Gaya belajar menggambarkan modus dominan seorang peserta didik menerima,
memproses dan mempertahankan informasi didalam otaknya. Berikut tipe gaya belajar yang dapat saya jelaskan sebagai berikut : a. Gaya Belajar Visual. Gaya belajar secara visual ini yaitu kemampuan belajar dengan melihat. gaya belajar visual ditandai dengan preferensi menggunakan gambar, grafik, warna, imajinasi visual, dan spasial. Gaya belajar ini digunakan pada orang dengan indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Media belajar yang cocok adalah mengembangkan mindmap, menggunakan flashcard bergambar, atau melalui video. Serta membuat catatan dengan warna yang menarik b. Gaya Belajar Auditori. Orang dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Gaya belajar auditory ditandai dengan kemudahan dalam memproses informasi dengan baik dari berbagai sumber suara, seperti penjelasan guru, pidato, rekaman suara, dan lain-lain. metode belajar yang tepat yaitu dengan musik, menggunakan media auditori, berdiskusi, bercerita di depan kelas, dan lainnya c. Gaya Belajar Kinestetik. Gaya belajar kinestetik yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak. Gaya belajar kinestetik biasanya ditandai dengan cepatnya menerima dan mengolah informasi dari hal-hal fisik. Misalnya saja sentuhan, kehadiran alat peraga, dan partisipasi diri sendiri dalam proses belajar. metode pembelajaran untuk anak dengan gaya belajar kinestetik ini bisa dengan membuat permainan peran, drama, praktik skill, menari, memainkan alat musik, dan lainnya. 2. Salah satu kewajiban saya pribadi untuk mencari informasi tentang gaya belajar peserta didik. Karena dengan mengenali dan memahami gaya belajar pada peserta didik maka kita dapat membantu dan memfasilitasi mereka untuk belajar efektif. Beberapa cara yang saya lakukan adalah a. Melalui observasi, yaitu dengan pengamatan terhadap peserta didik di kelas saya. Dari pengamatan tersebut saya mendapatkan informasi umum bahwa ada peserta didik yang suka belajar dengan mendengarkan dengan fokus ketika saya menjelaskan khususnya peserta didik yang duduk berada di depan. Kemudian ada juga peserta didik yang sangat antusias ketika kegiatan belajar mulai praktik dengan menggunakan komputer dan menyelesaikan jobsheet dengat cepat. Ada juga peserta didik yang menanyakan modul pembelajaran untuk dibaca dan dicatat. b. Melalui komunikasi interaktif. Saya mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan peserta didik sehingga dapat memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki peserta didik dari respon yang diberikan. Selain itu juga memberikan motivasi lewat komunikasi kelas sehingga peserta didik dengan sendirinya akan terbangun keinginan yang kuat untuk menerima pelajaran meskipun dengan gaya belajar yang berbeda-beda c. Melalui media pembelajaran. Peserta didik memiliki kecenderungan belajar menggunakan media pembelajaran baik melalui video, audio, teks maupun gambar. d. Melalui pemberian tugas. Saya dapat mengetahui potensi siswa yang tersembunyi dan mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan minat peserta didik e. Memberikan tes / ujian baik online maupun offline baik lisan maupun textual sehingga mendorong terjadinya umpan balik atau respon dari peserta didik. Apakah menimbulkan semangat gairah pada peserta didik untuk ingin mempelajari lebih dalamatau tidak. 3. Cara saya dalam mengimplementasikan gaya belajar dalam kelas adalah dengan melaksanakan pendekatan saintifik yang terdapat dalam kurikulum 2013 yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi dan melakukan komunikasi serta ditambah dengan mencipta. Menurut saya dengan pendekatan saintifik yang bertujuan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik ini mengakomodasi beragam gaya belajar dari peserta didik. Misalnya si A lebih cenderung memiliki gaya belajar auditory maka ketika kegiatan menanya atau komunikasi bisa lebih cepat menjawab dibandingkan peserta didik lain. Contoh lain mencipta atau membuat sesuatu melalui praktik dapat mengakomodir gaya belajar si B yang cenderung mengarah ke gaya belajar kinestetik. Selain melaksankan pendekatan saintifik di atas didukung dengan model belajar yang tepat sesuai karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Misalnya memilih model belajar cooperative learning, problem based learning atau project based learning. Dalam kelas saya lebih condong menggunakan project based learning karena siswa dituntut dapat menciptakan karya dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki. Selanjutnya menentukan kegiatan pembelajaran apa saja yang ingin dilakukan pada proses belajar mengajar misalnya di kelas saya pertama saya memberi apersepsi, menejelaskan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran baik melalui ceramah dan presentasi power point yang didukung dengan video tutorial. Setelah itu siswa mengerjakan jobsheet dan membuat laporan dserta terakhir mempresentasikan hasil projeknya. Begitu kira-kira pendapat saya mengenai cara implementasi gaya belajar dalam kelas.