Buku ini memuat perangkat penyelenggaraan diklat yang terdiri atas: Latar
Belakang; Kurikulum; Peserta; Tenaga Kediklatan; Penyelenggaraan Diklat;
Perencanaan, Pembinaan dan Pembiayaan; Evaluasi, serta Sertifikat.
Semoga buku panduan ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi acuan dalam
penyelenggaraan pelatihan, dan terbuka untuk mendapatkan saran dan kritik
untuk perbaikan selanjutnya.
Road safety atau lebih dikenal dengan istilah keselamatan jalan merupakan hal
yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat semakin banyaknya jumlah
korban kecelakaan lalu lintas. Hampir sebagian besar kecelakaan lalu lintas
diakibatkan oleh faktor manusia sehingga dibutuhkan langkah meningkatkan
kemampuan manusia dalam berlalu lintas. Selain itu, sudah berkembangnya
beberapa teknologi yang mendukung keselamatan jalan dan merupakan hal yang
penting untuk diketahui oleh lapisan masyarakat demi mengurangi tingkat
kecelakaan lalu lintas serta agar tercipta manajemen lalu lintas yang baik
Dalam rangka pencapaian hal tersebut di atas, maka Pusdiklat Jalan, Perumahan,
Permukiman, dan Pengembangan Wilayah menyelenggarakan Diklat Jalan
Berkeselamatan.
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami hakekat kebijakan jalan berkeselamatan dan juga dapat
memahami implementasi jalan berkeselamatan di Indonesia.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami kebijakan jalan berkeselamatan
2. Peserta mampu memahami implementasi jalan berkeselamatan
Standar Kompetensi :
Setelah selesai mengikuti pembelajaran modul ini diharapkan peserta
mampu menjelaskan tata cara (metoda) mengurangi resiko kerugian akibat
kecelakaan lalu lintas dengan melakukan rekayasa keselamatan jalan pada
faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas sehingga dapat mewujudkan
jalan berkeselamatan.
Kompetensi Dasar :
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami tentang data kecelakaan lalu lintas untuk dapat digunakan dalam
mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami tentang data kecelakaan
2. Peserta mampu memahami proses pengumpulan data kecelakaan
3. Peserta mampu memahami analisis data kecelakaan
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
menjelaskan investigasi lokasi rawan kecelakaan dan program
penanggulangannya.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami langkah-langkah investigasi lokasi rawan
kecelakaan
2. Peserta mampu memahami cara-cara penanggulangan lokasi rawan
kecelakaan serta menghitung biaya manfaatnya.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami prinsip pengelolaan lokasi pekerjaan jalann
agar lebih berkeselamatan
2. Peserta mampu memahami penyusunan rencana manajemen lalu lintas
di pekerjaan jalan
3. Peserta mampu memahami pelaksanaan manajemen lalu lintas di
pekerjaan jalan.
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami dan menerapkan bahaya sisi jalan pada jalan berkeselamatan.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami ganbaran umum bahaya sisi jalan
2. Peserta mampu memahami strategi penanganan bahaya sisi jalan
3. Peserta mampu memahami implementasi bahaya sisi jalan
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami tentang perambuan, marka dan delineasi di jalan agar lebih
berkeselamatan.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami prinsip perambuan, marka, dan delineasi di
jalan agar lebih berkeselamatan
2. Peserta mampu memahami tentang perambuan
3. Peserta mampu memahami tentang marka
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami tentang keselamatan pejalan kaki dan pesepeda di jalan agar
lebih berkeselamatan.
Kompetensi Dasar :
Standar Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu
memahami dan menerapkan ketentuan teknis desain, rekayasa geometrik
jalan, dan bangunan pelengkapnya, serta manajemen lalu lintas yang lebih
berkeselamatan sesuai dengan permintaan lalu lintas dan lingkungan, dalam
upaya memperbaiki kualitas dan kuantitas kecelakaan lalu lintas.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu mendesain geometrik jalan sesuai dengan ketentuan
teknis dan persyaratan teknis yang ada
2. Peserta mampu merekayasa infrastruktur jalan yang lebih
berkeselamatan
3. Peserta mampu menerapkan manajemen lalu lintas sesuai permintaan
lalu lintas dan lingkungan
Standar Kompetensi :
Setelah selesai mengikuti pembelajaran mata diklat ini diharapkan peserta
mampu memahami audit keselamatan jalan serta penata laksanaan audit
keselamatan jalan dalam mewujudkan jalan berkeselamatan.
