Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu
tumbuhan maupun hewan. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri
tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup dan
ekosistem. Gejala kehidupan melahirkan berbagai pandangan tentang asal
mula makhluk hidup. Beberapa pakar menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati (teori abiogenesis). Dalam teori ini menganggap
bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan atau terbentuk secara
sendirinya. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles. Teori tersebut dibantah oleh
kenyataan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lainnya (teori
biogenesis). Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme
evolusi.

Makhluk hidup terutama manusia berkembang dari waktu ke waktu,


tumbuh dan berkembang dengan permasalahan dan tantangan yang ada
disekitarnya. Semakin maju dunia ini semakin besar permasalahan dan
tantangan yang dihadapi manusia mulai dari dalam dan dari luar.
Permasalahan dan tantangan dari dalam diri manusia itu sendiri meliputi
kebutuhan psikologis dan fisik, sedangkan dari luar meliputi bisa tidaknya
manusia mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena
itu, perlu adanya pembahasan tentang masalah keanekaragaman makhluk
hidup dan permasalahan yang terjadi serta tantangan yang harus dihadapi.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
keanekaragaman makhluk hidup terutama manusia beserta permasalahan dan
tantangan yang ditimbulkan oleh keanekaragaman tersebut.

1
BAB II
KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP,EKOSISTEM ALAM,
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

A. Asal Mula Kehidupan

Gejala kehidupan melahirkan berbagai pandangan tentang asal mula


makhluk hidup. Beberapa pakar menyatakan bahwa makhluk hidup berasal
dari benda mati (teori abiogenesis). Dalam teori ini menganggap bahwa
makhluk hidup terbentuk secara spontan atau terbentuk secara sendirinya.
Paham ini dipelopori oleh Aristoteles. Teori tersebut dibantah oleh kenyataan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lainnya (teori biogenesis).
Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme evolusi.

B. Manusia, Keseragaman dan Kesederajataan

Keragaman menurut KBBI, artinya: 1) tingkah laku; 2) macam, jenis; 3)


lagu; musik; langgam: 4) warna, corak, ragi; 5) (ling) laras (tata bahasa).
Keragaman yang dimaksud disini adalah kondisi dalam masyarakat yang
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang. Kesederajatan
menurut KBBI artinya adalah samatingkatan (pangkat, kedudukan).
Kesederajatan yang dimaksud disini adalah kondisi perbedaan dan keragaman
yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu
tingkatan hierarki.

Unsur-unsur keragaman dalam masyarakat Indonesia antara lain adalah


suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi dan politik, tata karma,
kesenjangan ekonomi, kesenjangan social. Berdirinya Indonesia
dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk, baik secara etnis,
geografis. Ada beberapa masalah yang mungkin menggoyahkan persatuan dan
kesatuan bangsa, seperti: disharmonisasi, tidak adanya penyesuaian atas
keragaman antara manusia dengan lingkungannya, perilaku diskriminatif
terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu, serta eksklusivisme,

2
rasialis, bersumber dari superioritas diri. Hal yang dapat dilakukan untuk
memperkecil masalah tersebut, seperti: semangat religious, semangat
nasionalisme dan semangat pluralisme.
Faktor utama penyebab diskriminasi antara lain : kegagalan
kepemimpinan, krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis politik,
krisis social, demoralisasi tentara dan polisi dan intervensi asing. Masyarakat
Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa
dengan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan
yang sama disebut Kebudayaan Nasional.

C. Manusia dan Kegelisahan


1. Kegelisahan

Kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang yang


tidak tentram hati dan perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar, ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Ada tiga macam kecemasan
yaitu kecemasan akan kenyataan, kecemasan neurotic atau syaraf, dan
kecemasan moril. Salah satu reaksi langsung dari kecemasan adalah stress.
Secara harafiah stress adalah tekanan. Ada tiga tingkatan stress atau kadar
stress yaitu stress maha besar, stress situasional, dan stress kronik,
sedangkan penyebab dari stress juga ada tiga yaitu ancaman perkelahian
mati-matian, masalah mencari makanan yang mencukupi serta masalh yang
menghantui kebanyakan orang serperti takut mati. Pengaruh stress dalam
kehidupan sangatlah besar, dikarenakan stress memudahkan terjadinya
penyakit-penyakit sebagai akibat dari organ tubuh yang diforsir untuk
menangani tantangan-tantangan ataupun rangsangan.

2. Keterasingan

Keterasingan bearti tersendiri atau terpisah sendiri. Keterasingan disini


dititikberatkan pada fisik. Sebab-sebab terjadinya seseorang harus
mengalami keterasingan yaitu akibat dari pelanggaran, cacat tubuh, dan

3
perbedaan social-ekonomi yang mencolok. Perbedaan social ekonomi
disebut sebagai pelapisan masyarakat atau stratifikasi masyarakat. Pelapisan
ini dapat bersifat tertutup (closed social stratification) dan terbuka. (open
social stratification). Dalam sistem pelapisan masyarakat ini ada empat
ukuran sehingga terjadi pelapisan yaitu ukuran kekayaan, kekuasaan,
kehormatan, dan pendidikan.

