Anda di halaman 1dari 79

Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

BAB I
PENDAHULUAN

DESKRIPSI

Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana ( Jilid 1 ) merupakan modul praktikum


berisi tentang materi komponen-komponen pokok instalasi listrik dan dasar-dasar pemasangan serta
perawatan instalasi listrik.

Modul ini membahas tentang komponen-komponen pokok dalam instalasi listrik hingga perawatan
dan perbaikan dalam ruang lingkup instalasi listrik. Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar.
Kegiatan belajar 1 berisi persyaratan instalasi listrik dan komponen-komponen dasar yang
digunakan dalam instalasi listrik. Kegiatan belajar 2 dan 3 berisi tentang rangkaian instalasi listrik
sederhana, pemasangan instalasi listrik luar tembok (outbow) dan instalasi dalam tembok (inbow).
Kegiatan belajar 4 berisi tentang perawatan dan perbaikan instalasi beserta unsur-unsur
disekitarnya.

Dengan menguasai modul ini peserta diklat mampu memasang instalasi listrik luar tembok (outbow)
dan pemasangan instalasi dalam tembok (inbow). Selain itu peserta diklat mampu merawat dan
memperbaiki instalasi listrik.

PRASYARAT
Untuk dapat mengikuti modul ini, peserta harus sudah menguasai :

 Dasar Elektronika Analog dan Digital.


 Dasar Rangkaian Listrik.
 Alat Ukur dan Teknik Pengkuran.
 Gamabar teknik.

TUJUAN AKHIR

Peserta diklat dapat menguasai prosedur instalasi listrik berdasar persyaratan umum instalasi listrik
dan instalasi kabel rumah/ gedung (ikr/g).

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 1


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

DESKRIPSI STANDART KOMPETENSI KERJA


KODE UNIT : TITL.011.KK.005

JUDUL UNIT : Memasang Instalasi Listrik Bangunan Sederhana (Rumah


Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah)

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan perencanaan dan persiapan
pemasangan, penerapan prosedur pemasangan, pemeriksaan,
pembuatan laporan yang dibutuhkan pada pemasangan instlasi
listrik Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah
Ibadah) sesuai standar konstruksi dan persyaratan
pemasangannya.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01. Mempersiapkan Pekerjaan 1.1 Prosedur pemasangan Instalasi Listrik fasa
tunggal dan fasa tiga disiapkan dengan benar
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
1.2 Alat kerja, Material, K3 dan alat bantu yang
dibutuhkan disiapkan dan diperiksa untuk
memastikan berfungsi baik dan aman.
1.3 Gambar pengawatan instalasi listrik fasa tunggal
dan fasa tiga disiapkan untuk dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan.
1.4 Jenis sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan
spesifikasi peralatan yang berlaku.

02. Memasang Instalasi Listrik 2.1 Peraturan dan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan
pekerjaan.
2.2 Peralatan/material Instalasi Listrik dipasang
sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar
dan persyaratan yang berlaku.
2.3 Peralatan/material Instalasi Listrik dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (IP) yang telah ditetapkan.
2.4 Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran
pengawatan dilakukan terus menerus sesuai
prosedur.
2.5 Setiap rangkaian listrik diuji untuk memastikan
tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan
polaritas sesuai persyaratan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 2


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

03. Memeriksa Pekerjaan 3.1 Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi


lapangan ataupun hal lainnya dilakukan
pemeriksaan dengan cara membandingkan
dengan standar yang berlaku / gambar Shop
Drawing.

3.2 Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif


pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.

3.3 Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan


persyaratan.

04. Membuat laporan. 4.1 Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan


prosedur dan format yang berlaku.

4.2 Berita acara pemasangan dibuat sesuai dengan


prosedur dan format yang berlaku.

BATASAN VARIABEL

Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya:


1. Standar Konstruksi (Persyaratan pemasangan Peralatan/material Instalasi Listrik).
2. Alat kerja dan material kerja pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana
(Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah).
3. Instruction manual, perlengkapan utama dan pelengkap dari Instalasi Listrik Bangunan
Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah ) .
4. Gambar Instalasi Listrik Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah
Ibadah ) .
5. Peralatan K3 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
6. Sistem dan format pelaporan yang ditetapkan.
7. Kompetensi yang diketahui sebelumnya adalah :
7.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
7.2. Merapikan Peralatan dan tempat kerja/ sesuai dengan standar lingkungan
ditempat kerja.
7.3. Menginterpretasikan gambar teknik dan flow diagram.
7.4. Menggunakan hand tools & power tools.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 3


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan :


1.1. Pengetahuan :
1.1.1. Bahan Listrik.
1.1.2. Instalasi Listrik.
1.1.3. Elektronika digital.
1.1.4. Elektronika Analog.
1.1.5. Teori Listrik Dasar.
1.1.6. Alat Ukur dan Pengukuran Listrik.
1.1.7. K3 perakitan dan pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana
(Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah ) .

1.2. Keterampilan :
1.2.1. Konstruksi Instalasi Listrik Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal,
Sekolah, Rumah Ibadah ).
1.2.2. On Site Training Perakitan dan Pemasangan peralatan Instalasi Listrik
Bangunan Sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah ) sesuai
gambar rancangan.
1.2.3. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

2. Ruang Lingkup Pengujian:


Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan
kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.

3. Aspek Penting:
3.1. Kompetensi harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3.2. Kualifikasi pendidikan formal setara SLTA pengalaman minimal 1 tahun.
3.3. Melaksanakan pekerjaan yang konsisten pada setiap elemen Kompetensi.
3.4. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap elemen Kompetensi
dengan menggunakan, teknik-teknik dan standar perusahaan sesuai dengan
tempat kerja.
3.5. Menunjukan pemahaman terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan tersebut.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan Teknologi 1

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 4


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

CEK KEMAMPUAN
Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki, maka isilah cek list ( ) seperti pada tabel di bawah ini dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.

Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pernyataan di atas, maka pelajarilah modul ini.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 5


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

BAB II
PEMBELAJARAN

A. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN PESERTA DIKLAT


Kode Unit : TITL.011.KK.005.
Standart Kompetensi : Memasang instalasi penerangan listrik bangunan sederhana
Kompetensi Dasar : 5.1 Memahami instalasi penerangan 1 fase

5.1 Menggambar rencana instalasi penerangan


5.2 Memasang instalasi penerangan di luar permukaan
5.3 Memasang instalasi penerangan di dalam permukaan
5.4 Memasang lampu penerangan, termasuk instalasi di dalam
armatur lampu

Alasan Tanda
Tempat
Jenis kegiatan Tanggal Waktu Perubaha Tangan
Belajar
n Guru
Kegiatan Belajar 1
Instalasi Listrik 1 Fase
1.1 Persyaratan Instalasi Listrik
1.2 Ketentuan yang terkait
1.3 Syarat-syarat instalasi listrik
1.4 Komponen pokok instalasi
listrik
1.5 Kotak pembagi daya (PHB)
1.6 Rating pengaman
1.7 Perlengkapan bantu
1.8 Penilaian (tugas, formatif)
1.9 Lembar Kerja Siswa

Kegiatan Belajar 2
Pemasangan Instalasi

2.1 Ketentuan-ketentuan
pamasangan instalasi
2.2 Prosedur perancangan
instalasi bangunan
2.3 Beberapa model rangkaian
instalasi sederhana

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 6


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

2.4 Penilaian (tugas, formatif)


2.5 Lembar Kerja Siswa

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 7


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1

Instalasi Listrik 1 Fase


A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar tentang instalasi listrik 1 fasa peserta diklat mampu
menjelaskan fungsi dan kegunaan komponen-komponen pokok yang digunakan dalam instalasi
listrik. Selain itu peserta diklat dapat memilih komponen yang sesuai dengan Persyaratan
Instalasi Listrik.

B. Uraian Materi
a) Persyaratan Instalasi Listrik
Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya
dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia
terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik beserta
perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun
pengawasannya. Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk :
a) Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk
menyalurkan berita dan isyarat.
b) Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan
pelayanan kereta rel listrik.
c) Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain
yang digerakkan secara mekanik.
d) Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.
e) Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak
melebihi 100 watt.

b) Ketentuan yang terkait


Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang
terkait dengan dokumen berikut :
a) Undang undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
c) Undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.
d) Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 8


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

e) Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan


Tenaga Listrik.
f) Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik.
g) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi
Ketenagalistrikan.
h) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995 tentang
Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan Pertambangan dan Energi.

i) Syarat-syarat instalasi listrik


Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara
lain :
a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu
mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian
daya listrik harus sekecil mungkin.
Biaya dari sistem instalasi merupakan persentase yang kecil (7 sampai 15 persen) dari
biaya bangunan. Walaupun demikian sistem instalasi yang dipilih dalam perancangan perlu
memperhatikan segi ekonomi. Sistem instalasi sebagai hasil perancangan dengan biaya
yang paling rendah, yang memenuhi secara efektif dapat menjadi pilihan. Biaya ini terdiri
atas dua bagian ialah biaya awal pada pemasangan dan biaya operasi. Biaya awal yang
rendah karena menggunakan material yang bermutu rendah sering mengakibatkan biaya
energi (kWh) dan pemeliharaan yang lebih tinggi dan umur material instalasi yang lebih
pendek.
b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya
peralatan dan bendabenda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan
seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
Untuk mencapai tingkat keamanan juga keandalan yang tinggi beberapa faktor pendukung
diantaranya:
a. sistem pengamanan (proteksi);
b. sistem pembumian;
c. pelaksanaan pemasangan instalasi yang benar;
d. penggunaan komponen instalasi yang memenuhi standar dengan mutu yang andal
c) Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 9
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadii
instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau
terhentinya aliran listrik hádala sangat kecil. Seorang perancang harus mempertimbangkan
apakah akan diperlukan perlengkapan cadangan tenaga darurat, menetapkan beban-beban
mana yang tidak boleh terputus sehingga membuat instalasi listrik lebih andal. Adanya
gangguan harus dapat segera ditemukan dan diperbaiki.
d) Kapasitas daya
Pada umumnya sistem tenaga harus mempunyai kapasitas daya yang dapat melayani
beban yang terpasang ditambah dengan kapasitas cadangan untuk mengantisipasi
pertumbuhan di hari depan. Atas dasar ini besarnya penghantar, perlengkapan hubung bagi
dan gawai pengaman perlu ditentukan lebih longgar ke atas

j) Komponen pokok instalasi listrik


Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok dalam suatu
rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik banyak
macam dan ragamnya. Namun, pada dasarnya komponen instalasi listrik dapat
dikelompokan sebagai berikut:
a) Bahan penghantar listrik;
b) Bahan Isolasi (Isolator Rol);
c) Pipa Instalasi;
d) Kotak Sambung;
e) Sakelar;
f) Fitting;
g) Perlengkapan Bantu.

k) Penghantar listrik
Untuk instalasi listrik, penyaluran arus listriknya dari panel ke beban maupun sebagai pengaman
(penyalur arus bocor ke tanah) digunakan penghantar listrik yang sesuai dengan penggunaanya.
Penghantar tembaga setengah keras (BCC ½ H = Bare Copper Conductor Half Hard)
memiliki nilai tahanan jenis 0,0185 ohm mm²/m degangan tegangan tarik putus kurang dari
41 kg/mm². sedangkan penghantar tambaga keras (BCCH = Bare Copper Conductor Hard),
kekuatan tegangan tariknya 41 kg/mm². Pemakaian tembaga sebagai penghantar adalah
dengan pertimbangan bahwa tembaga merupakan suatu bahan yang mempunyai daya
hantar yang baik setelah perak.
Berdasarkan konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut:

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 10


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

a. Penghantar pejal (solid); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berukuran
sampai 10 mm². Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk memudahkan
penggulungan maupun pemasangannya.
b. Penghantar berlilit (stranded); penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang
berlilit dengan ukuran 1 mm² – 500 mm².
c. Penghantar serabut (fleksibel); banyak digunakan untuk tempattempat yang sulit dan
sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik dan pada kendaraan bermotor. Ukuran
kabel ini antara 0,5 mm² - 400 mm².
d. Penghantar persegi (busbar); penampang penghantar ini berbentuk persegi empat yang
biasanya digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi) sebagai rel-rel pembagi atau rel
penghubung. Penghantar ini tidak berisolasi.

