Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa, maha penyayang dan pengasihyang
telah membawa pencerahan kepada umat manusia, karena atas berkah dan rahmat serta
kesehatan yang diberikannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
yang berjudul “Pemanfaatan Minyak Nilam”, penulis telah banyak mendapatkan
bantuan yang tidak ternilai harganya. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankan saya
dengan segala kerendahan hati dan penuh keikhlasan untuk menyampaikan rasa terima
kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan Essential Oils, Etherial Oils atau
Volatile Oils adalah komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari
daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 150 jenis
minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 40 jenis
diantaranya dapat diproduksi di Indonesia. Meskipun banyak jenis minyak atsiri
yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagian kecil jenis minyak atsiri yang
telah berkembang dan sedang dikembangkan di Indonesia.
Industri pengolahan minyak atsiri di Indonesia telah ada sejak zaman penjajahan.
Namun dilihat dari kualitas dan kuantitasnya tidak mengalami banyak perubahan.
Hal ini disebabkan sebagian besar unit pengolahan minyak atsiri masih
menggunakan teknologi sederhana/tradisional dan umumnya memiliki kapasitas
produksi yang terbatas.
Produksi minyak atsiri merupakan proses yang kompleks. Peningkatan efisiensi
produksi memerlukan peningkatan produktivitas tanaman, perbaikan penanganan
pasca panen, ekstraksi dan peningkatan nilai tambah yang didukung pengendalian
dan jaminan mutu agar diperoleh mutu tinggi dan konsisten. Indonesia bisa saja
mendongkrak ekspor atsiri menjadi US$ 1 miliar. Hal itu, dapat ditempuh jika
penelitian, pengembangan, dan pembangunan industri pengolahan produk turunan
minyak atsiri ditingkatkan. Saat ini Indonesia memasok hingga 90% kebutuhan
minyak nilam (patchouli oil) dunia (Manurung, 2010).
1.2. Rumusan Masalah
1. Definisi minyak nilam
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Minyak Nilam


Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil
minyak atsiri. Di pasar perdagangan nasional, nilam diperdagangkan dalam bentuk
minyak dan dikenal dengan nama Patchouli oil. Di Indonesia hingga kini terdapat tiga
jenis nilam yang sudah dikembangkan yaitu Pogostemon cablin Benth, Pogostemon
heyneanus Benth, dan Pogostemon hortensis Benth.
Minyak nilam berwarna kuning jernih dan berbau khas, mengandung senyawa
patchouli alcohol yang merupakan penyusun utama dalam minyak nilam, dan kadarnya
mencapai 50-60%. Patchouli alcohol merupakan senyawa seskuiterpen alkohol tersier
trisiklik, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain,
mempunyai titik didih 280,37o C dan kristal yang terbentuk memiliki titik leleh 56o C.
Minyak nilam selain mengandung senyawa Patchouli Alkohol (komponen utama) juga
mengandung komponen minor lainnya, pada umumnya senyawa penyusun minyak atsiri
bersifat asam dan netral, begitu pula dengan minyak nilam, tersusun atas senyawa-
senyawa yang bersifat asam dan netral misalnya senyawa asam 2-naftalenkarboksilat
yang merupakan salah satu komponen minor penyusun minyak nilam (Guenther, 1987).
Struktur molekul dari senyawa Patchouli Alkohol dan senyawa asam 2-
naftalenkarboksilat ditunjukkan pada gambar 2.3 dibawah ini :

Tanaman nilam (Pogostemon patchouli atau disebut juga sebagai Pogostemon


cablin Benth) merupakan tanaman perdu wangi berdaun halus dan berbatang segi
empat. Daun kering tanaman ini disuling untuk mendapatkan minyak nilam (patchouli
oil) yang banyak digunakan dalam berbagai kegiatan industri.
Fungsi utama minyak nilam sebagai bahan baku pengikat (fiksafif) dari
komponen kandungan utamanya, yaitu patchouli alcohol (C15H26) dan sebagai bahan
pengendali penerbang (eteris) untuk wewangian (parfum) agar aroma kehanimannya
bertahan lebih lama. Selain itu, minyak nilam digunakan sebagai salah satu bahan
campuran produk kosmetika (di antaranya untuk pembuatan sabun, pasta gigi, sampo,
lotion, dan deodorant), kebutuhan industri makanan (di antaranya untuk essence atau
penambah rasa), kebutuhan farmasi (untuk pembuatan obat antiradang, antifungi,
antiserangga, afrodisiak, anti-inflamasi, antidepresi, antiflogistik, serta dekongestan),
kebutuhan aromaterapi, bahan baku compound dan pengawetan barang, serta berbagai
kebutuhan industri lainnya. Minyak nilam mempunyai banyak keunggulan. Selain
bermanfaat bagi berbagai ragam kebutuhan industri, masa panen tanaman nilam relatif
singkat dan mempunyai jangka waktu hidup cukup lama. Proses pemeliharaan dan
pengendalian tanaman relatif mudah dan potensi pasarnya sudah jelas.
