Anda di halaman 1dari 21

RESUME SESAME ( GUIDELINES FOR THE

IMPLEMENTATION OF THE H/V SPECTRAL


RATIO TECHNIQUE ON AMBIENT VIBRATIONS)
( Guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Seismik )

Disusun Oleh :

Mohammad Ilham Nurdhi Hafsyah

16306144020

FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
Introduction

Kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi selalu dikaitkan dengan

amplifikasi gelombang seismik, analisis respon lokasi menjadi acuan dari penilaian

bahaya seismik di daerah rawan gempa, rasio spektral H/V pada getaran sekitar

mungkin salah satu pendekatan yang paling umum, metode tersebut biasanya

diterapkan dalam studi mikrozonasi pada daerah tertentu. Secara umum, karena

karakter eksperimental dari metode H / V, nilai absolut yang diperoleh untuk situs

tertentu memerlukan pemeriksaan yang cermat. Dalam hal ini diperlukan inspeksi

visual terhadap data selama pengumpulan dan pemrosesan data. Terutama selama

interpretasi hasil harus ada interaksi yang sering berkaitan dengan pilihan parameter

untuk diproses.

Pedoman yang disajikan di sini menguraikan rekomendasi yang harus diperhitungkan

dalam studi efek situs lokal menggunakan teknik H / V pada getaran sekitar.

Rekomendasi yang diberikan pada dasarnya berlaku untuk kasus di mana metode ini

digunakan sendiri dalam menilai frekuensi alami dari situs yang diminati dan

karenanya didasarkan pada serangkaian kriteria yang agak ketat. Namun demikian,

Penggunaan metode H / V yang direkomendasikan adalah untuk menggabungkan

beberapa pendekatan geofisika dan geoteknik lainnya dengan pemahaman yang cukup

tentang kondisi geologi lokal. Dalam kasus seperti itu, interpretasi hasil H / V dapat

ditingkatkan secara signifikan mengingat data komplementer.


Pedoman tentang teknik rasio spektral H/V merupakan hasil dari analisis

komprehensif dan terperinci yang dilakukan selama tiga tahun terakhir. Pedoman ini

mewakili pengetahuan terkini dari metode ini dan penerapannya yang didasarkan pada

konsensus.

PART I : INTERPRETASI DAN PANDUAN SINGKAT

LAPANGAN

Di bawah ini adalah lembar referensi lapangan singkat. Hal ini dapat dijadikan

pedoman sebelum melakukan pengukuran di lapangan.

Type of parameter Main recommendations


Recommended minimum recording
Minimum expected f0 [Hz] duration [min]
Recording duration 0.2 30'
0.5 20'
1 10'
2 5'
5 3'
10 2'
Microzonation: start with a large spacing (for example a 500
m grid) and, in case of lateral variation of the results, densify the
Measurement spacing grid point spacing, down to 250 m, for example.
Single site response: never use a single measurement
point to derive an f0 value, make at least three measurement
points.
level the sensor as recommended by the manufacturer.
Recording parameters fix the gain level at the maximum possible without signal
saturation.
set the sensor down directly on the ground, whenever
In situ soil-sensor coupling possible.
avoid setting the sensor on "soft grounds" (mud, ploughed
soil, tall grass, etc.), or soil saturated after rain.
avoid plates from "soft" materials such as foam rubber,
cardboard, etc.
Artificial soil-sensor coupling on steep slopes that do not allow correct sensor levelling, install
the sensor in a sand pile or in a container filled with sand.
on snow or ice, install a metallic or wooden plate or a
container filled with sand to avoid sensor tilting due to local
melting.
Avoid recording near structures such as buildings, trees, etc.
in case of wind blowing (faster than approx. 5 m/s). It may
Nearby structures strongly influence H/V results by introducing some low
frequencies in the curves
Avoid measuring above underground structures such as car
parks, pipes, sewer lids, etc.
Wind: Protect the sensor from the wind (faster than approx. 5
m/s). This only helps if there are no nearby structures.
Weather conditions Rain: avoid measurements under heavy rain. Slight rain has
no noticeable influence.
Temperature: check sensor and recorder manufacturer's
instructions.
Meteorological perturbations: indicate on the field sheet
whether the measurements are performed during a low-pressure
meteorological event.
Monochromatic sources: avoid measurements near
construction machines, industrial machines, pumps, generators,
Disturbances etc.
Transients: In case of transients (steps, cars,...), increase the
recording duration to allow for enough windows for the analysis,
after transient removal.
Bagian ini menyajikan diagram dengan kriteria dan rekomendasi untuk membantu

interpretasi hasil untuk kasus yang berbeda.