Adapun bila ditinjau dari jumlah penghantar dalam satu kabel, penghantar dapat
diklasifikasikan menjadi:
a. Penghantar simplex; ialah kabel yang dapat berfungsi untuk satu mecam penghantar
saja (misal: untuk fasa atau netral saja).
Contoh penghantar simplex ini antara lain: NYA 1,5 mm²; NYAF 2,5 mm² dan
sebagainya.
b. Penghantar duplex; ialah kabel yang dapat menghantarkan dua aliran (dua fasa yang
berbeda atau fasa dengan netral). Setiap penghantarnya diisolasi kemudian diikat
menjadi satu menggunakan selubung. Penghantar jenis ini contohnya NYM 2x2,5 mm²,
NYY 2x2,5mm².
c. Penghantar triplex; yaitu kabel dengan tiga pengantar yang dapat menghantarkan aliran
3 fasa (R, S dan T) atau fasa, netral dan arde. Contoh kabel jenis ini: NYM 3x2,5 mm²,
NYY 3x2,5 mm² dan sebagainya.
d. Penghantar quadruplex; kabel dengan empat penghantar untuk mengalirkan arus 3 fasa
dan netral atau 3 fasa dan pentanahan. Susunan hantarannya ada yang pejal, berlilit
ataupun serabut. Contoh penghantar quadruplex misalnya NYM 4x2,5 mm², NYMHY
4x2,5mm² dan sebagainya.
Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pada instalasi rumah tinggal yang
dibangun permanen saat ini adalah kabel rumah NYA dan kabel NYM.

Tabel 1.1. Daftar Konstruksi Kabel Instalasi dan Penggunaannya

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 11


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 12


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Tabel 1.2. Luas penampang hantaran nominal


TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 13
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 14


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 15


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Penghantar NYA
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar
berbentuk pejal, kabel ini pada umumnya digunakan
pada instalasi rumah tinggal. Dalam pemakaiannya
pada instalasi listrik harus menggunakan pelindung
dari pipa union atau paralon / PVC ataupun pipa
fleksibel.
Gambar 1.1 Kabel NYA

Penghantar NYM
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 16
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki


beberapa penghantar dan memiliki isolasi luar sebagai
pelindung. Konstruksi dari kabel NYM ter lihat pada
gambar. Penghantar dalam pemasangan pada instalasi
listrik, boleh tidak menggunakan pelin- dung pipa.
Namun untuk memudahkan saat peggantian kabel /
revisi, sebaliknya pada pemasa-ngan dalam dinding /
beton menggunakan selongsong pipa.
Gambar 1.2 Kabel NYM

Penghantar NYY

Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY,


biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada
industri. Kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah,
dengan syarat diberikan perlindungan terhadap
kemungkinan kerusakan mekanis. Perlindungannya
bisa berupa pipa atau pasir dan diatasnya diberi
batu.
Gambar 1.3 Kabel NYY

Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam
gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila
diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah
asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.

Penghantar N2XY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai yang di pakai di
PT. Pupuk Kujang ialah N2XY, kabel N2XY intinya terdiri
dari penghantar tembaga, dengan isolasi XLPE,
berpelindung bebat tembaga serta berselubung PVC
dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV) yang
dipasang sejajar pada suatu sistem fase tiga.
Gambar 1.4 Kabel N2XY

Penghantar NYFGbY

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 17


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Kabel tanah thermoplastik berperisai seperti NYFGbY,


biasanya digunakan apabila ada kemungkinan terjadi
gangguan kabel secara mekanis, kabel NYFGbY intinya
terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi PVC,
penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi selubung atau
pelindung yang terdiri dari karet dan perisai kawat baja
bulat. Perisai dan pembungkus diikat dengan spiral pita
baja, untuk menghindari korosi pada pita baja, maka kabel
di selubungi pelindung PVC warna hitam.
Gambar 1.5 Kabel NYFGbY

Identifikasi Kabel Dengan Warna


(i) Penggunaan warna loreng Hijau – kuning : Warna hijau-kuning hanya boleh digunakan
untuk menandai penghantar pembumian.
(ii) Pengunaan warna biru : Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau
kawat tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral.
(iii) Penggunaan warna kabel berinti tunggal : Untuk pengawatan di dalam perlengkapan
listrik disarankan hanya mengunakan kabel dengan satu warna., khususnya warna
hitam.
(iv) Pengenal untuk inti atau rel : Untuk kabel dengan isolasi dari bahan polyethylene
disingkat dengan PE, polyvinyl chloride disingkat denga PVC, cross linked polyethylene
disingkat dengan XLPE.
(v) Warna untuk kabel berselubung berinti tunggal
Untuk instalasi listrik Untuk pelengkapan listrik
- Fasa R merah - U / X merah
- Fasa S kuning - V / Y kuning
- Fasa T hitam - W / Z hitam
- netral biru - Arde loreng hijau – kuning
(vi) Warna selubung kabel
Warna selubung kabel ditentukan sebagai berikut :
- Kabel berisolasi tegangan pengenal (500 V) putih
- Kabel udara berisolasi PE, PVC, XPLPE (600 – 1000 V) hitam
- Kabel tanah berselubung PE dan PVC (600 – 1000 V) hitam
- Kabel tanah berselubung PE, PVC > 1000 V merah

l) Bahan isolasi/isolasi rol


TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 18
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Bahan isolasi atau isolator dibuat dari porselen atau bahan lain yang sedrajat. Misalnya
PVC, dengan diameter yang besar ¾”. Pemasangan isolator ini harus kuat sehingga tidak
ada gaya mekanis lebih pada hantaran yang ditunjang. Untuk instalasi dalam gedung,
bahan ini sering disebut dengan rol isolator yang dipasang pada langit-langit bagian atas.
Pemasangan rol isolator ini harus diatur sehingga jarak bebas antara hantaran-hantaran
yang berlainan fasa tidak kurang dari tiga sentimeter, dan jarak antara titik-titik tumpunya
tidak lebih dari 1 meter.
Beberapa cara pengikatan hantaran pada isolator

Cara pertama : Mengikat dengan kabelnya sendiri

Cara kedua: Mengikat dengan benang/tali


Gambar 1.7 cara pemasangan rol isolator

m) Pipa instalasi
Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi. Pipa
instalasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pipa baja yang dicat meni (sering disebut pipa
union); pipa PVC; pipa fleksibel. Syarat umum pipa instalasi ialah harus cukup tahan
terhadap tekanan mekanis, tahan panas, dan lembab serta tidak menjalarkan api. Selain itu,
permukaan luar maupun dalam pipa harus licin dan rata.

Pemakaian pipa baja yang berada dalam jangkauan


tangan dan dipasang terbuka harus ditanahkan
dengan sempurna, kecuali pipa tersebut digunakan
untuk menyelubungi kabel bersiolasi ganda, misal
NYM. Tindakan ini dimaksudkan sebagai tindakan
pengamanan terhadap kemungkinan kegagalan isolasi
pada hantaran dalam pipa. Pada ujung bebas, pipa
Gambar 1.8 Pipa Union/baja baja harus diberi selubung masuk (tule).

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 19


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Penggunaan pipa PVC memiliki beberapa keuntungan,


antara lain:
b) Daya isolasi baik, sehingga mengurangi kemung
kinan terjadinya gangguan tanah;
c) Tahan terhadap hamoir semua bahan kimia, jadi
tidak perlu di cat;
d) Tidak menjalarkan nyala api;
e) Mudah penggunaannya.
Kelemahan pipa PVC adalah tidak dapat digunakan
pada suhu kerja normal 60°C. Selain itu, di tempat-
tempat yang diperlukan, pipa PVC harus dilindungi dari
kerusakan mekanis, misalnya pada tempat-tempat
Gambar 1.9 Pipa PVC penembusan lantai.

Pipa fleksibel dibuat dari potongan logam/ PVC pendek


yang disambung sedemikian rupa sehingga mudah
diatur dan lentur. Pipa ini biasa digunakan sebagai
pelindung kabel yang berasal dari dak standar ke APP,
atau juga digunakan sebagai pelindung penghantar
instalasi tenaga yang menggunakan motor listrik,
Gambar 1.10 Pipa fleksibel
misalnya mesin press, mesin bubut, mesin skraf, dan
lain-lain.

n) Kotak sambung
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus
dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau
percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada umumnya bentuk
sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah sambungan ekor babi (pig tail),
kemudian setiap sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi.

Gambar 1.11 kotak sambung


Macam-macam kotak sambung
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 20
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

1) Kotak ujung; sering disebut pula dos tanam biasanya


digunakan sebagai tempat sambungan dan pemasangan
saklelar atau stop kontak/kotak kontak

2) Kontak tarik; digunakan pada pemasangan pipa lurus


memanjang (setiap 20 m) yang fungsinya untuk
memudahkan penarikan hantaran ataupun tempat
penyambungan

3) Kotak sudut; sama seperti kotak tarik

4) Kotak garpu; dipakai untuk percabangan sejajar

5) Kotak T atas; pemasangannnya disesuaikan dengan


penempatannya

6) Kotak T kiri; pemasangannnya disesuaikan dengan


penempatannya

7) Kotak T kanan; pemasangannnya disesuaikan dengan


penempatannya

8) Kotak T terbalik; pemasangannnya disesuaikan dengan


penempatannya

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 21


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

9) Kotak silang; disebut juga cross dos (x dos) untuk empat


percabangan,

10) Kotak cabang lima digunakan untuk lima percabangan


dengan empat cabang sejajar.

o) Fitting
Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat
hantaran. Ada bermacam-meacam fitting, diantaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting
bayonet, dan fitting kombinasi stop kontak seperti tampak gambar 10. Fitting terbuat dari
bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen.

