1
KEJURUAN KELOMPOK 1
Log RENCANA PELAKSANAAN
o MALANG
PEMBELAJARAN ( RPP )
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan penggunaan peralatan tangan (hand tools)
2. Menggunakan peralatan tangan (hand tools) untuk menyelesaikan pekerjaan
elektromekanik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi peserta didik mampu mengidentifikasi macam – macam
peralatan tangan (hand tools) dengan benar
2. Melalui kegiatan presentasi peserta didik mampu menjelaskan kembali sesuai hasil
observasi
E. Materi Pembelajaran
Identifikasi peralatan tangan
Perlengkapan kerja sebagai salah satu sub infra struktur komponen kegiatan di work shop,
bengkel atau industri merupakan persyaratan standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi,
dalam rangka menunjang keselamatan kerja.
Salah satu definisi menyebutkan bahwa : Standar perlengkapan kerja yang berkaitan dengan
keselamatan adalah kegiatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara melakukan
pekerjaan.
Karena perlengkapan kerja merupakan persyaratan standar baku, maka menyangkut segala
sesuatu peralatan yang dipakai, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan
air, di dalam air maupun di udara. Tempat-tempat kerja demikian tersebar pada segenap
kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan
umum,jasa, dll. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik
barang maupun jasa, dll. Salah satu aspek penting terutama teknologi maju dan mutakhir.
Perlengkapan kerja adalah alat bantu pekerjaan dan keselamatan kerja adalah tugas semua
orang yang bekerja. Oleh karena itu perlengkapan kerja dan keselamatan kerja adalah bagian
penting dari, oleh dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya, dan juga masyarakat pada
umumnya.
Untuk menambah wawasan betapa pentingnya hal tersebut diatas, kita dapat belajar dari
informasi pekerjaan serta kondisi ditempat kerja secara umum sebagai bekal persiapan kerja.
Kemajuan dan perkembangan industrialisasi disamping memberikan kemudahan pada proses
produksi, ternyata juga dapat menambah jumlah dan ragam sumber bahaya di tempat kerja,
yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan kerja, proses serta sifat pekerjaan, yang pada
akhirnya akan mendorong peningkatan jumlah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan
pencemaran lingkungan.
Oleh karena itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan salah satu bagian
dari perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatakan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara umum bertujuan :
Memberikan perlindungan atas keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada
ditempat kerja, atau dapat disederhanakan bahwa tujuan K3 adalah :
“Membuat Tempat Kerja yang Aman dan Nyaman bagi setiap orang”
Semua perkakas dan Perlengkapan Kerja yang digunakan didalam bengkel kerja listrik harus
memenuhi ketentuan K3 dan PUIL 2000.
Personil yang bekerja harus terlindung secara mekanik maupun secara kelistrikan. Perkakas
dan Perlengkapan Kerja sesuai dengan fungsinya merupakan sarana pelindung pekerja dari
gangguan mekanik maupun kelistrikan.
Perkakas
Perkakas yang digunakan di bengkel listrik terdiri dari :
a. Perkakas tangan
Misalnya : Tang kombinasi, tang emotong sisi (side cutter flier) Tang lancip (long nose
flier) semuanya mempunyai handle berisolasi, obeng – (flat screwdriver), Obeng +
(Philips screwdriver), macam jenis dan ukuran kikir, macam-macam jenis dan ukuran
palu, gergaji, besi, rier, flier, alat penitik, jangka kaki, solder listrik dsb.
b. Perkakas mesin
Contoh : Mesin bor meja, mesin bor tangan listrik, mesin gerinda, mesin bubut, mesin
pelipat pelat, pemotong pelat, mesin gergaji dsb.
Kesemua perkakas mesin tadi harus memenuhi syarat keselamatan kerja jadi dilengkapan
alat pelindung yang sesuai.
c. Perkakas uji/ukur
Contoh : Tespen, AVOmeter, megger, earth tester, Mistar, jangka sorong, mikrometer.
Pekerjaan mekanik listrik yang dilakukan di bengkel listrik biasanya dikerjakan dengan
menggunakan beberapa peralatan tertentu. Kadang pekerjaan tersebut dikerjakan cukup hanya
menggunakan peralatan tangan saja, namun ada juga yang menggunakan peralatan mesin atau
gabungan, baik peralatan tanga maupun mesin.
