Anda di halaman 1dari 14

makalah herbarium

Minggu, 15 Januari 2012

makalah herbarium: tugas herbarium


makalah herbarium: tugas herbarium: HERBARIUM LAPORAN O leh : ANDI SYAHPUTRA 110301004
AGROEKOTEKNOLOGI 1 1A Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Prakt...

kumpulan tugas kuliah pertanian di 00.25 Tidak ada komentar:

Berbagi

Sabtu, 14 Januari 2012

tugas herbarium

HERBARIUM

LAPORAN

Oleh :
ANDI SYAHPUTRA
110301004
AGROEKOTEKNOLOGI 1

1A

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Test di Laboratorium
Morfologi dan Taksonomi Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan

Ditugaskan oleh :

Dosen Penanggung Jawab

( Ir. Lisa Mawarni, MP. )


NIP : 19640526 198903 2 003
Disetujui Oleh :                                                                    Diperiksa Oleh:

     Asisten Koordinator                                                                Asisten Korektor

( Syafrizal )                                                                         ( Hendra Sirait )


NIM : 090301201                                                                    NIM : 070301011
LABORATORIUM MORFOLOGI DAN TAKSONOMI TUMBUHAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

Mimosa pudica  L.

I.Sistematika Bahan                                                    

Kingdom                 : Plantae
Divisio                     : Spermatophyta
Subdivisio               : Angiospermae
Kelas                       : Dicotyledoneae
Ordo                                    : Mimosales
Family                     : Mimosaceae
Genus                      : Mimosa
Spesies                     : Mimosa pudica  L    
                                      Putri malu (nama daerah)
                                           

II. Morfologi Tumbuhan

a. Akar
       Akar putri malu (Mimosa pudica  L.) termasuk akar tunggang (radix primaria) yang
berasal dari akar lembaga (radicula)    yang memiliki banyak serabut akar (fibrilla
radicalis) dan rambut-rambut akar (pilus radicalis) serta dilengkapi dengan tudung
akar (calyptra).

b. Batang
       Batang putri malu (Mimosa pudica  L.) tumbuh merayap di atas tanah, miring atau
tegak dengan tingginya 30-150 cm dan ditumbuhi buku-buku halus (pilus) yang agak
panjang dan duri (spina) yang keras. Batang  berwarna  hijau  dan  keras  serta 
memiliki  banyak cabang (ramus).

c.  Daun
       Daun putri malu (Mimosa pudica  L.) menyirip ganda (bipinnatus) dengan empat
atau dua pasang sirip yang tersusun di ujung tangkai ibu daun (petiolus communis). Ibu
tangkai  daun (petiolus communis) memiliki bulu halus dan tidak berduri, dengan
panjang 2-3 cm.

d. Bunga
       Bunga putri malu (Mimosa pudica  L.) tidak terdapat kelopak bunga (calyx) ataupun
jika ada ukurannya sangat kecil. Daun mahkota (petala) berlekatan satu sama lain
(gamopetalous) dengan panjangnya 1,5-2 mm dan panjang benang sarinya 4,5-6 mm
yang berwarna merah jambu.

e. Buah
       Buah putri malu (Mimosa pudica  L.) tersusun agak rapat dan berupa karangan di
ujung tangkai dengan jumlah buah yang beragam. Panjang buah dapat berkisar  1-2
cm,  lebarnya  kurang  lebih  4 mm.

f. Biji
Biji putri malu berbentuk bulat, biasanya berwarna hijau dan dipermukaan bijinya
dikelilingi duri” yang halus dsan biji putri malu apabila sudah tua berwarna
kecoklatan.

III. Jalan Tabel

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b,  9b,  10b,  11b,  12b,
13b,14b,15b, 197a, 198b, 200b, 201a                          : Mimosaceae (Family).
1b, 6a                                                                            : Mimosa (genus).
1a                                                                                  : Mimosa pudica L (spesies)

IV.Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera


Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V.


Poesaka Aseli, Jakarta.
____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,
Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Kyllinga monocephala R.

