Oleh :
KELOMPOK 1
2015/2016
BAB I
DISCOVERING DESA
PENGERTIAN
FISIK DESA
CIRI-CIRI DESA
MASYARAKAT
UNSUR DESA
PENGERTIAN
POTENSI DESA
MACAM
POLA
DESA KERUANGAN /
BENTUK DESA
PERKEMBANGAN
KLASIFIKASI
LEMBAGA DESA
FUNGSI DESA
7. Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar (lahan desa lebih luas dari
jumlah penduduknya, kepadatan rendah).
B.2 CIRI MASYARAKAT DESA
Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut :
Wilayah adalah suatu tempat bagi manusia untuk dapat melakukan berbagai
aktiflvitas, baik sosial, ekonomi maupun budaya. Wilayah meliputi tanah, lokasi,
luas dan batas geografis setempat.
2. Penduduk
Penduduk merupakan salah satu unsur penting dalam suatu wilayah. Di
dalam upaya mengembangkan wilayah, penduduk akan bertindak sebagai tenaga
kerja, peren cana atau pelaksana sekaligus yang memanfaatkan segala potensi yang
ada.
3. Tata Kehidupan
Tata kehidupan meliputi semua pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan
warga desa. Tata kehidupan masyarakat desa di tunjukan oleh adanya ikatan antar
warga yang sangat erat. Hal itu dapat di lihat dengan sikap gotong royong yang
mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi
D. POTENSI DESA
Potensi desa adalah segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
dimiliki desa, potensi desa ini meliputi sumber-sumber alami dan sumber manusiawi
yang tersimpan dan yang dapat diharapkan manfaatnya bagi kelangsungan dan
perkembangan desa. Potensi desa yang ada meliputi potensi fisik yaitu ;
a. Unsure tanah, dimana tanah ini merupakan factor terpenting bagi penghidupan
warga desa.
b. Unsure air, yang menentukan bagi kepentingan sehari-hari dan pengairan
c. Cuaca dan iklim yang menjadi peranan penting bagi desa agraris.
d. Ternak, yang berfungsi sebagai sumber tenaga hewan, sumber bahan makanan
dan sumber keuangan.
e. Manusia, dalam arti tenaga kerja sebagai pengolah, produsen dan konsumen
f. Flora,Hasil budidaya tanaman digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan
pedesaan dan perkotaan
Potensi non fisik desa (the man behind the gun)
a. Masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong-royong dan dapat merupakan
suatu kekuatan berproksi dan kekuatan membangun.
b. Lembaga social, lembaga pendidikan dan lembaga lain yang dapat memberikan
bantuan social serta bimbingan dalam dalam arti positif.Lembaga lembaga yang
ada di desa antara lain :
Pemerintahan, seperti Badan Perwakilan Desa (BPD).
Pendidikan, seperti perpustakaan desa, penyuluhan, simulasi, dan lain-lain.
Kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, dan BKIA.
Ekonomi, seperti Koperasi Unit Desa (KUD) dan lumbung desa.
c. Aparatur dan pamong desa, yang menjadi sumber kelancaran dan tertibnya jalan
roda pemerintahan desa. Contohnya kepala desa, kepala dusun, kepala adat.
E. POLA KERUANGAN / BENTUK DESA
Secara garis besar pola keruangan desa sebagai berikut.
a. Pola keruangan penggunaan lahan untuk permukiman
1) Pola Permukiman Memusat/ Mengelompok
Pola permukiman yang terbentuk karena terjadi pengelompokkan rumah
di lokasi tertentu, seperti persimpangan jalan, sekitar sumber air dan muara
sungai. Pola ini umumnya terdapat di daerah pegunungan. Pemekaran desa ke
segala arah dilakukan tanpa direncanakan.
2) Pola Permukiman Linier/ Memanjang
Pola permukiman yang terbentuk di sepanjang jalur transportasi seperti
jalan, sungai, dan pantai. Pola permukiman ini terdapat di daerah yang
bertopografi datar, karena memungkinkan sebagai tempat tinggal.