3. Kesepian
Kesepian bearti merasa sunyi dan tidak berteman. Dalam kesepian ini
dititikberatkan dalm hal psikis walaupun factor fisik juga berlaku. Gejala
yang bisa terlihat seperti pandangan mata kosong, tidak tanggap betul
terhadap apa yang terjadi disekitarnya. Sehingga respon dari dirinya dalam
bentuk teguran akan membuatnya mudah terkejut. Kesepian makin jelas
bilamana seseorang merasa kesepian dalam keramaian. Penyebab dari
kesepian adalah terpisah dari orang yang dikasihinya, akibat dari
keterasingan dan penyebab terakhir adalah tidak memiliki atau tidak mau
melakukan suatu kegiatan yang mengarahkan pada pemikiran-pemikiran
negative yang dapat merugikan diri sendiri. Cara mengatasi kesepian adalah
melakukan hal-hal yang sifatnya positif yang dilandasi oleh pemikiran
positif, (positive thinking). Akibat yang ditimbulkan dari rasa kesepian ini
adalah rasa rendah diri (minderwaardigheids complex), yang mana pada
hakekatnya adalah orang yang cinta diri (self love). Cara mengatasainya
seperti mencari sebab mengapa ia merasa rendah diri, lalu langkah
berikutnya yakinlah pada diri anda sendiri bahwa anda mampu
mengatasinya.

4. Ketidak pastian

Ketidakpastian bearti tidak pasti, merupakan hal yang tidak menentu


selalu dalam keragu-raguan, kebimbangan, atau kebingungan serta
mengalami kegelisahan. Dan dalam tempo yang lama dapat menyebabkan

4
stress. Ketidakpastian dapat dijumpai dalam beberapa hal, diantaranya
adalah dalam menentukan pilihan, pada saat-saat harus menunggu, dan
kepastian dalam bidang hukum. Mengatasi ketidakpastian diperlukan
adanya suatu keputusan (decision), agar sesuatu menjadi pasti dan
diharapkan bahwa setelah diambil suatu keputusan, ketidakpastian dapat
hilang.

D. Manusia dan Harapan

1. Harapan

Harapan bearti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan


(expectation) merupakan keinginan yang hendak dicapai pada masa dating,
tidak lepas dari masa sekarang dan masa lampau seseorang. Ketiga hal ini
semacam garis lurus yang meningkat (progresif linier). Manusia memiliki
dorongan untuk memiliki kebutuhan mutlak yaitu kebutuhan material dan
spiritual. Kebutuhan material untuk jasmani merupakan kebutuhan
fisiologis, sedangkan spiritual untuk rohani merupakan psikologis. Untuk
mencapai semua itu harus ada kemauan. Proses kemauan itu dibedakan
atas motif dan penentuan. Lalu dilakukan kegiatan atau tindakan untuk
mencapai semua itu. Harapan tanpa ada usaha untuk mencapainya akan
menjadi khayalan saja yang dapat menjurus pada frustasi atau stress.

2. Kepercayaan

Kepercayaaan bearti menganggap atau mengakui bahwa memang


benar yang menyangkut masalah rohani. Dalam hubungannya dengan
harapan, maka kepercayaan yang dikemukakan. Ada tiga macam
kepercayaan : kepercayaan pada diri sendiri, pada orang lain dan pada
Tuhan. Tipe kepribadian berdasarkan kepercayaan pada diri sendri ada dua
yaitu sangunikus dan melankilikus. Dalam kepercayaan pada orang lain

5
ada perasaaan bermasyarakat (Gemeinschaftsgefuhl) yaitu rasa mengabdi
pada masyarakat, menyesuaikan diri terhadap masyarakat dan
mendahulukan kepentingan umum dia atas kepentingannya sendiri. Tetapi
kenyataannya dorongan penonjolan diri dan dorongan berkuasa
(Geltungstrieb) merupakan pengabdian diri sendiri akibat self love, juga
terdapat perasaan superior terhadap orang lain.

3. Harapan Terakhir

Segala sesuatu yang ada di bumi semuanya berasal dari Tuhan.


Manusia yang terdiri dari jasmani memperoleh dorongan untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya yang bersifat kebendaan, sedangkan kebutuhan rohani
dicukupi dengan hal-hal yang sifatnya rohani istimewa keagamaan Dengan
pengetahuan dan pengertian agama tentang kehidupan abadi setelah orang
meningga, manusia menjalankan ibadahnya. Kehidupan dunia yang
sifatnya sementara dikalahkannya demi kehidupan abadi di akhirat, karena
tau kebahagiaan di syurga. Kebahagiaan di syurga inilahh yang menjadi
harapan terakhir manusia.

E. Manusia, Sains dan Teknologi

Dalam setiap bermasyarakat dan berbudaya selalu terdapat ilmu


pengetahuan dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta
digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi , mengolah dan
memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia.

