Anda di halaman 1dari 13

3.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. H Diagnosa Medis : Skizofrenia

Ruang : Yayasan Dhira Sumantriwintoha NO. RM : 2016.00.336

Diagnosa Perencanaan
No.
Tgl Keperawatan Intervensi Rasional
Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi
Pasien
8 1 Gangguan 1. Klien dapat 1.1. Ekspresi wajah SP I
Juni Persepsi membina bersahabat, 1.1.1. Bina hubungan saling Hubungan saling
2016 Sensori : hubungan saling menunjukan percaya dengan percaya
Halusinasi percaya rasa senang, ada mengungkapkan merupakan dasar
Perabaan kontak mata, prinsip komunikasi untuk kelancaran
mau berjabat terapeutik: hubungan
tangn, mau a. Sapa klien dengan ramah interaksi
menyebutkan baik verbal maupun selanjutnya.
nama, mau nonverbal
menjawab b. Perkenalkan diri dengan
salam, klien sopan
mau duduk c. Tanyakan nama lengkap
berdampingan klien dan nama panggilan
dengan perawat, yang disukai klien
mau d. Jelaskan tujuan pertemuan
mengutarakan e. Jujur dan menepati janji
masalah yang f. Tunjukan sikap empati
dihadapi. dan menerima klien apa
adanya
g. Beri perhatian pada klien
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien

SP II
2. Klien dapat 1.1. Klien dapat 1.2.1. Adakan kontak sering Kontak sering
mengenali menyebutkan dan singkat secara tapi singkat
halusinasinya waktu, isi, bertahap selain membina
frekuensi hubungan saling
timbulnya percaya, juga
halusinasi dapat
memutuskan
halusinasi.

1.2. Klien dapat 1.2.2. Observasi tingkah laku Mengenal


mengungkapan klien terkait dengan prilaku pada saat
terhadap halusinasinya: bicara halusinasi timbul
halusinasi dan tertawa tanpa memudahkan
stimulus, memandang perawat dalam
ke kiri atau ke kanan melakukan
atau ke depan seolah- intervensi.
olah ada teman bicara

1.2.3. Bantu klien mengenali Mengenal


halusinasinya: halusinasi
a. Jika menemukan yang memungkinkan
sedang halusinasi, klien untuk
tanyakan apakah ada suara menghindarkan
yang didengar faktor pencetus
b. Jika klien menjawab ada, timbulnya
lanjutkan: apa yang halusinasi
dikatakan
c. Katakana bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara itu, namun perawat
sendiri tidak
mendengarnya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
mengahkimi)
d. Katakana bahwa klien ada
juga yang seperti klien

1.2.4. Diskusikan dengan Dengan


klien: mengetahui
a. Situasi yang waktu, isi, dan
menimbulkanj atau tidak frekuensi
menimbulkan halusinasi munculnya
b. Waktu dan frekuensi halusinasi
terjadinya halusinasi mempermudah
(pagi, siang, sore dan tindakan
malam atau jika sendiri, keperawatan
jengkel atau sedih) klien yang akan
dilakukan
perawat.

1.2.5. Diskusikan dengan Untuk


klien apa yang mengidentifikasi
dirasakan jika terjadi pengaruh
halusinasi (marah atau halusinasi kien.
takut,sedih,
senang)beri
kesempatan
mengungkapkan
perasaannya

SP III
9 3. Klien dapat 3.1. Klien dapat 3.1.1. Identifikasi bersama Upaya untuk
Juni mengontrol menyebutkan klien cara tindakan memutuskan
2016 halusinasinya tindakan yang yang dilakukan jika siklus halusinasi
biasa dilakukan terjadi halusinasi sehingga
untuk (tidur, marah, halusinasi tidak
mengendalikan menyibukan diri, dll) berlanjut
halusinasinya

3.2. Klien dapat 3.1.2. Diskusikan manfaat Reinforcement


menyebutkan cara yang dilakukan positif akan
cara baru klien, jika bermanfaat meningkatkan
beri pujian. harga diri klien

3.3.Klien dapat 3.1.3. Diskusikan cara baru Memberikan


memilih cara untuk memutuskan alternative
mengatasi atau mengontrol pilihan bagi
halusinasi seperti halusinasi: klien untuk
yang telah a. Katakana “saya tidak mau mengontrol
didiskusikan dengar kamu” (pada saat halusinasi
dengan klien halusinasi terjadi)
b. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga)untuk bercakap-
cakap atau mengatakan
halusinasi yang terdengar
c. Membuat jadwal kegiatan
sehari-hari agar halusinasi
tidak muncul
d. Minta
keluarga/teman/perawat
jika Nampak bicara
sendiri

3.1.4. Bantu klien memilih Memotivasi


dan melatih cara dapat
memutus halusinasi meningkatkan
secara bertahap kegiatan klien
untuk mencoba
memilih salah
satu cara
mengendalikan
halusinasi dan
dapat
meningkatkan
harga diri klien

