Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN sebanyak 347.

256 kasus, di Jawa Barat

ditemukan bahwa kasus talak dan cerai yaitu


Perceraian adalah pemutusan tugas dan
sebanyak 70.267 kasus.
tanggung jawab secara hukum perkawinan

dan merupakan kerugian besar bagi semua Dari perspektif perceraian (Amato dalam

anggota keluarga, sering mengarah ke Christopher dkk : 2018 )menyebutkan

pribadi, disfungsi diekspresikan dalam bahwa perceraian dipandang sebagai proses

depresi, agresi, somatik keluhan, dan yang dimulai sebelum pemisahan fisik dan

kecemasan (Amato dalam Smaeilian dkk : berlanjut setelah perceraian hukum daripada

2017). satu peristiwa tunggal. Selama proses ini,

Perceraian juga dapat menyebabkan problem sebagian besar anak mengalami perubahan

psikologis pada anak-anak, seperti dalam berbagai aspek kehidupan mereka

ketakutan, rasa bersalah yang berlebihan, termasuk pengaturan hidup, waktu dengan

stres, bahkan gejala depresi. Kasus-kasus orang tua, sekolah, dan hubungan sosial

depresi pada anak sebenarnya banyak, tetapi

sering tidak terdiagnosis karena tidak semua


Amalia dkk (2010) menyebutkan bahwa
anak mengeluh perasaan yang dialaminya.
Dalam perceraian sebuah keluarga, korban
Insiden anak prapubertas yang mengalami
yang paling terpuruk adalah anak. Seorang
depresi diperkirakan 1,5 - 2,5% dan
anak dari korban perceraian akan mengalami
meningkat menjadi 4 - 5% pada masa
trauma psikologis yang sangat berat. Mulai
remaja (Santrock dalam Lestari dkk : 2015)
dari kepercayaan diri yang menurun, depresi
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
ringan sampai depresi berat, kenapa? Karena
Indonesia (2015) menyebutkan bahwa di
anak merasa dirinya tidak akan
Indonesia telah terjadi kasus Talak dan cerai
mendapatkan kasih sayang yang utuh lagi,
dan pertengkaran kedua orang tua sebelum terapis bermain menggunakan aktivitas

perceraian berlangsung cukup membuat berbasis bermain untuk menjelajahi pola

kondisi psikologis anak terpuruk. pikir anak dan untuk mengajarkan pola

Lee dkk (2018) menyatakan bahwa Anak- kognitif dan perilaku.

anak merasa ketakutan ketika orang tua Homeyer & Sweeney dalam Lee (2018)

mereka bercerai, hubungan mereka dengan menyebutkan bahwa Terapi sandtray secara

satu atau kedua orang tua akan menjadi progresif diakui sebagai alat terapi yang

lebih buruk. efektif untuk konselor sekolah dalam

Chafe (2016) menyebutkan bahwa Salah membantu anak-anak yang kedua orang

satu tantangan dalam upaya ini adalah tuanya bercerai. Secara umum, terapi

mengembangkan pemahaman tentang sandtray telah menjadi teknik yang efektif

kedalaman dan luasnya bidang terapi digunakan dalam proses penyembuhan di

bermain. Istilah terapi bermain mencakup Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara

kebanyakan orientasi teoretis, dan daftar Asia. Sandtray adalah kegiatan ekspresif dan

teknik yang hampir tak ada habisnya. proyektif yang digunakan dalam konseling,

Terapis bermain berasal dari berbagai di mana klien menggunakan miniatur dan

pendekatan teoritis dan menggunakan nampan pasir, untuk membuat adegan yang

permainan dalam berbagai perilaku. Terapis mewakili bagian dari dunia mereka yang

bermain yang berpusat pada klien mungkin kemudian diproses dengan konselor .

mengizinkan anak untuk melakukan Terapi Sandtray standar (sekitar 30 kali 20 inci dan

bermain dengan bebas dengan sedikit kedalaman 4 inci) sebagian diisi dengan

interpretasi atau gangguan. Perilaku kognitif pasir basah atau kering, dan disajikan

kepada klien dengan berbagai barang atau


mainan kecil yang berfungsi sebagai literatur yang digunakan sebagai bahan

representasi miniatur benda dan orang dalam kajian dalam kajian ini ditentuakn

kehidupan klien ( Boik dkk dalam lee : berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi

2018). sebagai berikut : Kriteria inklusi : Studi

Berdasarkan Latar Belakang diatas, penulis dengan desain randomized controled trial

tertarik membuat kajian literatur mengenai atau quasi experimental, free full text ,

Play Therapy and Divorce Children. dipublikasikan minimal 5 Tahun terakhir

METODE (2103-2018). Kriteria eksklusi: Literatur

Penelitian ini membahas mengenai Play tidak/belum terpublikasi, judul dan abstrak

Therapy and Divorce Children. Kajian ini tidak sesuai.

dirancang dengan menggunakan desain Adapun alur pemilihannya dapat dilihat

literature review dengan sumber literarur pada gambar berikut :

yang didapatkan dari database International

Journal Academic Research In Business and

Social Sciences, Canadian Journal of

Counselling and Psychotherapy, Springer

Science and Business Media LLC, HHS

Public Access, Journal of Symbol and

Sandpaly Therapy dengan mesin pencari

Google Scholar. Adapun kata kunci yang

digunakan dalam proses pencarian sumber

literatur adalah Play Therapy, Children, and

Divorce. Pemilihan dan pemilahan suber


Hasil dan Pembahasan kemarahan anak-anak yang telah mengalami

perceraian orang tua mereka.


Berdasarkan hasil analisa dari keempat

jurnal yang di review didapatkan bahwa dari

masing-masing literarur menunjukan bahwa

melalui terapi sandtray para peserta dapat

mengeksplorasi dan bisa mengekspresikan

emosi, menghadapi masalah mereka,

berkomunikasi lebih baik dan membuat

proses yang bermakna dalam sesi konseling.

Kemudian dari literarur yang lain

didapatkan bahwa Sand Tray Therapy dapat

menurunkan gejala depresi pada anak pasca

perceraian orang tua. Selanjutnya

didapatkan bahwa sand tray therapy

menunjukan efektivitas dalam mengurangi

kecemasan, meningkatkan hubungan

kelekatan dan mengurangi stress antar

pribadi.

Kemudian melalui Terapi Kognitif Berbasis

Kecerdasan mmenunjukan bahwa terapi

kognitif berbasis kecerdasan efektif dalam

meningkatkan manajemen dan penurunan

emosi gejala depresi, kecemasan, dan

Anda mungkin juga menyukai