3) Pola Permukiman Menyebar
Pola permukiman yang terbentuk karena rumah-rumah penduduk
dibangun bebas dan tersebar di wilayah yang luas, sehingga jaraknya
berjauhan. Pada umunya terdapat di dataran rendah pada daerah pertanian.
Desa tradisional, desa ini termasuk desa yang masih sangat tradisional bahkan
cenderung primitive.
Desa Swadaya, desa swadaya adalah desa mulai menunjukkan perkembangan
/transisi.
Desa Swakarya, desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa
swadaya menuju desa swasembada.
Desa Swasembada, desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan
dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan
kegiatan pembangunan regional.
c. Menurut Luas Wilayahnya
Desa terkecil, luasnya wilayah kurang dari 2 km2
Desa kecil, luasnya wilayah antara 2 km2 - 4 km2
Desa sedang, luasnya wilayah antara 4 km2 - 6 km2
Desa besar, luasnya wilayah antara 6 km2 - 8 km2
Desa terbesar, luasnya wilayah antara 8 km2 -10 km2
d. Menurut Kepadatan Penduduknya
Desa terkecil, kepadatan penduduknya kurang dari 100 jiwa/km2
Desa kecil, kepadatan penduduknya antara 100-500 jiwa/km2
Desa sedang, kepadatan penduduknya antara 500-1.500 jiwa/km2
Desa besar, kepadatan penduduknya antara 1.500-3.000 jiwa/km2
Desa terbesar, kepadatan penduduknya antara 3.000-4.500 jiwa/km2
e. Menurut Jumlah Penduduknya
Desa terkecil, penduduknya berjumlah kurang dari 800 orang
Desa kecil, penduduknya berjumlah antara 800 – 1600 orang
Desa sedang, penduduknya berjumlah antara 1600 - 2400 orang
Desa besar, penduduknya berjumlah antara 2400 – 3200 orang
Desa terbesar, penduduknya berjumlah lebih dari 3200 orang
f. Menurut Potensi Desa Yang Dominan
Desa nelayan Desa kerajinan (industri
Desa persawahan kecil)
Desa perladangan Desa industri besar
Desa perkebunan Desa jasa dan perdagangan
Desa peternakan
g. Menurut Potensi Fisik Dan Non Fisik
Desa terbelakang
Desa sedang berkembang
Desa maju
h. Menurut Ikatannya
Desa genealogis, yaitu suatu desa yang dipersatukan dengan penduduknya
yang memiliki hubungan kekeluargaan atau hubungan darah.
Desa territorial, yaitu suatu desa yang dipersatukan oleh kesamaan
kepentingan dan wilayah dengan batas-batas tertentu.
Desa campuran, yaitu suatu desa yang dipersatukan baik dari hubungan darah
maupun kesamaan kepentingan.
H. LEMBAGA DESA
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD/LPMK)
Merupakan wadah bagi kelompok tani ditingkat desa, kegiatan yang menjadi
rutinitas adalah pertemuan kelompok tani tingkat desa yang dilaksanakan secara
bergilir setiap bulan di masing-masing kelompok tani. Kegiatan yang dilakukan :
.Koperasi Unit Desa mempunyai peranan yang besar dalam masyarakat desa
Khususnya dalam bidang pertanian. Sebagai mana diketahui, bahwa pertanian
merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat desa pada
umumnya[6]. Maka lembaga apapun yang mengupayakan perkembangan, kemajuan
maupun kelestarian, dengan sendirinya mempunyai peranan yang sangat penting.
Dalam menjalankan tugasnya, KUD mempunyai beberapa fungsi ditengah
masyarakat pedesaan, yaitu meningkatkan produksi hasil pertanian, melakukan
penjagaan dan penyelamatan terhadap hasil produksi dari berbagai ancaman. Dalam
instruksi presiden pasal 5 no 4/1973 menyebutkan fungsi KUD sebagai :
Penyuluhan pertanian lapangan (PPL)
BRI unit desa yang mengurus fungsi perkreditan rakyat
Pengecer, kios, warung unit desa yang berfungsi menyalurkan sarana produksi,
pestisida, benih dan alat pertanian.
KUD berfungsi sebagai pengelola serta pemasaran hasil produksi
j. Lembaga Lain-Lain