SP IV
4. Klien dapat 4.1.Klien dan 4.1.1. Diskusikan dengan Dengan
memanfaatkan keluarga klien dan keluarga tentang menyebutkan
obat dengan menyebutkan dosis, frekuensi dan manfaat dosis, frekuensi
baik manfaat, dosis obat dan manfaat obat
dan efek
smaping obat

4.2. Klien dapat 4.1.2. Anjurkan klien minta Diharapkan klien


mendemostrasik sendiri obat pada perawat dan melaksanakan
an penggunaan merasakan manfaatnya program
obat secara pengobatan,
benar menilai
kemampuan
klien dalam
pengobatannya
sendiri

4.3. Klien dapat 4.1.3. Anjurkan klien bicara Dengan


informasi dengan dokter tentang mengetahui efek
tentang efek manfaat dan efek samping samping obat
samping obat obat yang dirasakan klien akan tahu
apa yang harus
dilakukan setelah
minum obat
4.4. Klien dapat
memahami 4.1.4. Diskusikan akibat Program
akibat berhenti berhenti minum obat tanpa pengobatan
minum obat konsultasi dapat berjalan
sesuai rencana
4.5. Klien dapat
menyebutkan 4.1.5. Bantu klien Dengan
prinsip 5 benar menggunakan obat dengan mengetahui
penggunaan prinsip benar prinsip
obat penggunaan
obat, maka
kemandirian
klien untuk
pengobatan
dapat
ditingkatkan
secara bertahap

4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
Tanggal dan Waktu Implementasi Evaluasi
Diagnosa

1 Rabu, 8 Juni 2016 SP I

08.00 WIB 1. Membina hubungan saling S : Klien mengatakan senang


percaya:
berkenalan dengan perawat
a. Menyapa klien dengan
dan bersedia membuat
ramah.
b. Memperkenalkan diri jadwal pertemuan dengan
dengan sopan.
perawat.
c. Menanyakan nama
O : Klien kooperatif saat
lengkap klien dan
nama panggilan yang diajak berbicara
disukai klien A : SP I tercapai
d. Menjelaskan tujuan
P : Lanjutkan SP II
pertemuan

SP II
Rabu, 8 Juni 2016 S : Klien mengatakan sering
1. Mengadakan kontak
10.00 WIB ada kaki yang menginjak
sering dan singkat secara
bertahap. bahu kirinya. Klien
2. Mengobservasi tingkah
mengatakan halusinasinya
laku klien.
timbul tidak tentu bahkan
3. Membantu klien
mengenali halusinasinya saat sedang bicara dengan
4. Berdiskusi dengan klien
perawat klien merasa ada
tentang waktu dan
kaki yang menginjak bahu
frekuensi timbulnya
halusinasi. kirinya. Klien mengatakan
5. Berdiskusi dengan klien
kadang ada suara juga yang
apa yang dirasakan jika
muncul menyuruh klien
halusinasinya timbul.
untuk melakukan sesuatu.
O : Jika halusinasi klien

timbul bahu kiri klien akan

sedikit menurun kea rah kiri.

A : SP II tercapai

P : Lanjutkan SP III

2 Kamis, 9 Juni 2016 SP III


1. Mengidentifikasi bersama
10.00 WIB S : Klien mengatakan akan
klien cara tindakan yang
menghardik halusinasi jika
dilakukan jika terjadi
halusinasi. halusinasinya timbul.
2. Mendiskusikan manfaat
O : Klien mempraktikan cara
cara yang dilakukan klien.
menghardik yang sudah di
3. Mendiskusikan cara baru
untuk memutuskan atau ajarkan “klien menutup mata
mengontrol halusinasi:
lalu meyakinkan dalam hati
a. Mengajarkan cara
bahwa kaki yang ada di
menghardik
b. Membuat jadwal bahunya tidak nyata dan
kegiatan sehari-hari
tidak ada kemudian
agar halusinasi tidak
muncul mmengusirnya dengan
c. Minta pasien
membias-biaskan tangannya
lain/perawat jika
ke bahu kirinya”
nampak bicara sendiri.
4. Bantu klien memilih dan A : SP III tercapai
melatih cara memutus
P : Pertahankan SP III dan
halusinasi secara bertahap
lanjutkan SP IV

Kamis, 9 Juni 2016 SP IV


1. Mendiskusikan dengan
11.30 WIB S : Klien mengatakan bahwa
klien tentang dosis,
dirinya baru diberikan injeksi
frekuensi dan manfaat
obat. lodomer satu kali saat masuk.
2. Menganjurkan klien minta
O : Klien belum meminum
sendiri obat kepada
obat karena sedang puasa dan
perawat untuk merasakan
sendiri manfaatnya. belum diberikan obat lagi.
3. Mendiskusikan akibat
A : SP IV belum tercapai
berhenti minum obat
P : Pertahankan SP IV
tanpa konsultasi
4. Membantu klien
menggunakan obat
dengan prinsip benar

Anda mungkin juga menyukai