Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GASTRITIS DENGAN SIKAP DIET

PADA PENDERITA GASTRITIS


Anas Tamsuri*, Andika Setiawan.**
*) Dosen Akper Pamenang Pare
**) Perawat Puskesmas Pare

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering mengganggu saluran pencernaan yang paling
sering terjadi. Gastritis bisa menyebabkan kematian apabila terjadinya komplikasi pada alat pencernaan yang
lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang gastritis dengan sikap diet pada
penderita gastritis di Pondok Pesantren Trisula Al – Mustamar .
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional. Populasi berjumlah 30 orang dengan
sampel 28 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan rumus dan teknik simple random sampling.
Serta pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data dilakukan dengan editing, coding, scoring,
tabulating, dan uji korelasi.
Dari hasil uji korelasi Spearman Correlation didapatkan besar korelasi 0,815 dengan signifikansi 0,000
lebih besar dari =0,05 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat sekali antara pengetahuan dan sikap diet
pada penderita gastritis. Sehingga pengetahuan yang baik selalu membentuk sikap seseorang menjadi positif
dibandingkan dengan yang berpengetahuan kurang.
Peran perawat sebagai educator tentang informasi gastritis dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan
penderita gastritis sehingga jika pengetahuannya meningkat maka akan membentuk sikap yang positif dalam
melaksanakan diet gastritis.

Kata Kunci : Pengetahuan penderita gastritis, Sikap diet penderita gastritis, Gastritis

LATAR BELAKANG jumlah penderita lebih dari 1,7 milyar. Di Indonesia


Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini angka kejadian gastritis cukup tinggi, dari penelitian dan
dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak pengamatan yang dilakukan oleh Departemen
penyakit menular masih merupakan masalah Kesehatan RI angka kejadian gastritis di beberapa kota
kesehatan masyarakat yang belum banyak di Indonesia ada yang presentasenya tingi 91,6% yaitu
tertangani, di lain pihak telah terjadi peningkatan di kota Medan, lalu dibeberapakota lainnya seperti
kasus penyakit-penyakit tidak menular (PTM) yang Jakarta 50%, Denpasar 46%, Palembang 35,3%,
banyak disebabkan oleh gaya hidup karena Bandung 32,5 %, Aceh 31,7 %, Surabaya 31,2%,
urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi. Gastritis Pontianak31,2%. (Yorel, 2012. Berdasarkan studi
merupakan salah satu masalah kesehatan sebagai pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada 3
penyakit tidak menular yang sering mengganggu Oktober 2012 di Pondok Pesantren Trisula AL -
saluran pencernaan yang paling sering terjadi. Sikap Mustamar , didapatkan hasil bahwa dari sejumlah 80
diet yang tidak teratur, makan terlalu banyak, terlalu santri yang Pondok Pesantren 30 santri menderita
cepat, makan makanan yang terlalu berbumbu atau gastritis yaitu sebanyak 37,5%. Dan dari 10 responden
mengandung mikroorganisme dapat menyebabkan ketika ditanya tentang pengetahuan dan dietnya 5
penyakit gastritis. Sedangkan salah satu penentuan responden mengatakan mengetahui apa yang dimaksut
sikap adalah pengetahuan. Data yang di himpun dengan gastritis/maag dan dalam kesehariannya
departemen kesehatan RI, walaupun gastritis mengurangi makanan yang perlu dihindari bagi
terkesan sebagai penyakit ringan, namun angka penderita gastritis, 1 responden mengatakan mengetahui
kejadiannya cukup banyak ( Gustin, 2011 ). apa yang dimaksut dengan gastritis/maag akan tetapi
Menurut Budiana, 2006 dalam Icha, 2012, masih sering makan makanan yang seharusnya dihindari
mengatakan bahwa Gastritis merupakan kasus dengan tidak menghiraukan diet yang seharusnya, serta
terbesar di seluruh dunia dan bahkan di perkirakan 4 responden mengatakan sedikit mengetahui apa yang

