Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIS II

Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
RIZKY YUANDI
1611012019
KELAS A
TUJUAN

Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian


Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
PENDAHULUAN
 Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II//2004 Puskesmas adalah UPTD
Kesehatan/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja itu sendiri.

 Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas :

a. sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,

b. pusat pemberdayaan masyarakat

c. pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan


perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
di Puskesmas

Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan
pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta
pemantauan dan evaluasi.
Perencanaan

Pemantauan Permintaan
dan Evaluasi

Pencatatan,
Pelaporan,
Pengarsipan
Kegiatan Penerimaan

Pengendalian Penyimpanan

Pendistribusian
1. Perencanaan

 Perencanaan : proses kegiatan seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai untuk
menentukan jenis dan jumlah Obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Puskesmas.

 Tujuan :
• perkiraan jenis dan jumlah Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang mendekati
kebutuhan;
meningkatkan penggunaan Obat secara rasional
meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.
Proses seleksi Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai dg mempertimbangkan :

• pola penyakit,
• pola konsumsi Obat periode menyediakan
sebelumnya,
• data mutasi Obat, dan
• rencana pengembangan
• mengacu pada DOEN dan LPLPO
Formularium Nasional.
• melibatkan tenaga kesehatan
yang ada di Puskesmas

Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota


2. Permintaan
 Tujuan : memenuhi kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di Puskesmas,
sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat.

 Permintaan diajukan kepada DinKes Kabupaten/Kota

3. Penerimaan
 adalah suatu kegiatan dalam menerima Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dari
Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota

 Tujuan : agar Obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan


permintaan yang diajukan oleh Puskesmas.
Petugas penerimaan wajib melakukan pengecekan yang mencakup :

 jumlah kemasan/peti,

 jenis dan jumlah Obat,

 bentuk Obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO),

 ditandatangani oleh petugas penerima, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.

4. Penyimpanan
• merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Obat yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia

• Tujuan : agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
5. Pendistribusian
• merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat dan bahan medis habis
pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit
farmasi puskesmas dan jaringannya.

Sub unit pelayanan kesehatan di dalam


lingkungan Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Sub unit puskesmas Puskesmas Keliling

Posyandu

Polindes
6. Pengendalian

 adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan


sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

 Tujuan : tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan


kesehatan dasar

 Terdiri dari :
a. Pengendalian persediaan;
b. Pengendalian penggunaan; dan
c. Penanganan Obat hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
7. Pencatatan, Pelaporan, dan Pengarsipan

 Adalah rangkaian kegiatan penatalaksanaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
secara tertib, yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di
Puskesmas atau unit pelayanan lainnya.

 Tujuan :
• Bukti bahwa pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai telah dilakukan;
• Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan
• Sumber data untuk pembuatan laporan.
8. Pemantauan dan Evaluasi

 Tujuan :

• mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan sehingga dapat menjaga


kualitas maupun pemerataan pelayanan;

• memperbaiki secara terus-menerus

• memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.


Pelayanan Farmasi Klinik

Tujuan :
 Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan kefarmasian di
puskesmas.
 Memberikan pelayanan kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas,
keamanan dan efisiensi obat dan bahan medis habis pakai.
 Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan
pasien yang terkait dalam pelayanan kefarmasian.
 Melaksanakan kebijakan obat di puskesmas dalam rangka meningkatkan
penggunaan obat secara rasional.
1. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP

PE R SYA R ATA N A D M IN IST R A S I PE R SYA R ATA N FA R M A S E T IK

Nama, umur, jenis kelamin Bentuk dan kekuatan


dan berat badan pasien. sediaan.
Nama, dan paraf dokter. Dosis dan jumlah Obat.
Tanggal resep. Stabilitas dan ketersediaan.
Ruangan/unit asal resep. Aturan dan cara penggunaan.
Inkompatibilitas
• Ketepatan indikasi, dosis (ketidakcampuran Obat).
dan waktu penggunaan Obat
• Duplikasi pengobatan
• Alergi, interaksi dan efek
samping Obat.
• Kontra indikasi.
Persyaratan klinis
• Efek adiktif.
2. PIO
K E G IATA N
Memberikan dan menyebarkan
TUJUAN informasi kepada konsumen secara pro
aktif dan pasif.
Menyediakan informasi
mengenai Obat kepada Menjawab pertanyaan dari pasien
maupun tenaga kesehatan melalui
tenaga kesehatan lain di telepon, surat atau tatap muka.
lingkungan Puskesmas, Membuat buletin, leaflet, label Obat,
pasien dan masyarakat. poster, majalah dinding dan lain-lain
Melakukan kegiatan penyuluhan bagi
Menyediakan informasi untuk pasien rawat jalan dan rawat inap, serta
membuat kebijakan yang masyarakat
berhubungan dengan Obat Melakukan pendidikan dan pelatihan
bagi tenaga kefarmasian dan tenaga
Menunjang penggunaan Obat kesehatan lainnya terkait dengan Obat
yang rasional. dan Bahan Medis Habis Pakai.
Mengoordinasikan penelitian terkait
Obat dan kegiatan Pelayanan
Kefarmasian.
1. Sumber
informasi Obat. 2. Faktor-faktor yang perlu
Tempat. 3. Tenaga. diperhatikan
4. Perlengkapan.
3. KONSELING