Jenis-jenis puncak :

 Puncak-puncak tajam dan industrial origin

Industrial origin terbukti, jika :

 Gambaran mentah menunjukkan puncak yang tajam pada semua

komponen.

 Teknik penurunan acak menunjukkan redaman sangat rendah (<5%).

 Puncak menjadi lebih tajam dengan mengurangi penghalusan.


Jika industrial origin tidak terbukti :

 Perekaman dilakukan selama siang dan malam.

 Periksa keberadaan selama 24 jam/ 7 hari menanam di dalam area.

 Puncak bersih

Jika industrial origin terbukti:

 Gambaran mentah menunjukkan puncak yang tajam pada ketiga

komponen .

 Teknik penurunan acak menunjukkan redaman sangat rendah (<5%).

 Puncak menjadi lebih tajam dengan mengurangi penghalusan .

Jika F0>Fsensor dan tidak industrial origin

 Kontras yang tajam pada kedalaman (A0 > 4-5)

 F0 = frekuensi dasar

 Jika h diketahui maka Vs,av~ 4h . F0

 Jika Vs,surf diketahui maka hmin ~ Vs,surf / 4F0

 Puncak frekuensi lemah tidak jelas

 Jika ada batu : F0 tidak muncul.

puncak luas

Jika benjolan puncak sangat besar, maka tidak ada f0


Jika benjolan puncak stabil agak rendah :

 Jika puncak yang lebih jelas diamati di sekitarnya :


- jika frekuensi yang terkait terletak dalam rentang frekuensi puncak luas
- jika frekuensi yang terkait menunjukkan variasi yang signifikan dari situs ke situs
Kemudian, memeriksa kemungkinan variasi lateral yang bawah tanah, terutama
lereng.

Beberapa puncak (multiplisitas maxima)

Jika diolah kembali kurva H / V tidak memenuhi kriteria, maka pengukuran dilakukan
dalam waktu yang lebih lama dan / atau pada malam hari.

Kurva datar H/V ( memenuhi kondisi reliability )

Jika timbunan tanah, tidak ada kontras yang terlihat di kedalaman, maka
direkomendasikan menggunakan teknik geofisika lainnya.

Jika batu, umumnya hanya bisa dilakukan pengukuran pada batuan lapuk, dan dapat
dijadikan referens yang baik.
PART II : PANDUAN RINCI TEKNIS

PERSYARATAN TEKNIS

Parameter yang memengaruhi kualitas dan kevalidan data diuraikan sebagai berikut :

- Noise lingkungan sekitar yang tinggi

- Bangunan di sekitar lokasi pengukuran

- Pengukuran tidak dilakukan pada waktu dan kondisi cuaca yang sama

- Benda asing di bawah tanah area pengukuran, misal pipa dll.

Parameter-parameter tersebut akan memengaruhi kurva H/V baik dalam frekuensi

maupun amplitudo.

Instrumen

Instrumen penelitian diuji guna mengetahui bagaimana mengoptimalkan alat-alat

tersebut, sebgai berikut :

1. Digitizer

Dilakukan beberapa pengujian pada digitizer dan pada umumnya ditemukan bahwa

semua digitizer memerlukan beberapa menit untuk siap digunakan untuk mengukur. 2

– 10 menit biasanya cukup untuk memastikan bahwa digitizer siap untuk digunakan

dengan indikator baseline yang sudah stabil. Selain itu, untuk didapatkan hasil analisis

kurva H/V diperlukan energi yang cukup yang mana memungkinkan untuk

mengekstraki sinyal dari berbagai noise atau gangguan. Peneliti juga harus memeriksa
sinkronisasi antar saluran, dari simulasi secara numerik, ditunjukkan bahwa tidak ada

perubahan H/V yang terjadi pada getaran di bawah 15 Hz, maka getaran yang diberikan

haruslah lebih dari 15 Hz, dan nilai tersebut harus sinkron untuk tiga saluran yang

terdapat pada digitiser.