Jurnal AKP 31 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


dimaksut dengan gastritis/maag dan dalam lambung dan meningkatkan produksi asam lambung
kesehariannya tidak melakukan diet makanan bagi diantaranya: kafein, nikotin, bumbu pedas, alkohol
penderita gastritis. Gastritis terkesan sebagai (Brunner dan Suddarth, 2002). Dan menurut Sarasvati
penyakit ringan akan tetapi kadang bisa dkk, 2010 penderita gastritis dianjurkan makan dalam
menyebabkan kematian apabila sudah kronis porsi kecil tetapi sering minimal setiap dua jam sekali
sehingga menyebabkan terjadinya komplikasi pada menghindari makanan yang bersuhu panas, sebab
alat pencernaan yang lain ( Gustin, 2011 ). dikhawatirkan dapat melukai usus. Serta membatasi
Komplikasi yang bisa terjadi adalah perdarahan makanan yang tinggi gula karena dapat memicu sekresi
saluran cerna bagian atas berupa hematemisis dan asam. Dan diharapkan responden dapat meningkatkan
melena,yang berakhir dengan syock hemoragik pengetahuannya dengan harapan dapat menjadi sikap
(Ardiansyah, 2012). yang positif, hal ini bisa dengan cara mengikuti
Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan
perlindung dalam lambung mulai berkurang maupun dapat juga mencari informasi melalui media
sehingga mengakibatkan kerusakan dinding massa maupun media elektronik dan orang – orang
lambung yang menyebabkan cairan lambung yang disekitarnya.
sangat asam bersentuhan langsung dengan dinding Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk
lambung sehingga menimbulkan peradangan meneliti tentang ”Hubungan Pengetahuan Tentang
(inflamasi). Kerusakan ini bisa disebabkan oleh Gastritis dengan Sikap Diet pada Penderita Gastritis Di
gangguan kerja fungsi lambung, gangguan struktur Pondok Pesantren Trisula Al - Mustamar Desa
anatomi yang bisa berupa luka, atau tumor, jadwal Jombangan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun
makanan yang tidak teratur, konsumsi alkohol atau 2013”
kopi yang berlebih, gangguan stres, merokok,
pemakaian obat penghilang nyeri dalam jangka Rumusan Masalah
panjang dan secara terus menerus, stres fisik, infeksi Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang di
bakteri Helicobakter pylori (Sarasvati dkk, 2010). kemukakan dalam penelitian ini adalah dengan
Terlalu banyak makan makanan yang yang pedas pertanyaan masalah yaitu Apakah ada hubungan
dan asam serta pola makan tidak teratur juga dapat pengetahuan tentang gastritis dengan sikap diet pada
menyebabkan penyakit gastritis, bila seseorang telat penderita gastritis di Pondok Pesantren Trisula Al -
makan sampai 2-3 jam maka asam lambung yang Mustamar Desa Jombangan Kecamatan Pare Kabupaten
diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga Kediri Tahun 2013?”
dapat mengiritasi mukosa lambung serta
menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium Tujuan Penelitian
(Gustin,R.K, 2011). Sedangkan dalam kebiasaan 1. Tujuan Umum
seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang gastritis
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih dengan sikap diet pada penderita gastritis di Pondok
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau Pesantren Trisula AL-Mustamar Desa Jombangan
objek. Salah satu penentuan sikap adalah Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013.
pengetahuan. Pada hakekatnya pengetahuan adalah 2. Tujuan Khusus
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah melakukan a. Mengidentifikasi pengetahuan tentang gastritis
penginderaan terjadi melalui panca indera manusia pada penderita gastritis di Pondok Pesantren
yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, Trisula AL-Mustamar Desa Jombangan
rasa dan raba (Notoatmojo, 2007). Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013.
Dalam melakukan proses keperawatan kepada b. Mengidentifikasi sikap diet penderita gastritis di
penderita gastritis, perawat dapat mengkaji tingkat Pondok Pesantren Trisula AL-Mustamar Desa
pengetahuan penderita tentang gastritis dan diet Jombangan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
bagi penderita gastritis. Diet yang dianjurkan adalah Tahun 2013.
mengatur pola makan, mengkonsumsi makanan c. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang
yang kaya serat. Sedangkan yang perlu dihindari gastritis dengan sikap diet pada penderita gastritis
karena dapat menyebabkan iritasi pada lapisan di Pondok Pesantren Trisula AL -Mustamar Desa

Hubungan Pengetahuan Tentang Gastritis 32 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


Dengan Sikap Diet Pada Penderita Gastritis...
Jombangan Kecamatan Pare Kabupaten Jika nilai yang diperoleh :
Kediri Tahun 2013. 1. 0 – 0,2 = hubungan sangat lemah
2. 0,21 – 0,4 = hubungan lemah
Desain Penelitian 3. 0,41 – 0,6 = hubungan kuat
Desain yang digunakan dalam penelitian ini 4. 0,61 – 0,8 = hubungan sangat kuat
adalah Desain penelitian analitik cross Sectional 5. 0,81 – 100 = hubungan sangat kuat sekali.
jenis penelitian yang menekankan waktu
pengukuran data variabel independen dan dependen Hasil Penelitian
hanya satu kali pada satu saat. 1. Pengetahuan tentang Gastritis
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
gastritis di Pondok Pesantren Trisula Al-Mustamar.
Populasi bulan Oktober Tahun 2012 sebanyak 30
pasien.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.dan jumlah sampel sesuai rumus adalah
28 responden.
Pada penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah Simple- Random Sampling yaitu
tehnik pemilihan sampel secara sederhana dimana
setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai Diagram 1. Distribusi Karakteristik Responden
kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai Berdasarkan tingkat pengetahuan
sample. Anggota populasi diundi untuk kemudian tentang Gastritis pada penderita
diambil secara acak hingga jumlah sample yang Gastritis di Pondok Pesantren Trisula
diharapkan terpenuhi. Al-Mustamar Desa Jombangan
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
tentang gastritis dengan sikap diet pada pasien Tahun 2013.
gastritis dengan analisa diskriptif dengan
menggunakan Crosstab (tabulasi silang). Kemudian Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan
dilakukan uji statistik inferensial non parametrik bahwa dari 28 responden yang diteliti,
dengan Uji korelasi spearman correlation yang diddiataapatkan 11 responden (39%)
digunakan untuk data ordinal juga untuk berpengetaahuan baik, 9 responden (32%)
menganalisis sample yang hasilnya akan berpengetahuan cukup dan 8 responden (29%)
digeneralisasikan untuk populasi tempat sample berpengetahuan kurang
diambil.
Dalam melakukan Uji korelasi Spearman 2. Sikap Diet Gastritis
Correlation peneliti menggunakan tingkat
signifikansi ( penetapan derajat kesalahan ) secara
umum bagi bidang kesehatan yaitu derajat
kesalahan α = 0,05. Nilai ini menunjukkan bahwa
kemungkinan menerima hipotesis null yang
seharusnya ditolak sebesar 5%. Derajat kesalahan
ini digunakan sebagai wujud pernyataan bahwa
peneliti tidak memiliki kebenaran mutlak dan
mungkin mengalami kesalahan. Kemudian secara
statistik, derajat kesalahan ini nantinya digunakan
untuk memutuskan hasil perhitungan statistik dari
data apakah masuk kategori hipotesis atau tidak Diagram 2. Distribusi Karakteristik Responden
dengan kriteria nilai hubungan sebagai berikut: Berdasarkan Sikap Diet Gastritis pada