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami audit keselamatan jalan, sasaran
dilakukannya dan mengapa dibutuhkan audit keselamatan jalan.
2. Peserta mampu memahami tentang tujuan dan manfaat
dilaksanakannya audit keselamatan jalan, ketentuan umum dan
ketentuan teknis audit keselamatan jalan.
3. Peserta mampu memahami tentang pengerjaan audit keselamatan jalan
sejak tahap persiapan sampai dengan laporan hasil audit.
4. Peserta mampu memahami prinsip keselamatan dalam perencanaan dan
desain Jalan
Kompetensi Dasar :
1. Peserta mampu memahami tentang pengenalan observasi
2. Peserta mampu memahami metode kajian observasi.
3. Peserta mampu memahami penerapan aplikasi pemantauan dan
evaluasi jalan berkeselamatan
Materi Diklat
Materi dalam DIklat Jalan Berkeselamatan ini, antara lain:
Waktu Diklat
62 JP (Jam Pelajaran) @45 menit
Deskripsi Singkat
Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam memahami
prinsip-prinsip jalan berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan memberikan
pemahaman peserta akan jalan berkeselamatan dengan materi-materi berikut:
Kebijakan Jalan Berkeselamata; Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan; Data
Kecelakaan Lalu Lintas; Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program
Penanggulangannya; Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan; Bahaya SIsi Jalan;
Rambu, Marka, dan Delineasi; Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda; Desain
Jalan Berkeselamatan; Pengenalan Audit Keselamatan Jalan; Pemantauan dan
Monitoring Jalan Berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan juga dilengkapi
dengan kunjungan lapangan, sehingga peserta dapat menerapkan materi/teori di
yang diberikan pengajar di kelas. Diklat dilakukan dengan menggunakan metoda
pelatihan orang dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya jawab,
pemaparan dan diskusi. Pada penyelenggaraan diklat ini juga dilakukan evaluasi
terhadap peserta gunanya untuk melihat ketercapaian peserta dengan tujuan
diklat Jalan Berkeselamatan.
Persyaratan
Kualifikasi peserta Diklat Jalan Berkeselamatan ini antara lain:
1. Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi :
a. Moral yang baik;
b. Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;
c. Kemampuan menjaga reputasi diri dan instansinya;
d. Jasmani dan rohani yang sehat;
e. Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi;
f. Prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas.
2. Pendidikan Minimal :
a. Pimpinan Unit Kerja & Staf Senior, SKPD dsb.
b. Minimal S 1
3. Bekerja dibidang jalan
4. Jabatan Fungsional Ahli tingkat pertama dan muda
Jumlah Peserta
Jumlah peserta Diklat Jalan Berkeselamatan minimal 20 orang dan maksimal 30
orang peserta untuk tiap kelas/angkatan.
Kualifikasi Pengajar
Persyaratan tenaga kediklatan pada Diklat Jalan Berkeselamatan meliputi:
Persyaratan Widyaiswara
Persyaratan untuk menjadi tenaga widyaiswara adalah sebagai Berikut:
1. Serendah-rendahnya widyaiswara muda
2. Mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya
3. Berpengalaman dalam bidang jalan
Kompetensi Widyaiswara
1. Menguasai Standar Kompetensi Jabatan (SJK) dan Kurikulum Diklat
Berbasis Kompetensi (KDBK) yang relevan
2. Menguasai teknis substansi yang diajarkan, mempunyai pengalaman
kerja dibidang teknis substansi cukup memadai dibuktikan dengan CV
dan atau sertifikat bidang terkait
3. Bisa berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat
Penyelenggara Diklat
Penyelenggara dari Diklat Jalan Berkeselamatan ini adalah balai diklat wilayah
BPSDM Kementerian PUPR.
Alokasi JPL
Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka materi pelatihan
akan diberikan sebanyak 63 jam pelajaran (JPL) untuk setiap kelompok peserta.