2. Sensor

Dilakukan pengujian pada sensor dengan merekam secara bersamaan dengan dua

sensor yang dihubungkan ke digitiser yang sama, pada umumnya sinyal yang diperoleh

masih sesuai dengan yang seharusnya. Namun, akselerometer tidak cukup sensitif

untuk frekuensi di bawah 1Hz dan menghasilkan kurva H/V yang tidak stabil, maka

peneliti harus memastikan kestabilan sensor tersebut terlebih dahulu.

Kondisi eksperimental

Sebagai rekomendasi umum, disarankan untuk peneliti sebelum melakukan

pengukuran harus mengetahui kondisi geologi pada area penelitian (formasi geologi,

perkiraan kedalaman bedrock, struktur 2D maupun 3D).


Pada pengukuran nilai gain disarankan tidak terlalu tinggi, karena hal tersebut

akan memberikan efek kompresi dari kurva H/V dan menyiratkan terlalu banyak

saturasi sinyal. Untuk frekuensi sampling nilai 50 Hz sudah cukup, kalaupun ingin

diperbesar hal tersebut tidak memengaruhi hasil H/V. panjang kabel penghubung juga

tidak memengaruhi hasil H/V sekurang-kurangnya 100 meter.

Untuk durasi pengukuran disarankan kondisi berikut harus terpenuhi : F0 > 10/lw.

Berikut tabel rekomendasi untuk durasi pengukuran ;

Minimum value Minimum number Minimum Minimum useful Recommended


f0 [Hz] for lw [s] of significant number of signal duration [s] minimum record
cycles (nc) windows duration [min]
0.2 50 200 10 1000 30'
0.5 20 200 10 400 20'
1 10 200 10 200 10'
2 5 200 10 100 5'
5 5 200 10 40 3'
10 5 200 10 20 2'

Untuk mikrozonasi, dianjurkan jarak antar titik yang besar (misal 500m), untuk

memeroleh f0 tidak diperbolehkan menggunakan satu titik, setidaknya digunakan tiga

titik pengukuran. Sensor untuk pengukuran harus secara langsung terpasang di tanah

dan tidak boleh dipasang di permukaan yang bertekstur lunak dan dangkal, seperti

lumpur, tanah yang dibajak.

Pada kasus kemiringan yang curam yang tidak memungkinkan memasang

sensor dengan benar, maka dapat dibuat tumpukan pasir untuk menjaga sensor tetap

terpasang dengan baik (sensor dpasang horizontal). Secara umum hindari bahan
lunak/non-kohesif seperti karet, busa, kardus dsb. Untuk pemasangan sensor tidak

perlu dipendam dalam tanah, namun jika kondisi area penelitian tidak memungkinkan

untuk sensor tidak dipendam maka lebih baik di pendam, misal ada gangguan angin

terhadap rumput yang menjadi landasan sensor. Perbedaannya dapat kita lihat pada

gambar di bawah ini :

Ada bukti yang jelas bahwa gerakan struktur karena angin dapat memberikan

gangguan terhadap frekuensi rendah yang terdapat dalam tanah. Hindari pengukuran

di atas struktur bawah tanah seperti parkir mobil, pipa, saluran pembuangan, dll.

Struktur ini dapat secara signifikan mengubah amplitudo gerak vertikal.

Pengukuran selama hujan lebat juga harus dihindari, sedikit hujan tidak

memiliki pengaruh yang mencolok pada hasil H/V. Suhu ekstrem juga harus

diperhatikan (misal pengukuran malam dan siang akan memengaruhi), karena sensor
dan perekan biasanya sensitif terhadap suhu. Kejadian meteorologi tekanan rendah juga

dapat memengaruhi frekuensi rendah dan dapat megubah H/V.

