Disusun oleh :
YAYAT HIDAYAT
NIM. 1805190006
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan energi surya?
2. Apa yang dimaksud dengan sel surya?
3. Bagaimana cara kerja sel surya?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang energi surya.
2. Menjelaskan tentang sel surya.
3. Menjelaskan cara kerja sel surya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2.1. Konversi energi cahaya matahari menjadi listrik oleh sel/panel
surya adalah alternatif untuk memaksimalkan potensi energi surya untuk sumber
energi yang berkelanjutan. (Gambar : ecofriend)
3
dipancarkan matahari sama dengan spektrum dari blackbody pada temperatur
yang sama. Blackbody ini didefinisikan sebagai objek yang menyerap secara
sempurna semua radiasi elektromagnetik, dan juga mampu memancarkan radiasi
dengan distribusi energi bergantung kepada temperaturnya.
4
Gambar 2.3 Efek Awan dan Atmosfer bumi terhadap energi radiasi yang sampai
ke permukaan bumi. Sekitar 50% dari energi radiasi matahari yang tiba di
atmosfer bumi, sampai ke permukaan bumi. (Gambar : Wikipedia dan NASA)
Gambar 2.4 Berbagai kondisi Air Mass yang )bergantung pada sudut elevasi
matahari. Umumnya Air Mass (AM 1.5) digunakan sebagai untuk standar
pengukuran performansi sel dan panel surya. (Gambar : LaserFocusWorld)
5
Pengaruh dari atmosfer terhadap spektrum radiasi matahari
direpresentasikan dengan faktor “Air Mass” (AM), yang didefinisikan sebagai
jarak tempuh cahaya matahari dalam atmosfer bumi sebagai fungsi dari sudut
elevasi matahari terhadap permukaan bumi. Gambar diatas menggambarkan
berbagai kondisi air mass sesuai sudut elevasi matahari. Air Mass 0 (AM0)
menggambarkan kondisi cahaya matahari tepat diluar atmosfer bumi, sehingga
relevan untuk panel surya yang digunakan pada satelit-satelit bumi. Untuk AM1,
jarak tempuh cahaya matahari sama dengan tebal dari atmosfer ketika kondisi
matahari tepat berada diatas. Namun apabila tidak tepat berada diatas, jarak
tempuhnya semakin bertambah sesuai fungsi inverse dari cosinus sudut elevasi
matahari. Sebagai contoh, ketika sudut elevasinya 60o maka jarak tempuhnya
menjadi dua kali lipat (AM2). Umumnya AM1.5 dengan sudut elevasi 48 o
digunakan sebagai standar untuk pengukuran sistem panel surya. Besar energi
untuk AM1.5 yaitu 1000 W/m2, sedangkan untuk AM0 yaitu 1360 W/m2 yang
biasa disebut solar constant.
Besar aktual radiasi cahaya matahari yang diterima dipermukaan bumi
bervariasi tiap area, dan sangat bergantung kepada musim dan variasi dari posisi
matahari dan orientasi bumi. Gambar dibawah menunjukkan besar rata-rata energi
radiasi cahaya dalam kWh persatuan area perhari diberbagai belahan bumi, untuk
kondisi langit cerah dan radiasi tepat horizontal diatas permukaan bumi. Dari
gambar tersebut jelas terlihat potensi penggunaan energi surya dari negara-negara
yang terletak dekat dengan ekuator termasuk Indonesia. Selain itu, radiasi cahaya
matahari di Indonesia pun relatif konstan pertahunnya dikarenakan hanya terdapat
dua musim, dibandingkan negara-negara dengan empat musim dimana pada
musim-musim tertentu energi radiasi yang diterima akan berkurang.
6
Gambar 2.6. Energi radiasi matahari yang diterima diberbagai belahan bumi
dalam satuan kWh/m2/hari untuk kondisi langit cerah dan cahaya matahari tepat
horizontal diatas permukaan bumi. (Gambar : NASA)
Apabila cahaya matahari mengenai sel surya maka energi yang dimiliki
foton akan diserap oleh molekul di dalam sel surya dan kemudian energi cahaya
7
tersebut dirubah menjadi energi listrik. Dalam proses perubahan energi ini,
semikonduktor adalah tokoh kunci yang berperan sehingga sel surya dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Sel surya memiliki banyak aplikasi terutama
cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di
wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll.
