Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Buku pedoman ini disusun untuk memberikan panduan bagi penyelenggara


diklat, pengajar dan peserta dalam penyelenggaraan Diklat Jalan
Berkeselamatan.

Buku ini memuat perangkat penyelenggaraan diklat yang terdiri atas: Latar
Belakang; Kurikulum; Peserta; Tenaga Kediklatan; Penyelenggaraan Diklat;
Perencanaan, Pembinaan dan Pembiayaan; Evaluasi, serta Sertifikat.

Semoga buku panduan ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi acuan dalam
penyelenggaraan pelatihan, dan terbuka untuk mendapatkan saran dan kritik
untuk perbaikan selanjutnya.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan,


Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. I


DAFTAR ISI ............................................................................................................. II
BAB 1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4
BAB 2 KURIKULUM ................................................................................................ 6
Nama Program Diklat .................................................................................. 7
Tujuan dan Sasaran Diklat........................................................................... 7
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Diklat ........................... 7
Materi Diklat ............................................................................................. 11
Waktu Diklat.............................................................................................. 12
Deskripsi Singkat ....................................................................................... 12
BAB 3 PESERTA .................................................................................................... 13
Persyaratan ............................................................................................... 14
Jumlah Peserta .......................................................................................... 14
BAB 4 TENAGA KEDIKLATAN ............................................................................... 15
Jenis Tenaga Kediklatan ............................................................................ 16
Kualifikasi Pengajar .................................................................................. 16
Persyaratan Widyaiswara ......................................................................... 16
Kompetensi Widyaiswara ......................................................................... 16
Penugasan ................................................................................................. 17
BAB 5 PENYELENGGARA DIKLAT ......................................................................... 18
Penyelenggara Diklat ................................................................................ 19
Alokasi JPL ................................................................................................. 19
BAB 6 PERENCANAAN, PEMBINAAN, DAN PEMBIAYAAN ................................... 20
Perencanaan ............................................................................................. 21
Pembinaan ................................................................................................ 21

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN ii


Pembiayaan............................................................................................... 21
BAB 7 EVALUASI .................................................................................................. 22
Evaluasi Materi Diklat ............................................................................... 23
Evaluasi Peserta ........................................................................................ 23
Evaluasi Widyaiswara/Jabatan Fungsional/Pengajar................................ 27
Evaluasi Kinerja Penyelenggara ................................................................ 28
Evaluasi Pasca Diklat ................................................................................. 28
BAB 8 SERTIFIKAT ................................................................................................ 29
Sertifikat .................................................................................................... 30
Registrasi ................................................................................................... 30

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN iii


BAB 1
LATAR BELAKANG

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 4


Latar Belakang

Road safety atau lebih dikenal dengan istilah keselamatan jalan merupakan hal
yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat semakin banyaknya jumlah
korban kecelakaan lalu lintas. Hampir sebagian besar kecelakaan lalu lintas
diakibatkan oleh faktor manusia sehingga dibutuhkan langkah meningkatkan
kemampuan manusia dalam berlalu lintas. Selain itu, sudah berkembangnya
beberapa teknologi yang mendukung keselamatan jalan dan merupakan hal yang
penting untuk diketahui oleh lapisan masyarakat demi mengurangi tingkat
kecelakaan lalu lintas serta agar tercipta manajemen lalu lintas yang baik

Dalam rangka pencapaian hal tersebut di atas, maka Pusdiklat Jalan, Perumahan,
Permukiman, dan Pengembangan Wilayah menyelenggarakan Diklat Jalan
Berkeselamatan.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 5


BAB 2
KURIKULUM

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 6


Kurikulum

Nama Program Diklat


Jalan Berkeselamatan

Tujuan dan Sasaran Diklat


Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan akan mampu memahami prinsip-
prinsip jalan berkeselamatan di Indonesia.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Diklat

1. Modul Kebijkan Jalan Berkeselamatan

Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami hakekat kebijakan jalan berkeselamatan dan juga dapat
memahami implementasi jalan berkeselamatan di Indonesia.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami kebijakan jalan berkeselamatan
2. Peserta mampu memahami implementasi jalan berkeselamatan