I. Sistematika Bahan

Kingdom                 : Plantae
Divisio                     : Spermatophyta
Subdivisio                : Angiospermae
Kelas                        : Monocotyledoneae
Ordo                                    : Cyperales
Family                      : Cyperaceae
Genus                      : Kyllinga
Spesies                     : Kyllinga monocephala R.    
                                     Teki Udel-udelan (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. Akar
    Akar Teki udel-udelan ( Kyllinga monocephala R. ) merupakan rimpang pendek yang
beruas-ruas teratur. Akar udel-udelan  memiliki  percabangan  yang  merayap. 
Rimpang  yang  dimiliki  udel-udelan ini berwarna merah.

b. Batang
    Batang Teki  udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) memiliki bentuk persegitiga yang
tajam dengan tinggi batang 0,1-0,5 m. Warna pada  batang  udel-udelan  kerap  kali 
berwarna  hijau  dan biasanya batang udel-udelan tidak melakukan percabangan.

c. Daun
      Daun Teki udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) memiliki panjang 2-4 cm dengan
bentuk garis sempit. Lebar daun  udel-udelan  ini  2-4 mm,  dan  juga  terdapat  daun 
pembalut  yang  menutupi pelepah dan bongkol semu yang berbentuk kerucut.

d. Bunga
     Bunga Teki udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) berbentuk bulat yang berwarna
putih. Bunga udel-udelan ini biasanya duduk di ujung pucuk pangkal dan terdapat
banyak bulir.

e. Bulir
            Bulir Teki udel-udelan (Kyllinga monocephala R. ) berbentuk bulat telur dengan
panjang 3-3,5 mm dan  berwarna coklat  muda  serta  berjerawat halus. Buahnya ini
terletak di tengah-tengah daun dan bunga.

III. Jalan Tabel

        1b, 2b, 3b, 4a, 5b                                                : Cyperaceae (Family).


1b, 2a                                                        : Kyllinga (Genus).                
         2                                                                           : Kyllinga monocephala R. (Spesies).

IV.Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera


Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V.


Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,


                                              Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Passiflora foetida L.

I. Sistematika Bahan

Kingdom                 : Plantae
Divisio                     : Spermatophyta
Subdivisio                : Angiospermae
Kelas                        : Dicotyledonae
Ordo                                    : Violales
Family                      : Passifloraceae
Genus                      : Passiflora
Spesies                     : Passiflora foetida L  
                                      Rambusa (nama daerah)

           
II. Morfologi Tumbuhan

a. Akar
            Akar rambusa (Passiflora foetida L.) bentuknya serabut, kuning kecoklatan dan
menjalar,akar rambusa biasanya menjalar pada tanaman lain.akar rambusa banyak
terdapat bulu – bulu halus.

b. Batang
       Batang rambusa (Passiflora foetida L.) tumbuh menjalar atau memanjat, agak lunak,
berpenampang bulat, di tumbuhi rambut-rambut yang rapat, panjangnya 1,5-5 m.
                                                 
c. Daun
       Daun rambusa (Passiflora foetida L.) helai daun berbentuk hati dengan tiga tonjolan
membulat yang ujungnya runcing, tonjolan di tengah lebih besar, permukaannya
berambut halus dan rapat, ukurannya 4,5-14,5 cm panjang dan 3,5-13 cm lebar, tangkai
daun berambut halus dan rapat, panjangnya 2-10 cm.

d. Bunga
            Bunga rambusa (Passiflora foetida L.) tunggal, di ketiak daun, merupakan bunga
sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak lonjong, berlepasan, ujung
membulat,panjang 2-3 cm, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota
berlepasan, bentuk oval, ujung membulat.

e. Buah
       Buah rambusa (Passiflora foetida L.) buni, bulat, diameter 5-8 cm, permukaan licin,
sewaktu muda ungu, setelah tua kuning oranye.
f. Biji
Biji rambusa (Passiflora foetida L.) bentuk bulat pipih, berselaput keras, hitam.biji
rambusa di kelilingi oleh daging nya.

III. Jalan Tabel

1b, 2a, 27a, 29b, 30b, 31a                                   :  Passifloraceae (Family).


1                                                                           :  Passiflora (Genus).
                                                                                     :  Passiflora foetida L. (Spesies).

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera


Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V.


Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,


Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Asystasia intrusa Bl.

I. Sistematika Bahan
Kingdom                 : Plantae
Divisio                     : Spermatophyta
Subdivisio                : Angiospermae
Kelas                        : Dicotyledonae
Ordo                                    : Acanthales
Family                      : Acanthaceae
Genus                      : Asystasia
Spesies                     : Asystasia intrusa Bl.
  Rumput ganda rusa (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan


a. Akar
       Akar rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) termasuk sistem perakaran serabut.

b. Batang
            Batang rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) tumbuh tegak ataupun serong,
tinggi 0,5-1,3 cm, membentuk cabang, batang segi empat dan terkadang menjalar.

c. Daun
            Daun rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) tepi daun bergelombang dengan
ujung daun runcing, pertulangan daun menyirip, daun berbentuk bulat telur dan
tangkai daun 1-3 cm.

d. Bunga
            Bunga rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) sumbu tangkai karangan bunga
segi empat, tersusun dalam tandan yang cukup rapat seperti bulir, mahkota bunga
kuning muda, tangkai bunga pendek.

e. Buah
       Buah rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) buah kotak berambut cukup tebal
dan bentuknya memanjang.

f. Biji
Biji rumput ganda rusa (Asystasia intrusa Bl.) kecil, berwarna hitam, dan    
kebanyakan 4.