Sel surya, sebagai salah satu perangkat penghasil listrik bila dibandingkan
dengan penghasil listrik yang lain seperti minyak bumi dan batu bara, pengeluaran
gas karbon dioksidanya sangat sedikit. Selain itu juga tidak membutuhkan bahan
bakar lain, air pendinginpun tidak diperlukan, tidak menghasilkan polusi suara
seperti layaknya mesin penghasil listrik yang lain, cara mendapatkan sumber
energinya begitu mudah, murah meriah dan juga mudah untuk membuatnya. Dari
beberapa kelebihannya tersebut, sel surya bisa diletakkan di manapun, dari
halaman rumah di perkotaan hingga gurun pasir yang luas.
8
2.4 Semikonduktor
Teori Atom
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan
fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu:
neutron, proton, dan elektron. Dalam struktur atom, proton dan neutron
membentuk inti atom yang bermuatan positip, sedangkan elektron-elektron yang
bermuatan negatip mengelilingi inti. Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis.
Struktur atom dengan model Bohr dari bahan semikonduktor yang paling banyak
digunakan adalah silikon dan germanium.
Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah atom silikon mempunyai
elektron yang mengorbit (mengelilingi inti) sebanyak 14 dan atom germanium
mempunyai 32 elektron. Pada atom yang seimbang (netral) jumlah elektron dalam
orbit sama dengan jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron
adalah: – 1.602-19 C dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602-19 C.
9
Gambar 2.8 Struktur Atom Silikon Dan Germanium
12
Semikonduktor Tipe P
Apabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan bahan
impuritas (ketidak-murnian) bervalensi tiga, maka akan diperoleh semikonduktor
type p. Bahan dopan yang bervalensi tiga tersebut misalnya boron, galium, dan
indium. Struktur kisi-kisi kristal semikonduktor (silikon) type p adalah seperti
gambar dibawah.
13
Gambar 2.14 Diagram Pita Energi Semikonduktor Tipe P
Level energi dari hole akseptor dapat dilihat pada gambar diatas. Jarak
antara level energi akseptor dengan pita valensi sangat kecil yaitu sekitar 0.01 eV
untuk germanium dan 0.05 eV untuk silikon. Dengan demikian hanya dibutuhkan
energi yang sangat kecil bagi elektron valensi untuk menempati hole di level
energi akseptor. Oleh karena itu pada suhur ruang banyak sekali jumlah hole di
pita valensi yang merupakan pembawa muatan.
Bahan semikonduktor tipe p dapat dilukiskan seperti pada gambar
dibawah. Karena atom-atom akseptor telah menerima elektron, maka menjadi ion
yang bermuatan negatip. Sehingga digambarkan dengan tanda negatip. Pembawa
mayoritas berupa hole dan pembawa minoritasnya berupa elektron.
14
dipancarkan oleh sebuah cahaya dengan panjang gelombang foton λ dirumuskan
dengan persamaan:
E = h.c / λ
Dengan h adalah konstanta Planck (6,62 x 10-34 J.s) dan c adalah
kecepatan cahaya dalam vakum (3,00 x 108 m/s). Persamaan di atas juga
menunjukkan bahwa foton dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau
sebagai gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi tertentu. Dengan
menggunakan sebuah perangkat semikonduktor yang memiliki permukaan yang
luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan
mampu dirubah menjadi energi listrik.
Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini
dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya berupa
semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis
n dan jenis p. Semikonduktor merupakan bahan dasar untuk komponen aktif
dalam alat elektronika. Semikonduktor yang digunakan pada sel surya adalah
semikonduktor ekstrinsik, yang dibuat dari campuran bahan semikonduktor
intrinsik dengan atom unsur dari kelompok III atau kelompok V dalam susunan
berkala. Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki
kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan
semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p ( p =
positif) karena kelebihan muatan positif. Caranya, dengan menambahkan unsur
lain ke dalam semikonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis semikonduktor
tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
15
Pada awalnya, pembuatan dua jenis semikonduktor ini dimaksudkan untuk
meningkatkan tingkat konduktivitas atau tingkat kemampuan daya hantar listrik
dan panas semikonduktor alami. Di dalam semikonduktor alami (disebut dengan
semikonduktor intrinsik) ini, elektron maupun hole memiliki jumlah yang sama.
Kelebihan elektron atau hole dapat meningkatkan daya hantar listrik maupun
panas dari sebuah semikoduktor.
Misalkan semikonduktor intrinsik yang dimaksud ialah Silikon (Si).
Semikonduktor jenis p, biasanya dibuat dengan menambahkan unsur Boron (B),
Aluminum (Al), Gallium (Ga) atau Indium (In) ke dalam Si. Unsur-unsur
tambahan ini akan menambah jumlah hole. Sedangkan semikonduktor jenis n
dibuat dengan menambahkan Nitrogen (N), Fosfor (P) atau Arsen (As) ke dalam
Si. Dari sini, tambahan elektron dapat diperoleh. Sedangkan, Si intrinsik sendiri
tidak mengandung unsur tambahan. Usaha menambahkan unsur tambahan ini
disebut dengan doping yang jumlahnya tidak lebih dari 1 % dibandingkan dengan
berat Si yang hendak di-doping. Dua jenis semikonduktor n dan p ini jika
disatukan akan membentuk sambungan p-n atau dioda p-n (istilah lain
menyebutnya dengan sambungan metalurgi/metallurgical junction) yang dapat
digambarkan sebagai berikut. Semikonduktor jenis p dan n sebelum disambung.
Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion
region) ditandai dengan huruf W. Baik elektron maupun hole yang ada pada
daerah deplesi disebut dengan pembawa muatan minoritas (minority charge
carriers) karena keberadaannya di jenis semikonduktor yang berbeda.
Dikarenakan adanya perbedaan muatan positif dan negatif di daerah
deplesi, maka timbul dengan sendirinya medan listrik internal E dari sisi positif ke
sisi negatif, yang mencoba menarik kembali hole ke semikonduktor p dan elektron
ke semikonduktor n. Medan listrik ini cenderung berlawanan dengan perpindahan
hole maupun elektron pada awal terjadinya daerah deplesi. Dibawah pengaruh
medan ini elektron dan lubang akan bergerak dalam arah berlawanan.
17
Gambar 2.19 Munculnya medan listrik
18
Ketika sambungan semikonduktor ini terkena cahaya matahari, maka
elektron mendapat energi dari cahaya matahari untuk melepaskan dirinya dari
semikonduktor n, daerah deplesi maupun semikonduktor. Terlepasnya elektron ini
meninggalkan hole pada daerah yang ditinggalkan oleh elektron yang disebut
dengan fotogenerasi elektron-hole (electron-hole photogeneration) yakni,
terbentuknya pasangan elektron dan hole akibat cahaya matahari.
Pada siang hari panel surya menerima cahaya matahari yang kemudian
diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasilkan oleh
panel surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam Electric
Box System (EBS), sebelum digunakan ke beban seperti lampu, radio,TV, dll.
Pada malam hari, dimana panel surya tidak menghasilkan listrik. Listrik yang
sudah tersimpan dalam Electric Box System (EBS) akan dapat digunakan. Untuk
menyalakan peralatan listrik terutama lampu penerangan,dll.
Adapun rumus untuk efisiensi konversi energinya berbentuk:
20
(8)
21
Dari hasil pengujian panel solar 50 Wp dan inverter dan pengisi bataerai
Battery Change) didapat beberapa simpulan bahwa intensitas matahari terendah
yang terjadi pada pukul 18.00 sebesar 20100 lumen masih menghasilkan daya
sebesar 6,8 Watt. Sedangkan daya rerata selama 6 hari sebesar 7,29 Watt.
22
BAB III
KESIMPULAN
1. Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari.
Energi ini dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian
teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya,
arsitektur surya, dan fotosintesis buatan..
2. Sel surya atau sel photovoltaic atau solar sel adalah sebuah alat
semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas terdiri dari rangkaian
dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu
membangkitkan energi listrik yang berguna.
3. Cara kerja sel surya adalah dengan menggunakan sebuah perangkat
semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari
rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan mampu dirubah
menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasilkan
oleh panel surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan
dalam Electric Box System (EBS), sebelum digunakan ke beban seperti
lampu, radio,TV, dll.
23
DAFTAR PUSTAKA
24