2. Modul Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan

Standar Kompetensi :
Setelah selesai mengikuti pembelajaran modul ini diharapkan peserta
mampu menjelaskan tata cara (metoda) mengurangi resiko kerugian akibat
kecelakaan lalu lintas dengan melakukan rekayasa keselamatan jalan pada
faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas sehingga dapat mewujudkan
jalan berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :

1. Peserta mampu memahami kerugian akibat kecelakaan lalu lintas di


Indonesia serta peranan ahli teknik jalan dalam mengurangi resiko
tersebut

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 7


2. Peserta mampu memahami faktor manusia, faktor kendaraan serta
faktor jalan dengan lingkungannya sebagai penyebab kecelakaan lalu
lintas
3. Peserta mampu memahami perangkat analisa pencegahan kecelakaan
lalu lintas untuk menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas terkait faktor
penyebab kecelakaan lalu lintas
4. Peserta mampu memahami cara (metoda/ kegiatan) mengurangi resiko
kerugian dalam rekayasa keselamatan jalan

3. Modul Data Kecelakaan Lalu Lintas

Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami tentang data kecelakaan lalu lintas untuk dapat digunakan dalam
mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami tentang data kecelakaan
2. Peserta mampu memahami proses pengumpulan data kecelakaan
3. Peserta mampu memahami analisis data kecelakaan

4. Modul Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program


Penanggulangannya

Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
menjelaskan investigasi lokasi rawan kecelakaan dan program
penanggulangannya.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami langkah-langkah investigasi lokasi rawan
kecelakaan
2. Peserta mampu memahami cara-cara penanggulangan lokasi rawan
kecelakaan serta menghitung biaya manfaatnya.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 8


5. Modul Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami cara pengelolaan lokasi pekerjaan jalan agar lebih
berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami prinsip pengelolaan lokasi pekerjaan jalann
agar lebih berkeselamatan
2. Peserta mampu memahami penyusunan rencana manajemen lalu lintas
di pekerjaan jalan
3. Peserta mampu memahami pelaksanaan manajemen lalu lintas di
pekerjaan jalan.

6. Modul Bahaya Sisi Jalan

Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami dan menerapkan bahaya sisi jalan pada jalan berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami ganbaran umum bahaya sisi jalan
2. Peserta mampu memahami strategi penanganan bahaya sisi jalan
3. Peserta mampu memahami implementasi bahaya sisi jalan

7. Modul Rambu, Marka, dan Delineasi

Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami tentang perambuan, marka dan delineasi di jalan agar lebih
berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami prinsip perambuan, marka, dan delineasi di
jalan agar lebih berkeselamatan
2. Peserta mampu memahami tentang perambuan
3. Peserta mampu memahami tentang marka

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 9


4. Peserta mampu memahami tentang harmonisasi rambu dan marka, serta
pembuatannya
5. Peserta mampu memahmi tentang delineasi

8. Modul Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda

Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami tentang keselamatan pejalan kaki dan pesepeda di jalan agar
lebih berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :

1. Peserta mampu memahami prinsip keselamatan pejalan kaki dan


pesepeda
2. Peserta mampu memahami kelompok pengguna jalan yang rentan
3. Peserta mampu memahami strategi keselamatan pejalan kaki

9. Modul Desain Jalan Berkeselamatan

Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami dan menerapkan ketentuan teknis desain, rekayasa geometrik
jalan, dan bangunan pelengkapnya, serta manajemen lalu lintas yang lebih
berkeselamatan sesuai dengan permintaan lalu lintas dan lingkungan, dalam
upaya memperbaiki kualitas dan kuantitas kecelakaan lalu lintas.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu mendesain geometrik jalan sesuai dengan ketentuan
teknis dan persyaratan teknis yang ada
2. Peserta mampu merekayasa infrastruktur jalan yang lebih
berkeselamatan
3. Peserta mampu menerapkan manajemen lalu lintas sesuai permintaan
lalu lintas dan lingkungan

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 10


10. Modul Pengenalan Audit Keselamatan Jalan

Standar Kompetensi :
Setelah selesai mengikuti pembelajaran mata diklat ini diharapkan peserta
mampu memahami audit keselamatan jalan serta penata laksanaan audit
keselamatan jalan dalam mewujudkan jalan berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami audit keselamatan jalan, sasaran
dilakukannya dan mengapa dibutuhkan audit keselamatan jalan.
2. Peserta mampu memahami tentang tujuan dan manfaat
dilaksanakannya audit keselamatan jalan, ketentuan umum dan
ketentuan teknis audit keselamatan jalan.
3. Peserta mampu memahami tentang pengerjaan audit keselamatan jalan
sejak tahap persiapan sampai dengan laporan hasil audit.
4. Peserta mampu memahami prinsip keselamatan dalam perencanaan dan
desain Jalan

11. Modul Pemantauan dan Evaluasi Jalan Berkeselamatan


Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami pemantauan dan evaluasi untuk dapat digunakan dalam
mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan.

Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami tentang pengenalan observasi
2. Peserta mampu memahami metode kajian observasi.
3. Peserta mampu memahami penerapan aplikasi pemantauan dan
evaluasi jalan berkeselamatan

Materi Diklat
Materi dalam DIklat Jalan Berkeselamatan ini, antara lain:

1. Kebijakan Jalan Berkeselamatan


2. Pengantar Rekayasa Keselamatan Jalan
3. Data Kecelakaan Lalu Lintas
4. Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program Penanggulangannya

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 11


5. Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan
6. Bahaya Sisi Jalan
7. Rambu, Marka, dan Delineasi
8. Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda
9. Desain Jalan Berkeselamatan
10. Pengenalan Audit Keselamatan Jalan
11. Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan

Waktu Diklat
62 JP (Jam Pelajaran) @45 menit

Deskripsi Singkat
Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam memahami
prinsip-prinsip jalan berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan memberikan
pemahaman peserta akan jalan berkeselamatan dengan materi-materi berikut:
Kebijakan Jalan Berkeselamata; Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan; Data
Kecelakaan Lalu Lintas; Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program
Penanggulangannya; Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan; Bahaya SIsi Jalan;
Rambu, Marka, dan Delineasi; Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda; Desain
Jalan Berkeselamatan; Pengenalan Audit Keselamatan Jalan; Pemantauan dan
Monitoring Jalan Berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan juga dilengkapi
dengan kunjungan lapangan, sehingga peserta dapat menerapkan materi/teori di
yang diberikan pengajar di kelas. Diklat dilakukan dengan menggunakan metoda
pelatihan orang dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya jawab,
pemaparan dan diskusi. Pada penyelenggaraan diklat ini juga dilakukan evaluasi
terhadap peserta gunanya untuk melihat ketercapaian peserta dengan tujuan
diklat Jalan Berkeselamatan.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 12


BAB 3
PESERTA

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 13


Peserta

Persyaratan
Kualifikasi peserta Diklat Jalan Berkeselamatan ini antara lain:
1. Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi :
a. Moral yang baik;
b. Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;
c. Kemampuan menjaga reputasi diri dan instansinya;
d. Jasmani dan rohani yang sehat;
e. Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi;
f. Prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas.
2. Pendidikan Minimal :
a. Pimpinan Unit Kerja & Staf Senior, SKPD dsb.
b. Minimal S 1
3. Bekerja dibidang jalan
4. Jabatan Fungsional Ahli tingkat pertama dan muda

Jumlah Peserta
Jumlah peserta Diklat Jalan Berkeselamatan minimal 20 orang dan maksimal 30
orang peserta untuk tiap kelas/angkatan.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 14


BAB 4
TENAGA KEDIKLATAN

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 15


Tenaga Kediklatan

Jenis Tenaga Kediklatan


Tenaga kediklatan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Kementerian PUPR dapat berasal dari:
1. Widyaiswara
2. Jabatan Fungsional
3. Instruktur
4. Fasilitator

Kualifikasi Pengajar
Persyaratan tenaga kediklatan pada Diklat Jalan Berkeselamatan meliputi:

1. Pejabat struktural di lingkungan Direktorat Jendral Bina Marga


2. Widyaiswara di lingkungan Kementerian PUPR
3. Pejabat fungsional di lingkungan Kementerian PUPR
4. Praktisi Bidang Jalan
5. Narasumber terkait lainnya.