Peralatan tangan yang dimaksud adalah segala macam perkakas atau alat yang digunakan
secara manual (tangan) untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di bengkel listrik (elektro).
Secara umum peralatan tangan mempunyai ciri-ciri antara lain :
1. Bentuknya Sederhana
2. Ringan
3. Mudah dibawa (portable)
4. Menggunakan sumber listrik yang tidak terlalu besar
5. Digunakan secara manual
6. Relatif mudah penggunaannya
Gambar 1.2a
Gergaji Besi
c. Putar pengatur mata gergaji untuk memasang dan mengencangkan atau mengeraskan
bentangan mata gergaji;
d. Gerakkan gergaji dengan gerakan satu arah maju dengan tekanan pada benda kerja dan
untuk gerakan mundur hindari adanya tekanan berulang-ulang sampai tujuan tercapai;
e. Jika ingin melepas mata gergaji caranya kebalikan dengan pada saat memasang mata
gergaji.
Cara merawat gergaji besi:
a. Bersihkan gergaji dari serbuk-serbuk setelah dipakai menggergaji;
b. Beri pelumas pada bagian pengatur dan engsel gergaji secukupnya supaya tidak
berkarat dan mudah untuk memutar pengatur dan mudah untuk menggerakkan pada
engsel bentangan gergaji; dan
c. Simpan ditempat yang tidak lembab.
2. Kikir persegi
Bentuk kikir mermacam-macam, ada bentuk persegi, bulat, segitiga dan lainnya. Dari segi
penggunaan, ada kikir untuk benda kerja dari bahan besi dan kikir untuk benda kerja kayu.
Kikir digunakan untuk meratakan atau menghaluskan permukaan benda kerja setelah
digergaji atau digunting maupun disolder dan atau membersihkan mata solder serta dapat
digunakan untuk membuat benda kerja dengan kemiringan tertentu atau betul-betul siku.
Contoh bentuk kikir persegi seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3.
Gambar 1.3 a
Contoh Kikir Bentuk Persegi dan Bagian-Bagiannya
3. Kikir bulat
Kikir bulat digunakan untuk memperbesar atau meratakan lubang yang berbentuk bulat,
misalnya pada sasis atau acrilic yang dilubangi dengan bor.
Selain itu juga dapat dipergunakan untuk memperbesar lubang jika mata bor ukurannya
tidak sesuai dengan kebutuhan atau kita beli benda kerja lubangnya terlalu kecil maka
dapat diperbesar dengan menggunakan kikir bulat. Contoh bentuk kikir bulat ditunjukkan
pada Gambar 1.4
b
Gambar 1.4
Kikir bulat dan Bagian-Bagiannya
Langkah-langkah menggunakan kikir bulat:
a. Letakkan benda kerja pada ragum atau bidang datar,
b. Genggam bagian a, dan
c. Gerakkan bagain b satu arah dengan sedikit tekanan pada benda kerja dan kembali
tidak dengan tekanan.
Untuk bentuk kikir lainnya cara penggunaan dan perawatannya sama dengan kikir bentuk
persegi, hanya manfaatnya sesuai dengan bentuk dan tujuan penggunaannya.
4. Cutter
Cutter atau pisau kecil digunakan untuk memotong acrilic, mika, prespan atau bahan lain
yang ingin di potong sesuai dengan kebutuhan. Selain itu cutter juga dapat digunakan
untuk membersihkan isolasi pada ujung kawat email.
Penggunaan cutter sangat praktis karena jika sudah tumpul atau kurang tajam tinggal
memutus akan diperoleh ujung pisau baru yang tajam. Contoh bentuk cutter ditunjukkan
pada Gambar 1.12.
Pegangan
Gambar 1.12
Contoh Bentuk Cutter
a (pegangan)
b letak benda kerja
Gambar 1.13
Contoh Bentuk Tang Potong
Perawatan semua jenis tang hampir sama, diantaranya adalah:
a. Gunakan tang sesuai dengan jenis dan fungsinya sehingga lebih awet;
b. Setelah selesai digunakan, bersihkan dari segala kotoran;
c. Beri pelumas pada bagian engsel secukupnya pada setiap minggu agar tidak mudah
berkarat dan gerakannya lebih mudah;
d. Pada setiap jenis tang, bagian untuk memegang tang dilapisi karet, selain untuk
kenyamanan juga sebagai isolasi terhadap listrik; dan
e. Simpan pada tempat yang tidak lembab.
6. Tang cucut/lancip
Tang cucut mempunyai bentuk mulut yang runcing dan beralur dengan permukaan halus
atau bergerigi tajam. Ada juga yang memliki bentuk mulut bulat pada bagian luar dan
bagian dalam rata memanjang serta runcing, sehingga ujung mulutnya kecil (mulut bentuk
tirus). Dengan bentuk demikian itu, tang lancip sangat cocok untuk memegang benda-
benda kecil, seperti mur, sekrup, cincin, dan sebagainya, karena benda-benda yang cukup
kecil terlalu sulit dipegang dengan tangan, apalagi jika akan dipasang delam ruangan yang
sangat sempit, salah satu bentuk tang lancip dapat dilihat pada gambar 1.14.
pegangan
tangan
tempat benda
kerja
Gambar 1.14
Contoh Tang Cucut
Langkah penggunaan tang cucut:
a. Genggam kedua bagian a;
b. Letakkan benda kerja pada bagian b; dan
c. Tekan dan putar bagian a untuk mendapatkan bulatan mata kabel yang diinginkan.
7. Tang kombinasi
Tang kombinasi artinya tang campuran. Sesuai dengan namanya, tang kombinasi dapat
dipakai untuk beberapa macam keperluan antara laian untuk memegang, memutar, dan
memotong. Oleh karena itu, tang kombinasi menjadi alat utama bagi tukang listrik.
Untuk memegang dan memuntir digunakan bagian mulutnya, sedangkan untuk memotong
digunakan bagian samping yang berbentuk gunting ( bagian yang tajam ). Pemotongan
dilakukan dengan cara menekan dengan tangan saja, meskipun agak berat, tidak boleh
menggunakan palu sebagai pemukul karena akan merusaknya. Contoh Tang kombinasi
ditunjukkan pada Gambar 1.15.
a pegangan b tempat
benda kerja
Gambar 1.15
Contoh Bentuk Tang kombinasi
Bagian-bagian tang kombinasi antara lain terdiri atas :
Ujung yang bergerigi tajam untuk menjepit,
Lubang mulut yang bergerigi tajam untuk menjepit benda yang berbentuk silinder.
Terdapat dua pemotong yang disediakan untuk memotong kawat baja.
Mulut pemotong untuk memotong kawat lunak
Tang kombinasi dibuat dalam beberapa ukuran, yaitu dari 150 mm sampai 230 mm.
Ada tang kombinasi yang pegangannya dilapisi atau ditutupi bahan isolasi. Isolasi ini
umumnya terbuat dari karet atau plastik, maksudnya agar tidak terkena aliran listrik pada
saat memakainnya. Bekerja pada instalasi listrik yang masih ada tegangan atau arus
listriknya, hanya boleh dilakukan oleh orang yang benar-benar telah ahli atau terampil.
Sebelum pekerjaan dimulai, sakelar perlu dilepas atau sekering dikendorkan lebih dahulu,
sehingga tidak ada tegangan atau arus listrik pada rangkaian yang mengalir ke bagian
tubuh. Cara ini dilakukan dengan maksud untuk menjaga keselamatan bagi orang maupun
peralatannya.
Langkah penggunaan tang kombinasi:
a. Genggam kedua bagian a dengan tangan;
b. Letakkan atau posisikan benda kerja pada bagian b; dan
c. Tekan bagian a untuk menghasilkan benda kerja yang diinginkan (bisa sebagai
pemegang, alat pengeras baut-mur ringan, memotong benda kerja, dll).
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan dalam penggunaan tang kombinasi, perlu
diperhatikan hal-hal berikut ;
Jangan coba-coba untuk memotong bahan yang terlalu lebar dan terlalu keras
karena akan merusak mulut pemotong.
Jangan memasang perantara pada pegangannya (handle) karena akan merusak.
Jika akan membuka mur, gunakanlah kunci pas dengan ukuran yang benar, jangan
menggunakan tang.
Jangan menggunakan tang tanpa perlindungan untuk menjepit.