Pola perdagangan minyak nilam tidak terkena kuota ekspor dan sampai saat ini
belum ditemukan bahan sintesis atau bahan pengganti yang dapat menyamai manfaat
minyak nilam ini. Oleh sebab itu, kondisi dan potensi minyak nilam tersebut merupakan
basic power. Bila dikaitkan dengan suatu perencanaan pengelolaan budi daya tanaman
nilam dengan segala ruang lingkup usaha yang menyertainya, dapat disimpulkan bahwa
program budi daya tanaman ini prospektif dan menguntungkan.
Minyak nilam digunakan dalam industri kosmetik, parfum, pemberi aroma pada
pasta gigi, dam lain-lain. Penggunaan minyak nilam dalam industri-industri ini karena
sifat daya fiksasinya yang cukup tinggi terhadap bahan pewangi lain agar aroma
bertahan lama, sehingga dapat mengikat bau wangi dan mencegah penguapan zat
pewangi.
Komponen kimia penyusun minyak nilam terdiri dari dua golongan yaitu :
golongan hidrokarbon yang berupa senyawa seskuiterpen, berjumlah sekitar 40-45 %
dari berat minyak dan golongan hidrokarbon beroksigen (oxygenated hydrocarbon)
yang berjumlah sekitar 52-57 % dari berat minyak (Guenther, 1949). Patchouli alkohol
merupakan komponen golongan hidrokarbon beroksigen, merupakan senyawa yang
menentukan bau minyak nilam dan merupakan komponen yang terbesar di dalam
minyak nilam (Trifilieff, 1980). Oleh karena itu patchouli alkohol merupakan indikator
penentuan kualitas dari tanaman nilam. Patchouli alkohol merupakan senyawa
seskuiterpen alkohol tersier trisiklik yang mempunyai gugus hidroksil yaitu gugus -OH
dan 4 buah gugus metil (Bulan et al., 2000).
Hasil analisis minyak nilam menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa
terdapat 15 komponen kimia penyusun minyak nilam yang dapat teridentifikasi.
Identifikasi komponen-komponen minyak nilam dilakukan dengan melihat database dan
membandingkan massa spektra masing-masing komponen yang teridentifikasi dengan
literatur. Kromatogram hasil analisis komposisi kimia penyusun minyak nilam Aceh
(Gambar 1) Komposisi kimia minyak nilam hasil analisis (Tabel I). Komponen-
komponen kimia penyusun minyak nilam yang mempunyai persentase terbesar
berdasarkan persentase area adalah patchouli alcohol (32,60%), ∆-guaiene (23,07%), α-
guaiene (15,91%), seychellene (6,95%), dan α-patchoulene (5,47%). Pada Tabel I dapat
dilihat bahwa komponen kimia penyusun minyak nilam terdiri dari senyawa
seskuiterpen beroksigen (oxygenated sesquiterpenes) dan seskuiterpen hidrokarbon
(hydrocarbon sesquiterpenes) dan patchouli alkohol merupakan komponen memiliki
persentase terbesar di dalam minyak nilam. Hasil pengujian aktivitas antibakteri minyak
nilam dan kristal patchouli alkohol menunjukkan bahwa kristal patchouli alkohol lebih
aktif penghambatannya terhadap mikrobia uji dibandingkan dengan minyak nilam, hal
ini dapat dilihat dari besarnya nilai diameter penghambatannya yang berupa areal
bening (Tabel IV). Hasil ini memperkuat dugaan bahwa komponen bioaktif minyak
nilam yaitu patchouli alkohol mempunyai kemampuan sebagai antibakteri. Patchouli
alkohol merupakan senyawa seskuiterpen alkohol tersier trisiklik yang mempunyai
gugus –OH dan 4 buah gugus metil (Bulan et al., 2000). Menurut El-Shazly dan
Hussein, (2004) bahwa senyawa seskuiterpen terutama seskuiterpen alkohol dari
minyak atsiri sangat menentukan aktivitas membran protein dari mikrobia. Hasil
penelitian Ryan dan Byrne, (1988) juga menunjukkan bahwa tingginya kandungan
seskuiterpen dan monoterpen di dalam minyak atsiri mempengaruhi permeabiliti dan
aktivitas membran protein dari mikrobia dan larvisidal. Ditambahkan pula bahwa
komponen yang memiliki gugus –OH lebih efektif melawan larvisidal dibandingkan
komponen yang tidak memiliki gugus hidroksi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
aktivitas penghambatan minyak nilam dan kristal patchouli alkohol terhadap bakteri
grampositif (B. subtilis dan B.cereus) lebih besar dibandingkan dengan aktivitas
penghambatan terhadap bakteri gram-negatif (E.coli dan S.typhimurium). Hal ini
kemungkinan disebabkan karena bakteri gram-negatif mempunyai ketahanan yang lebih
baik terhadap senyawa antibakteri dibandingkan dengan bakteri grampositif. Branen et
al., (1993) menyatakan bahwa bakteri gram-negatif memiliki sistem seleksi terhadap
zat-zat asing yaitu pada lapisan lipopolisakarida. Pelczar dan Chan, (1986) menyatakan
struktur dinding sel bakteri grampositif relatif lebih sederhana sehingga memudahkan
senyawa antibakteri untuk masuk kedalam sel dan menemukan sasaran untuk bekerja.