K E G IATA N FAKTOR YANG PERLU


D IPE R HAT IK A N :
Membuka komunikasi antara
apoteker dengan pasien. Kriteria pasien:
a.Pasien rujukan dokter
Menanyakan hal-hal yang menyangkut
Obat yang dikatakan oleh dokter b.Pasien dengan penyakit kronis.
kepada pasien dengan metode c.Pasien dengan Obat yang berindeks
terapetik sempit dan poli farmasi.
pertanyaan terbuka (open-ended
question), misalnya apa yang d.Pasien geriatrik.
dikatakan dokter mengenai Obat, e.Pasien pediatrik.
bagaimana cara pemakaian, apa efek f.Pasien pulang sesuai dengan kriteria di
yang diharapkan dari Obat tersebut, atas.
dan lain-lain. Sarana dan prasarana:
Memperagakan dan menjelaskan a.Ruangan khusus.
mengenai cara penggunaan Obat b.Kartu pasien/catatan konseling

Verifikasi akhir.
4. VISITE

TUJUAN
Memeriksa Obat pasien. K E G IATA N
Memberikan rekomendasi kepada
dokter dalam pemilihan Obat dengan a. Untuk Pasien Baru
mempertimbangkan diagnosis dan
kondisi klinis pasien. Apoteker memperkenalkan diri dan
Memantau perkembangan klinis menerangkan tujuan dari
pasien yang terkait dengan kunjungan.
penggunaan Obat.
Memberikan informasi mengenai
Berperan aktif dalam pengambilan
keputusan tim profesi kesehatan sistem pelayanan farmasi dan
dalam terapi pasien. jadwal pemberian Obat.
Menanyakan Obat yang sedang
digunakan atau dibawa dari
rumah, mencatat jenisnya dan
melihat instruksi dokter pada
catatan pengobatan pasien.
Mengkaji terapi Obat lama dan baru
untuk memperkirakan masalah
terkait Obat yang mungkin terjadi.
b. Untuk pasien lama dengan d. Kegiatan visite bersama tim:
instruksi baru Melakukan persiapan yang dibutuhkan
Menjelaskan indikasi dan cara seperti memeriksa catatan pegobatan
penggunaan Obat baru. pasien dan menyiapkan pustaka
penunjang.
Mengajukan pertanyaan apakah ada Mengamati dan mencatat komunikasi
keluhan setelah pemberian Obat. dokter dengan pasien dan/atau
c. Untuk semua pasien keluarga pasien terutama tentang
Obat.
Memberikan keterangan pada
catatan pengobatan pasien. Menjawab pertanyaan dokter tentang
Obat.
Membuat catatan mengenai Mencatat semua instruksi atau
permasalahan dan penyelesaian perubahan instruksi pengobatan,
masalah dalam satu buku yang seperti Obat yang dihentikan, Obat
akan digunakan dalam setiap baru, perubahan dosis dan lain- lain
kunjungan.

• Memahami cara berkomunikasi


yang efektif.
Hal yang harus • Memiliki kemampuan untuk
diperhatikan berinteraksi dengan pasien dan tim.
• Memahami teknik edukasi.
• Mencatat perkembangan pasien.
5. MESO
TUJUAN K E G IATA N

Menemukan efek samping Menganalisis laporan efek


Obat sedini mungkin samping Obat.
terutama yang berat, tidak Mengidentifikasi Obat dan
dikenal dan frekuensinya pasien yang mempunyai resiko
jarang. tinggi mengalami efek samping
Menentukan frekuensi dan Obat.
insidensi efek samping Obat Mengisi formulir Monitoring Efek
yang sudah sangat dikenal Samping Obat (MESO).
atau yang baru saja Melaporkan ke Pusat Monitoring
ditemukan. Efek Samping Obat Nasional..
Faktor yang perlu diperhatikan:
1. Kerja sama dengan tim
kesehatan lain.
2. Ketersediaan formulir
Monitoring Efek Samping Obat
6. PTO
Tujuan:
1. Mendeteksi masalah yang terkait
dengan Obat. 2. Memberikan
KRITERIA rekomendasi penyelesaian
PASIEN masalah yang terkait dengan Obat.
K E G IATA N
Anak-anak dan lanjut usia, ibu
hamil dan menyusui. Memilih pasien yang memenuhi
kriteria.
Menerima Obat lebih dari 5
(lima) jenis. Membuat catatan awal.
Adanya multidiagnosis. Memperkenalkan diri pada
pasien.
Pasien dengan gangguan fungsi
ginjal atau hati. Memberikan penjelasan pada
pasien.
Menerima Obat dengan indeks
terapi sempit. Mengambil data yang
dibutuhkan.
Menerima Obat yang sering
diketahui menyebabkan reaksi Melakukan evaluasi.
Obat yang merugikan. Memberikan rekomendasi.
7. EPO
Tujuan:
1. Mendapatkan gambaran pola penggunaan Obat pada kasus tertentu.
2. Melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaan Obat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai