Anda di halaman 1dari 3

PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RM/001/XII/2009 00 1/2

RS MITRA MEDIKA
Tanggal terbit Ditetapkan,
10 Januari 2019 Direktur Rumah Sakit Mitra Medika Narom

PROSEDUR TETAP

dr. Deses Esa Karya, MARS


Direktur
Prosedur penerimaan pasien rawat jalan merupakan tata cara penerimaan pasien yang akan berobat
PENGERTIAN ke poliklinik agar dapat berjalan teratur, tertib, dan aman serta untuk mengurangi waktu tunggu
pasien.
1. Tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
di RS. Mitra Medika
TUJUAN 2. Tersedianya pedoman bagi petugas terkait terhadap pelayanan kesehatan pasien.
3. Terciptanya ketertiban dan kenyamanan pelayanan pasien.

Setiap pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan harus melalui tempat pendaftaran
KEBIJAKAN
pasien.
Pasien Baru
1. Setiap pasien baru, baik pasien dinas, askes, maupun swasta yang ingin mendapatkan
pelayanan kesehatan di RS. Mitra Medika harus mendaftarkan diri pada tempat pendaftaran
pasien.
2. Pasien diwawancarai oleh petugas tempat pendaftaran pasien tentang identitas dirinya.
3. Petugas loket pendaftaran pasien memasukkan data/identitas diri pasien ke dalam system
pelaporan.
4. Petugas tempat pendaftaran pasien meberitahu kepada pasien bahwa KIB harus dibawa setiap
kali berobat.
PROSEDUR 5. Petugas memberikan kartu berobat yang harus dibawa setiap kali pasien ingin mendapatkan
pelayanan kesehatan di RS. Mitra Medika.
6. Petugas tempat pendaftaran pasien juga memberikan nomor urut berobat sesuai poliklinik yang
akan dituju.
7. Petugas tempat pendaftaran pasien mempersilahkan pasien untuk menunggu di Poliklinik
yang dituju sedang berkas rekam medis akan diantar oleh petugas.
8. Petugas mencatat pada buku ekspedisi pasien rawat jalan (nama dan nomor RM pasien).
9. Petugas rekam medis mengantarkan berkas rekam medis ke Poliklinik yang dituju.
10. Pasien mendapatkan pelayanan di Poliklinik dimaksud.

1. Instalasi Rawat Jalan RS. Mitra Medika


UNIT TERKAIT 2. Kantor Askes
3. Loket (bagian penerimaan pembayaran pasien rawat jalan)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TRIAGE PASIEN di IGD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RM/001/XII/2009 00 1/2

RS MITRA MEDIKA
Tanggal terbit Ditetapkan,
10 Januari 2019 Direktur Rumah Sakit Mitra Medika Narom

PROSEDUR TETAP

dr. Deses Esa Karya, MARS


Direktur
Proses triage adalah kegiatan pemilahan dalam menentukan kategori kegawatdaruratan pasien
untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan penilaian tanda-tanda vital ABCD
(Airway, Breathing, Circulatoin, & Disability) yang dibagi menjadi:
1. Resusitasi adalah pasien yang datang dalam keadaan gawat darurat dan mengancam
nyawa serta harus mendapat penanganan resusitasi SEGERA.
2. Emergent adalah pasien yang datang dengan keadaan gawat darurat karena dapat
mengakibatkan kerusakan organ permanen dan pasien harus di tangani dalam waktu
maksimal 10 menit.
3. Urgent adalah pasien yang datang dengan keadaan darurat tidak gawat yang harus
PENGERTIAN ditangani dalam waktu maksimal 30 menit.
4. Non Urgent adalah pasien yang datang dengan keadaan tidak gawat tidak darurat dengan
keluhan ringan-sedang, tetapi mempunyai kemungkinan atau denga riwayat penyakit
serius yang harus mendapat penanganan dalam waktu maksimal 60 menit.
5. False emergency/ambulatory klinik adalah pasien yang datang dengan keadaan tidak
gawat tidak darurat dengan keluhan ringan dan tidak ada kemungkinan menderita penyakit
atau mempunyai riwayat penyakit serius yang harus mendapat penanganan maksimal 120
menit
6. Death Of Arrival (D.O.A) adalah pasien yang tiba di gerbang IGD sudah pasti di nyatakan
meninggal secara klinis oleh dokter triage.
Memilah dan menilai agar mendapatkan pertolongan medik secara cepat dan tepat sesuai
TUJUAN prioritas kategori kegawatdaruratannya dan sesuai dengan penyakitnya.

1. Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. SK Menkes RI No. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat
KEBIJAKAN Rumah Sakit
3. SK Menkes RI No. 106/Menkes/SK/I/2004 tentang Tim Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT) dan Pelatihan PPGD/GELS.
1. Setiap pasien yang datang ke IGD RS. Bhayangkara Makassar harus dilakukan pemilahan
(triage) oleh dokter triage dan atau perawat triage
2. Petugas triage terdiri dari dokter triage yang merupakan dokter umum yang bekerja di IGD
RS. Bhayangkara Makassar yang mempunyai sertifikat Bantuan Hidup Dasar yang sudah
di verifikasi oleh rumah sakit dan sertifikat pelatihan Triage Internal serta perawat triage
yang mempunyai sertifikat Bantuan Hidup Dasar yang sudah di verifikasi oleh rumah sakit
dan sertifikat pelatihan Triage Internal.
3. Petugas triage melakukan pemilahan pasien dengan melakukan skrining awal yang
dilakukan oleh perawat, pemeriksaan tanda-tanda vital serta pemeriksaan fisik yang
dilakukan oleh dokter triage. Hasil pemeriksaan triage ditulis dalam formulis triage
terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai