Geofisika menggunakan pembuatan seismik seismogram dari data log yang sudah diedit untuk dasaran data yang dipercaya. Interpretasi strukturan dari seismic sections meilbatkan identifikasi horizon reflektif dan pengambilan seismic travel times untuk setiap trace pada masing-masing horizon. Peta dibuat untuk setiap horizon dengan data waktu dan kedalaman selanjutnya. Terkadang memilih waktu horizon yang tepat sulit, karena batas bed boundary mungkin tidak berada di puncak atau lembah trace seismik. Sintetik seismogram sering digunakan untuk mengkalibrasi pemilihan waktu tersebut. Langkah untuk membuat sintetik seismogram sebagai berikut : a. Edit log sonic dan densitar dari borehole dan kesalahan perekaman berdasarkan trend daerah, offset logs, dan model matematis dari respon log b. Modelkan log sonic dan densitas dalam formasi yang telah terpengaruh dari invasi atau alterasi batuan berdasarkan analisa komprehensif kuantitas log c. Modelkan efek dalam karbonat yang disebabkan oleh jenis porositas atau kontras densitas berdasarkan analisa log dan data geologi d. Integrasikan log sonic yang sudah dimodelkan dan diedit e. Interpolasi nilai kenaikan waktu yang sama untuk nilai sonic dan denstias (dari log lainnya) dari data kedalaman f. Hitung akustik impedance dan koefisien refleksi dari log yang sudah dimodelkan dan diedit g. Kemudian menghasilkan wavelet yang sesuai h. Konvolusi wavelet tersebut dengan koefisien refleksi i. Plot sintetik seismogram pada skala waktu yang sesuai j. Cek hasil real data seismik k. Perbaiki log yang sudah diedit atau dimodellkan apda interval yang tidak cocok dengan real seismic atau perbaiki saat seismic processing atau rubah karakteristik wavelet l. Buat mode “bagaimana jika” untuk menguji interpretasi alternatif dan sensitivitas fluida, porositas, dan asumsi litologi serta bentuk wavelet dan frekuensi m. Modelkan kembali zona yang tidak terikat dengan waktu, amplitudo, atau karakter, dan periksa kembali jika memungkinkan wavelet yang akan digunakan berdasarkan frekuensi dan fase terukur dari data seismik yang mencoba untuk dicocokkan. Seismik wavelet dapat diekstrasi dari data seismik real dengan autokorelasi dari trace seismik. Jika tidak dilakukan, wavelet dapat dihasilkan dari berbagai persamaan matematis, atau dengan filtering impulse unit dengan bandpass filter
2. Jelaskan dari Fluid subtitution
Substitusi fluida adalah bagian penting dari analisis fisika batuan seismik (mis., AVO, analisis 4D), yang menyediakan alat untuk identifikasi dan kuantifikasi fluida di reservoir. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan persamaan Gassmann (Gassmann, 1951). Banyak penulis (Batzle dan Wang, 1992; Berryman, 1999; Wang, 2001; Smith et al., 2003; Russell et al., 2003; Han dan Batzle, 2004) telah membahas formulasi, kekuatan dan keterbatasan substitusi cairan Gassmann . Namun diskusi komprehensif tentang hal ini agak kurang. Dalam tulisan ini saya menyajikan formulasi eksplisit, algoritma dan kode matlab (program komputer) untuk substitusi fluida Gassmann. Tujuan substitusi fluida adalah untuk memodelkan sifat seismik (kecepatan seismik) dan kepadatan reservoir pada kondisi reservoir tertentu (misalnya, tekanan, suhu, porositas, jenis mineral, dan salinitas air) dan saturasi cairan pori seperti air 100% saturasi atau hidrokarbon dengan hanya saturasi minyak atau gas saja. Kecepatan seismik material isotropik dapat diperkirakan menggunakan moduli dan densitas batuan yang diketahui.
Variasi amplitudo refleksi seismik terhadap offset
bergantung pada paramater intrinsik batuan seperti kecepatan gelombang kompresi (Vp), kecepatan gelombang geser (Vs), densitas, anisotropy , dan atenuasi. Parameter seismik batuan, dipengaruhi oleh banyak faktor seperti: tekanan, temperatur, saturasi, jenis fluida, dll. Pemahaman hubungan antara parameter-parameter ini (Vp, Vs, densitas, dll) dan sifat batuan seperti litologi, porositas, dan kandungan fluida pori diperlukan untuk mengekstrak secara kuantitatif informasi sifat batuan