Gambar 1.12 Macam-macam Fitting

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 22


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Bila ditinjau dari konstruksinya, fitting dibagi menjadi dua jenis, yaitu fitting ulir dan fitting
tusuk.
a) Fitting ulir; cara memasang lampu pada fitting dilakukan dengan memutar lampu pada
fitting. Fitting semacam ini juga sering disebut Fitting Edison, yang tersedia dalam
berbagai macam ukuran disesuaikan dengan lampunya.
b) Fitting tusuk; cara memasang lampunya dengan jalan menusukkan ke fitting. Fitting
jenis ini terdapat dua macam, yaitu fitting yang kaki kaki lampunya langsung dijepit atau
disebut fitting bayonet dan jenis yang lain ialah fitting tusuk putar, yaitu fitting yang
setelah kaki lampu ditusukkan kemudian diputar seperempat lingkaran atau disebut
Fitting Goliath.
Fitting jenis Bayonet dan Goliath biasannya hanya digunakan pada kendaraan, misal kapal
laut, motor, dan mobil.

p) Sakelar
Penerangan listrik pada suatu bangunan dengan sistem 1 fasa, lampu-lampu listrik yang
digunakan dikendalikan oleh saklar. Demikian juga peralatan listrik lainnya seperti pemanas,
pendingin udara, pompa air dan lain-lain. Untuk beberapa peralatan listrik seperti TV, radio,
setrika listrik, kulkas, komputer dan sebagainya penyambung-annya melalui stop kontak.
Beberapa saklar yang sering digunakan sebagai kendali peralatan listrik antara
lain :

Dasar penyambungan instalasi listrik


Jenis Saklar
Bagan pelaksanaan
1. Saklar kutub tunggal
Saklar kutub tunggal
mempunyai 1 tuas/ kontak
dengan 2 posisi yaitu posisi
sambung berarti lampu
menyala dan sebaliknya
lampu mati jika saklar dalam
posisi lepas.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 23


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

2. Saklar kutub ganda


Saklar kutub ganda ter diri
dari 4 terminal. Dan beban
pemanas listrik terdiri dari 3
terminal. Pada saklar 2 ter
minal masuk saluran fasa
(L) dan saluran netral (N).
Sedangkan 2 terminal lain-
nya masing-masing disam-
bungkan ke 2 terminal
beban pemanas. Satu
terminal lainnya pada bodi
beban, disam-bungkan
secara langsung ke saluran
arde.
3. Saklar kutub tiga
Saklar kutub tiga terdiri dari
3 terminal masuk dan 3
terminal keluar. Saklar ini
digunakan sebagai kendali
beban tiga fasa. Terminal
masuk dihu-bungkan ke
jaringan tiga fasa L1, L2 dan
L3, sedangkan saluran
keluar disambungkan ke
beban tiga fasa misalnya
motor tiga fasa daya
kecil.

4. Saklar seri
Saklar seri digunakan untuk
mengendalikan dua lampu
listrik. Terdiri dari 3 terminal,
yaitu 1 terminal masuk yang
disambung ke saluran fasa
(L) dan 2 terminal keluar
yang masing-masing disam-
bungkan ke lampu L1 dan
lampu L2.
Selanjutnya masing-masing
ujung lainnya dari masing-
masing lampu L1 dan L2
disambungkan ke netral (N).

5. Saklar kelompok
Saklar kelompok mengenda
likan dua lampu listrik seca-
ra bergantian. Terdiri dari 3
terminal, yaitu 1 terminal ma
suk yang disambung ke
saluran fasa (L) dan 2 termi
nal keluar yang masing-
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 24
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

masing disambungkan ke
lampu L1 dan L2. Selanjut
nya masing-masing ujung
lainnya dari masing-masing
lampu L1 dan L2 disambung
ke netral (N).
6. Saklar tukar
Sebuah saklar tukar tidak
bisa digunakan untuk
mengendalikan sebuah
lampu, tetapi harus ber
pasangan artinya harus
dengan 2 buah saklar tukar.
Saklar tukar sering disebut
sebagai saklar hotel, karena
didalam hotel banyak
terdapat koridor yang
lampu–lampunya
dikendalikan dengan saklar
tukar.
7. Saklar silang
Dalam penggunaannya sak-
lar silang selalu dilengkapi
dengan sepasang (dua
buah) saklar tukar untuk
mengendalikan sebuah
lampu.
Penggunaan saklar-saklar
silang dan sepasang saklar
tukar ini biasa digunakan
untuk mengendalikan lampu
dari banyak tempat / posisi,
seperti ruang tengah, mesjid
dengan kendali lampu pada
pintu-pintu depan, samping
kiri dan samping kanan.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 25


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Gambar 1.13 Macam-macam Saklar


q) Kotak-kontak dan kontak tusuk
Stop Kontak adalah istilah populer yang biasa digunakan sehari-hari. Dalam PUIL 2000,
stop kontak ini dinamakan KKB (Kotak Kontak Biasa) dan KKK (Kotak Kontak Khusus) KKB
adalah kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu (tidak secara tetap)
bagi piranti listrik jenis apapun yang memerlukannya, asalkan penggunaan-nya tidak
melebihi batas kemampuannya. KKK adalah kotak kontak yang dipasang khusus untuk
digunakan secara tetap bagi suatu jenis piranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun
tegangannya.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 26


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1
Gambar 1.14 Macam-macam Saklar

Kontak tusuk berfungsi untuk menghubungkan sumber listrik dari stop kontak ke beban
listrik.

Gambar 1.15 Tusuk kontak / stecker


r) Kotak pembagi daya (PHB)

Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung


merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat
membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban
yang memerlukan agar merata dan seimbang.
Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain
rel (busbar), sakelar utama, pengaman, pengaman,
alat-alat ukur dan lampu indikator.
Gambar 1.16 PHB (Panel Hubung Bagi)

s) Rating pengaman
Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi sistem instalasi dari beban
arus yang melebihi kemampuannya. Biasanya arus yang mengalir pada suatu penghantar
akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listriknya
sendiri. Untuk mencegahnya digunakan pengaman lebur dan pengaman otomat yang
berfungsi untuk :
 Mengamankan system instalasi listrik (hantaran, perlengkapan listrik dan alat/
pesawat yang menggunakan listrik)
 Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban yang
berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa dengan netral
atau fasa dengan badan (body).
 Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 27


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Pengaman lebur harus memutuskan rangkaian yang diamankan kalau arusnya menjadi
terlalu besar. Bagian pengaman yang memutuskan rangkaian disebut patron lebur. Untuk
aus nominal sampai dengan 25 A, menurut ayat 630 B15 harus digunakan patron lebur jenis
D, yaitu berupa patron ulir dan biasanya digunakan maksimum 63 A.
Konstruksi pengaman patron lebur

Konstruksi pengaman otomatis

Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar dari arus
nominal beban (I pengaman > I nominal ).
Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk
pengaman tiap kelompok beban dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman
seluruh kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCCB diperhitungkan arus
beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 28


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Gambar 1.17 MCB (Miniatur Circuit Breaker)

Gambar 1.18 Moulded Case Circuit Breaker


t) Lampu
Lampu yang digunakan untuk instalasi penerangan bentuk dan jenisnya bermacam-macam,
termasuk merek produksi.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 29


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

u) Perlengkapan bantu

Pipa untuk instalasi listrik (khususnya union) pada


bagian ujung pipa terdapat bagian yang tajam akibat
bekas pemotongan dari pabrik maupun pada
pelaksanaan pekerjaan. Agar tidak merusak kabel
maka bagian yang tajam ini harus diratakan/
dihaluskan dan perlu waktu yang cukup lama. Untuk
mengantisipasi masalah ini cukup dipasang tule pada
bagian ujung pipa yang tajam tadi.
Gambar 1.9 Tule

Sambungan Pipa (Sock)


Pada pekerjaan instalasi dengan menggunakan pipa,
sering diperlukan sambungan untuk menyesuaikan
posisi. Sambungan pipa yang lurus disebut juga sock,
dibuat dari bahan pelat atau PVC. Penyambung pipa
lurus ini banyak tersedia di pasaran dengan berbagai
macam ukuran dan bentuk sesuai dengan ukuran
Gambar 1.20 Sambungan pipa (sock) pipanya.
Selain sambungan pipa lurus, kadang kala dalam
pekerjaan instalasi diperlukan juga sambungan siku,
pada posisi yang berbelok. Penggunaan sambungan
siku ini akan memudahkan dan mempercepat
pekerjaan, jika dibanding harus melakukan pekerjaan
membengkok pipa sendiri, dan hasilnya pun akan lebih
baik. Seperti sambungan pipa lurus, penyambung pipa
Gambar 1.21 Sambungan Siku
siku ini terbuat dari bahan pelat maupun PVC.
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 30
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Klem atau sering disebut juga sengkang adalah


komponen untuk menahan pipa yang dipasang pada
dinding tembok atau dinding kayu atau pada plafon.
Klem dibuat dari bahan besi atau PVC dan mempunyai
ukuran yang sesuai dengan pipa yang digunakan.
Pemasangannya dengan menggunakan sekrup kayu.

Gambar 1.22 Klem dan sekrup


Las dop
Setelah sambungan-sambungan yang terdapat pada
kotak sambung dipilin dengan baik dan kuat dengan
benang kasur. Sebaiknya sambungan itu ditutup
dengan las dop. Ini dimaksudkan agar antara masing-
masing sambungan tidak bersinggungan sehingga
Gambar 1.23 Las dop tidak membahayakan kita. Las dop dibuat dari bahan
isolasi porselen atau plastik.

C. Rangkuman
Mengetahui kegunaan komponen-kompenen yang digunakan dalam instalasi listrik sangat
dibutuhkan dalam proses perencanaan maupun pemasangan instalasi listrik. Selain itu
dibutuhkan kemampuan untuk memilih komponenkompenen yang tepat untuk dipasang pada
suatu rangkaian instalasi listrik. Selain akan lebih menghemat biaya dan waktu pemasangan,

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 31


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

pemilihan komponen listrik yang tepat akan dapat memberikan tingkat keselamatan yang lebih
tinggi.

D. Tugas
IDENTIFIKASI MATERIAL/BAHAN INSTALASI LISTRIK
Tabel Hasil Identifikasi

Nama obyek Jml Jenis Diameter Inti


No
bahan Inti inti (mm)
1. Kabel NYA 2
2. Kabel NYM 2 x 2

Nama obyek Jenis Arus maksimum


No
bahan (out/inbow (A)
1. Sakelar tunggal
2. Sakelar seri
3. Sakelar tukar
4. Saklelar dua kutub

Nama obyek Bahan Arus maksimum


No
bahan pembuatan (A)
1. Fitting
2. Pipa instalasi

E. Test Formatif
1) Sebutkan dan jelaskan jenis penghantar menurut kosntruksinya!
2) Sebutkan fungsi dan jenis pipa instalasi listrik!
3) Jelaskan apa yang dimaksud sakelar kutub dwi ganda besertakegunaannya!
4) Sebutkan apa tujuan d iadakannya PUIL ?
5) Sebutkan macam-macam fiting yang saudara ketahui ?
6) Sebutkan macam-macam sakelar berdasarkan penyambungannya ?
7) Apa gunanya alat pengaman pada instalasi listrik ?
8) Jenis pengaman otomat apakah yang sering digunakan untuk instalasi rumah ?
9) Sebutkan macam-macam bentuk sengkang yang ada ?
10) Mengapa kotak sambung diperlukan dalam instalasi listrik ?

F. Lembar Kerja Siswa


LKS 1
MEMBUAT MACAM-MACAM SAMBUNGAN KABEL INSTALASI

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 32


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Tujuan
1. Siswa memahami prosedur kerja membuat sambungan kabel instalasi yang benar.
2. Siswa terampil membuat macam-macam sambungan kabel instalasi dan mampu
menerapkan dalam praktek di lapangan.
Petunjuk
1. Ketepatan ukuran, bentuk sambungan dan kerekatan serta keindahan sambungan harus
diperhatikan.
2. penggunaan peralatan standar dan sesuai prosedur penggunaannya akan menjamin hasil
pekerjaan yang bagus.
3. Perlunya koordinasi dengan pihak terkait (team work dan instruktur) akan membantu dalam
menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Alat dan Bahan
1) Kabel NYA 2,5mm²................................................ secukupnya
2) Tali bandase/benang wol ...................................... secukupnya
3) Tang kombinasi dan tang cucut ............................ @ 1buah

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakan pakaian praktek!
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktekum pada setiap lembar kegiatan belajar!
3) Hati-hati dalam melakukan praktek!
4) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya!
5) Hati-hati waktu mengupas kawat jangan sampai terluka.

Langkah Kerja

Membuat sambungan bentuk ekor babi (pit tile) dan mata itik
1. Kupas isolasi bagian ujung kabel NYA ± 3 cm; kemudian Bersihkan kotoran yang melekat
pada penghantar;

2. Pegang kedua ujung kabel dengan jarak terhadap ujung kabel ± 4 cm yang dikupas
dengan tangan kiri dengan sudut ± 30º;

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 33


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

3. Dengan memegang tang kombinasi pada tangan kanan puntir kedua ujung penghantar
(kabel) searah jarum jam, sehingga didapatkan sambungan bentuk ekor babi dan beri
penutup/isolasi las doop.

4. Untuk sambungan mata ulangi langkah no 1, kemudian gunakan tang cucut bulat untuk
memegang ujung kabel terkupas kemudian tekuk membentuk lingkaran seperti gambar
berikut.

5. Jika pekerjaan selesai periksakan hasil kerja pada instruktur dan buat laporan kerjanya.

Membuat sambungan puntir dan lillit (datar/western union)


1. Kupas isolasi kabel NYA bagian ujung ± 4 cm dan Bersihkan kotoran yang menempel pada
penghantar;

2. Letakkan bagian tengah kedua kupasan kabel secara menyilang

3. Puntirlah bagian tengah dengan tangan dengan jumlah 3 puntir;

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 34


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

4. Kuatkan puntiran sehingga kokoh dan tahan terhadap gangguan mekanis; dan Potong sisa
penghantar yang telah dipuntir sehingga tampak rapi

5. Jika pekerjaan selesai periksakan hasil kerja pada instruktur dan buat laporan kerjanya.

Membuat sambungan lillit (cabang 3 dan cabang 4)/bell hanger


1. Kupas isolasi kabel NYA bagian ujung ± 4 cm dan kabel satunya kupas dibagian tengahnya
± 4 cm, kemudian bersihkan kotoran yang menempel pada penghantar;

2. Letakkan ujung kupasan kabel pertama ¼ bagian kupasan kabel kedua, lihat gambar.

3. Lilitakan ujung kabel pertama dengan tangan secara erat, sehingga tidak mudah bergeser
dari tempatnya dengan jumlah secukupnya ± 6 kali;
4. Kuatkan lilitan sehingga kokoh dan tahan terhadap gangguan mekanis; dan Potong sisa
penghantar yang telah dipuntir sehingga tampak rapi.

5. untuk membuat sambungan cabang 4 lakukan langkah-langkah seperti di atas, sehingga


membentuk model sambungan seperti gambar di bawah ini.

6. Jika pekerjaan selesai periksakan hasil kerja pada instruktur dan buat laporan kerjanya.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 35


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Penilaian Hasil Praktek

SMKN 1 PUNGGING Judul : MEMBUAT MACAM-MACAM SAMBUNGAN Waktu : 4 x 45 menit


Prog. Keahlian : TITL Tanggal :
KABEL INSTALASI
SK . 011.KK.005 Nama :
Tingkat : X Kelas :
SKOR
FAKTOR YANG
URAIAN YANG DINILAI MAX DICAPA KETERANGAN
DINILAI
I
Metode Pelaksanaan 1. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
2. Mentaati petunjuk kerja 5

3. Mentaati keselamatan kerja 5

4. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 1. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

2. Pembacaan gambar kerja 15

3. Penataan dan penyambungan 15


kabel simetris

4. sambungan kabel kuat secara 25


elektris dan mekanis

Penggunaan Waktu*) 1. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

2. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 36


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

LKS 2
MEMASANG KABEL INSTALASI PADA ROL ISOLATOR
Tujuan
1. Siswa memahami prosedur kerja memasang kabel instalasi pada rol isolator yang benar.
2. Siswa terampil memasang kabel instalasi pada rol isolator dan mampu menerapkan dalam
praktek di lapangan.
Petunjuk
1. Ketepatan ukuran, bentuk sambungan dan kerekatan serta keindahan sambungan harus
diperhatikan.
2. penggunaan peralatan standar dan sesuai prosedur penggunaannya akan menjamin hasil
pekerjaan yang bagus.
3. Perlunya koordinasi dengan pihak terkait (team work dan instruktur) akan membantu dalam
menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Alat dan Bahan
No Nama alat Satuan Jumlah
1 Tang kombinasi Pcs 1
2 Tang lancip Pcs 1
3 Tang potong Pcs 1
4 Cutter Pcs 1
5 Palu Pcs 1
No Nama bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYA 2,5 mm² dan 1,5 mm² M 2/2
2 Tali bandase/benang wol (nilon) M 4
3 Rol isolator Pcs 10

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakan pakaian praktek!
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktekum pada setiap lembar kegiatan belajar!
3) Hati-hati dalam melakukan praktek!
4) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya!
5) Hati-hati waktu mengupas kawat jangan sampai terluka.

Langkah Kerja
a. Pemasangan kabel ujung pada rol isolator
1) Persiapkan alat dan bahan kebutuhan praktek yang diperlukan sesuai prosedur kerja yang
benar.
2) Potong kabel NYA masing-masing sepanjang 1 m beserta tali/benang wol masing-masing
sepanjang 1 m.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 37


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

3) Ambil 1 Potongan kabel, lingkarkan salah satu ujungnya pada kepala rol isolator sesuai
keliling rol isolator kemudian tekuk kedua sisi kabel yang melingkar sehingga rapat pada
kepala rol isolator, beri toleransi ujung kabel sepanjang 10 cm (lihat gambar)

4) Kemudian ikat kepala kabel yang melingkar pada isolator dengan tali/benang wol dengan
sistem simpul sehingga tidak bergeser (lihat gambar).

5) Lakukan langkah-langkah di atas untuk memasang ujung kabel yang satunya.

b. Pemasangan kabel tengah pada rol isolator


1) Setelah kedua ujung kabel sudah terikat pada rol isolator, anda tinggal mengikat bagian
tengah kabel pada rol isolator.
2) Tentukan titik tengah panjang kabel tersebut, kemudian letakkan disamping kepala roll
isolator (lihat gambar a).

a b
3) Ikat secara menyilang dengan benang nilon/wol seperti gambar b

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 38


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

4) Kemudian pasang rol isolator dengan sekrup kayu pada papan praktek.
Untuk pemasangan yang benar dalam instalasi jarak antar rol isolator ± 100 cm, sedangkan
jarak sejajar pemasangan rol isolator ± diameter rol isolator itu sendiri (sela 1 rol isolator).
Agar pemasangan terlihat rapi dan kencang tarik ujung kabel dengan pangkal palu seperti
gambar.
100 Cm

Penilaian Hasil Praktek


TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 39
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1
SMKN 1 PUNGGING Judul : MEMASANG KABEL INSTALASI PADA ROL Waktu : 4 x 45 menit
Prog. Keahlian : TITL Tanggal :
ISOLATOR
SK . 011.KK.005 Nama :
Tingkat : X Kelas :
SKOR
FAKTOR YANG
URAIAN YANG DINILAI MAX DICAPA KETERANGAN
DINILAI
I
Metode Pelaksanaan 1. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
2. Mentaati petunjuk kerja 5

3. Mentaati keselamatan kerja 5

4. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 1. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

2. Pembacaan gambar kerja 5

3. Penataan dan pengikatan kabel 15


simetris

4. ikatan kabel erat secara mekanis 15

5. Penempatan pada papan praktek 15


rapi dan simetris

Penggunaan Waktu*) 1. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

2. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. 3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

G. Lembar Penilaian
Nama : ………………………………. Kelas : …………………..

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 40


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Semester : ………………………………. No. absent :


…………………...

Kriteria Penilaian Score Bobot Hasil Keterangan


(0-10)

1 TUGAS 0 10 15

2 TEST FORMATIF 0 10 15

3 LEMBAR KERJA 0 10 60

4 KOMPETENSI KUNCI 0 10 10
Mengumpulkan, mengorganisir dan
a. menganalisa informasi

b. Mengkomunikasikan ide-ide dan


informasi

c. Merencanakan dan mengorganisir


aktivitas-aktivitas

d. Bekerja dengan orang lain dan


kelompok

e. Menggunakan ide-ide dan teknik


matematika

f. Memecahkan masalah

g. Menggunakan teknologi

Nilai Akhir

Keterangan:

Nilai akhir =
score x 100
score maximum

Penilai: Paraf peserta:

Tanggal: Paraf wali/orang tua :

Kegiatan Belajar 2

Pemasangan Instalasi
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 41
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, peserta diklat diharapkan dapat:
1) Menggambarkan dan menafsirkan gambar rangkaian instalasi sederhana.
2) Mampu memasang instalasi luar tembok (outbow) menggunakan pipa PVC.
3) Mampu memasang instalasi di dalam tembok (inbow) menggunakan pipa PVC.

B. Uraian Materi
Ketentuan-ketentuan pamasangan instalasi
Dalam pelaksanaan pemasangan instalasi listrik mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
berlaku seperti :
1) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
2) Peraturan/persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan Kerja setempat.
3) Ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik yang membuat peralatan, mesin dan material yang
dipakai.
4) Peraturan PLN setempat.
Berbeda dengan instalasi di luar tembok (outbow), pemasangan instalasi dalam tembok ini
(inbow) harus membuat ruangan dalam tembok. Tujuan pembuatan ini adalah untuk
memberikan tempat bagi bahan-bahan listrik yang akan dipasang. Selain itu untuk
menempatkan komponen-komponen instalasi dibutuhkan sebuah dos. Jika pemasangan
instalasi di luar tembok menggunakan klem maka untuk pemasangan instalasi dalam tembok
menggunakan paku. Fungsi paku adalah untuk menahan agar pipa dan dos yang terpasang
tidak goyah sebelum dilapisi semen.

Beberapa peraturan dan persyaratan pada instalasi listrik


1. Instalasi penerangan satu kelompok, jumlah titik cahaya tidak boleh lebih dari dua puluh
(PUIL 2000 pasal 4.4.1.2). Untuk instalasi penerangan yang memiliki kotak-kontak dengan
jumlah titik cahaya kurang dari 20 sedapat-dapatnya dibagi dalam dua kelompok.

2. Instalasi rumah tinggal pasangan tetap, hantarannya harus memiliki luas penampang
tembaga sekurang-kurangnya 1,5 mm2. Penampang hantaran minimum sebesar 1,5 mm2
berlaku hanya jika instalasi tersebut tanpa kotak kontak biasa. Jika pada instalasi terdapat
KKB (kotak kontak biasa) maka luas penampang hantaran minimum 2,5 mm2.

3. Menurut Peraturan Instalasi Listrik (PIL) 1978 pasal 2 ayat 11, pada ruangan tertutup
dengan luas 9 mm2 , harus ada sekurang-kurangnya satu titik cahaya, dan jika luas
ruangan sampai 20 mm2 , harus terdapat sekurang- kurangnya 2(dua) titik cahaya. Nilai

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 42


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

sambungan tap titik cahaya diperhitungkan 60 Volt Amper (VA) dan untuk stop kontak 200
VA.

4. Menurut SPLN 3 – 1978 penampang minimum hantaran hubung atau yang menghubungkan
kotak alat pembatas atau pengukur dengan PHB utama adalah tembaga dengan
penampang 4 mm2 tembaga. Khusus untuk listrik pedesaan, dimungkinkan menggunakan
luas penampang 2,5 mm2Jika instalasi hanya satu kelompok.

5. Penghantar untuk pentanahan pada PHB utama, luas penampangnya harus sama dengan
luas penampang hantaran hubungnya dan minimum harus 6 mm2 dari bahan tembaga dan
tidak perlu lebih dari 50 mm2.

6. Selanjutnya menurut PIL 1978 pasal 2 ayat 4, pada instalasi penerangan, jumlah kelompok
yang diperbolehkan adalah sebanyak-banyaknya 6 kelompok dan jumlah titik cahaya pada
satu kelompok tidak boleh lebih dari 15 titik.

7. Jika kabel dipasang pada rol isolator, jarak titik tumpu kabel tidak boleh lebih dari 1 meter
dan jarak nominalnya 80 cm. Untuk kabel dengan penampang minimal 4 mm2 atau lebih,
maka jarak titik tumpu dapat diperbesar maksimal menjadi 6 meter;

8. Kabel rumah tidak boleh dipasang dengan dibelitkan pada isolator, kecuali pada ujung tarik
regangan; dan

9. Kabel NYA tidak boleh dipasang pada ruang yang basah, di alam terbuka atau gudang yang
berpotensi terjadinya bahaya kebakaran atau ledakan.

Prosedur perancangan instalasi bangunan


1. Membuat Gambar perancangan
a. Gambar situasi

Keterangan :
A : Lokasi bangunan
B : Jarak bangunan ke tiang
C : kode tiang / transformator
U : menunjukkan arah utara

b. Gambar diagram rangkaian satu garis dan pelaksanaan instalasi

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 43


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

c. Bagan rencana hubungan dan rekapitulasi daya

2. Menentukan system instalasi


Instalasi penerangan adalah suatu instalasi yang memberikan tenaga listrik untuk keperluan
penerangan atau lampu dan alat-alat rumah tangga. Pada umumnya instalasi listrik rumah
atau gedung mempergunakan system radial (sederhana, murah dan mudah dalam
pengamanannya) seprti yang terlihat pada gambar.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 44


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

3. Menentukan jumlah titik cahaya dan kotak kontak (lihat table)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukura Beban Pengama Beban hanya lampu saja Beban campuran (tanpa ket
n maks. n lebur kotak kontak dan lain-lain)
maks.

mm² A A 1 2 s/d 6 7 atau 1 rang- 2 s/d 6 7 atau


rang- rang- lebih kaian rang- lebih
kaian kaian rang- akhir kaian rang-
akhir akhir kaian akhir kaian
akhir akhir

1,5 12 16 9 15 a6 ) 9 15 a6 ) Tanpa kotak kontak

9 15 20 Boleh semua kotak


kontak asal ≤ 16 A
2,5 16 20 ) 7
9 15 6
a )
1 1 1 Kotak kontak > 16 A

9 30 30 Boleh semua kotak


kontak asal ≤ 16 A
4 20 20 ) 7
9 30 6
a )
3 3 3 Kotak kontak > 16 A

4. Menentukan tata letak cahaya, kapasitas dan kotak kontak


Ada dua syarat yang harus dipenuhi :
a. Penempatannya harus ekonomis, tepat guna dengan biaya yang relative murah.
b. Lampu-lampu yang digunakan harus mampu menerangi bidang-bidang kerja yang ada
dengan baik dan nyaman.

5. Penempatan kotak kontak


Penempatan kotak kontak dinding sebaiknya di sudut-sudut ruangan, di kamar tidur
ditempatkan di samping tempat tidur untuk lampu malam/baca dan di samping tempat cuci
tangan/wastafel.
Pemasangan di dinding sebaiknya setinggi ± 1,25 m, jika kurang harus diberi tutup
pengaman. Untuk kotak kontak dinding kemampuan maksimum 16 A atau maksimum 16 A
per fase, harus diperhitungkan 100 VA per kotak kontak.

6. Penempatan sakelar
Untuk penerangan umum sakelar ditempatkan dekat pintu agar mudah dijangkau dengan
ketinggian 1,50 m di atas lantai.

7. Penempatan lampu

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 45


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 46


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

8. Pembagian kelompok : Untuk ruangan yang memiliki lebih dari 10 titik pasang sebaiknya
dibagi dalam 2 kelompok.
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 47
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

9. Menentukan ukuran sekering dan penghantar


Dihitung jumlah watt seluruh muatan kawat penghantar sesuai jaringannya dengan rumus :
P
Untuk arus AC 1 fase I  ampere
V  cos 
P
Untuk arus AC 3 fase I  ampere
3  V  cos 
P
Untuk arus DC 1 fase I  ampere
V
Keterangan :
I = arus listrik yang mengalir (ampere)
P = daya beban (watt)
V = tegangan listrik (volt)
Cos φ = faktor daya beban
I sekering ≥ I beban (125% x I beban nominal)
10. Merencanakan daftar kebutuhan bahan dan biaya

Beberapa model rangkaian instalasi sederhana


a) Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 48
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Instalasi seperti gambar 2.1. dibawah ini adalah instalasi paling sederhana. Macam instalasi
seperti ini adalah instalasi yang sering dipasang di rumah-rumah maupun gedung. Instalasi
ini terdiri dari komponen-komponen seperti satu sakelar tunggal, satu lampu, satu T dos,
dan penghantar.
Lampu pijar sebanyak satu buah dilayani oleh satu sakelar. Saat sakelar mati maka lampu
pijar akan mati. Begitu pula jika sakelar menyala maka lampu pijar juga akan menyala.

Gambar 2.1. Bagan Satu Garis Instalasi Satu Lampu Satu Sakelar Tunggal
dan satu kotak kontak

b) Instalasi dua lampu pijar dengan satu sakelar seri (deret)


Instalasi ini terdiri dari dua buah lampu yang dapat dihidupkan maupun dimatikan dari satu
sakelar. Sakelar yang digunakan adalah sakelar seri atau deret. Pada sakelar tersebut
terdapat dua tuas sakelar yang dapat dikendalikan sendiri-sendiri. Instalasi seperti gambar
2.2, penggunaanya sering di jumpai di bagian rumah atau gedung yang terdiri dari dua
ruangan yang dikendalikan dari satu tempat.
Dua buah lampu yang terpasang, satu lampu dilayani sakelar seri tuas A dan satu satu
lampu lainnya dilayani sakelar seri tuas B.

Gambar 2.2. Bagan Satu Garis Instalasi Dua Lampu Satu Sakelar Seri (Deret)

c) Instalasi satu lampu pijar dengan dua sakelar tukar

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 49


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Instalasi ini terdiri dari satu lampu pijar yang dapat dihidupkan dan dimatikan dari dua
sakelar. Sakelar yang digunakan adalah sakelar tukar atau sering disebut sakelar hotel.
Rangkaian instalasi ini sering dijumpai pada lorong yang terdapat dua pintu. Ditengah-
tengah ruangan terdapat lampu. Lampu tersebut dapat dihidupkan dan dimatikan dari dua
sakelar yang berada di dua pintu.

Gambar 2.3. Gambar bagan satu garis instalasi satu lampu


pijar dengan dua sakelar tukar

d) Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal dan satu stop kontak
dilengkapi dengan kotak sekering satu fasa
Instalasi ini terdiri dari gabungan instalasi satu lampu dan satu sakelar tunggal dengan
instalasi satu stop kontak. Pada instalasi ini diawali dengan sebuah kotak sekering satu fasa
yang berfungsi sebagai pengaman instalasi dari bahaya hubung pendek (konslet).
Pemasangan stop kontak tidak tergantung kepada sakelar tapi berdiri sendiri. Jika sakelar
tunggal dinyalakan maka lampu akan menyala. Sebaliknya jika sakelar dimatikan maka
lampu akan mati.

