Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Konstruksi berarti bersifat membangun. Konstruktivisme adalah sebuah teori yang


memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya
dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya dengan bantuan
fasilitasi orang lain.
Teori konstruktivisme merupakan suatu teori yang dikembangkan dari teori belajar
kognitif Piaget yang menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran,
sedangkan akomodasi, adalah menyusun kembali struktur pikiran, karena adanya informasi
baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi, 1988:133).
Teori konstruktivisme juga merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran
kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-
fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus
mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Teori pembelajaran konstruktivisme ini sama halnya dengan model pembelajaran
experiental learning, yaitu suatu model dimana, proses belajar mengajar yang mengaktifkan
pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara
langsung. Experiental Learning adalah : proses dimana pengetahuan diciptakan melalui
transformasi pengalaman. Hasil Pengetahuan dari kombinasi menggenggam dan
mentransformasikan pengalaman (Kolb, 1984).
Teori Konstruktivistik memandang bahwa belajar adalah mengonstruksi makna atas
informasi dan masukan-masukan yang masuk ke dalam otak. Belajar yang bersifat konstruktif
ini sering digunakan untuk menggambarkan jenis belajar yang terjadi selama penemuan
ilmiah dan pemecahan masalah kreatif di dalam kehidupan sehari-hari. Pada teori ini juga
memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang
berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut
apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa
peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

IMPLEMENTASI TEORI KONSTRUKTIVISTIK DALAM PROSES


PEMBELAJARAN
Implementasi Teori Belajar Konstruktivistik dalam proses belajar pembelajaran dapat
menggunakan beberapa metode belajar, seperti penjelasan/ceramah, tanya jawab, diskusi,
penugasan, bermain peran. Pada teknik penjelasan/ceramah, guru menjelaskan tentang suatu
materi pelajaran kepada siswa agar siswa mengetahui apa yang akan dipelajarinya. Pada
teknik tanya jawab, sebelum kegiatan inti dalam suatu pembelajaran berlangsung, guru dan
siswa dapat melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.
Hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut
dengan memanfaatkan pengetahuan awal (dasar) yang dimilikinya. Pada teknik diskusi, siswa
mendiskusikan dengan siswa lainnya dan guru mengenai materi pelajaran tersebut. Metode
penugasan merupakan suatu cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas
kepada siswa. Penggunaan metode ini memerlukan pemberian tugas dengan baik, baik ruang
lingkup maupun bahannya. Pelaksanaannya dapat diberikan secara individual maupun
kelompok. Metode pemberian tugas ini juga dapat dipergunakan untuk mendukung metode
pembelajaran yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai