PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu
tumbuhan maupun hewan. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri
tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup dan
ekosistem. Gejala kehidupan melahirkan berbagai pandangan tentang asal
mula makhluk hidup. Beberapa pakar menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati (teori abiogenesis). Dalam teori ini menganggap
bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan atau terbentuk secara
sendirinya. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles. Teori tersebut dibantah oleh
kenyataan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lainnya (teori
biogenesis). Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme
evolusi.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
keanekaragaman makhluk hidup terutama manusia beserta permasalahan dan
tantangan yang ditimbulkan oleh keanekaragaman tersebut.
1
BAB II
KEANEKARAGAMAN MAKLUK HIDUP,EKOSISTEM ALAM,
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
2
rasialis, bersumber dari superioritas diri. Hal yang dapat dilakukan untuk
memperkecil masalah tersebut, seperti: semangat religious, semangat
nasionalisme dan semangat pluralisme.
Faktor utama penyebab diskriminasi antara lain : kegagalan
kepemimpinan, krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis politik,
krisis social, demoralisasi tentara dan polisi dan intervensi asing. Masyarakat
Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa
dengan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan
yang sama disebut Kebudayaan Nasional.
2. Keterasingan
3
perbedaan social-ekonomi yang mencolok. Perbedaan social ekonomi
disebut sebagai pelapisan masyarakat atau stratifikasi masyarakat. Pelapisan
ini dapat bersifat tertutup (closed social stratification) dan terbuka. (open
social stratification). Dalam sistem pelapisan masyarakat ini ada empat
ukuran sehingga terjadi pelapisan yaitu ukuran kekayaan, kekuasaan,
kehormatan, dan pendidikan.
3. Kesepian
Kesepian bearti merasa sunyi dan tidak berteman. Dalam kesepian ini
dititikberatkan dalm hal psikis walaupun factor fisik juga berlaku. Gejala
yang bisa terlihat seperti pandangan mata kosong, tidak tanggap betul
terhadap apa yang terjadi disekitarnya. Sehingga respon dari dirinya dalam
bentuk teguran akan membuatnya mudah terkejut. Kesepian makin jelas
bilamana seseorang merasa kesepian dalam keramaian. Penyebab dari
kesepian adalah terpisah dari orang yang dikasihinya, akibat dari
keterasingan dan penyebab terakhir adalah tidak memiliki atau tidak mau
melakukan suatu kegiatan yang mengarahkan pada pemikiran-pemikiran
negative yang dapat merugikan diri sendiri. Cara mengatasi kesepian adalah
melakukan hal-hal yang sifatnya positif yang dilandasi oleh pemikiran
positif, (positive thinking). Akibat yang ditimbulkan dari rasa kesepian ini
adalah rasa rendah diri (minderwaardigheids complex), yang mana pada
hakekatnya adalah orang yang cinta diri (self love). Cara mengatasainya
seperti mencari sebab mengapa ia merasa rendah diri, lalu langkah
berikutnya yakinlah pada diri anda sendiri bahwa anda mampu
mengatasinya.
4. Ketidak pastian
4
stress. Ketidakpastian dapat dijumpai dalam beberapa hal, diantaranya
adalah dalam menentukan pilihan, pada saat-saat harus menunggu, dan
kepastian dalam bidang hukum. Mengatasi ketidakpastian diperlukan
adanya suatu keputusan (decision), agar sesuatu menjadi pasti dan
diharapkan bahwa setelah diambil suatu keputusan, ketidakpastian dapat
hilang.
1. Harapan
2. Kepercayaan
5
ada perasaaan bermasyarakat (Gemeinschaftsgefuhl) yaitu rasa mengabdi
pada masyarakat, menyesuaikan diri terhadap masyarakat dan
mendahulukan kepentingan umum dia atas kepentingannya sendiri. Tetapi
kenyataannya dorongan penonjolan diri dan dorongan berkuasa
(Geltungstrieb) merupakan pengabdian diri sendiri akibat self love, juga
terdapat perasaan superior terhadap orang lain.
3. Harapan Terakhir
6
BAB III
MANUSIA DAN PERMASALAHAN KEHIDUPAN
7
Dalam setiap bermasyarakat dan berbudaya selalu terdapat ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan
sebagai alat untuk mengeksploitasi , mengolah dan memanfaatkannya untuk
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Dan sebagai manusia di era
globalisasi ini kemajuan IPTEK menjadi tantangan bagi manusia agar bisa
menguasainya.
Permasalahan dari dalam yaitu terdapat pada diri manusia itu sendiri.
Manusia karena ingin memenuhi kebutuhannya melakukan berbagai kegiatan dan
pengharapan agar kehidupannya menjadi lebih baik kedepannya. Tapi dalam
proses pencapaian cita-cita dan harapan ini apabila tidak tercapai, maka sifat-sifat
psikologis yang terasa. Harapan tanpa ada usaha untuk mencapainya akan menjadi
khayalan saja yang dapat menjurus pada frustasi atau stress. Stress dapat
mengakibatkan kecemasan, dan kecemasan mengakibatkan kegelisahan.
8
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Bainar, Hajjah, dkk. 2006. Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar. Jakarta:
Jenki Satria.
Setiadi, Elly M, dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group (Edisi kedua Cetakan V).
Sulismadi, dkk. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
10