Jurnal AKP 33 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


Penderita Gastritis di Pondok pada Penderita Gastritis Pondok Pesantren Trisula
Pesantren Trisula Al - Mustamar Al-Mustamar Desa Jombangan Kecamatan Pare
Desa Jombangan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013.
Kabupaten Kediri Tahun 2013.
Pembahasan
Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan 1. Tingkat Pengetahuan tentang Gastritis pada
bahwa dari 28 responden yang diteliti, Penderita Gasstritis
didapatkan 18 responden (64%) sikap diet positif Berdasarkan Diagram 1 menunjukkan bahwa
dan 10 responden (36%) sikap diet negatif. dari 28 responden yang diteliti, didapatkan 11
responden (39%) berpengetahuan baik, 9 responden
3. Hubungan Pengetahuan tentang Gastritis dengan (32%) berpengetahuan cukup dan 8 responden (29%)
Sikap Diet Gastritis berpengetahuan kurang.
Tabel 1. Distribusi Tabulasi Silang Hubungan Menurut Notoadmojo (2003), pengetahuan adalah
Pengetahuan tentang Gastritis dengan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
Sikap Sikap Diet Gastritis pada melakukan penginderaan terhadap suatu objek
Penderita Gastritis Pondok Pesantren tertentu. Penginderaan terjadi setelah melalui
Trisula Al-Mustamar Desa pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan,
Jombangan Kecamatan Pare pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
Kabupaten KediriTahun 2013 besar pengetahuan manusia diperolah melalui mata
dan telinga.
Sikap Menurut Nursalam, Siti Pariani (2001), “salah
satu yang mempengaruhi pengetahuan adalah
Positif Negatif Total pendidikan, bahwa semakin tinggi tingkat
Pengetahuan Baik 11 0 11 pendidikan seseorang maka akan baik pula
% 39.3% .0% 39.3% pengetahuannya sehingga dapat dilihat bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
Cukup 7 2 9 akan mudah dalam menerima informasi sehingga
% 25.0% 7.1% 32.1% makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki”.
Kurang 0 8 8 Dari uraian diatas peneliti berpendapat tingkat
pendidikan seseorang turut menentukan mudah
% .o% 28.6% 28.6% tidaknya seseorang dalam menerima pengetahuan
Total 18 10 28 yang masuk. Semakin tinggi pendidikan responden
% 64.3% 35.7% 100% maka pengetahuan responden tentang gastritis juga
tinggi. Hal ini didukung dari hasil penelitian
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang memiliki pendidikan tinggi semakin
dari 11 responden (39%) yang berpengetahuan tinggi pula pengetahuannya tentang gastritis. Namun
baik semua sikap dietnya positif; dan dari 9 perlu ditekankan bahwa seseorang yang
responden (32,1%) yang berpengetahuan cukup berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
terdapat 7 responden (25%) dengan sikap diet berpengetahuan rendah. Peningkatan pengetahuan
positif dan 2 responden (7.1%) dengan sikap diet tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal saja,
negatif; sedangkan dari 8 responden (28.6%) akan tetapi juga bisa melalui pendidikan non formal.
yang berpengetahuan kurang semua sikap Hal ini dibuktikan bahwa meskipun responden
dietnya negatif. berpendidikan rendah, tetapi ada pengetahuan
Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman responden juga baik dikarenakan mereka ikut acara
Correlation didapatkan besar korelasi 0,815 penyuluhan dilingkungan sekitarnya.
dengan signifikansi 0,000 lebih besar dari Selain faktor pendidikan, faktor yang
=0,05 berarti terdapat hubungan yang sangat mempengaruhi pengetahuan adalah usia. Hal ini
kuat sekali antara pengetahuan dan sikap diet sesuai dengan teori yang menyatakan semakin cukup
umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

Hubungan Pengetahuan Tentang Gastritis 34 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


