Efek komposisi pelarut terhadap kekuatan regang akhir (MPa) selaput polimer yang
dengan penguapan dari tiga macam pelarut diperlihatkan dalam tabel berikut ini.
Ujilah dengan ANOVA satu arah apakah komposisi pelarut itu mempengaruhi kekua
regang akhir selaput polimer itu?
SUMMARY
Groups Count Sum Average
Etanol 6 1435 239.1667
Kloroform 6 1501 250.1667
Diklorometana 6 1527 254.5
ANOVA
Source of Variation SS df MS
Between Groups 749.7777777778 2 374.8889
Within Groups 1237.1666666667 15 82.47778
Total 1986.9444444445 17
Dari hasil output MS Excel dapat disimpulkan:
1. Rata-rata kekuatan regang akhir (MPa) dengan
pelarut etanol = 239,1667 dan variansi = 92,56667,
kloroform = 250,1667 dan variansi = 94,16667,
diklorometana = 254,5 dan variansi = 60,7.
2. Nilai F hitung = 4,545332 > F kritis = 3,68232
sehingga Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa kekuatan
regang akhir dari polimer yang dibuat dari pelarut etanol,
kloroform dan diklororometana berbeda nyata.
MPa) selaput polimer yang
dalam tabel berikut ini.
itu mempengaruhi kekuatan
Variance
92.56667
94.16667
60.7
F P-value F crit
4.545332 0.02863 3.68232
tan
,
Latihan
Fluoresensi larutan obat yang disimpan dalam kondisi yang berbeda-beda adala
Kondisi
Ulangan
A B C D
1 102 101 97 90
2 100 101 95 92
3 101 104 99 94
Kondisi
A = baru dibuat;
B = disimpan 1 jam ditempat gelap;
C = disimpan 1 jam dalam cahaya redup;
D = disimpan 1 jam ditempat terang.
Ujilah apakah fluoresensi larutan obat itu berbeda dalam keempat kondisi penyimpanan itu?
ANOVA
Source of Variation SS df MS F
Rows 14 2 7 4.2
Columns 186 3 62 37.2
Error 10 6 1.6666666667
Total 210 11
Analisa hasil :
1. karena F hitung kolom (37.2) > F kritis kolom (4.757063) maka Ho ditolak, atau efisiensi dipengaruhi ole
kondisi.
2. karena F hitung baris (4,2) < F kritis baris (5,143253) maka Ho diterima, atau efisiensi tidak dipengaruhi
oleh ulangan.
ng berbeda-beda adalah sbb:
enyimpanan itu?
P-value F crit
0.072338 5.143253
0.000285 4.757063
atau efisiensi dipengaruhi oleh