Lakukanlah pemebrsihan secara berkala, agar tang selalu dalam keadaan bersih
Berikanlah pelumasan dengan minyak pelumas (oli dan sejenisnya) pada bagian
yang bergerak
Periksalah secara berkala, karena tang yang rusak akan membahayakan tangan serta
benda kerja.
Jangan menggunakan tang untuk memanaskan suatu benda kerja, karena akan
berakibat terjadinya kerusakan pada tang terutama pada bagian isolasinya.
8. Tang bulat
Tang ini disebut tang bulat karena bagian mulutnya berbentuk bulat agak panjang, tang
ini dipakai terutama untuk membuat mata pada kawat, tang bulat juga dapat
banyakdipakai dalam pekerjaan instalasi listrik. Membuat mata kawat dengan
menggunakan tang bulat, hasilnya akan lebih baik.
Beberapa karakteristik tang bulat (round noise pliers) anatar lain sebagai berikut ;
Bentuk mulutnya runcing, bulat, dan menyerupai mulut buaya.
Digunakan untuk membentuk lingkaran kawat dan membuat ring pada pekerjaan
instalasi listrik.
Digunakan juga untuk membentuk mata itik pada kawat yang akan dipegang pada
horizontal.
Dipakai pula untuk memegang komponen yang kecil pada pekerjaan elektronika.
Contoh beberapa langkah untuk membuat lingkaran dengan menggunakan tang
pembulat, diantaranya sebagai berikut :
Jepitlah kawat pada mulut tang sesuai dengan ukuran diameter yang diinginkan.
Putarlah mulut tang melingkari kawat.
Lepaskan kawat dari jepitan, kemudian jepitlah dengan ujung mulut tang dan
puntirlah berlawanan arah, sehingga lehernya lentur.
9. Tang crimping
Tang crimping digunakan untuk memasang sepatu kabel, tetapi pada umumnya juga
dilengkapi dengan pemotong kabel.
10. Obeng
Menurut bentuk dan fungsinya ada 2 macam yaitu:
a. Obeng Min(-)
Berbentuk pipih dipergunakan untuk memutar sekup, beralur min.
b. Obeng plus(+)
Dipergunakan untuk memutar sekrup beralur plus.
11. Palu
Palu dipergunakaan untuk menggiling ,memukul paku dll. Palu ada dua janis palu besi
dan palu plastik/karet
14. Penggores
Dipergunakan untuk meberi tanda, atau garis pada benda yang akan dikerjakan.
18. Mikrometer
Mikrometer merupakan salah satu alat ukur yang ketelitiannya lebih tinggi
dibandingkan dengan jangka sorong, yaitu mencapai 0,01 mm.
F. Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific).
2. Strategi Pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan observasi dengan
model pembelajaran inquery learning.
G. Alat dan media
- Laptop
- LCD Proyektor
- Software presentasi Powerpoint
- Peralatan tangan.
H. Sumber Belajar
- Dikmenjur, 2001, Keselamatan Kerja Mekanik dan Listrik, Jakarta
- Kusnandar, Achmad. 1999. Pekerjaan Mekanik Elektro, Armico, Bandung
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya 10 menit
memahami peralatan tangan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, siswa diajak menemukan sesuatu yang
berkaitan dengan peralatan tangan
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran peralatan
tangan yang ingin dicapai
Inti 1. Guru memberikan gambaran tentang bagaimana 425
mengaitkan kejadian sehari-hari dengan peralatan tangan menit
2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri atas 4 siswa.
3. Tiap kelompok mendapat tugas untuk melakukan
observasi macam-macam perlatan tangan
4. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat aktif, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya.
5. Salah satu kelompok (tidak harus yang terbaik) diminta
untuk mempresentasikan hasil observasiya ke depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
6. Guru mengumpulkan semua hasil observasi tiap
kelompok
7. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan.
8. Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan tiap
siswa, dan dikumpulkan
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang peralatan tangan 15 menit
2. Guru menanggapi apa yang sudah disimpulkan oleh
siswa mengenai peralatan tangan
3. Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai
peralatan tangan
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar, dan memberitahukan materi
yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya 10 menit
memahami peralatan tangan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, siswa diajak untuk menyebutkan benda
elektromekanik yang dapat dikerjakan dengan peralatan
tangan
K. Instrumen Penilaian
Tanggung
No Nama Siswa Disiplin Jujur Santun
Jawab
1. Arsyavin
2. Nabil
3. Fadilah
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
a Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c Mengajukan usul pemecahan masalah
d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
a Berinteraksi dengan teman secara ramah
b Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat
aspek sikap di atas.
KompetensiDa Jenis
Indikator Indikator Soal Soal
sar Soal
3.1. Mendeskri 1. Mengiden 1. Siswa dapat mejelaskan Tes 1. Sebutkan 5 ciri-ciri dari
psikan tifikasi ciri-ciri alat tangan. Tertulis alat tangan !
pengguna Alat-alat 2. Siswa dapat memilah 2. Menurut pengunaannya
an alatalat tangan peralatan tangan dibagi
tangan
peralatan berdasarkan menjadi berapa?
tangan (hand penggunaannya Sebutkan 3 contoh dari
(hand tool) 3. Siswa dapat mejelaskan alat-alat tangan tersebut!
tools) 2. Memaha fungsi alat-alat tangan. 3. Jelaskan fungsi dari
mi 4. Siswa dapat peralatan tangan berikut
karakterist memilih/membedakan ini : tang kupas, kikir
ik alat alat alat tangan yang tepat bulat, ragum, gergaji
untuk suatu pekerjaan besi, dan obeng min !
tangan
5. Siswa dapat 4. Jika ada sepotong kawat
(hand menjelaskan cara dengan diameter 2 mm
tools) melakukan perawatan dan ada tang cimping
alat-alat tangan dan tang kombinasi, alat
manakah yang tepat
untuk memotongnya?
Jelaskan alasannya!
5. Jelaskan cara merawat
tang kombinasi agar
awet dan tidak berkarat !
Kunci Jawaban :
4. Tang yang digunakan adalah tang kombinasi karena lebih kuat dan
tenaga yang digunakan lebih sedikit. 20
Penskoran soal :
Ket: 96 – 100 = A = 4,00
91 – 95 = A- = 3,66
86 – 90 = B+ = 3,33
81 – 85 = B = 3,00
75 – 80 = B- = 2,66
2 Nabil 15 15 20 20 25 95 4,00 A
3 Fadilah 12 12 17 20 25 86 3,33 B+
Remidi soal
4 Indah 9 9 12 15 20 65 2,33 C
no 1, 2, 3
5 ....
3. Penilaian Ketrampilan
Instrumen Penilaian keterampilan
Mata Pelajaran: Pekerjaan Dasar Elektromekanik
KD 4.1. Menggunakan peralatan tangan (hand tools) untuk menyelesaikan pekerjaan
elektromekanik
Kriteria Penilaian :
1. Menggunakan berbagai peralatan tangan untuk menyelesaikan pekerjaan
elektromekanik:
- Mampu menggunakan semua jenis alat tangan yang ada :4
- Mampu menggunakan hampir semua jenis alat tangan yang ada :3
- Mampu menggunakan sebagian dari alat tangan yang ada :2
- Tidak Mampu menggunakan jenis-jenis alat tangan yang ada :1
Perolehan skor
No Nama Siswa NilaiAkhir
1 2
1 Arsyavin 4 3 4
2 Nabil 3 3 3
3 Fadilah 4 4 4
4 Indah 3 3 3
5 .... ..... ..... ....
_______________________ ________________________
Lampiran Lembar Observasi
Disediakan sejumlah alat-alat tangan sebagai berikut :
1. Palu besi : 1 buah 16. Penggores : 1 buah
2. Palu karet/plastik : 1 buah 17. Penitik : 1 buah
3. Tang kombinasi : 1 buah 18. Obeng + : 1 buah
4. Tang potong : 1 buah 19. Obeng - : 1 buah
5. Tang crimping : 1 buah 20. Rivet : 1 buah
6. Tang kupas : 1 buah 21. Gunting plat : 1 buah
7. Tang lancip : 1 buah 22.Gergaji kayu : 1 buah
8. Flaring tool : 1 buah 23. Gergaji besi : 1 buah
9. Vice grip : 1 buah 24. Atraktor : 1 buah
10. Kikir bulat : 1 buah 25. Kunci pas : 1 buah
11. Kikir pipih : 1 buah 26. Multitester : 1 buah
12. Kikir segitiga : 1 buah 27. Mikrometer : 1 buah
13.Kikir setengah bulat : 1 buah 28. Penggaris/mistar : 1 buah
14.Brander : 1 buah 29. Jangka sorong : 1 buah
15. Jara : 1 buah 30. Cutter : 1 buah
Tabel observasi
GAMBAR CARA
NO NAMA ALAT FUNGSI
ALAT MENGGUNAKAN
10
11
GAMBAR CARA
NO NAMA ALAT FUNGSI
ALAT MENGGUNAKAN
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Lampiran Kerja Proyek 1
A. TUJUAN :
Setelah selesai melaksanakan praktek, siswa diharapkan dapat :
1. Menggunakan peralatan tangan
2. Menerapkan penggunaan peralatan tangan untuk menyelesaikan pembuatan klem/sengkang
3. Mengetahui fungsi klem
4. Merawat dan memelihara peralatan tangan
B. TEORI DASAR :
Klem atau biasa disebut dengan sengkang digunakan untuk menempelkan pipa pralon saluran
kabel instalasi pada tembok atau kayu agar kuat. Klem dapat dibuat dengan menggunakan
limbah seng yang banyak terdapat disekitar kita seperti kaleng susu atau kaleng biskuit.
Daripada limbah tersebut terbuang percuma dan kadang sebagai tempat sarang nyamuk maka
pada praktik ini kita akan membuat klem yang murah dan cukup berguna dalam pratik
instalasi listrik.
Dalam pembuatan klem ini dibutuhkan ketrampilan dalam menggunakan gunting plat, palu,
dan tang kombinasi
D. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan peralatan tangan sesuai dengan penggunaannya
2. Hati-hatilah waktu memotong kaleng karena bagian tepi biasanya cukup tajam
3. Hati-hatilah waktu menggunakan palu jangan sampai jari tangannya terpukul
4. Jangan bercanda dan bergurau selama praktek.
E. GAMBAR KERJA
Dipotong
Kaleng
BEKAS
8 cm Plat klem
1,5cm
Pipa 5/8”
F. LANGKAH KERJA
G. KESIMPULAN
1. ________________ (………….)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
D. Materi Pembelajaran
1. Peralatan-peralatan tenaga (power tools):
- Mesin Bor
- Mesin Gergaji
- Mesin Penekuk Plat
- Mesin Gerinda
2. Penanganan Plat
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam dan mengecek kehadiran peserta didik 25
Mengecek kebersihan dan kerapian lingkungan kelas
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
Mempersilakan salah satu peserta didik memimpin do’a
Guru memberi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi untuk
menggali pengetahuan peserta didik sebelumnya
Guru menegaskan topik yang akan dipelajari
Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan Inti Mengamati 175
- Peserta didik memperhatikan permasalahan yang diberikan guru
tentang jenis dan fungsi peralatan tenaga
- Peserta didik memperhatikan permasalahan yang diberikan guru
tentang karakteristik masing-masing peralatan tenaga
Menanya
- Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan
pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang karakteristik masing-
masing peralatan tenaga
- Peserta didik bertanya kepada dirinya atau teman kelompok berkaitan
apa jenis dan fungsi dari peralatan tenaga
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
- Guru mendorong peserta didik mengumpulkan berbagai jenis
informasi tentang peralatan tenaga
Mengasosiasikan/Mengolah Informasi
- Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang
lebih kompleks terkait dengan jenis, fungsi, dan karakteristik peralatan
bertenaga
- Guru menugaskan kepada peserta didik melakukan praktik kerja
proyek penanganan plat sesuai dengan gambar kerja
- Peserta didik memilih peralatan tenaga yang akan digunakan dalam
kerja proyek penanganan plat dengan benar
- Peserta didik menggunakan peralatan tenaga dalam kerja proyek
penanganan plat dengan benar
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang identifikasi dan
karakteristik peralatan bertenaga
- Peserta didik mempresentasikan hasil kerja proyek pada kelompok lain
- Peserta didik memberi tanggapan terhadap pertanyaan yang muncul pada saat
presentasi
- Peserta didik memberi masukan
- Peserta didik menerima masukan
Penutup Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang materi yang baru 25
dipelajarinya
Peserta didik diberi pertanyaan acak untuk mendapatkan umpan balik
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan
kesimpulan dan memberikan tugas untuk persiapan minggu berikutnya.
Memastikan kelas tetap dalam keadaan rapi dan bersih.