Persyaratan Widyaiswara
Persyaratan untuk menjadi tenaga widyaiswara adalah sebagai Berikut:
1. Serendah-rendahnya widyaiswara muda
2. Mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya
3. Berpengalaman dalam bidang jalan

Kompetensi Widyaiswara
1. Menguasai Standar Kompetensi Jabatan (SJK) dan Kurikulum Diklat
Berbasis Kompetensi (KDBK) yang relevan
2. Menguasai teknis substansi yang diajarkan, mempunyai pengalaman
kerja dibidang teknis substansi cukup memadai dibuktikan dengan CV
dan atau sertifikat bidang terkait
3. Bisa berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 16


Penugasan
Pengajar yang bertugas dalam program Diklat Jalan Berkeselamatan yang
diselenggarakan oleh lembaga diklat pemerintah yang terakreditasi harus
mendapat surat tugas mengajar dari pejabat yang berwenang (Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah).

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 17


BAB 5
PENYELENGGARA DIKLAT

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 18


Penyelenggara Diklat

Penyelenggara Diklat
Penyelenggara dari Diklat Jalan Berkeselamatan ini adalah balai diklat wilayah
BPSDM Kementerian PUPR.

Alokasi JPL
Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka materi pelatihan
akan diberikan sebanyak 63 jam pelajaran (JPL) untuk setiap kelompok peserta.
Rincian alokasi JPL untuk setiap materi tersebut adalah sebagai berikut:

No Mata Pelajaran Waktu


1. Kebijakan Jalan Berkeselamatan 3 JP
2. Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan 5 JP
3. Data Kecelakan Lalu Lintas 3 JP
Investigasi Lokasi Rawan Keclakaan dan Program
4. 4 JP
Penanggulangannya
5. Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan 5 JP
6. Bahaya SIsi Jalan 5 JP
7. Rambu, Marka, dan Delineasi 5 JP
8. Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda 3 JP
9. Desain Jalan Berkeselamatan 5 JP
10. Pengenalan Audit Keselamatan Jalan 4 JP
11. Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan 2 JP
12. Persiapan Kunjungan Lapangan 2 JP
13. Kunjungan Lapangan 8 JP
14. Seminar 8 JP
TOTAL 62 JP

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 19


BAB 6
PERENCANAAN, PEMBINAAN, DAN
PEMBIAYAAN

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 20


Perencanaa, Pembinaan, dan Pembiayaan

Perencanaan
Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program, pengelola program
Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan, maka perlu merencanakan
kebutuhan :
a. Widyaiswara/pengajar yang diperlukan untuk melaksanakan program dengan
kompetensi dan jumlah yang sesuai dengan struktur kurikulum ;
b. Sarana dan prasarana yang diperlukan selama diklat;
c. Jumlah calon peserta agar tidak kurang dari 20 orang/kelas dan tidak lebih dari
30 orang/kelas.
d. Jumlah tenaga kediklatan lainnya yang mempunyai kompetensi untuk
mengelola program

Pembinaan
Pembinaan terhadap pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan
Berkeselamatan secara fungsional menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah melalui standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi serta evaluasi kinerja unit
penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Diklat.

Pembiayaan
1. Pembiayaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan
dibebankan pada anggaran unit kerja yang mengusulkan atau Unit Diklat
masing-masing, dalam hal ini adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan
Wilayah yang menyelenggarakan.
2. Indeks biaya program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan
ditetapkan oleh instansi yang berwenang yaitu Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian PUPR.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 21


BAB 7
EVALUASI

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 22


Evaluasi

Evaluasi terhadap pelaksanaan Diklat Jalan Berkeselamatan dilakukan melalui


penilaian terhadap materi, peserta, widyaiswara/pengajar, manajemen
pelaksanaan diklat, dan evaluasi pasca diklat.

Evaluasi Materi Diklat


Dalam program diklat, materi memiliki peranan penting bagi peserta diklat, yaitu
untuk membantu peserta mengetahui, memahami, dan pengaplikasikan
substansi diklat yang menjadi tujuan pembelajaran sehingga evaluasi materi
diklat dilakukan oleh para peserta diklat. Agar tujuan pembelajaran tercapai,
maka materi harus selalu up to date dan sesuai kebutuhan, sehingga perlu
dilakukan evaluasi terhadap setiap materi yang disampaikan dalam suatu diklat
untuk memperoleh masukan dalam penyempurnaan materi.