PENGOLAHAN DATA STANDAR: J-SESAME SOFTWARE

J-SESAME adalah aplikasi JAVA untuk menampilkan grafis antarmuka rasio spektral

H/V, perangkat lunak ini beroprasi di lingkungan Unix, Linux, Macintosh dan

Windows.

Desain umum J-SESAME didasarkan pada arsitektur modular. Pada dasarnya ada

empat modul utama:

- Modul penjelajahan

- Modul penilihan jendela

- Modul pengolahan

- Modul tampilan

Hanya dua format data gelombang yang diterima: GSE dan SAF (SESAME ASCII
Format), lihat manual pengguna J-SESAME untuk lebih jelasnya.

Pilihan manual langsung dari layar menjadi metode yang paling dapat diandalkan,
namun metode ini metode yang paling memakan waktu. modul pemilihan jendela
otomatis telah diperkenalkan untuk memungkinkan pemrosesan sejumlah besar data.

a. 2 kriteria lain yang secara opsional dapat digunakan untuk pemilihan jendela:
- Sinyal saturasi - program mencari amplitudo maksimum di atas seluruh
rekaman getaran sekitar, dan secara otomatis mengecualikan jendela di mana
amplitudo puncak melebihi 99,5% dari amplitudo maksimum.
- Untuk menghindari "jendela berisik"diperkenalkan opsi baru, di mana nilai lta
melebihi 80% dari nilai lta puncak di atas keseluruhan rekaman. Secara default,
opsi ini dimatikan.
b. Modul pemilihan jendela telah ditulis sebagai subrutin Fortran independen, di
mana:
- Parameter input adalah parameter pemilihan.
- Parameter keluaran adalah nama file getaran sekitar, waktu mulai dan akhir
setiap jendela yang dipilih, status perekaman setiap komponen.

Menghitung Rasio Spektral H / V

Modul pemrosesan utama dikembangkan dalam FORTRAN90.

Fungsi utama dari modul pemrosesan dijelaskan di bawah ini:

- FFT (termasuk meruncing)


- Menghalang dengan beberapa opsi. Penghalusan Konno & Ohmachi
direkomendasikan karena menyumbang jumlah titik yang berbeda pada
frekuensi rendah. Hati-hati dengan penggunaan penghalusan bandwidth
konstan, yang tidak cocok untuk frekuensi rendah.
- Membuat dua komponen horisontal dengan beberapa opsi.
- H / V Rasio spektral untuk setiap jendela individual
- Rata-rata rasio H / V
- Perkiraan standar deviasi rasio spektral

Modul pemrosesan diterapkan sesuai dengan node yang dipilih di pohon. Jika simpul
yang dipilih adalah situs, maka semua jendela yang dipilih dari data-file yang
dikumpulkan untuk situs ini akan digunakan untuk menghitung rata-rata rasio spektral
H / V. Output untuk setiap jendela juga dapat diperoleh dengan mengatur parameter
konfigurasi modul pemrosesan.

Menunjukkan Hasil Output

Dengan menekan tombol <View Output> pengguna dapat menavigasi melalui tiga
kotak dialog. Kotak dialog pertama menunjukkan rasio spektral H / V dari komponen
horizontal yang digabungkan, serta kurva deviasi plus dan minus satu standar. Kotak
dialog kedua menunjukkan rasio spektral H / V untuk masing-masing komponen NS
dan EW. Yang ketiga menunjukkan rasio spektral dari komponen horizontal gabungan
(H), NS dan EW dan spektrum V, NS dan EW untuk setiap jendela individual.

Mengatur Properti Grafik dan Membuat Gambar dari Hasil Keluaran

Dengan mengklik di sana properti dan skala grafik dapat dimodifikasi dan gambar
grafik dapat dibuat. Tombol <Properties dan series> memunculkan kotak dialog di
mana jenis garis, lebar dan warna dapat diubah untuk setiap kurva spektral. Tombol
<Scales> memunculkan kotak dialog di mana jenis minimum, maksimum dan skala
untuk masing-masing sumbu vertikal dan horizontal dapat dimodifikasi. Tombol
<Simpan> memungkinkan gambar grafik dibuat.