Dengan Sikap Diet Pada Penderita Gastritis...
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. maupun informal mereka dapat saling bertukar
Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan pikiran tentang gastritis. Yang paling penting adalah
kematangan jiwanya (Nursalam, 2001). Menurut informasi tentang gstritis didapatkan langsung oleh
Notoadmojo (2005), salah cara tradisional yang responden dari petugas kesehatan. Akan tetapi dalam
dapat dilakukan untuk memperoleh pengetahuan hal ini penderita gastritis tidak harus selalu ke tempat
adalah berdasarkan pengalaman pribadi. pelayanan kesehatan, karena petugas kesehatan juga
Pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan memberikan penyuluhan gastritis pada masyarakat.
atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk Oleh karena itu untuk meningkatkan pengetahuan
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab responden dapat mengikuti penyuluhan yang
itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan diadakan oleh petugas kesehatan maupun dapat juga
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. mencari informasi melalui media massa maupun
Dari pernyataan tersebut peneliti berpendapat media elektronik dan orang – orang disekitarnya.
bahwa banyak responden yang sudah memiliki 2. Sikap Diet gastritis pada Penderita Gastritis
pengalaman tentang gastritis yang bisa diperoleh Berdasarkan Diagram 2 menunjukkan bahwa dari
dari keluarganya sendiri atau orang lain. Hal ini 28 responden yang diteliti, didapatkan 18 responden
didukung dengan pernyataan para responden (64%) memiliki sikap diet positif dan 10 responden
pada saat pengumpulan data yang mengatakan (36%) memiliki sikap diet negatif.
bahwa gatritis sudah tidak asing karena disekitar Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang
mereka banyak orang yang sedang mengalami yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau
gastritis, baik keluarga sendiri maupun orang objek (Notoatmodjo, 2007). Sikap sosial terbentuk
lain. Mulai dari penderita gastritis yang rutin dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
kontrol ke puskesmas, mengurangi makanan individu. Dalam interaksi sosialnya, individu
pedas dan asam, sehingga menumbuhkan rasa bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap
keingintahuan responden terhadap mereka berbagai objek psikologi yang dihadapinya.
dengan cara bertanya – tanya tentang gastritis. Diantaranya berbagai faktor yang mempengaruhi
Maka dari pengalaman orang – orang sekitarnya pembentikan sikap adalah pengalaman pribadi,
responden dapat pengetahuan tentang gastritis. kebudayaan, orang lain yang dianganggap penting,
Selain itu, pengetahuan dapat diperoleh media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan
seseorang dari informasi melalui media massa. lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri
Faktor media massa tersebut meliputi : bioskop, individu (Azwar, 2005).
TV, surat kabar, majalah, buku – buku yang ada Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak
disekeliling kita (Soemanto, 2006). Hal ini juga (61%) responden berpendidikan terakhir SMP. Dan
didukung dengan hasil penelitian yang sebagian kecil 5 responden (18%) dengan
menyatakan dari sebagian responden yang pendidikan terakhir SD.
pernah mendapatkan informasi paling banyak Menurut Azwar (2005), lembaga pendidikan serta
mendapatkan informasi melalui media cetak lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai
(46%). Peneliti berpendapat bahwa informasi pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
juga dapat mempengaruhi pengetahuan. Hal ini keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep
dikarenakan informasi tentang gastritis dapat moral dalam individu. Pemahaman baik dan buruk,
diperoleh responden melalui media elektronik garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak
misalnya acara radio dan TV yang membahas boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan. Apabila
kesehatan terutama gastritis, media cetak terdapat suatu hal yang bersifat kontroversial, pada
misalnya majalah kesehatan, koran, buku – buku umumnya akan mencari informasi lain untuk
kesehatan dan lain – lain tentang gastritis dengan memperkuat posisi sikapnya atau mungkin juga tidak
catatan para responden memiliki minat lebih mengambil sikap mendukung. Seseorang akan
untuk membaca. Selain itu, teman juga melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang
berpengaruh memberikan informasi karena perbuatan itu positif dan sikap itu akan membawa
menurut responden dari hasil interaksi dengan pada hasil yang diinginkan. Sikap belum tentu
teman – temannya baik dalam keadaan formal merupakan tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan

Jurnal AKP 35 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


kecenderungan atau predisposisi untuk bertindak 3. Hubungan Pengetahuan tentang Gastritis dengan
terhadap objek tersebut. Sikap Diet pada Penderita Gastritis
Berdasarkan uraian diatas peneliti Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui bahwa dari
berpendapat, lembaga pendidikan merupakan 11 responden (39%) yang berpengetahuan baik
faktor terpenting dalam pembentukan sikap. semua sikap dietnya positif; dan dari 9 responden
Melalui pendidikan akan membuka wawasan (32,1%) yang berpengetahuan cukup terdapat 7
dan menambah pengetahuan seseorang sehingga responden (25%) dengan sikap diet positif dan 2
dapat terbentuk sikap. Diharapkan seseorang responden (7.1%) dengan sikap diet negatif;
yang mempunyai pendidikan akan mudah sedangkan dari 8 responden (28.6%) yang
menentukan sikap secara tegas tanpa ragu-ragu. berpengetahuan kurang semua sikap dietnya negatif.
Melalui pendidikan, responden akan semakin Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman
mudah menerima informasi dan banyak pula Correlation didapatkan besar korelasi 0,815 dengan
pengetahuan yang dimiliki. Sehingga pendidikan signifikansi 0,000 lebih besar dari =0,05 berarti
dapat menunjang perkembangan sikap responden terdapat hubungan yangsangat kuat sekali antara
dalam melaksanakan diet gastritis. Apabila pengetahuan dan sikap diet pada Penderita Gastritis
terdapat suatu hal yang bersifat kontroversial, Pondok Pesantren Trisula Al-Mustamar Desa
pada umumnya responden akan mencari Jombangan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri
informasi lain untuk memperkuat posisi Tahun 2013. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sikapnya agar sikap yang dihasilkan merupakan pengetahuan yang baik selalu membentuk sikap
sikap positif dan sikap itu nantinya akan seseorang menjadi positif dan sebaliknya bagi yang
diharapkan membawa pada hasil yang berpengetahuan kurang.
diinginkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil Menurut Azwar sikap seseorang itu dipengaruhi
penelitian, semakin tinggi pendidikan oleh beberapa faktor salah satunya adalah
responden semakin positif pula sikap diet pengetahuan hal ini dikarenakan pengetahuan
gastritisnya. memberikan persepsi kepada seseorang untuk
Pada dasarnya pendidikan tidak hanya bersikap sesuai dengan tingkat pengetahuan dari
diperoleh dari bangku sekolah saja, melainkan seseorang tersebut.
dapat mencari pengetahuan atau informasi Menurut peneliti adanya hubungan antara
tambahan dapat diperoleh dari keluarga dan pengetahuan tentang gastritis dengan sikap diet
lingkungan sekitar apalagi dengan ditunjang gastritis, menunjukkan bahwa pengetahuan
kemajuan tekhnologi yang sudah modern seperti berpengaruh terhadap sebagian besar sikap
saat ini. Dapat diketahui bahwa sikap tidak seseorang. Semakin tinggi pengetahuan seseorang
dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan maka semakin positif juga sikap seseorang tersebut.
dibentuk berdasarkan pengalaman individu Sebab, pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan,
sepanjang perkembangan hidupnya dan sikap usia, pengalaman, dan informasi. Hal ini didukung
seseorang tidak bisa terlepas dari pengalaman dari hasil penelitian responden yang memiliki
yang sudah dilewatinya, sehingga dengan adanya pendidikan tinggi semakin baik pula pengetahuan
pengalaman ini, akan membuat penderita responden tentang gastritis. Semakin cukup umur,
gastritis dapat mengingat kembali pengalaman maka kematangan dan pengalaman jiwa seseorang
yang sudah dihadapi pada masa lalu atau dengan terbentuk. Begitu juga dengan pengalaman dan
melihat keberhasilan dari pengalaman orang lain. informasi yang saling berhubungan. Seseorang
Oleh karena itu diharapkan responden dapat mendapatkan informasi dari media elektronik, media
meningkatkan pengetahuannya dengan harapan cetak, teman ataupun dari tenaga kesehatan tentang
dapat menjadi sikap yang positif, hal ini bisa gastritis dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk
dengan cara mengikuti penyuluhan yang diri responden selain dari pengalaman pribadi yang
diadakan oleh petugas kesehatan maupun dapat pernah dilakukan.
juga mencari informasi melalui media massa Sedangkan sikap dipengaruhi oleh lembaga
maupun media elektronik dan orang – orang pendidikan dan pengalaman pribadi. Melalui
disekitarnya. lembaga pendidikan, responden akan semakin

Hubungan Pengetahuan Tentang Gastritis 36 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