Evaluasi materi perlu mencakup hal-hal sebagai berikut:


1. Keterkaitan materi yang diajarkan dengan tugas dan jabatan peserta
diklat
2. Tingkat manfaat materi yang diajarkan
3. Kualitas bahan ajar
4. Tingkat kesulitan materi yang diajarkan
5. Waktu penyajian materi bahan ajar
6. Media pendukung dalam pengajaran.

Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan, terhadap


materi Pelatihan/modul pelatihan. Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan
disampaikan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan kualitas Kurikulum Pelatihan yang akan datang.

Evaluasi Peserta

1. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu :

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 23


a. Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%; menjadi tanggung jawab
Pejabat Balai Diklat yang menyelenggarakan
b. Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%.
Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100 (seratus)

a. Aspek Sikap dan Perilaku


 Unsur yang dinilai mengenai aspek sikap perilaku serta bobotnya
adalah sebagai berikut :
(1) Disiplin ……………………………………...10%
(2) Kerjasama ………………………………….10%
(3) Prakarsa …………………………………….10%
Jumlah 30%

Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan


perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut :

(1) Disiplin
Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap
seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara.
Indikator disiplin adalah :
a) Kerapihan ;
b) Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan Pelatihan;
c) Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;
d) Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.

(2) Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam
menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan
mempertemukan gagasan.
Indikator kerjasama adalah :
a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d) Mau menerima pendapat orang lain.

(3) Prakarsa

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 24


Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan yang
bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang
lebih luas.
a) Membantu membuat iklim Pelatihan yang mengarahkan;
b) Mampu membuat saran demi kelancaran Pelatihan;
c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan;
d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan.

 Penilaian
Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan
berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, jabatan
fungsional, instruktur, fasilitator, penyelenggara, pembimbing,
pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional
bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar selama Pelatihan
berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:
1) Kegiatan belajar di kelas;
2) Kegiatan harian di asrama;Diskusi, penyusunan kertas kerja/
tugas-tugas, dan seminar.

b. Aspek Akademis/Penugasan Materi


 Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan
bobotnya adalah sebagai berikut:
1) Hasil ujian akhir = 40%;
2) Kertas Kerja Kelompok (KKK) = 20%;
3) Seminar = 10%
Jumlah = 70%.

Nilai aspek akademis/ penguasaan materi merupakan penjumlahan


nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja perorangan (KKK), dan nilai
seminar (presentasi) dengan ketentuan :

 Ujian akhir
Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif
dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata
pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 25


Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi, dan
penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai, didalamnya ada
widyaiswara.

 Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK.


KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok berupa
kertas ilmiah sesuai tugas yang akan diembannya. Nilai KKK
diberikan oleh widyaiswara dan atau pembimbing pada saat
pendalaman dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator
sebagai berikut:
(1) Identifikasi masalah;
(2) Analisis masalah;
(3) Sistimatika penulisan.

 Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi indikator


sebagai berikut:
(1) Efektifitas teknik presentasi;
(2) Penguasaan materi

2. Evaluasi Akhir
a. Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta,
oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari:
1) Kepala Lembaga Pelatihan
2) Penanggung jawab harian program Pelatihan yang berjalan;
3) Beberapa widyaiswara, penjabat fungsional, instansi pengguna sesuai
bidang substansinya;
4) Penanggung jawab evaluasi program Pelatihan.
Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir.

b. Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap


aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/ penguasaan materi.

c. Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan materi


direkapitulasi dengan pembobotan masing-masing sehingga
menghasilkan nilai akhir.

3. Kualifikasi kelulusan
Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut:

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 26


a. Sangat memuaskan (skor : 92,5 – 100);
b. Memuaskan (skor : 85,0 – 92,4);
c. Baik sekali (skor : 77,5 – 84,9);
d. Baik (skor : 70,0 – 77,4);
e. Tidak lulus (skor : di bawah 70,0).

Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan
tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah
jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur.

Evaluasi Widyaiswara/Jabatan Fungsional/Pengajar


Penilaian terhadap Widyaiswara/pengajar (fasilitator/narasumber) dilakukan
oleh peserta dan penyelenggara diklat. Evaluasi terhadap Widyaiswara dilakukan
dengan maksud untuk melihat kompetensi masing-masing pengajar dalam
memberikan atau menyampaikan materi kepada peserta selama diklat
berlangsung.