INTERPRETASI HASIL

Informasi utama yang dicari dalam rasio H/V adalah frekuensi dasar alami yang
bergantng pada puncak kurva H/V. Besar nilai puncak H/V umumnya dikaitkan
dengan perbedaan kecepatan yang signifikan.
Gambar di bawah menunjukan perbandingan antara rasio H/V dari getaran sekitar
dengan rasio spektral standar gempa bumi yang berasal dari situs yang dijadikan
referensi. Bagian atas gambar membandingkan nilai dari frekuensi alam dasar f 0
yang diturunkan dengan menggunakan kedua metode tersebut. Pada gambar juga
dapat di bandingkan nilai puncak masing-masing amplitudo a0. perbandingan ini
menunjukkan bahwa secara ilmiah tidak dibenarkan untuk menggunakan a0 sebagai
amplifikasi situs yang sebenarnya. amplitudo puncak H/V umumnya dapat dianggap
sebagai batas bawah dari amplifikasi situs yang sebenarnya.
Persyaratan pertama, sebelum ekstraksi informasi dan interpretasi apa pun,
menyangkut keandalan kurva H / V.

Persyaratan semacam itu memiliki beberapa konsekuensi:

- Agar puncak menjadi signifikan, kami sarankan memeriksa bahwa kondisi


berikut terpenuhi: f0> 10 / lw.
- Diperlukan sejumlah besar jendela dan siklus
- Diperlukan tingkat hamburan yang rendah di antara semua jendela.

Identifikasi F0

Puncak Jelas

- Puncak jelas terpenuhi ketika kurva H / V menunjukkan puncak H / V "jelas,


tunggal".
- Kami mengusulkan kriteria kuantitatif berikut untuk "kejelasan"
Kondisi amplitude:
i. Ada satu frekuensi f-, terletak di antara f0 / 4 dan f0, sehingga A0 / AH / V (f-
)> 2
ii. Ada frekuensi lain f +, terletak antara f0 dan 4.f0, sehingga A0 / AH / V (f +)>
2
iii. A0> 2

Kondisi stabilitas:

i. Puncak harus muncul pada frekuensi yang sama


ii. sf lebih rendah dari ambang batas frekuensi e (f)
iii. sA (f0) lebih rendah dari ambang batas frekuensi q (f)

a. Kasus Tidak Jelas

Puncak Tajam dan Industrial Origin

Sering terjadi di lingkungan perkotaan bahwa kurva H / V menunjukkan puncak


sempit lokal - atau palung.

Oleh karena itu beberapa jenis cek direkomendasikan:

- Lihatlah spektrum mentah dari masing-masing jendela.


- Pemeriksaan lain terdiri dari pemrosesan ulang dengan semakin sedikit
perataan.
- Jika pengukuran lain telah dilakukan di area yang sama, tentukan apakah suatu
puncak ada pada frekuensi yang sama dengan ketajaman yang sebanding
- Pemeriksaan lain yang sangat efektif adalah dengan menerapkan teknik
pengurangan acak
- Setiap kali sulit untuk mencapai kesimpulan dari tes sebelumnya penting untuk
melakukan pengukuran terus menerus
Puncak Frekuensi Rendah yang Tidak Jelas
Pemeriksaan berikut dapat membantu memutuskan apakah puncak frekuensi rendah
"tidak jelas" memang merupakan karakteristik lokasi:
a. Pertimbangkan geologi situs
b. Periksa buletin cuaca yang sesuai dengan periode perekaman dan lembar
bidang pengukuran.
c. Periksa asymptote frekuensi rendah
d. Periksa apakah puncak di sekitar f0 juga muncul pada rata-rata ± satu kurva
deviasi standar.
e. Periksa parameter perataan dan proses ulang data dengan bandwidth
proporsional dan kurang perataan
f. Lihatlah kurva H / V dari masing-masing jendela, pada spektrum H dan V
Fourier yang sesuai, dan pada riwayat waktu yang sesuai.

