Anda di halaman 1dari 3

TUGAS III MATA KULIAH MANAJEMEN KINERJA

1. Mengapasumberdayamanusiamerupakansumberdayaterpentingbagiperusahaan?
2. Jelaskanfaktor-faktor yang harusdipertimbangkandalam pemilihanteknologi?
3. Jelaskanhubungankepemimpinandenganbudayaorganisasi?
4. Metodepenilaiansepertiapakah yang ideal diterapkandalamsistemmanajemenkinerja?
5. Berikanlah satu atau beberapa contoh metode penilaian manajemen kinerja pada perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia?

JAWAB :

1. Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga
merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM
berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan
perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

2. Pemilihan teknologi harus harus mempertimbangkan manfaat ekonomimesin yang


diharapkan. Selain manfaat ekonomi, ada beberapa hal berikut juga
perludipertimbangkan dalam pemilihan teknologi :
a) Kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan teknologi
b) Kesesuaian teknologi dengan bahan baku yang digunakan
c) Kemungkinan untuk mengembangkan teknologi di masa yang akan dating
d) Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain

3. Antara kepemimpinan dengan budaya organisasi memiliki hubungan yang sangat erat.
Kepemimpinan dan budaya organisasi merupakan fenomena yang sangat bergantung, sebab
setiap aspek dari kepemimpinan akhirnya membentuk budaya organisasi. Bila kita
memasuki ruang perkantoran suatu organisasi akan berbeda dengan kantor organisasi lain
yang memiliki pemimpin yang berbeda. Fenomena yang kita dapatkan pada suatu
organisasi, seperti : etos kerja karyawan, team work, kesejukan, ketenangan, sikap, keramah
tamahan, integritas, dll, yang kesemuanya menggambarkan kepemimpinan yang ada dalam
organisasi tersebut dan juga menggambarkan budaya yang ada dalam organisasi. Sehingga
dikatakan bahwa melihat kepemimpinan suatu organisasi itu sama dengan melihat budaya
yang ada dalam organisasi tersebut, perumpamaannya bagaikan dua sisi mata uang yang
memiliki nilai yang sama. Dalam hal ini ada dua konsep berbalik, yaitu :
a. Budaya diciptakan oleh pemimpin-pemimpinnya.
b. Pemimpin-pemimpin diciptakan oleh budaya.
Bila perilaku bawahan sesuai dengan program yang telah digariskan oleh pimpinan, maka
nilai yang diperolehnya adalah tinggi, dan sebaliknya bila perilaku individu dalam organisasi
jauh dari kebenaran sebagaimana yang dituangkan dalam program kerja oleh pemimpin,
maka disitu nilainya rendah. Dengan demikian budaya diciptakan oleh pemimpinnya.
Dari uraian diatas, nampak jelas bahwa antara kepemimpinan dengan budaya organisasi
mempunyai hubungan yang sangat erat sekali. Sehingga dikatakan bahwa melihat
kepemimpinan suatu organisasi itu sama dengan melihat budaya yang ada dalam organisasi
tersebut.

4. Penilaian kinerja karyawan yang bagus tidak hanya dilihat dari hasil yang dikerjakannya,
namun juga dilihat dari prosese karyawan tersebut dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Kinerja merupakan hasil kerja, hasil dari keseluruhan proses seseorang dalam mengerjakan
tugasnya. Penilaian kinerja karyawan dilakukan setahun sekali untuk melihat kualitas
karyawan demi membangun perusahaan. Penilaian kinerja memiliki banyak arti, salah
satunya menurut Schuler dan Jackson, 1996 : 3, penilaian kinerja merupakan suatu sistem
formal dan terstruktur yang mengukur, menilai dan juga mempengaruhi sifat-sifat yang
berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidak hadiran.

Yang menjadi fokus adalah mengetahui seberapa produktif kah seorang karyawan dan
apakah memiliki kinerja yang sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga
karyawan, masyarakat dan organisasi memperoleh manfaat. Pada umumnya, dalam
membangun kinerja karyawan, perusahaan akan memberi bonus pada setiap karyawannya
jika mereka mendapat nilai baik dalam melakukan tugasnya. Bonus tersebut dapat menjadi
motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Penilaian kinerja dilakukan antara
atasan dengan bawahan dan melihat hasil kerja karyawan dalam setahun terakhir. Namun,
yang paling penting, penilaian kinerja karyawan yang bagus adalah dapat berpikir secara
rasional, bukan dengan perasaan.
Jika menggunakan perasaan, maka penilaian menjadi tidak efektif. Jangan hanya karena
atasan tidak menyukai salah satu karyawannya, padahal karyawan tersebut bekerja dengan
baik, lalu atasan tersebut memberi nilai yang buruk pada karyawannya tersebut

5. Adapun salah satu metode penilaian manajemen kinerja pada perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek indonesia dengan menggunakan metode
Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA). Analisis yang dilakukan
menunjukan terdapat perbedaan kinerja keuangan antarakinerja perusahaan farmasi dengan
menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA) sebagai
alat ukurnya.

Anda mungkin juga menyukai