III. Jalan Tabel

Gol 4 41b, 42b, 43a, 44b, 45a, 46b, 47b             : Acanthaceae (Family).
1a, 2a, 3a, 4b                                                       : Asystasia (Genus).
4                                                                                :Asystasia intrusa Bl (Spesies)

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera


Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.


Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V.


Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,


Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Paspalum conjugatum Berg.

I.Sistematika Bahan

Kingdom                 : Plantae
Divisio                     : Spermatophyta
Subdivisio                : Angiospermae
Kelas                        : Monocotyledoneae
Ordo                                    : Poales
Family                      : Poaceae
Genus                      : Paspalum
Spesies                     : Paspalum conjugatum Berg.            
                                      Jukut Pahit (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan


a. Akar
            Akar Jukut Pahit ( Paspalum conjugatum Berg ) merupakan akar serabut (radix
adventica) yang halus. Berwarna putih hingga kekuning-kuningan dengan arah tumbuh
ke pusat bumi (geotrop) mencapai 20 cm di dalam tanah. Selain itu, akar terbentuk
seperti benang (filiformis) serta tidak memiliki ruas-ruas dan tudung akar (calyptra).

b. Batang
Batang Jukut Pahit ( Paspalum conjugatum Berg ) agak pipih (phyllocladium) dengan
tinggi 20-75 cm, serta tidak berbulu. Warnanya hijau bercorak ungu, tumbuh tegak
(erectus) dan termasuk batang rumput (calmus). Permukaan batang berusuk (costatus)
dimana terdapat rigi-rigi yang membujur.

c. Daun
Daun Jukut Pahit ( Paspalum conjugatum Berg ) memiliki helai daun berbentuk pita
(ligulatus) dengan ujung daun runcing (acutus). Serta berbulu di sepanjang tepinya dan
pada permukannya. Pangkal daun membulat (rotundatus), dengan panjang daun
berkisar 2,5-37,5 cm dan lebar 6-16 mm. Selain itu, tepi daun tampak berombak
(repandus).

d. Bunga
Bunga Jukut Pahit ( Paspalum conjugatum Berg ) termasuk tumbuhan berbunga
tunggal (planta uniflora) yang tumbuh pada ujung batang (flos terminalis). Selain itu,
ibu tangkai bunga tidak bercabang-cabang, sehingga bunga langsung terdapat pada ibu
tangkainya.

III. Jalan Tabel

            1b, 2b, 3b. 4a, 5a                                               :Gramineae (Family)


            1b, 2b, 3a, 5b, 6b, 9b, 10b, 12b, 13a, 14a         : Paspalum ( Genus )
            11                                                                      : Paspalum conjugatum Berg.

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera


Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V.


Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,


Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
                                                                                              

                                 
                                   

Leersia hexandra Sw.

I.Sistematika Bahan

Kingdom                 : Plantae
Divisio                     : Spermatophyta
Subdivisio                : Angiospermae
Kelas                        : Monocotyledonae
Ordo                                    : Poales
Family                      : Poaceae
Genus                      : Leersia
Spesies                     : Leersia hexandra Sw.
                                      Kalamenta (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. Akar     
Akar kalamenta ( Leersia hexandra Sw. ) merupakan rimpang pendek yang beruas-
ruas teratur. Akar udel-udelan  memiliki  percabangan  yang  merayap.  Rimpang  yang 
dimiliki  udel-udelan ini berwarna merah.

b. Batang
Batang kalamenta (Leersia hexandra Sw.) batang pada pangkalnya kerap kali
merayap dan dapat berakar, tinggi 0,2-1,5 m, batang langsing, berongga, berusuk.

c. Daun
Daun kalamenta (Leersia hexandra Sw.) pelepah daun terasa kasar kalau digesek
keatas, lidah besar, panjang 4-9 mm. Helaian daun berbentuk garis, tepi kasar, hijau
kebiruan, cukup kaku.

d. Bunga
            Bunga kalamenta (Leersia hexandra Sw.) anak bulirnya bertangkai pendek ,pada
ujung cabang samping tersusun dalam baris yang rangkap, menutup secara genting
,termasuk pangkal yang membesar,panjangnya lebih kurang 4 mm,tangkai putik 2;
kepala putik besar,sekam dengan baris rambut sikat yang mengarah ke atas,tidak
berjarum.