Kasus Puncak Luas atau Banyak Kasus Puncak


Dalam beberapa kasus, kurva H / V dapat menunjukkan puncak yang luas
pemeriksaan pertama yang harus dilakukan adalah mengubah parameter smoothing:
jika terjadi puncak yang luas, kurangi bandwidth smoothing; dalam beberapa kasus
puncak, tingkatkan bandwidth smoothing.
Kadang-kadang dapat terjadi bahwa parameter pemrosesan "yang dapat diterima"
lainnya memungkinkan puncak luas atau banyak puncak, maka:
a. Jika sifat luasnya tampak stabil dengan standar deviasi yang agak kecil, maka
orang dapat mempertimbangkan kemungkinan tautan dengan antarmuka bawah
tanah yang miring.
b. Dengan smoothing besar, kurva puncak berganda selalu dapat diubah menjadi
kurva "puncak lebar" atau "seperti dataran tinggi”.
Kasus Dua Puncak

Dalam beberapa kasus, kurva H / V dapat menunjukkan dua puncak yang memenuhi
kriteria
Untuk memeriksa apakah ini benar-benar terjadi, pemeriksaan berikut disarankan:
a. Periksa geologi lokasi dan kemungkinan a) endapan yang dangkal, lunak, b) tebal,
agak kaku (atau batuan lunak) dan c) batuan dasar yang sangat keras di kedalaman.
b. Memproses ulang data dengan parameter penghalusan lainnya.
c. Statistik pada beberapa ratus situs terukur dan sejumlah kasus teoritis
menunjukkan bahwa dua kontras harus berada pada skala yang sangat berbeda.

Interpretasi F0 dalam Hal Karakteristik Situs


Setelah menganalisis dan memeriksa kurva H / V seperti yang ditunjukkan pada bagian
sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menafsirkan kurva H / V dalam hal
karakteristik situs.
a. Ketika f0 jelas (kasus 3.3.1) dan tidak memiliki asal industri, maka ada kepastian
semu bahwa situs yang diteliti menyajikan kontras impedansi yang besar
(setidaknya, kira-kira 4) pada beberapa kedalaman, dan sangat mungkin untuk
memperkuat gerakan tanah.
b. Ketika ada dua frekuensi yang jelas f0 dan f1 memenuhi kriteria yang dijelaskan,
kemungkinan a) kecepatan permukaan rendah, b) batuan dasar sangat keras, dan
c) ada dua kontras impedansi besar ( setidaknya, kira-kira 4) pada dua skala yang
berbeda.
c. Kecepatan lapisan permukaan dapat diperkirakan dengan rumus VS, av »f0. 4 jam
d. Frekuensi asal industri terkait dengan puncak yang tajam harus benar-benar
dibuang.
e. Dalam kasus puncak frekuensi rendah "tidak jelas" (f0 <1 Hz), sikap paling aman
adalah menahan diri untuk tidak mendapatkan interpretasi kuantitatif dari kurva H
/ V.
f. Jika kurva H / V menunjukkan maksimum luas, maka orang kemudian diundang
untuk memeriksa apakah puncak yang lebih jelas terlihat di sekitarnya. , dan
apakah frekuensi yang terkait a) menunjukkan variasi yang signifikan dari situs ke
situs dan b) berada dalam rentang frekuensi puncak yang luas.
g. Jika kurva H / V menunjukkan nilai amplitudo yang sangat berbeda dari 1 (yaitu,
hingga 10, atau serendah 0,1) pada rentang frekuensi yang besar, kemungkinan
besar pengukurannya buruk (kerusakan pada sensor atau rekaman sistem, sumber
getaran ambient buatan sangat kuat dan dekat), dan harus diulang!
h. Jika kurva H / V datar, maka struktur bawah tanah lokal tidak menunjukkan
perbedaan impedansi yang tajam (setidaknya, sekitar 4) pada kedalaman apa pun.

Anda mungkin juga menyukai