Sedangkan struktur dinding sel bakteri gram-negatif lebih kompleks, berlapis tiga yaitu
lapisan luar yang berupa lipoprotein, lapisan tengah yang berupa lipopolisakarida dan
lapisan dalam berupa peptidoglikan.
2.2. Manfaat Patchouli Oil
Terdapat begitu banyak manfaat kesehatan dan kecantikan dari hanya beberapa
tetes minyak nilam. Beberapa manfaat paling umum dari minyak esensial nilam
(patchouli essential oil) meliputi:
1. Ant idepresan
Minyak nilam (patchouli oil) umumnya digunakan dalam aromaterapi karena sifat anti
depresannya.
Menghirup minyak nilam mendorong pelepasan serotonin dan dopamin; hormon yang
mengurangi perasaan marah dan kecemasan.
Inilah sebabnya mengapa minyak nilam sering digunakan selama berdoa atau meditasi
karena memicu suasana ketenangan.
Cara mudah mendapatkan manfaat ini adalah dengan menambahkan lima tetes minyak
nilam ke oil diffuser atau burner, bahkan dapat mencoba menambahkan 10 tetes minyak
nilam untuk mandi air hangat.
2. Mengurangi Peradangan
Minyak nilam (patchouli oil) memiliki sifat antiphlogistic, yang berarti memiliki
kekuatan untuk menenangkan peradangan dalam tubuh.
Dengan peradangan merupakan akar dari banyak penyakit, minyak nilam dapat
mengatasi peradangan internal dan kondisi seperti arthritis dan gout, sekaligus
mengatasi peradangan eksternal dalam bentuk infeksi kulit atau iritasi.
Gosokkan lima tetes minyak nilam ke tangan, kemudian pijat kaki, perut, punggung
bawah atau area tubuh yang mengalami peradangan.
3. Mencegah Infeksi
Terdapat risiko luka kecil menjadi terinfeksi dan menyebabkan masalah yang lebih
besar, seperti tetanus.
Minyak nilam (patchouli oil) bersifat antiseptik, yang berarti melindungi luka pada kulit
dari infeksi.
Minyak ini juga membunuh jamur, sehingga membantu saat kaki mengalami kutu air
atau terkena infeksi jamur lain.
Cukup gosokkan 2-3 tetes minyak nilam di daerah yang terinfeksi, atau buat air mandi
hangat dengan menambahkan 5-10 tetes minyak nilam.
4. Membantu Sistem Metabolik
Minyak nilam (patchouli oil) merupakan tonik, yang berarti membantu menjaga fungsi
hati, perut dan usus tetap sehat.
Minyak ini meningkatkan kemampuan tubuh untuk menguraikan makanan dan
menyerap nutrisi dengan baik, sehingga berdampak positif pada sistem pencernaan.
Karena manfaat metabolik, minyak nilam akan memberikan tubuh lebih banyak energi
dan membantu tubuh berfungsi dengan baik.
Anda bisa menghirup minyak nilam dengan oil burner atau diffuser untuk mendapatkan
manfaatnya.
Anda juga bisa menggunakan minyak nilam sebagai suplemen makanan. Coba
tambahkan 1-2 tetes pada secangkir teh atau segelas air.
5. Memperkuat Rambut dan Kulit
Minyak nilam (patchouli oil) merangsang kontraksi otot, sehingga mencegah rambut
rontok atau kulit kendur.
