Disusun Oleh :
16306144020
FISIKA
2019
Introduction
amplifikasi gelombang seismik, analisis respon lokasi menjadi acuan dari penilaian
bahaya seismik di daerah rawan gempa, rasio spektral H/V pada getaran sekitar
mungkin salah satu pendekatan yang paling umum, metode tersebut biasanya
diterapkan dalam studi mikrozonasi pada daerah tertentu. Secara umum, karena
karakter eksperimental dari metode H / V, nilai absolut yang diperoleh untuk situs
tertentu memerlukan pemeriksaan yang cermat. Dalam hal ini diperlukan inspeksi
visual terhadap data selama pengumpulan dan pemrosesan data. Terutama selama
interpretasi hasil harus ada interaksi yang sering berkaitan dengan pilihan parameter
untuk diproses.
dalam studi efek situs lokal menggunakan teknik H / V pada getaran sekitar.
Rekomendasi yang diberikan pada dasarnya berlaku untuk kasus di mana metode ini
digunakan sendiri dalam menilai frekuensi alami dari situs yang diminati dan
karenanya didasarkan pada serangkaian kriteria yang agak ketat. Namun demikian,
beberapa pendekatan geofisika dan geoteknik lainnya dengan pemahaman yang cukup
tentang kondisi geologi lokal. Dalam kasus seperti itu, interpretasi hasil H / V dapat
komprehensif dan terperinci yang dilakukan selama tiga tahun terakhir. Pedoman ini
mewakili pengetahuan terkini dari metode ini dan penerapannya yang didasarkan pada
konsensus.
LAPANGAN
Di bawah ini adalah lembar referensi lapangan singkat. Hal ini dapat dijadikan
Jenis-jenis puncak :
komponen.
Puncak bersih
komponen .
F0 = frekuensi dasar
puncak luas
Jika diolah kembali kurva H / V tidak memenuhi kriteria, maka pengukuran dilakukan
dalam waktu yang lebih lama dan / atau pada malam hari.
Jika timbunan tanah, tidak ada kontras yang terlihat di kedalaman, maka
direkomendasikan menggunakan teknik geofisika lainnya.
Jika batu, umumnya hanya bisa dilakukan pengukuran pada batuan lapuk, dan dapat
dijadikan referens yang baik.
PART II : PANDUAN RINCI TEKNIS
PERSYARATAN TEKNIS
Parameter yang memengaruhi kualitas dan kevalidan data diuraikan sebagai berikut :
- Pengukuran tidak dilakukan pada waktu dan kondisi cuaca yang sama
maupun amplitudo.
Instrumen
1. Digitizer
Dilakukan beberapa pengujian pada digitizer dan pada umumnya ditemukan bahwa
semua digitizer memerlukan beberapa menit untuk siap digunakan untuk mengukur. 2
– 10 menit biasanya cukup untuk memastikan bahwa digitizer siap untuk digunakan
dengan indikator baseline yang sudah stabil. Selain itu, untuk didapatkan hasil analisis
kurva H/V diperlukan energi yang cukup yang mana memungkinkan untuk
mengekstraki sinyal dari berbagai noise atau gangguan. Peneliti juga harus memeriksa
sinkronisasi antar saluran, dari simulasi secara numerik, ditunjukkan bahwa tidak ada
perubahan H/V yang terjadi pada getaran di bawah 15 Hz, maka getaran yang diberikan
haruslah lebih dari 15 Hz, dan nilai tersebut harus sinkron untuk tiga saluran yang
2. Sensor
Dilakukan pengujian pada sensor dengan merekam secara bersamaan dengan dua
sensor yang dihubungkan ke digitiser yang sama, pada umumnya sinyal yang diperoleh
masih sesuai dengan yang seharusnya. Namun, akselerometer tidak cukup sensitif
untuk frekuensi di bawah 1Hz dan menghasilkan kurva H/V yang tidak stabil, maka
Kondisi eksperimental
pengukuran harus mengetahui kondisi geologi pada area penelitian (formasi geologi,
akan memberikan efek kompresi dari kurva H/V dan menyiratkan terlalu banyak
saturasi sinyal. Untuk frekuensi sampling nilai 50 Hz sudah cukup, kalaupun ingin
diperbesar hal tersebut tidak memengaruhi hasil H/V. panjang kabel penghubung juga
Untuk durasi pengukuran disarankan kondisi berikut harus terpenuhi : F0 > 10/lw.
Untuk mikrozonasi, dianjurkan jarak antar titik yang besar (misal 500m), untuk
titik pengukuran. Sensor untuk pengukuran harus secara langsung terpasang di tanah
dan tidak boleh dipasang di permukaan yang bertekstur lunak dan dangkal, seperti
sensor dengan benar, maka dapat dibuat tumpukan pasir untuk menjaga sensor tetap
terpasang dengan baik (sensor dpasang horizontal). Secara umum hindari bahan
lunak/non-kohesif seperti karet, busa, kardus dsb. Untuk pemasangan sensor tidak
perlu dipendam dalam tanah, namun jika kondisi area penelitian tidak memungkinkan
untuk sensor tidak dipendam maka lebih baik di pendam, misal ada gangguan angin
terhadap rumput yang menjadi landasan sensor. Perbedaannya dapat kita lihat pada
Ada bukti yang jelas bahwa gerakan struktur karena angin dapat memberikan
gangguan terhadap frekuensi rendah yang terdapat dalam tanah. Hindari pengukuran
di atas struktur bawah tanah seperti parkir mobil, pipa, saluran pembuangan, dll.