6
BAB III
MANUSIA DAN PERMASALAHAN KEHIDUPAN

Gejala kehidupan melahirkan berbagai pandangan tentang asal mula


makhluk hidup. Beberapa pakar menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati (teori abiogenesis). Teori tersebut dibantah oleh kenyataan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lainnya (teori biogenesis). Secara
normative dan fisiolofis menyatakan bahwa asal mula kehidupan manusia di bumi
diciptakan oleh Allah swt. Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya
mekanisme evolusi. Kehidupan dimuka bumi ini terkait dengan kehidupan
lingkungan hidup dan proses pelestariannya.

Manusia dari zaman purba hingga sekarang hidup berdasarkan dorongan-


dorongan yang kuat karena memiliki kebutuhan mutlak yaitu kebutuhan material
dan spiritual. Kebutuhan material untuk jasmani merupakan kebutuhan fisiologis,
sedangkan spiritual untuk rohani merupakan psikologis. Untuk mencapai semua
itu harus ada kemauan. Proses kemauan itu dibedakan atas motif dan penentuan.
Lalu dilakukan kegiatan atau tindakan untuk mencapai semua itu. Dalam proses
pencapaian itu manusia sering berhadapan dengan permasalahan-permasalahan
yang muncul dari dalam diri sendiri maupun dari luar.

Permasalahan dari luar bisa dikatakan dari lingkungan. Masyarakat di


Indonesia yang mempunyai keanekaragaman mulai dari suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, ideologi dan politik, tata karma, kesenjangan ekonomi, dan
kesenjangan social. Berdirinya Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang
demikian majemuk, baik secara etnis, maupun geografis. Ada beberapa masalah
yang mungkin menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa, seperti:
disharmonisasi, tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan
lingkungannya, perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat
tertentu, serta eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri. Hal yang
dapat dilakukan untuk memperkecil masalah tersebut, seperti: semangat religious,
semangat nasionalisme dan semangat pluralisme.

7
Dalam setiap bermasyarakat dan berbudaya selalu terdapat ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan
sebagai alat untuk mengeksploitasi , mengolah dan memanfaatkannya untuk
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Dan sebagai manusia di era
globalisasi ini kemajuan IPTEK menjadi tantangan bagi manusia agar bisa
menguasainya.

Permasalahan dari dalam yaitu terdapat pada diri manusia itu sendiri.
Manusia karena ingin memenuhi kebutuhannya melakukan berbagai kegiatan dan
pengharapan agar kehidupannya menjadi lebih baik kedepannya. Tapi dalam
proses pencapaian cita-cita dan harapan ini apabila tidak tercapai, maka sifat-sifat
psikologis yang terasa. Harapan tanpa ada usaha untuk mencapainya akan menjadi
khayalan saja yang dapat menjurus pada frustasi atau stress. Stress dapat
mengakibatkan kecemasan, dan kecemasan mengakibatkan kegelisahan.

Dampak psikologis lain yang bisa terjadi seperti keterasingan (fisik),


kesepian (mental), ketidakpastian juga ketidakpercayaan akan timbul. Dari semua
itu, maka manusia harus mengambil langkah yang sifatnya positif dan juga selalu
berpikiran positif yaitu pikiran bahwa kehidupan dunia ini sifatnya hanya
sementara, sedangkan yang abadi adalah akhirat dimana kebahagiaan syurga
adalah harapan terakhir bagi kita manusia.

8
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Keanekaragaman makhluk hidup terdiri dari hewan, tanaman dan


manusia. Khususnya manusia di sini, keanekaragaman terjadi dari berbagai
aspek kehidupan, mulai dari kehidupan bermasyarakat juga dari kehidupan
pribadi. Keanekaragaman dalam lingkup manusia ini sering menimbulkan
permasalahan juga tantangan. Dari factor bermasyarakat sering terjadi
diskriminasi pada kelompok-kelompok tertentu yang menyebabkan seseorang
menjadi stress, cemas bahkan gelisah yang menimbulkan keterasingan serta
kesepian. Tidak adanya penyesuaian dalam keberagaman juga menjadi faktor
yang merusak keanaekaragaman dalam persatuan bangsa. Untuk mengatasi hal
ini perlu ditingkatkan semangat religious, semangat nasionalisme dan
semangat pluralisme.

B. Saran

Keragaman manusia sebagai individu atau kelompok adalah realita


yang harus dihadapi, karena sebagai individu pasti berbeda antara satu dengan
yang lain. Demikian pula sebagai suatu masyarakat yang berbeda dengan
masyarakat lainnya, untuk menghindari timbulnya konflik maka perlu
dibangun sikap positif dari diri sendiri untuk menghargai dan menghormati
keberagaman yang ada di dalam masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bainar, Hajjah, dkk. 2006. Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar. Jakarta:
Jenki Satria.

Setiadi, Elly M, dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group (Edisi kedua Cetakan V).

Sulismadi, dkk. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.

Widyosiswoyo, Supartono. 1987. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Pandega Widya


Caraka.

10

Anda mungkin juga menyukai