III. Jalan Tabel


1b, 2b, 3b, 4a, 5a                                                 : Gramineae (Family).
1b, 2c, 18b, 20a, 21b, 22a                                   : Leersia (Genus).
                                                                                    :Leersia hexandra Sw. (Spesies).

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera


Utara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Tanjung Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V.


Poesaka Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,


Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Emilia sonchifolia (L.) DC.

I. Sistematika Bahan                         
Kingdom                 : Plantae
Divisio                     : Spermatophyta
Subdivisio                : Angiospermae
Kelas                        : Dicotyledoneae
Ordo                                    : Asterales
Family                      : Compositae
Genus                      : Emilia
Spesies                     : Emilia sonchifolia (L.) DC.              
                                      Temu Wiyang (nama daerah)

II. Morfologi Tumbuhan

a. Akar
            Akar Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) merupakan akar tunggang (radix
primaria) yang halus. Berwarna putih hingga kekuning-kuningan dengan arah tumbuh
ke pusat bumi (geotrop) mencapai 20 cm di dalam tanah. Selain itu, akar terbentuk
seperti benang (filiformis) serta tidak memiliki ruas-ruas dan tudung akar (calyptra).

b. Batang
Batang Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) tegak lurus atau merunduk di
dasar dan seringkali bercabang, seringkali berwarna kuat keungu-unguan, tinggi
mencapai 10-40 cm, bulat padat dan berwarna hijau, tangkai halus, kokoh, berbulu
halus atau hempir begitu, laticiferous, panjang antar buku 2-6 cm.

c. Daun
Daun Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) daun berwarna hijau di bagian
atasnya, lebih muda atau keungu-unguan di bagian bawah, rata atau sebagian bergigi,
tersusun memilin, melekat, 4-16 x 1-8 cm, yang lebih atas lebih kecil, daun yang lebih
rendah biasanya beroset; daun yang lebih rendah sebagian terlewati dengan tiba-tiba
atau pada akhirnya menjadi hampir sirkuler, bentuk ginjal atau bulat telur, bersegi
tiga-bulat telur atau bentuk telur sungsang bergigi pada bagian atasnya; daun yang
lebih tinggi seringkali berbentuk lira berbagi, pada bagian yang jauh lebih sempit
menurun dengan beberapa gigi bersegi tiga dan bulat telur belah ketupat, kurang lebih
ujung baga bergigi kasar; daun atas memeluk batang, bentuk panah, seringkali sedikit
dan terkadang bergigi kasar; semua daunya lancip atau menyebar dari dasar aurikel
dan ujung agak tumpul, berbulu halus atau hampir begitu; daun yang lebih rendah
sedikit bertangkai, pada tanaman juwana seringkali dengan rambut putih jelas.

d. Bunga
Bunga Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) bongkol bunga heterogamous, di
ujung, pada awalnya berbentuk silinder, kemudian berdasar gelendut, panjang 8-17
mm, beberapa bersamaan membentuk lepasan, biasanya beribu gagang malai rata
ppanjang; ibu gagang berbentuk silinder,berbulu halus, panjang 1.5-10 cm; pembalut
berbentuk silinder atau setengah tumpul, daun gagang 7-10, beruntutan tunggal,
bergaris tepi tembus cahaya, tegak lurus, berpautan, kemudian bebas dan terterum
tanpa daun gagang kecil sebagai dasar, dengan ujung segitiga, agak lurus melebar, pada
akhirnya menjadi cembung.

     e. Biji
       Biji Temu Wiyang (Emilia sonchifolia (L.) DC.) yang masak berwarna kehitam-
hitaman, panjangnya 1,5-3 mm, permukaanya berambut halus dan pendek, di
puncaknya terdapat karangan bulu halus/papus berwarna putih panjangnya 3-7 mm.

III. Jalan Tabel

     41b, 42b, 43a, 44b, 45a, 46a,                                 : Compositae (Family)


1a, 2b, 3b, 4b, 5a, 6a, 7a,                                       : Emilia ( Genus )
: Emilia sonchifolia (L.) DC.

IV. Daftar Pustaka

Nasution, U. 1986. Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara


dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tanjung
Morawa (P4TM), Tanjung Morawa.

Steenis, C. G. G. J. Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

_____________. 1953. Ilmu Tumbuh-tumbuhan Berbiji, Susunan Luar. N. V. Poesaka


Aseli, Jakarta.

____________. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Schozophyta, Thallophyta, Bryophyta,


Pteridophyta). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

kumpulan tugas kuliah pertanian di 07.01 Tidak ada komentar:

Berbagi

‹ Beranda

Anda mungkin juga menyukai