Rincian alokasi JPL untuk setiap materi tersebut adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program, pengelola program
Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan, maka perlu merencanakan
kebutuhan :
a. Widyaiswara/pengajar yang diperlukan untuk melaksanakan program dengan
kompetensi dan jumlah yang sesuai dengan struktur kurikulum ;
b. Sarana dan prasarana yang diperlukan selama diklat;
c. Jumlah calon peserta agar tidak kurang dari 20 orang/kelas dan tidak lebih dari
30 orang/kelas.
d. Jumlah tenaga kediklatan lainnya yang mempunyai kompetensi untuk
mengelola program
Pembinaan
Pembinaan terhadap pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan
Berkeselamatan secara fungsional menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah melalui standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi serta evaluasi kinerja unit
penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Diklat.
Pembiayaan
1. Pembiayaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan
dibebankan pada anggaran unit kerja yang mengusulkan atau Unit Diklat
masing-masing, dalam hal ini adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan
Wilayah yang menyelenggarakan.
2. Indeks biaya program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan
ditetapkan oleh instansi yang berwenang yaitu Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian PUPR.
Evaluasi Peserta
1. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu :
(1) Disiplin
Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap
seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara.
Indikator disiplin adalah :
a) Kerapihan ;
b) Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan Pelatihan;
c) Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;
d) Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.
(2) Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam
menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan
mempertemukan gagasan.
Indikator kerjasama adalah :
a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d) Mau menerima pendapat orang lain.
(3) Prakarsa
Penilaian
Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan
berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, jabatan
fungsional, instruktur, fasilitator, penyelenggara, pembimbing,
pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional
bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar selama Pelatihan
berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:
1) Kegiatan belajar di kelas;
2) Kegiatan harian di asrama;Diskusi, penyusunan kertas kerja/
tugas-tugas, dan seminar.
Ujian akhir
Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif
dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata
pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan.
2. Evaluasi Akhir
a. Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta,
oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari:
1) Kepala Lembaga Pelatihan
2) Penanggung jawab harian program Pelatihan yang berjalan;
3) Beberapa widyaiswara, penjabat fungsional, instansi pengguna sesuai
bidang substansinya;
4) Penanggung jawab evaluasi program Pelatihan.
Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir.
3. Kualifikasi kelulusan
Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut:
Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan
tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah
jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur.
1. Efektivitas penyelenggara;
2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Pelatihan;
3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;
5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan;
6. Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;
7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
8. Administrasi Pelatihan yang meliputi:
a. Sejauhmana penatausahaan Pelatihan telah dilaksanakan dengan baik
b. Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan Pelatihan dalam
satu file.
Persiapan tersebut antara lain persiapan check list evaluasi yang diisi anggota tim
evaluasi, mengkaji check list yang telah disusun, persiapan rencana pelaksanaan
evaluasi bersama objek evaluasi, serta menuangkan rencana evaluasi dalam
status pelaksanaan evaluasi sebagai sarana monitoring bagi pelaksanaan
evaluasi.
Sertifikat
1. Sertifikat diberikan kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan
seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus.
2. Jenis, bentuk, serta ukuran sertifikat ditetapkan oleh Kepala BPSDM
melalui Keputusan BPSDM Kementerian PUPR No. 25/KPTS/Km/2015
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di
Lingkungan BPSDM Kementerian PUPR.
3. Sertifikat ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Wilayah PUPR bersama
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman,
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.
4. Setiap peserta Diklat yang dinyatakan lulus diberikan/ditulis predikat
kelulusannya pada lembar sertifikat. Kategori nilai :
a. Nilai <70 : tidak lulus
b. Nilai 70 – 77,4 : baik
c. Nilai 77,5 – 84,9 : baik sekali
d. Nilai 85 – 92,4 : memuaskan
e. Nilai > 92,5 – 100 : sangat memuaskan
Registrasi
Setiap sertifikat peserta Diklat Jalan Berkeselamatan harus memperoleh Kode
Registrasi dari Sistem Informasi Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negara
(SIDA LAN RI) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan,
Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Prosedur untuk
memperoleh kode registrasi adalah sebagai berikut:
1. Balai Diklat Wilayah PUPR menyampaikan permohonan kode registrasi
kepada SIDA LAN RI dengan melampirkan data peserta diklat dan
mengajukan surat permohonan penomoran sertifikat diklat. Data soft file