Minyak nilam meregenerasi sel-sel kulit sehingga membuat kulit tampak muda, sehat
dan bersemangat.
Minyak ini cocok untuk semua jenis kulit – kering, kulit pecah-pecah hingga kulit
berminyak atau berjerawat – serta memiliki manfaat penyembuhan dan anti kuman.
Tambahkan lima tetes minyak nilam pada pencuci wajah atau lotion, atau pijatkan
minyak langsung ke wajah.
Untuk rambut, pijatkan lima tetes minyak nilam ke kulit kepala atau tambahkan ke
kondisioner.
6. Menyamarkan Bekas Luka
Karena memiliki sifat penyembuhan, minyak nilam (patchouli oil) meminimalkan
tampilan bekas luka atau bekas jerawat, luka, campak, cacar atau bisul.
Anda bahkan dapat menyembuhkan gigitan serangga dengan minyak esensial ini.
Untuk mempercepat proses penyembuhan dan menyamarkan bekas pada kulit,
gosokkan 2-3 tetes minyak nilam ke tangan dan kemudian oleskan ke daerah bekas
luka.
Lakukan hal ini setiap hari dan Anda akan melihat bekas luka mulai menghilang.
7. Mengurangi Insomnia
Sangat penting memiliki sesi tidur malam yang berkualitas. Tidur yang cukup memiliki
dampak positif pada setiap sistem dalam tubuh.
Karena merupakan obat penenang, minyak nilam (patchouli oil) membantu
menyembuhkan insomnia serta membuat pikiran dan tubuh santai sehingga
memungkinkan Anda beristirahat dengan baik.
Gosokkan 2-3 tetes minyak nilam ke tangan kemudian hirup dalam-dalam. Efek seadtif
minyak nilam akan membuat Anda lebih mudah tertidur.
Anda juga dapat mengoleskan minyak ini ke pelipis, leher dan dada setelah
menggosokkan ke tangan.
8. Pengusir Serangga
Beberapa tetes minyak nilam (patchouli oil) akan mencegah serangga untuk mendekat.
Gunakan minyak nilam dalam semprotan, lotion dan vaporizer untuk mengusir nyamuk,
kutu, semut, ngengat dan lalat.
Anda dapat menggunakan minyak nilam saat berada di luar ruangan untuk menjauhkan
gigitan serangga, serta menggunakannya di dalam ruangan untuk melawan kutu busuk
dan serangga lain.
9. Meringankan Demam
Minyak nilam (patchouli oil) memiliki manfaat melawan demam dan flu.
Minyak ini mampu mengurangi peradangan dan mencegah infeksi, sekaligus
menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa nyeri yang terkait dengan demam.
Minyak nilam juga memiliki sifat pendinginan, sehingga menggosokkannya ke tangan,
leher dan perut akan mengurangi suhu tubuh.
10. Deodorant Alami
Minyak nilam (patchouli oil) memiliki aroma manis, musky dan aroma seperti rempah
sehingga bisa digunakan untuk menyamarkan bau badan secara alami.
Minyak ini juga membunuh kuman dan melawan jamur, sehingga membuatnya menjadi
deodorant alami.
Gosokkan 1-2 tetes di bawah ketiak atau tambahkan ke body lotion favorit Anda.
11. Diuretik Alami
Minyak nilam (patchouli oil) meningkatkan frekuensi buang air kecil (diuretic alami)
sehingga bermanfaat mengurangi kelebihan garam, air dan asam urat, sehingga baik
untuk membersihkan kantong empedu, ginjal dan bahkan hati.
Racun yang terbuang dari tubuh akan menurunkan tekanan darah, menurunkan
kolesterol secara alami dan meningkatkan nafsu makan.
Anda dapat mengkonsumsi 3-5 tetes minyak nilam dengan mencampurnya dengan air
lemon atau teh.
2.3. Efek Samping Patchouli Oil
Minyak nilam (patchouli oil) dianggap aman bila digunakan dalam jumlah kecil.
Minyak ini bisa digunakan sebagai suplemen makanan, tapi tidak disarankan untuk
anak-anak berusia di bawah 6 tahun.
Tidak terdapat banyak bukti ilmiah yang mendukung keamanan penggunaan
minyak nilam untuk anak-anak dan wanita yang sedang hamil atau menyusui.
Karena bekerja sebagai obat penenang, menggunakan minyak nilam dalam jumlah besar
dapat mengubah tingkat energi tubuh.
Minyak ini juga dapat menyebabkan sensitivitas bila digunakan secara topikal dalam
jumlah besar. Sebelum menggunakan minyak nilam, encerkan dengan sejumlah kecil air
untuk memastikan tidak terjadi reaksi negatif.
2.4. Inovasi Produk Minyak Nilam
2.4.1. Lilin Aroma terapi
Lilin aromaterapi adalah salah satu produk alternatif yang dapat dirasakan
khasiatnya dengan menggunakan indra penciuman (secara inhalasi). Menurut Raharja
tahun 2016, produk lilin aromaterapi ini dapat dirasakan dengan cara penghirupan
aroma dari tetesan minyak atsiri dalam wadah berisi air panas. 24 Keuntungan dari lilin
aromaterapi ini adalah dari sisi penggunaan sangat mudah dilakukan. Tetapi
kerugiannya yaitu wangi minyak atsiri dari produk aromaterapi tersebut baru dapat
dirasakan ketika dibakar.
Saat ini, minyak esensial dan komponenkomponen penyusunnya digunakan
dalam berbagai produk, seperti produk kosmetika, produk kebersihan, pembuatan
makanan, obat, pengharum, dan agrikultur. Menurut Ali B, et al., 2015 bahwa
penggunaan minyak esensial penting untuk terapi, aromatik, parfum, dan juga
digunakan untuk spiritual. Selain itu, pemanfaatan minyak esensial yang tidak kalah
penting sebagai produk aromaterapi. Seiring dengan perkembangan zaman, maka telah
banyak peneliti yang melakukan penelitian tentang terapi alternatif dan komplementer,
salah satunya yaitu dengan menggunakan aromaterapi.
Lilin aromaterapi dibuatsesuaistandar formula pembuatan lilin aromaterapi yang
sudah baku. Dalam pembuatan lilin aromaterapi biasanya penambahan minyak atsiri
berkisar 4%.
2.4.2. Krim Pijat
Krim Pijat merupakan salah satu produk aromaterapi dengan menggunakan
minyak atsiri sekitar 2% dan bahan tambahan yang berfungsi sebagai basis dalam
pembuatan krim. Keuntungan dari krim pijat ini adalah untuk memberikan rasa panas
pada tubuh dan aroma yang wangi dari minyak atsiri.
2.4.3. Deodorant
Saat ini,sediaan aromaterapi jenis ini paling banyak digunakan Di samping
penggunaannya yang unik, mudah, dan menarik, sediaan ini mampu menghilangkan
rasa pegal, pusing, sakit kepala, serta kondisi tidak enak lainnya. Penambahan minyak
atsiri pada sediaan ini sekitar 2% dari total komposisi lainnya
2.4.4 Shampoo
Ketombe adalah gangguan pada kulit kepala yang mengakibatkan berkurangnya
kenyamanan dalam beraktivitas karena menimbulkan rasa gatal pada kepala serta dapat
mengurangi rasa percaya diri akibat adanya bintik putih pada rambut. Ketombe
diakibatkan oleh adanya infeksi jamur dengan skuama berwarna putih abu-abu dalam
jumlah banyak dan mudah rontok, disertai dengan rasa gatal yang sangat luar biasa pada
kulit kepala, berbau dan dengan atau tanpa peradangan.1,2 Mencuci rambut
menggunakan sampo antiketombe merupakan salah satu cara mencegah ketombe. Saat
mencuci rambut harus diperhatikan zat aktif yang terdapat di dalamnya. Sampo
antiketombe biasanya mengandung desinfektan untuk mencegah tumbuhnya ketombe
tetapi tidak boleh merusak kulit kepala dan rambut.3 Sampo antiketombe banyak yang
mengandung senyawa-senyawa antibakteri seperti zink, yang mempunyai efek dapat
merusak kulit dan menimbulkan kerontokan rambut. 4 Oleh karena itu, perlu ada
alternatif lain khususnya bahan alam yang
2.4.5. Lotion
Permasalahan dalam memformulasikan lotion adalah perbedaan fase dalam pembuatan,
yaitu fase cair dan minyak yang tidak dapat bercampur begitu saja. Sehingga pembuatan
lotion dapat terbentuk dengan bantuan emulgator yang tepat. Lotion digunakan untuk
pemakaian topikal sebagai pelindung kulit (Lachman, 1994). Penambahan salah satu
fase seperti penambahan konsentrasi minyak atsiri dalam sediaan mempengaruhi sifat
fisik dan stabilitas sediaan (Depkes, 1979)
2.4.6. Moustirizer
2.4.7. Anti Serangga

Anda mungkin juga menyukai