatkan mutu
pembelajaransekaligus meningkatkan profesionalisme guru.
b. Publikasi ilmiah
Publikasi berupa karya tulis ilmiah yang disampaikan melalui kegiatan presentasi karya
ilmiah, menjadi narasumber, dan publikasi hasil penelitian dan gagasan inovatif. Publikasi
ilmiah bisa mencakup karya-karya sebagai berikut.
(1) Laporan hasil penelitian bidng pendidikan yang diterbitkan dalam bentuk nuku, jurnal
ilmiah, atau bisa juga diseminarkan.
(2) Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal.
(3) Publikasi buku teks pelajaran atau pedoman guru.
(4) Modul diklat pembelajaran per semester.
(5) Buku dalam bidang pendidikan.
Karya tulis ilmiah atau buku yang diterbitkan haruslah diterbitkan oleh penerbitan yang ber-
ISBN dan lolos penilaian BSNP.
c. Karya inovatif
Karya inovatif merupakan sebuat penemuan baru, hasil dari pengembangam atau modifikasi
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di
sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi. Karya inovatif juga
mencakup :
(1) Penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks atau sederhana.
(2) Penemuan penciptaan atau pengembangan karya seni kategori kompleks atau
sederhana.
(3) Pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/-praktikum kategori kompleks atau
sederhana.
(4) Penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat provinsi maupun
nasional.

Anda mungkin juga menyukai