Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan salah satu faktor penting sebagai pemicu

Penyakit Tidak Menular (Non Communicable Disease = NCD), seperti

penyakit jantung dan stroke, yang saat ini menjadi penyebab kematian nomer

satu di dunia. Berdasarkan data WHO (2013), penyakit jantung iskemik dan

stroke termasuk dalam peringkat satu dan dua dari 10 penyebab utama

kematian di dunia, yakni menyebabkan 7 juta (11,2%) dan 6,2 juta (10,6%)

orang meninggal setiap tahunnya. WHO (2011) mencatat angka kejadian

hipertensi sekitar satu miliar penderita, dengan jumlah kematian tiap tahunnya

sekitar 9,4 juta warga dunia. Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, penderita

hipertensi tercatat sebanyak 56.273 jiwa dengan tingkat kematian 14,70% per

100.000 penduduk.

Menurut Riskesdas (2013), prevalensi hipertensi di Indonesia yang

didapat dari pengukuran pada umur ≥ 18 tahun mencapai 25,8%, tetapi yang

terdiagnosis oleh tenaga kesehatan atau riwayat minum obat hanya sebesar

9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di

masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan.

Hipertensi juga merupakan penyebab kematian ke-3 di Indonesia pada semua

umur dengan proporsi kematian 6,8%. Sedangkan berdasarkan data Dinas

Kesehatan Kota Malang (2015), hipertensi primer menjadi penyakit terbanyak

kedua di Kota Malang selama tahun 2014 setelah ISPA dengan angka

mencapai 58.046 kasus. Prevalensi penderita hipertensi tertinggi berada di

1
2

wilayah Puskesmas Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan

presentase penderita laki-laki dan perempuan mencapai 103,70%. Populasi

penderita hipertensi pada daerah Sukun RW 04 sebanyak 54 orang dan pada

RW 05 sebanyak 100 orang.

Menurut Haerani (2016) manfaat pijat refleksi kaki adalah:


1. Melancarkan peredaran darah.
2. Mencegah berbagai macam penyakit.
3. Mengobati berbagai macam penyakit.
4. Menjaga meningkatkan daya tahan tubuh.
5. Membantu Mengatasi Stres.
6. Mengurangi ketergantungan obat.
7. Menyembuhkan rasa capek dan pegal.
Pencapaian tekanan darah target (terkontrol) penting untuk mencegah

terjadinya komplikasi hipertensi. Berdasarkan penelitian Gunawan (2001),

tingkat kontrol tekanan darah pada penderita hipertensi di Indonesia masih

sangat rendah (38,4%). Menurut Oliveria (2005), banyak faktor yang

memengaruhi pengontrolan tekanan darah pada usia lanjut, di antaranya

faktor pasien, faktor obat, faktor tanaga kesehatan dan faktor sistem

kesehatan. Hal selaras juga dibuktikan oleh penelitian Hartutik (2017)

menyatakan bahwa pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap tekanan darah

pada penderita hipertensi primer dengan hasil ada perbedaan yang signifikan

tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan pada penderita.

Salah satu intervensi komunitas adalah dengan pemberdayaan

masyarakat, yang diharapkan dapat memegang peranan penting khususnya

setiap permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan. Sesuai dengan

pendapat Camphell (2014) yang menyatakan bahwa upaya intervensi harus

berfokus pada pemberdayaan masyarakat, yang mana dalam hal ini dapat
3

melibatkan masyarakat atau keluarga itu sendiri untuk mendorong pasien agar

dapat menerapkan pijat refleksi kaki pada penderita hipertensi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk meneliti

pengaruh pemberian pijat refleksi kaki pada penderita hipertensi terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pemberian terapi pijat refleksi kaki terhadap

penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini addalah untuk mengetahui pengaruh

terapi pijat refleksi kaki pada penderita hipertensi warga RW 04 dan RW 05,

Sukun, Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menganalisa rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum

pemberian pijat refleksi kaki.

2. Menganalisa rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik setelah

pemberian pijat refleksi kaki.

3. Menganalisa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum pemberian pijat

refleksi kaki.

4. Menganalisa rata-rata tekanan darah sistolik setelah pemberian pijat

refleksi kaki.
4

5. Menganalisa rata-rata tekanan darah diastolik sebelum pemberian pijat

refleksi kaki.

6. Menganalisa rata-rata tekanan darah diastolik setelah pemberian pijat

refleksi kaki.

7. Menganilsa perbedaan tingkat tekanan darah pada pederita hipertensi

sebelum dan sesudah pemberian pikat refleksi kaki.

8. Menganalisis penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

warga RW 04 dan RW 05, Sukun, Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Sebagai bahan informasi pada kader serta masyarakat penderita

hipertensi mengenai pijat refleksi, sehingga kader dan masyarakat

mengetahui bahwa ada pengaruh terapi non farmakologis untuk

menurunkan tekanan darah serta diharapkan adanya perubahan tekanan

darah pada penderita hipertensi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan dalam

pemberian asuhan keperawatan, dimana perawat diharapkan dapat

meningkatkan peran kader dan penderita hipertensi dapat

mengimplementasikan pijat refleksi sesuai dengan kebutuhan, sehingga

kriteria hasil dapat terlaksana. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan

sebagai dasar penelitian lebih lanjut mengenai pola hidup pada komunitas.
5

Anda mungkin juga menyukai