Gambar 2.4. Gambar bagan satu garis Instalasi satu lampu pijar dengan
satu sakelar tunggal dan satu stop kontak dilengkapi dengan
kotak sekering satu fasa

C. Rangkuman

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 50


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

 Penempatan saklar dan kotak kontak pada dinding ketinggian dari lantai ± 125 cm, selain
keperluan khusus kotak kontak yang terpasang lebih rendah harus dilengkapi dengan
penutup selungkup yang aman.
 Pemakaian fitting lampu menyesuaikan ruangannya,
Jika untuk ruang yang ketinggian plafonnya rata-rata dipakai fitting lampu duduk yang
langsung menempel plafon.
Untuk ruang basah/kamar mandi menggunakan fitting kedap air/selubung keramik.
Untuk ketinggian plafon diatas rata-rata menggunakan fitting gantung.
 Setiap penyambungan cabang harus di dalam kotak sambung dan terisolasi aman. Dalam
saluran pipa diusahakan tidak terdapat sambungan kabel.

D. Tugas
5) Pelajarilah uraian tentang rangkaian instalasi sederhana dan pemasangan instalasi luar
tembok (outbow).
6) Amatilah instalasi dalam rumah kalian pada bagian sekring, kemudian gambarkan instalasi
tersebut dalam bentuk gambar, dan sebutkan komponen-komponen yang terpasang!

E. Test Formatif
1) Jelaskan prinsip kerja rangkaian instalasi dua lampu pijar dengan satu sakelar seri (deret)!
2) Apa yang akan terjadi pada gambar 2.4 apabila sekring putus, mengapa?
3) Dimanakah penerapan rangkaian instlasi satu lampu pijar dengan dua sakelar tukar sering
dijumpai, kenapa?
4) Untuk satu golongan/kelompok dalam instalasi penerangan rumah tinggal, berapakah titik
hubung maksimum yang diperkenankan ?
5) Apa sebabnya dalam instalasi penerangan yang terdiri beberapa kelompok perlu adanya
keseimbangan beban tiap-tiap kelompok ?
6) Sebutkan macam-macam ruang kerja listrik ?
7) Pemasangan instlasi dalam tembok ini mengacu pada ketentuan apa saja?
8) Sebutkan perbedaan antara pemasangan dalam tembok dan luar tembok!
9) Tentukan besarnya rating arus sekering, jika besarnya beban kelompok yang terpasang 750
watt, 220 volt, cos φ = 0,8 jaringan listrik 1 fase !
10) Gambarkan diagram rangkaian penggunaan saklar-saklar instalasi penerangan pada kertas
gambar A4 (single line diagram dan diagram pelaksanaan)

F. Lembar Kerja Siswa


TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 51
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

LKS 3
Pemasangan Instalasi Penerangan Listrik Menggunakan Pipa PVC
(outbow dan inbow)

No Job 1. PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN SATU LAMPU DENGAN SAKELAR


TUNGGAL DAN SATU KOTAK KONTAK

a. Alat dan bahan

No Nama alat Satuan Jumlah


1 Tang kombinasi Pcs 1
2 Tang bulat Pcs 1
3 Tang lancip Pcs 1
4 Tang potong Pcs 1
5 Obeng +/- Pcs 2
6 Tespen Pcs 1
7 Cutter Pcs 1
8 Gergaji besi Pcs 1
9 Jara/uncek Pcs 1
10 Palu Pcs 1
11 AVO meter Unit 1
12 megger Unit 1
No Nama bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYA 2,5 mm² dan 1,5 mm² M 20/10
2 Pipa PVC 5/8” M 2,5
3 Klem 5/8” Pcs 14
4 T dos Pcs 2
5 Inbow dos Pcs 2
6 Sekrup kayu Pcs secukupnya
7 Saklar tunggal Pcs 1
8 Fitting Pcs 1
9 Lampu Pcs 1
10 Isolasi plastik unibel Secukupnya
11 Las doop Secukupnya
12 Kotak kontak PCS 1
13 Box sekring 1 group Pcs 1
14 Sekring ulir 5 A Pcs 1
15 Roset lampu Pcs 1

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakanlah pakaian praktik !
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar !
3) Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang ditentukan !
4) Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5) Hati-hati dalam melakukan praktik !
c. Gambar Kerja

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 52


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Dasar penyambungan instalasi listrik


Bagan satu garis Bagan pelaksanaan

Pemasangan luar dinding (outbow)

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

25 cm
50 cm

Pemasangan dalam dinding (inbow) 50 cm

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

25 cm

50 cm
50 cm

d. Langkah Kerja
1) Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan!

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 53


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

2) Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan dalam
keadaan baik!
3) Tuliskan jumlah penghantar yang ada disetiap pipa PVC pada gambar kerja!
4) Rangkailah skema pada Gambar kerja, sakelar putar pada kotak sekering dalam keadaan
terbuka!
5) Lakukanlah pemasangan pipa PVC, sakelar tunggal, kotak kontak dan lampu sesuai dengan
rancangan letak penempatan komponen-komponen tersebut sesuai Gambar kerja!
6) Setelah selesai lakukanlah pemasangan pengawatan!
7) Lakukanlah pengisolasian pada setiap sambungan dan periksalah setiap sambungan
dengan multimeter untuk mengetahui kebenaran penyambungan sesuai prinsip kerja
rangkaian !
8) Lakukanlah tes tahanan isolasi penghantar dengan Megger, jika nilai tahanan isolasi yang
terukur > 1 M
9) Pasanglah pengaman dan lampu pijar 25 watt !
10) Hubungkanlah kotak sekering dengan sumber tegangan satu fasa dan lakukanlah uji coba
rangkainan !
Tabel cek kebenaran rangkaian percobaan
Kondisi/urutan fase
No Posisi saklar Kondisi lampu keterangan
kotak kontak
1 Lepas (off)
2 Sambung (on)

11) Setelah selesai pengukuran dan pengujian matikanlah sumber tegangan satu fasa !
12) Lepaskanlah dan kembalikanlah semua alat dan bahan praktikum ketempat semula,
kemudian buat kesimpulan dari kegiatan belajar ini!
e. Kesimpulan dan analisa

Penilaian Hasil Praktek


SMKN 1 PUNGGING Judul : PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN Waktu : 4 x 45 menit
Prog. Keahlian : TITL SATU LAMPU DENGAN SAKELAR Tanggal :
SK . 011.KK.005 TUNGGAL DAN SATU KOTAK KONTAK Nama :
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 54
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1
Tingkat : X Kelas :
SKOR
FAKTOR YANG
URAIAN YANG DINILAI MAX DICAPA KETERANGAN
DINILAI
I
Metode Pelaksanaan 5. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
6. Mentaati petunjuk kerja 5

7. Mentaati keselamatan kerja 5

8. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 6. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

7. Pembacaan gambar kerja 5

8. Penataan dan penempatan 15


komponen simetris

9. Pemasangan pipa dengan 15


komponen simetris

10. Sambungan pengawatan berfungsi 15


sesuai prinsip kerja

Penggunaan Waktu*) 3. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

4. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

No Job 2. PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN DUA LAMPU DENGAN SAKELAR


SERI

a. Alat dan bahan

No Nama alat Satuan Jumlah


TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 55
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

1 Tang kombinasi Pcs 1


2 Tang bulat Pcs 1
3 Tang lancip Pcs 1
4 Tang potong Pcs 1
5 Obeng +/- Pcs 2
6 Tespen Pcs 1
7 Cutter Pcs 1
8 Gergaji besi Pcs 1
9 Jara/uncek Pcs 1
10 Palu Pcs 1
11 AVO meter Unit 1
12 megger Unit 1
No Nama bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYA 2,5 mm² dan 1,5 mm² M 20/10
2 Pipa PVC 5/8” M 2,5
3 Klem 5/8” Pcs 14
4 T dos Pcs 2
5 Inbow dos Pcs 1
6 Sekrup kayu Pcs secukupnya
7 Saklar Seri Pcs 1
8 Fitting Pcs 2
9 Lampu Pcs 2
10 Isolasi plastik unibel Secukupnya
11 Las doop Secukupnya
12 Kotak kontak PCS 1
13 Box sekring 1 group Pcs 1
14 Sekring ulir 5 A Pcs 1
15 Roset lampu Pcs 2

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakanlah pakaian praktik !
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar !
3) Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang ditentukan !
4) Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5) Hati-hati dalam melakukan praktik !

c. Gambar Kerja

Dasar penyambungan instalasi listrik

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 56


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Bagan satu garis Bagan pelaksanaan

Pemasangan luar dinding (outbow)

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

25 cm

25 cm
50 cm

Pemasangan dalam dinding (inbow)

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

25 cm
25 cm
50 cm

d. Langkah Kerja
1) Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan!

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 57


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

2) Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan dalam
keadaan baik!
3) Tuliskan jumlah penghantar yang ada disetiap pipa PVC pada gambar kerja!
4) Rangkailah skema pada Gambar kerja, sakelar putar pada kotak sekering dalam keadaan
terbuka!
5) Lakukanlah pemasangan pipa PVC, sakelar seri dan lampu sesuai dengan rancangan letak
penempatan komponen-komponen tersebut sesuai Gambar kerja!
6) Setelah selesai lakukanlah pemasangan pengawatan!
7) Lakukanlah pengisolasian pada setiap sambungan dan periksalah setiap sambungan
dengan multimeter untuk mengetahui kebenaran penyambungan sesuai prinsip kerja
rangkaian !
8) Lakukanlah tes tahanan isolasi penghantar dengan Megger, jika nilai tahanan isolasi yang
terukur > 1 M
9) Pasanglah pengaman dan lampu pijar 25 watt !
10) Hubungkanlah kotak sekering dengan sumber tegangan satu fasa dan lakukanlah uji coba
rangkainan !
Tabel cek kebenaran rangkaian percobaan
Posisi kontak saklar Kondisi lampu
No Keterangan
A B L1 L2
1 Lepas (off) Lepas (off)
2 Sambung (on) Lepas (off)
3 Sambung (on) Sambung (on)
4 Lepas (off) Sambung (on)

11) Setelah selesai pengukuran dan pengujian matikanlah sumber tegangan satu fasa !
12) Lepaskanlah dan kembalikanlah semua alat dan bahan praktikum ketempat semula,
kemudian buat kesimpulan dari kegiatan belajar ini!
e. Kesimpulan dan analisa

Penilaian Hasil Praktek


SMKN 1 PUNGGING Waktu : 4 x 45 menit
Judul : PEMASANGAN INSTALASI
Prog. Keahlian : TITL Tanggal :
SK . 011.KK.005
PENERANGAN DUA LAMPU DENGAN Nama :
Tingkat : X SAKELAR SERI Kelas :
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 58
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1
SKOR
FAKTOR YANG
URAIAN YANG DINILAI MAX DICAPA KETERANGAN
DINILAI
I
Metode Pelaksanaan 9. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
10. Mentaati petunjuk kerja 5

11. Mentaati keselamatan kerja 5

12. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 11. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

12. Pembacaan gambar kerja 5

13. Penataan dan penempatan 15


komponen simetris

14. Pemasangan pipa dengan 15


komponen simetris

15. Sambungan pengawatan berfungsi 15


sesuai prinsip kerja

Penggunaan Waktu*) 5. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

6. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

No Job 3. PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN SATU LAMPU DENGAN DUA


SAKELAR TUKAR/HOTEL

c. Alat dan bahan

No Nama alat Satuan Jumlah

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 59


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

1 Tang kombinasi Pcs 1


2 Tang bulat Pcs 1
3 Tang lancip Pcs 1
4 Tang potong Pcs 1
5 Obeng +/- Pcs 2
6 Tespen Pcs 1
7 Cutter Pcs 1
8 Gergaji besi Pcs 1
9 Jara/uncek Pcs 1
10 Palu Pcs 1
11 AVO meter Unit 1
12 megger Unit 1
No Nama bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYA 2,5 mm² dan 1,5 mm² M 20/10
2 Pipa PVC 5/8” M 2,5
3 Klem 5/8” Pcs 14
4 T dos Pcs 3
5 Inbow dos Pcs 2
6 Sekrup kayu Pcs secukupnya
7 Saklar tukar Pcs 1
8 Fitting Pcs 1
9 Lampu Pcs 1
10 Isolasi plastik unibel Secukupnya
11 Las doop Secukupnya
12 Kotak kontak PCS 1
13 Box sekring 1 group Pcs 1
14 Sekring ulir 5 A Pcs 1
15 Roset lampu pcs 1

d. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakanlah pakaian praktik !
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar !
3) Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang ditentukan !
4) Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5) Hati-hati dalam melakukan praktik !

e. Gambar Kerja

Dasar penyambungan instalasi listrik


Bagan satu garis Bagan pelaksanaan

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 60


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Pemasangan luar dinding (outbow)

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

25 cm
50 cm

50 cm
Pemasangan dalam dinding (inbow)

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

25 cm

50 cm
50 cm

f. Langkah Kerja
1) Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan!
2) Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan dalam
keadaan baik!

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 61


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

3) Tuliskan jumlah penghantar yang ada disetiap pipa PVC pada gambar kerja!
4) Rangkailah skema pada Gambar kerja, sakelar putar pada kotak sekering dalam keadaan
terbuka!
5) Lakukanlah pemasangan pipa PVC, sakelar tukar dan lampu sesuai dengan rancangan
letak penempatan komponen-komponen tersebut sesuai Gambar kerja!
6) Setelah selesai lakukanlah pemasangan pengawatan!
7) Lakukanlah pengisolasian pada setiap sambungan dan periksalah setiap sambungan
dengan multimeter untuk mengetahui kebenaran penyambungan sesuai prinsip kerja
rangkaian !
8) Lakukanlah tes tahanan isolasi penghantar dengan Megger, jika nilai tahanan isolasi yang

terukur > 1 M
9) Pasanglah pengaman dan lampu pijar 25 watt !
10) Hubungkanlah kotak sekering dengan sumber tegangan satu fasa dan
lakukanlah uji coba rangkainan !
Tabel cek kebenaran rangkaian percobaan
Posisi saklar
No Kondisi lampu Keterangan
A B
1 I I
2 II I
3 II II
4 I II

11) Setelah selesai pengukuran dan pengujian matikanlah sumber tegangan


satu fasa !
12) Lepaskanlah dan kembalikanlah semua alat dan bahan praktikum
ketempat semula, kemudian buat kesimpulan dari kegiatan belajar ini!
g. Kesimpulan dan analisa

Penilaian Hasil Praktek


SMKN 1 PUNGGING Judul : PEMASANGAN INSTALASI Waktu : 4 x 45 menit
Prog. Keahlian : TITL PENERANGAN SATU LAMPU Tanggal :
SK . 011.KK.005 DENGAN DUA SAKELAR Nama :
Tingkat : X TUKAR/HOTEL Kelas :
URAIAN YANG DINILAI SKOR KETERANGAN

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 62


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1
FAKTOR YANG MAX DICAPA
DINILAI I
Metode Pelaksanaan 13. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
14. Mentaati petunjuk kerja 5

15. Mentaati keselamatan kerja 5

16. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 16. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

17. Pembacaan gambar kerja 5

18. Penataan dan penempatan 15


komponen simetris

19. Pemasangan pipa dengan 15


komponen simetris

20. Sambungan pengawatan berfungsi 15


sesuai prinsip kerja

Penggunaan Waktu*) 7. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

8. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

No Job 4. PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN REDUP DAN TERANG

a. Alat dan bahan

No Nama alat Satuan Jumlah


1 Tang kombinasi Pcs 1
2 Tang bulat Pcs 1
3 Tang lancip Pcs 1
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 63
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

4 Tang potong Pcs 1


5 Obeng +/- Pcs 2
6 Tespen Pcs 1
7 Cutter Pcs 1
8 Gergaji besi Pcs 1
9 Jara/uncek Pcs 1
10 Palu Pcs 1
11 AVO meter Unit 1
12 megger Unit 1
No Nama bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYA 2,5 mm² dan 1,5 mm² M 20/10
2 Pipa PVC 5/8” M 2,5
3 Klem 5/8” Pcs 14
4 T dos Pcs 3
5 Inbow dos Pcs 2
6 Sekrup kayu Pcs secukupnya
7 Saklar tunggal Pcs 1
8 Saklar tukar/hotel Pcs 1
9 Fitting Pcs 2
10 Lampu Pcs 2
11 Isolasi plastik unibel Secukupnya
12 Las doop Secukupnya
13 Box sekring 1 group PCS 1
14 Sekring ulir 5 A Pcs 1

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakanlah pakaian praktik !
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar !
3) Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang ditentukan !
4) Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5) Hati-hati dalam melakukan praktik !

c. Gambar Kerja

Dasar penyambungan instalasi listrik


Bagan satu garis

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 64


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Bagan pelaksanaan

1 2
1

Pemasangan luar dinding (outbow)

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

20 cm
20 cm

50 cm
50 cm

Pemasangan dalam dinding (inbow)

30 cm 30 cm 30 cm
20 cm

20 cm
20 cm

50 cm
50 cm

d. Langkah Kerja
1) Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan!
2) Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan dalam
keadaan baik!
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 65
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

3) Tuliskan jumlah penghantar yang ada disetiap pipa PVC pada gambar kerja!
4) Rangkailah skema pada Gambar kerja, sakelar putar pada kotak sekering dalam keadaan
terbuka!
5) Lakukanlah pemasangan pipa PVC, sakelar tunggal, sakelar tukar/hotel dan lampu sesuai
dengan rancangan letak penempatan komponen-komponen tersebut sesuai Gambar kerja!
6) Setelah selesai lakukanlah pemasangan pengawatan!
7) Lakukanlah pengisolasian pada setiap sambungan dan periksalah setiap sambungan
dengan multimeter untuk mengetahui kebenaran penyambungan sesuai prinsip kerja
rangkaian !
8) Lakukanlah tes tahanan isolasi penghantar dengan Megger, jika nilai tahanan isolasi yang
terukur > 1 M
9) Pasanglah pengaman dan lampu pijar 25 watt !
10) Hubungkanlah kotak sekering dengan sumber tegangan satu fasa dan lakukanlah uji coba
rangkainan !
Tabel cek kebenaran rangkaian percobaan
Posisi saklar Kondisi lampu Keterangan
No tungga Tuka L1 L2
l r
1 Off I
2 On I
3 On II
4 Off II

11) Setelah selesai pengukuran dan pengujian matikanlah sumber tegangan satu fasa !
12) Lepaskanlah dan kembalikanlah semua alat dan bahan praktikum ketempat semula,
kemudian buat kesimpulan dari kegiatan belajar ini!
b. Kesimpulan dan analisa

Penilaian Hasil Praktek


SMKN 1 PUNGGING Waktu : 4 x 45 menit
Prog. Keahlian : TITL Judul : PEMASANGAN INSTALASI Tanggal :
SK . 011.KK.005 PENERANGAN REDUP DAN TERANG Nama :
Tingkat : X Kelas :
URAIAN YANG DINILAI SKOR KETERANGAN

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 66


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1
FAKTOR YANG MAX DICAPA
DINILAI I
Metode Pelaksanaan 17. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
18. Mentaati petunjuk kerja 5

19. Mentaati keselamatan kerja 5

20. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 21. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

22. Pembacaan gambar kerja 5

23. Penataan dan penempatan 15


komponen simetris

24. Pemasangan pipa dengan 15


komponen simetris

25. Sambungan pengawatan berfungsi 15


sesuai prinsip kerja

Penggunaan Waktu*) 9. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

10. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

No Job 5. PEMASANGAN PANEL PENGAMAN UTAMA DAN KWH METER SATU FASE

a. Alat dan bahan

No Nama alat Satuan Jumlah


1 Tang kombinasi Pcs 1
2 Tang bulat Pcs 1
3 Tang lancip Pcs 1
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 67
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

4 Tang potong Pcs 1


5 Obeng +/- Pcs 2
6 Tespen Pcs 1
7 Cutter Pcs 1
8 Jara/uncek Pcs 1
9 Palu Pcs 1
10 AVO meter Unit 1
11 megger Unit 1
No Nama bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYA 2,5 mm² M 5
2 Pipa PVC 5/8” M 2,5
3 Klem 5/8” Pcs Secukupnya
4 Pengaman thermis (MCB) Pcs 1
5 Lengkungan knei Pcs 2
6 Sekrup kayu Pcs secukupnya
7 kWh meter 1 fase Unit 1
8 Saklar tunggal Pcs 1
9 Fitting duduk Pcs 1
10 Lampu/load (beban listrik) Pcs 21
11 Isolasi plastik unibel Secukupnya
12 Las doop Secukupnya
13 Box sekring 1 group PCS 1
14 Sekring ulir 5 A Pcs 1

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakanlah pakaian praktik !
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar !
3) Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang ditentukan !
4) Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5) Hati-hati dalam melakukan praktik !

c. Petunjuk kerja
1) Kotak sekring dipasang setinggi 190 cm dari lantai dan KWh meter dipasang setinggi 190
cm.
2) Ujung-ujung pipa harus masuk kedalam kotak sekring sedalam 1 cm.
3) Pada rumah klayu atau bambu kotak sekring dan sebagainya dipasang pada dinding rumah
tersebut dan dikuatkan dengan sekrup kayu. Bila dinding tersebut terlalu tipis, maka tempat
yang akan dipasang alat-alat itu harus diberi landasan dulu dengan papan kayu.
4) Pada bangunan tembok, landasan kayu/papan ditanam dalam tembok.
5) Pemasangan pipa dilaksanakan dalam tembok.

d. Gambar Kerja

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 68


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Dasar penyambungan instalasi listrik


Bagan satu garis

Bagan pelaksanaan

Pemasangan luar dinding (outbow)


100 cm

30 cm 30 cm
20 cm
20 cm

50 cm

KWh
30 cm

MCB
10 cm

30 cm

e. Langkah Kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktek.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 69


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

2) Atur penempatan tata letak komponen sesuai gambar, kemudian pasang saluran pemipaan
(lihat lay out gambar).
3) Masukkan kabel saluran NYA 2,5 mm² sesuai kebutuhan pengawatan. Sambung kabell
tersebut sesuai urutan penyambungan yang benar (lihat diagram pengawatan).
4) Sambungkan suatu beban/beban instalasi lampu melalui box sekring.
5) Laporkan hasil perakitan pada instruktur, dengan seizin instruktur lakukan pengujian hasil
rangkaian anda dan amati kerja KWh meter.
6) Catat hasil pengamatan KWh meter pada tabel pengamatan berikut :

Beban (W) Putaran Energi (KWH) Keterangan


KWH/menit terukur

Lampu pijar :

Lampu TL :

Lampu pijar + TL :

Bor listrik

7) Jika hasil percobaan berhasil buat laporan kerja dan bongkar rangkaian setelah
dinilai/diperiksa.

Penilaian Hasil Praktek


SMKN 1 PUNGGING Waktu : 4 x 45 menit
Judul : PEMASANGAN PANEL PENGAMAN
Prog. Keahlian : TITL Tanggal :
SK . 011.KK.005 UTAMA DAN KWH METER SATU FASE Nama :
Tingkat : X Kelas :
SKOR
FAKTOR YANG
URAIAN YANG DINILAI MAX DICAPA KETERANGAN
DINILAI
I
Metode Pelaksanaan 21. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
22. Mentaati petunjuk kerja 5

23. Mentaati keselamatan kerja 5

24. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 26. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

27. Pembacaan gambar kerja 5

28. Penataan dan penempatan 15


komponen simetris

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 70


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

29. Pemasangan pipa dengan 15


komponen simetris

30. Sambungan pengawatan berfungsi 15


sesuai prinsip kerja

Penggunaan Waktu*) 11. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

12. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

No Job 6. PEMASANGAN TIANG ATAP

a. Alat dan bahan

No Nama alat Satuan Jumlah


1 Tang kombinasi Pcs 1
2 Tang bulat Pcs 1
3 Tang lancip Pcs 1
4 Tang potong Pcs 1
5 Obeng +/- Pcs 2
6 Tespen Pcs 1
7 Cutter Pcs 1
8 Jara/uncek Pcs 1
9 Palu Pcs 1
10 Patar (feet bor) Unit 1
11 Meteran Unit 1
No Nama bahan Satuan Jumlah
1 Kabel NYY 6 mm² double M Secukupnya
2 Pipa PVC 5/8” M Secukupnya
3 Klem 5/8” dan 38 mm Pcs Secukupnya
4 Tiang atap (pipa galvanis  38 mm) Pcs 1
5 Lengkungan knei Pcs 2
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 71
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

6 Sekrup kayu ¾” x 6 dan ½” x 4 kalau 1 ½” x 8 Pcs secukupnya


7 Lembaran timah Unit 1
8 Semen Pcs 1
9 Isolator penutup ujung tiang pipa Pcs 1
10 Iasolator 2,5 “ Pcs 21
11 Kawat BC 10 mm² Secukupnya

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1) Gunakanlah pakaian praktik !
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar !
3) Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
4) Kawat saluran masuk dari jala-jala PLN, MCB sampai KWh meter sebaiknya dilindungi
dengan pipa spiral.
5) Waktu memasang tiang T hendaknya hati-hati :
5.1) Menginjak esbes plafon bisa pecah dan ikut terjatuh sehingga patah tulang.
5.2) Merusak genting lebih dari yang diperlukan.
5.3) Membuat bocor atap rumah.
6) Hati-hati waktu menyambung kawat dari jala-jala ke saluran pemasuk, selesaikan dulu
sambungan rangkaian di bawah dan saklar pusat harus dalam keadaan terbuka/off.
7) Sambungan kawat harus kokoh dan kuat baik secara elektris maupun mekanik.
8) Hati-hati dalam melakukan praktik !
c. Petunjuk kerja
1) Tiang atap dibuat dari pipa union berukuran 38 mm.
2) Tiang atap dikerjakan dengan menerobos atap rumah. Pemasangan tiang atap harus kuat
dan tidak menyebabkan kebocoran atap rumah.
3) Tiang atap harus dipasang tegak lurus, celah celah lubang di sekeliling tiang atap harus
ditutup dengan lembaran tima hitam yang telah dibentuk sedemikian rupa sehingga
lubangnya dapat dijepit dengan klem pada tiang.
4) Lembaran timah bagian bawah harus menutupi genting yang berada di bawahnya tiang dan
lembaran bagian atas harus menutupi genting yang berada dibagian atas tiang, klem
tersebut dikeraskan dengan mur baut sehingga lembaran tima benar-benar rapat dengan
tiang.
5) Bila lembaran timah tidak ada, b isa digunakan semen.
6) Pipa saluran yang meneruskan kawat saluran ke alat ukur (KWh meter dan MCB) harus
masuk ke pipa tiang atap minimal 5 cm.
7) Jarak antara kawat jaring-jaring dengan atap adalah :
a. Untuk atap genting minimal 1,25 m.
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 72
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

b. Untuk atap seng minimal 2,5 m.


8) Pemasangan klem pada kayu dilarang memakai paku.

d. Gambar Kerja

Isolator keramik

Pengikat kawat

Pipa union 38 mm
200 cm

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 73


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Isolator penarik
kawat

125 cm
Kawat jala-jala PLN

Klem plat

Pipa PVC 5/8”

e. Langkah Kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktek.


2) Bawalah alat dan bahan ke tempat di mana anda akan melakukan praktek.
3) Pasang tiang atap dengan menerobos atap genting, tiang atap dipasang dengan klem.
4) Pasang pipa union seperti gambar kerja, kemudian masukkan kabel NYY ke dalam tiang atap
dengan menggunakan isolator penarik kawat.
5) Sambungkan kabel tersebut dengan kabel chuck dan keraskan mur baut pengikatnya.
6) Kabel yang turun dari tiang atap masukkan dalam pipa saluran menuju KWh meter.
7) Periksa hasil penyambungan dimana posisi kabel fase dan netralnya.
8) Periksakan hasil praktek anda pada instruktur dan minta penilaian.
9) Setelah semua pekerjaan selesai bongkar dan rapikan, kemudian kembalikan alat dan bahan
pada tempatnya semula.

Penilaian Hasil Praktek


SMKN 1 PUNGGING Waktu : 4 x 45 menit
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 74
by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1
Prog. Keahlian : TITL Tanggal :
Judul : PEMASANGAN TIANG ATAP
SK . 011.KK.005 Nama :
Tingkat : X Kelas :
SKOR
FAKTOR YANG
URAIAN YANG DINILAI MAX DICAPA KETERANGAN
DINILAI
I
Metode Pelaksanaan 25. Mengikuti langkah kerja 5
Kerja
26. Mentaati petunjuk kerja 5

27. Mentaati keselamatan kerja 5

28. Memilih dan menggunakan 5


peralatan yang tepat

Hasil Pelaksanaan 31. Persiapan pekerjaan sesuai 10


Kerja prosedur

32. Pembacaan gambar kerja 5

33. Penataan dan penempatan 15


komponen simetris

34. Pemasangan pipa dengan 15


komponen simetris

35. Sambungan pengawatan berfungsi 15


sesuai prinsip kerja

Penggunaan Waktu*) 13. Penyelesaian pekerjaan lebih cepat


dari waktu yang tersedia (15 )

14. Penyelesaian pekerjaan tepat 15


sesuai waktu yang tersedia (10 )

3. Penyelesaian pekerjaan lebih


lambat dari waktu yang tersedia (5 )

JUMLAH SKOR (JS) 100

BOBOT PEKERJAAN (BP) = 10% WAKTU

SKOR AKHIR : SA = JS x BP

Catatan :

INSTRUKTUR SISWA ORANG TUA/WALI

G. Lembar Penilaian
Nama : ………………………………. Kelas : …………………..

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 75


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

Semester : ………………………………. No. absent :


…………………...

Kriteria Penilaian Score Bobot Hasil Keterangan


(0-10)

1 TUGAS 0 10 15

2 TEST FORMATIF 0 10 15

3 LEMBAR KERJA 0 10 60

4 KOMPETENSI KUNCI 0 10 10
Mengumpulkan, mengorganisir dan
a. menganalisa informasi

b. Mengkomunikasikan ide-ide dan


informasi

c. Merencanakan dan mengorganisir


aktivitas-aktivitas

d. Bekerja dengan orang lain dan


kelompok

e. Menggunakan ide-ide dan teknik


matematika

f. Memecahkan masalah

g. Menggunakan teknologi

Nilai Akhir

Keterangan:

Nilai akhir =
score x 100
score maximum

Penilai: Paraf peserta:

Tanggal: Paraf wali/orang tua :

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 76


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

BAB III
EVALUASI

1. Sebutkan dan jelaskan jenis penghantar menurut kosntruksinya!


2. Jelaskan prinsip kerja rangkaian instalasi dua lampu pijar dengan satu sakelar seri (deret)!
3. Sebutkan perbedaan antara pemasangan dalam tembok dan luar tembok!
4. Apa saja yang perlu dilakukan dalam proses perawatan dan perbaikan perlengkapan
instalasi listrik?
5. Sebutkan jumlah kabel dan pasanglah instalasi luar tembok sesuai dengan rangkaian
gambar berikut.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 77


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

BAB IV
PENUTUP

Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal modul Pemasangan Instalasi Listrik
Bangunan Sederhana (Jilid I), dapat melanjutkan ke modul Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan
Sederhana (Jilid II). Apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus dalam mengambil modul
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana (Jilid I), maka peserta diklat harus mengulang
modul ini dan tidak diperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 78


by lutfi@li.gsk.2010
Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan Sederhana 1

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, Pengantar Teknik Tenaga Listrik, LP3ES, 1993

Lembar Kerja Instalasi dan Reparasi Listrik, DEPDIKBUD Dikmenjur, 1980.

Prih Sumardjati, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid I, DEPDIKBUD Dikmenjur, 2008.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 79


by lutfi@li.gsk.2010

Anda mungkin juga menyukai