Pengukuran selama hujan lebat juga harus dihindari, sedikit hujan tidak
memiliki pengaruh yang mencolok pada hasil H/V. Suhu ekstrem juga harus
diperhatikan (misal pengukuran malam dan siang akan memengaruhi), karena sensor
dan perekan biasanya sensitif terhadap suhu. Kejadian meteorologi tekanan rendah juga
J-SESAME adalah aplikasi JAVA untuk menampilkan grafis antarmuka rasio spektral
H/V, perangkat lunak ini beroprasi di lingkungan Unix, Linux, Macintosh dan
Windows.
Desain umum J-SESAME didasarkan pada arsitektur modular. Pada dasarnya ada
- Modul penjelajahan
- Modul pengolahan
- Modul tampilan
Hanya dua format data gelombang yang diterima: GSE dan SAF (SESAME ASCII
Format), lihat manual pengguna J-SESAME untuk lebih jelasnya.
Pilihan manual langsung dari layar menjadi metode yang paling dapat diandalkan,
namun metode ini metode yang paling memakan waktu. modul pemilihan jendela
otomatis telah diperkenalkan untuk memungkinkan pemrosesan sejumlah besar data.
a. 2 kriteria lain yang secara opsional dapat digunakan untuk pemilihan jendela:
- Sinyal saturasi - program mencari amplitudo maksimum di atas seluruh
rekaman getaran sekitar, dan secara otomatis mengecualikan jendela di mana
amplitudo puncak melebihi 99,5% dari amplitudo maksimum.
- Untuk menghindari "jendela berisik"diperkenalkan opsi baru, di mana nilai lta
melebihi 80% dari nilai lta puncak di atas keseluruhan rekaman. Secara default,
opsi ini dimatikan.
b. Modul pemilihan jendela telah ditulis sebagai subrutin Fortran independen, di
mana:
- Parameter input adalah parameter pemilihan.
- Parameter keluaran adalah nama file getaran sekitar, waktu mulai dan akhir
setiap jendela yang dipilih, status perekaman setiap komponen.
Modul pemrosesan diterapkan sesuai dengan node yang dipilih di pohon. Jika simpul
yang dipilih adalah situs, maka semua jendela yang dipilih dari data-file yang
dikumpulkan untuk situs ini akan digunakan untuk menghitung rata-rata rasio spektral
H / V. Output untuk setiap jendela juga dapat diperoleh dengan mengatur parameter
konfigurasi modul pemrosesan.
Dengan menekan tombol <View Output> pengguna dapat menavigasi melalui tiga
kotak dialog. Kotak dialog pertama menunjukkan rasio spektral H / V dari komponen
horizontal yang digabungkan, serta kurva deviasi plus dan minus satu standar. Kotak
dialog kedua menunjukkan rasio spektral H / V untuk masing-masing komponen NS
dan EW. Yang ketiga menunjukkan rasio spektral dari komponen horizontal gabungan
(H), NS dan EW dan spektrum V, NS dan EW untuk setiap jendela individual.
Dengan mengklik di sana properti dan skala grafik dapat dimodifikasi dan gambar
grafik dapat dibuat. Tombol <Properties dan series> memunculkan kotak dialog di
mana jenis garis, lebar dan warna dapat diubah untuk setiap kurva spektral. Tombol
<Scales> memunculkan kotak dialog di mana jenis minimum, maksimum dan skala
untuk masing-masing sumbu vertikal dan horizontal dapat dimodifikasi. Tombol
<Simpan> memungkinkan gambar grafik dibuat.
INTERPRETASI HASIL
Informasi utama yang dicari dalam rasio H/V adalah frekuensi dasar alami yang
bergantng pada puncak kurva H/V. Besar nilai puncak H/V umumnya dikaitkan
dengan perbedaan kecepatan yang signifikan.
Gambar di bawah menunjukan perbandingan antara rasio H/V dari getaran sekitar
dengan rasio spektral standar gempa bumi yang berasal dari situs yang dijadikan
referensi. Bagian atas gambar membandingkan nilai dari frekuensi alam dasar f 0
yang diturunkan dengan menggunakan kedua metode tersebut. Pada gambar juga
dapat di bandingkan nilai puncak masing-masing amplitudo a0. perbandingan ini
menunjukkan bahwa secara ilmiah tidak dibenarkan untuk menggunakan a0 sebagai
amplifikasi situs yang sebenarnya. amplitudo puncak H/V umumnya dapat dianggap
sebagai batas bawah dari amplifikasi situs yang sebenarnya.
Persyaratan pertama, sebelum ekstraksi informasi dan interpretasi apa pun,
menyangkut keandalan kurva H / V.
Identifikasi F0
Puncak Jelas
Kondisi stabilitas:
Dalam beberapa kasus, kurva H / V dapat menunjukkan dua puncak yang memenuhi
kriteria
Untuk memeriksa apakah ini benar-benar terjadi, pemeriksaan berikut disarankan:
a. Periksa geologi lokasi dan kemungkinan a) endapan yang dangkal, lunak, b) tebal,
agak kaku (atau batuan lunak) dan c) batuan dasar yang sangat keras di kedalaman.
b. Memproses ulang data dengan parameter penghalusan lainnya.
c. Statistik pada beberapa ratus situs terukur dan sejumlah kasus teoritis
menunjukkan bahwa dua kontras harus berada pada skala yang sangat berbeda.