Dengan Sikap Diet Pada Penderita Gastritis...
mudah menerima informasi dan banyak pula buku.yang terbaru sehingga dapat digunakan
pengetahuan yang dimiliki ksehingga pendidikan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
dapat menunjang perkembangan sikap responden 2. Bagi Responden
dalam menghadapi respon tentang diet gastritis. Diharapkan responden dapat meningkatkan
Sehingga dapat menjadikannya suatu
pengetahuannya dengan cara mengikuti
pengalaman dalam bersikap.
Untuk itu upaya yang harus dilakukan adalah
penyuluhan yang diadakan oleh petugas
pelayanan kesehatan harus mampu memberi kesehatan maupun dapat juga mencari informasi
penyuluhan kesehatan tidak hanya mengenai melalui media massa maupun media elektronik
gastritis melainkan juga sikap diet bagi dan orang – orang disekitarnya.
penderita gastritis. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Perbanyak referensi dalam melakukan penelitian
Kesimpulan dan gunakan alat ukur penelitian yang
1. Pengetahuan tentang Gastritis pada Penderita validitasnya terjamin jika memungkinkan.Untuk
Gastritis di Pondok Pesantren Trisula Al- mendapatkan hasil penelitian yang maksimal
Mustamar Desa Jombangan Kecamatan Pare diharapkan responden adalah orang – orang
Kabupaten Kediri Tahun 2013 didapatkan data
yang benar – benar dipilih dengan seleksi sebaik
bahwa banyak responden berpengetahuan baik
yaitu 11 responden (39%). Hal ini bisa
mungkin dan dapat menggeneralisasi.
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang 4. Bagi Lokasi Penelitian
diantaranya adalah pendidikan, usia, pengalaman Dapat lebih memperhatikan jadwal dan pola
dan informasi. kebiasaan santrinya terutama dalam hal diit
2. Sikap Diet Gastritis di Pondok Pesantren Trisula makanan untuk mencegah terjadinya gastritis
Al-Mustamar Desa Jombangan Kecamatan Pare dan membantu memenuhi diet makanan santri
Kabupaten Kediri Tahun 2013 didapatkan data yang mengalami gastritis sesuai dengan
bahwa banyak responden memiliki sikap yang kebutuhannya.
positif yaitu 18 responden (61%). Hal ini bisa
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
diantaranya adalah lembaga pendidikan dan DAFTAR PUSTAKA
pengalaman pribadi.
3. Dari hasil uji korelasi Spearman Correlation Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan
didapatkan besar korelasi 0,815 dengan
Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
signifikansi 0,000 lebih besar dari =0,05 berarti Medika
terdapat hubungan yang sangatkuat sekali antara
Ardiansyah, Muhammad. (2012). Keperawatan
pengetahuan dan sikap diet pada penderita
gastritis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Medikal Bedah.Jakarta: EGC
pengetahuan yang baik selalu membentuk sikap Arikunto,S.(2010). Prosedur Penelitian Suatu
seseorang menjadi positif dibandingkan dengan Pendekatan Praktik, Ed. Revisi 2010.Jakarta :
yang berpengetahuan kurang pada Penderita PT Rineka Cipta
Gastritis Pondok Pesantren Trisula Al-Mustamar Azwar, S.(2009). Sikap Manusia : Teori dan
Desa Jombangan Kecamatan Pare Kabupaten Pengukuran, Ed. 2.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Kediri Tahun 2013. Brunner, Suddarth.(2002). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Ed. 8.Jakarta: EGC
Saran Gustin, R.K.(2011). Faktor – Faktor Yang
1. Bagi Institusi Pendidikan Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Disarankan untuk lebih melengkapi buku Pasien Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Gulai
referensi yang ada diperpustakaan dengan Bancah Kota Bukit Tinggi Tahun
2011.repository.unand.ac.id/17045/1/17

Jurnal AKP 37 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


Jurnal_Penelitian.pdfwww.library.upnvj.ac.i Notoatmodjo, S.(2007).Ilmu Kesehatan Masyarakat
d/pdf/2s1keperawatan /205312047/bab1.pdf Ilmu & Seni.Jakarta : PT. Rineka Cipta
( Diunduh tanggal 21 September 2012) Nursalam dan Pariani,S. (2001). Pendekatan
Hartono, Andri. (2006). Terapi Gizi dan Diet Praktek Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta
Rumah Sakit Ed, 2 . Jakarta: EGC : Salemba Medika
Icha.(2012). Penyakit Gastritis. Nursalam.(2011). Konsep dan Penerapan
http://notemrspooh.blogspot.com/2012/03/ Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
penyakit-gastritis.html ( Download tanggal Jakarta: Salemba Medika
21 September 2012 ) Sarasvati dkk.(2010). Cara Holistik dan Praktis
Jusup, Lenny. (2010). Fit for life: masakan Atasi Maag. Jakarta:Pt Bhuana
enak dan lezat untuk penderita gastritis Tamsuri, Anas. (2006). Buku Ajar Riset
(tukak lambung/maag). Jakarta: Keperawatani, Ed. Revisi I Cetakan ke 3.Kediri
Gramedia Pustaka Utama : Pamenang Press
Notoatmodjo, S.(2005).Metodologi Penelitian Yorel. (2012).Penatalaksanaan Diet Pada
Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta Penderita Gastritis.
Notoatmodjo, S. (2005). Pendidikan dan http://httpwwwyorelrefailwenicom.blogspot.co
perilaku kesehatan. Jakarta : PT. Rineka m/2012/07/karya-tulis-ilmiah penatalaksanaan-
Cipta diet. html ( Download tanggal 21 September
2012 )

Hubungan Pengetahuan Tentang Gastritis 38 Vol. 5 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2014


Dengan Sikap Diet Pada Penderita Gastritis...

Anda mungkin juga menyukai