Hasil evaluasi diolah dan disampaikan oleh penyelenggara kepada setiap


pengajar yang bersangkutan sebagai masukan untuk peningkatan kualitas
masing-masing pada masa yang akan datang. Evaluasi terhadap
Widyaiswara/pengajar dilakukan pada setiap mata diklat dalam suatu diklat
kecuali mata ajar kulap dan seminar

Berikut adalah unsur-unsur evaluasi menurut Keputusan Kepala BPSDM


Kementerian PUPR No. 25/KPTS/Km/2015 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan BPSDM Kementerian
PUPR.
Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut :
1. Pencapaian tujuan instruksional
2. Sistematika penyajian
3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Pelatihan
4. Ketepatan waktu dan kehadiran
5. Penguasaan metode dan sarana Pelatihan
6. Sikap dan perilaku
7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta
8. Penguasaan bahasa
9. Pemberian motivasi kepada peserta
10. Penguasaan materi
PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 27
11. Kerapihan berpakaian

Evaluasi Kinerja Penyelenggara


Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara/pengajar
dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai
bahan masukan dengan tujuan untuk mengetahui kelancaran penyelenggaraan
diklat serta kepuasan peserta diklat, agar dapat memberikan implikasi perbaikan
terhadap kelancaran penyelenggaraan diklat. Aspek yang dinilai terhadap kinerja
penyelenggara adalah:

1. Efektivitas penyelenggara;
2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Pelatihan;
3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;
5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan;
6. Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;
7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
8. Administrasi Pelatihan yang meliputi:
a. Sejauhmana penatausahaan Pelatihan telah dilaksanakan dengan baik
b. Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan Pelatihan dalam
satu file.

Evaluasi Pasca Diklat


Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir, Balai Diklat Wilayah PUPR yang
menyelenggarakan Diklat Jalan Berkeselamatan melakukan evaluasi pasca diklat
dengan mengusulkan pelatihan yang dievaluasi kepada Pusdiklat. Pusdiklat
membentuk Tim Evaluasi Pasca Diklat, menyusun jadwal evaluasi, dan
mempersiapkan pelaksanaan evaluasi.

Persiapan tersebut antara lain persiapan check list evaluasi yang diisi anggota tim
evaluasi, mengkaji check list yang telah disusun, persiapan rencana pelaksanaan
evaluasi bersama objek evaluasi, serta menuangkan rencana evaluasi dalam
status pelaksanaan evaluasi sebagai sarana monitoring bagi pelaksanaan
evaluasi.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 28


BAB 8
SERTIFIKAT

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 29


Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
dan Registrasi

Sertifikat
1. Sertifikat diberikan kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan
seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus.
2. Jenis, bentuk, serta ukuran sertifikat ditetapkan oleh Kepala BPSDM
melalui Keputusan BPSDM Kementerian PUPR No. 25/KPTS/Km/2015
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di
Lingkungan BPSDM Kementerian PUPR.
3. Sertifikat ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Wilayah PUPR bersama
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman,
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.
4. Setiap peserta Diklat yang dinyatakan lulus diberikan/ditulis predikat
kelulusannya pada lembar sertifikat. Kategori nilai :
a. Nilai <70 : tidak lulus
b. Nilai 70 – 77,4 : baik
c. Nilai 77,5 – 84,9 : baik sekali
d. Nilai 85 – 92,4 : memuaskan
e. Nilai > 92,5 – 100 : sangat memuaskan

Registrasi
Setiap sertifikat peserta Diklat Jalan Berkeselamatan harus memperoleh Kode
Registrasi dari Sistem Informasi Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negara
(SIDA LAN RI) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan,
Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Prosedur untuk
memperoleh kode registrasi adalah sebagai berikut:
1. Balai Diklat Wilayah PUPR menyampaikan permohonan kode registrasi
kepada SIDA LAN RI dengan melampirkan data peserta diklat dan
mengajukan surat permohonan penomoran sertifikat diklat. Data soft file

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 30


program diklat (nama diklat dan rincian JP tiap mata diklat) beserta data
peserta diklat di-input ke dalam SIDA LAN secara online.
2. Untuk peserta Diklat non PNS, pengajuan nomor sertifikat dilakukan ke
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah.
3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah melakukan verifikasi terhadap data
peserta yang diajukan
4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah menerbitkan Kode Registrasi.

PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 31

Anda mungkin juga menyukai