Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Pada pembuatan sebagian besar protesa yang akan dipasang di rongga mulut membutuhkan model jaringan
mulut pasien. Pembuatan model merupakan tahapan penting dalam sejumlah prosedur kedokteran gigi.
Persiapan model jarinag mulut pasien didapatkan dengan mencetak eongga mulut. Kegunaan bahan cerak
adalah untuk mendapatkan cetakan negatif jaringan tersebut. Pembuatan model dapat dibuat dengan
mencetak rongga mulut dengan bahan cetak kemudian hasilnya dicor dengan bahan gipsum atau bahan
model lainnya. Model gip ini digunakan dalam pembautan protesa gigi di luar rongga mulut. Model gigi ini
harus secara akurat mewakili struktur mulut. Material cetak antara lain digunakan dalam pembuatan protesa
gigi serta alat ortodontik.
Berdasarkan aplikasi atau sifat mekanisnya bahan cetak dibagi menjadi dua yaitu bahan cetak non elastis
dan elastis. Sedangkan berdasarkan mekanisme pengerasannya dibagi dua yaitu revesibel dan irrevesibel.
Material cetak elastik terdiri dari dua jenis hidrokoloid dan elastomer. Jenis hidrokoloid terdiri dua macam,
yaitu hidrokoloid revesibel (agar-agar) dan hidrokoloid irrevesibel (alginat). Material catak terdiri dari tiga
macam yaitu polysulphida, silicon, dan polyether. Material cetak non elastis terdiri dari plaster of paris,
impression composition (compound), zinc oxide-eugenol dan bahan catak dari malam (wax)
Bahan cetak alginat merupakan bahan cetak yang sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Bahan
dasar bahan cetak alginat adalah asam alginat yang berasal dari rumput laut. Komposisi bahan catak alginat
terdiri dari sodium alginat 18%, kalsium sulfat dihidrat 14%, sodium fosfat 2%, potasium sulfat 10%, bahan
pengisi (tanah diatom) 56%, dan sodium silikoflouride 4%. Sediaan bahan cetak alginat berupas serbuk
dalam kantong besar atau kantong kecil sekali pakai. Apabila material cetak alginat dicampur dengan air,
maka akan terbentuak hidrosol yang kemudian berubah menjadi hidrogel. Reaksi setting terjadi karena
sodium alginat berekasi dengan kalsium sulfat membentuk kalsium alginat. Waktu setting alginat tergantung
tipenya, untuk tipe reguler set 2 – 4,5 menit dan fast 1 – 2 menit. Manipulasi alginat dengan mengukur w/p
yang sudah ada tersedia di kemasan alginat. Menuangkan liquid ke powder didalam mangkok karet.
Mencampurnya dengan memutar-mutar membentuk angka delapan sampai homogen.
Elastomer terdiri polysulphida, silicon, dan polyether yang memiliki komposisi berbeda. Polysulphida
komposisi base polisulfida, bahan pengisi (TiO2) 11 -54% katalis PbO2 -> polimerisasi dan ikatan silang
Sulfur, minyak ester / chlorinated paraffin. Silicon adisi komposisi base mengandung polyvinyl siloksan,
katalis logam mulia (H2PtCl6), dan bahan pengisi Silicon kondensasi komposisinya base polimer silikon
dengan terminal gugus hidroksil bahan pengisi (silika) reactor cross-linking agent dan activator. Polyether
komposisinya base polieter tak jenu plasticiser bahan pengisi katalis aromatik sulfonat plasticizer bahan
pengisi Bahan cetak elastomer yang banyak digunakan adalah silikon adisi. Sediaan bahan cetak ini terdiri
2 pasta dengan viskositas yang bervariasi, yaitu putty, heavy body,medium body dan light body.. Reaksi
setting silikon adisi dengan katalis logam mulia akan membentuk polimer silikon yang berikatan silang tanpa
adanya hasil samping. Ada 3 sistem untuk mencampur pasta dasar dan katalis bahan cetak jenis elastomer
yaitu hand mixing, static automixing dan dynamix mechanical mixing. Hand mixing dilakukan dengan
mengeluarkan kedua pasta di atas paper pad dengan ukuran panjang yang sama. Kemudian kedua pasta
tersebut diacampur dengan memutar sejajar diatas paper pad sampai homogen yaitu apabila kedua warna
pasta telah tercampur dengan baik.Untuk material cetak elastomer jenis silikon yang memiliki viskositas putty
metode pencampuran dilakukan dengan menakar volume kedua pasta dengan sendok takar dan kemudian
mencampur kedua pasta dengan melipat adonan menggunakan tangan hingga warnanya menjadi homogen.
Sedangkan automixing dilakukan dengan menggunakan mixing gun untuk menekan material cetak
elastomer yang terdiri dari base dan katalis didalam cartridge. Pengaplikasian pada area yang akan
dicetak dibantu oleh mixing tip yang berbentuk silinder. Material adonan cetak dapat langsung
diaplikasikan padatray atau langsung pada gigi yang telah disiapkan.
Dafpus
Anusavice, Phillips. Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, edisi 10, EGC, Jakarta, 2004. Hal 116 – 149.

Anda mungkin juga menyukai