A. Definisi: Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
A. Definisi: Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
A. Definisi
B. Etiologi
Menurut Gray, Dawkins, Morgan & Simpson (2005), ada beberapa faktor risiko
tertentu pada untuk CAD:
a) Peningkatan kolesterol
b) Rokok
Sekitar 24% kematian akibat CAD pada laki-laki dan 11% pada
perempuan disebabkan kebiasaan merokok. Orang yang tidak merokok
dan tinggal bersama perokok memiliki peningkatan risiko sebesar 20-30%
dibandingkan dengan orang yang tinggal degan bukan perokok.
c) Obesitas
d) Diabetes Melitus
Risiko terjadi CAD pada pasien dengan DM tipe 2 adalah dua hingga
empat kali lebih tinggi daripada populasi umum dan tampaknya tidak
terkait dengan derajat keparahan atau durasi diabetes. Diabetes, meskipun
merupakan faktor risiko indepeden untuk CAD, juga berkaitan dengan
adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemik, dan
peningkatan trombogenesis.
e) Hipertensi sistemik
Risiko CAD secara langsung berhubungan dengan tekanan darah. untuk
setiap penuruan tekanan darah diastolik sebesar 5 mmHg risiko CAD
berkurang sekitar 16%.
Morbiditas akibat CAD pada laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan
pada perempuan dan kondisi ini terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada
laki-laki dari pada perempuan. Estrogen endogen bersifat protektif pada
perempuan, namun setelah menopause insidensi CAD meningkat dengan
cepat dan sebanding dengan insidensi pada laki-laki.
g) Riwayat keluarga
h) Kepribadian
Stres, baik fisik maupun mental, merupakan faktor risiko untuk CAD.
Perilaku lain yang rentan terhadap terjadinya CAD antara lain sifat agresif,
kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk dipandang, keinginan untuk
mencapai sesuatu, gangguan tdiur, kemarahan, dan lain-lain.
i) Aktivitas fisik
b) Kontraindikasi PCI
CHF yang tidak terkontrol, BP tinggi, aritmia
Gangguan elekrolit
Infeksi ( demam )
Gagal ginjal
Perdarahan saluran cerna akut/anemia
Stroke baru (< 1 bulan)
Intoksikasi obat-obatan (seperti : Kontras )
Pasien yang tidak kooperatif
Usia kehamilan kurang dari 3 bulan
F. Tim PCI
Operator (dokter)
Perawat (Scrubing, Monitoring, Sirculete)
Radiografer.
L. Prosedur Tindakan
a) Prosedur (California Pacific Medical Center, 2008)
Perawat/teknisi membawa klien ke ruang kateterisasi (cath lab.)
Perawat memberikan obat melalui IV line untuk membantu klien rileks
dan nyaman selama prosedur tindakan
Perawat membersihkan dan mensterilkan daerah kecil di pergelangan
lengan atau lipat paha klien (tergantung daerah yang akan digunakan).
Daerah tersebut kemudian ditutup dengan kain steril.
Dokter akan menginjeksi obat anestesi lokal dilipat paha atau tangan klien.
Digunakan anestesi lokal karena klien harus tetap sadar selama
pemeriksaan untuk mengikuti instruksi dokter.
Jarum akan ditusukkan ke dalam arteri yang digunakan kemudian guide
wire akan dimasukkan melalui jarum lalu jarum dilepas.
Sheath kateter akan dimasukkan melalui guide wire, kemudian kateter
dimasukkan melalui pembuluh darah utama tubuh (Aorta), ke muara arteri
koroner di jantung. Kebanyakan orang tidak merasakan sakit selama
pemeriksaan, karena tidak ada serabut saraf dalam pembuluh darah, maka
klien tidak dapat merasakan gerakan kateter dalam tubuh.
Dokter akan menginjeksikan kontras dengan melihat melalui gambaran x-
ray. Klien mungkin akan merasakan sensasi panas saat kontras
diinjeksikan.
Pantau keluhan/laporan klien tentang adanya nyeri dada atau perasaan
tidak nyaman selama posedur.
M. Komplikasi
a. Resiko pendarahan
b. Vasospasme arteri koroner
c. Resiko infeksi
d. Tamponade jantung
e. ALI
f. Hematoma
g. Contrast induce nefropathi (CIN)
h. Reaksi kontras menyebabkan alergi
i. Diseksi Aorta
j. Akut Myocar Infark (AMI)
k. Stroke
2. Diagnosa keperawatan
A. Ansietas B.D Rasa Takut, Kurang Pengetahuan Tentang Prosedur
Tindakan Pci.
Hasil yang diharapkan :
1) Tingkat kecemasan klien menurun.
2) Klien dapat mengenal perasaannya, dapat mengidentifikasi
penyebab, atau faktor yang mempengaruhinya.
3) Kooperatif terhadap tindakan.
4) Ekspresi wajah terlihat rileks.
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan dan mekanisme koping klien
2) Bantu klien untuk mengekspresikan perasaan marah, kehilangan, dan takut.
3) Berikan penjelasan mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan.
4) Jelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan klien sebelum, selama,
dan setelah prosedur PCI.
5) Ajarkan teknik-teknik untuk mengurangi kecemasan (relaksasi, nafas dalam,
dan berpikiran positif).
6) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi penenang sesuai indikasi.
Intervensi:
1) Kaji keluhan klien
2) Monitor tanda-tanda vital (1 jam pertama setiap 15 menit, satu jam
kedua setiap 30 menit, dan satu jam selanjutnya setiap jam)
3) Monitor rekaman EKG dan pantau frekuensi jantung
4) Monitor intake dan output klien
5) Bantu aktivitas klien
6) Kolaborasi pemberian O2, pertahankan cara masuk heparin sesuai indikasi,
pantau data laboratorium enzim jantung, AGD, dan elektrolit
C. Resiko Penurunan Perfusi Jaringan Ginjal B.D Efek Samping
Penggunaan Zat Kontras
Hasil yang diharapkan:
1) Urine output 0,5-1 cc/jam/kgBB
2) Fungsi renal baik ditandai dengan hasil kreatinin kurang dari 1,2 mg/dl
Intervensi :
1) Kaji keluhan klien
2) Jelaskan tujuan pengukuran urine
3) Motivasi klien untuk banyak minum (kurang lebih 2 liter/12 jam setelah
tindakan)
4) Berikan rehidrasi sebelum dan sesudah prosedur PCI, terutama bila terjadi
peningkatan nilai ureum dan kreatinin (rehidrasi 1cc/kgBB/jam selama 12 jam)
5) Monitor dan ukur intake dan output klien
6) Monitor dan catat hasil laboratorium fungsi renal (ureum dan kreatinin)
7) Monitor dan catat adanya tanda-tanda perdarahan pada area insersi
8) Monitor indikator koagulasi (ACT).
9) Berikan penjelasan kepada klien untuk mengistirahatkan area ekstremitas yang
dilakukan insersi
Intervensi:
1) Kaji keluhan klien
2) Observasi dan catat TTV
3) Observasi dan catat adanya perdarahan dan hematoma pada luka penusukan
4) Observasi dan catat adanya perubahan warna kulit
5) Cek akral klien
6) Observasi dan catat adanya perdarahan, co: hematuri, epitaksis, gusi berdarah
7) Monitor dan catat hasil lab (ACT).
DAFTAR PUSTAKA
California Pasific Medical Center. (2008). Learning About Your Health. Diakses
pada tanggal 31 Juli 2007 dari http://www.cpmc.org/learning/documents/cardiaccath-
ws.html