Guru mengakhiri pelajaran dengan salam
Keterangan :
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
a Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c Mengajukan usul pemecahan masalah
d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan
𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟
NA = ×4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
__________________ _____________________
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
3.3.2 Memahami Keselamatan dan Kesehatan kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
4.3. Melaksanakan Prosedur K3LH di tempat kerja
Indicator :
4.3.1 Kerja proyek 1
Penanganan plat:
Menerapkan pemberian tanda gambar pada benda kerja menggunakan hand tools
Melakukan fabrikasi sheet metal (cutting, bending, drilling, punching, rivetting, painting).
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu mengingat K3LH berdasarkan peraturan
K3
2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu memahami K3LH berdasarkan peraturan
K3
3. Melalui kerja Proyek 1 peserta didik mampu memberi tanda gambar pada benda kerja
dengan menggunakan hand tools
4. Melalui kerja proyek 1peserta didik mampu menghasilkan karya
I. Materi Pembelajaran
A. Konsep Dasar Mengenai K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Dan Pengertiannya
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak
aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman. Penyebab kecelakaan yang pernah terjadi
sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. Teledor dan tidak hati – hati
2. Tidak mematuhi peraturan
3. Tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. Tidak memakai alat pelindung diri
5. Kondisi badan yang lemah
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan. ( Suma’mur, 1988)
K3 mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero
accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost)
perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang
memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
( http://www.sinarharapan.co.id )
Perumusan falsafah ini harus dipakai sebagai dasar dan titik tolak dari tiap usaha
keselamatan kerja karena didalamnya telah tercakup pandangan serta pemikiran filosofis,
sosial-teknis dan sosial ekonomis.
Oleh sebab itu dibuat peraturan–peraturan mengenai berbagai jenis keselamatan kerja
sebagai berikut:
1. Keselamatan kerja dalam industri ( industrial safety)
2. Keselamatan kerja di pertambangan ( mining safety)
3. Keselamatan kerja dalam bangunan ( building and construction safety)
4. Keselamatan kerja lalu lintas ( traffic safety)
5. Keselamatan kerja penerbangan (flight safety)
6. Keselamatan kerja kereta api ( railway safety)
7. Keselamatan kerja di rumah ( home safety)
8. Keselamatan kerja di kantor ( office safety)
Sehingga K3 dapat diartikan sebagai suatu upaya/ pemikiran dan penerapannya yang
ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
INPUT OUTPUT
Manusia
Mesin
Material
Modal Barang /
Metoda PROSES jasa
Energi TRANSFORMASI Limbah
Informasi informasi
Manajerial
Tanah
Umpan Balik
b. Kacamata. Gunakan kacamata yang sesuai dengan pekerjaan yang anda tangani,
misalnya untuk pekerjaan las diperlukan kacamata dengan kaca yang dapat
menyaring sinar las; kacamata renang digunakan untuk melindungi mata dari air dan
zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam air.
Gambar : Goggles
d. Perisai Muka
Digunakan untuk melindungi mata atau muka. Dapat dipasang pada helm atau pada
kepala langsung. Dapat pula dipegang dengan tangan.
c) Reusable Plug
Terbuat dari plastik yang dibentuk permanen atau karet. Untuk jenis ini ear
plug dicuci setiap selesai digunakan dan disimpan dalam tempat yang steril.
Kelebihan ear plug dibandingkan ear muff adalah mudah untuk dibawa dan
disimpan karena kepraktisannya. Ear plug tidak mengganggu apabila
digunakan bersama-sama dengan kacamata dan helm.
Gambar : Ear
Muff
h. Alat Perlindungan Pernapasan. Berguna untuk melindungi pernapasan terhadap
gas, uap, debu atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang dapat bersifat
racun, korosi ataupun rangsangan. Alat pelindung pernapasan ini ada dua, yaitu:
masker dan respirator.
i. Masker
Masker untuk melindungi debu/partikel-partikel yang lebih besar yang masuk ke
dalam pernapasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu.
Gambar :Respirator
i. Sabuk Pengaman
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan
pada pekerjaan konstruksi dan memanjat tempat tinggi. Alat ini terdiri dari tali
pengaman dan harus dapat menahan beban seberat 80 kg. Berikut ini beberapa
gambar sabuk pengaman dan carabin.
dipakai ketika pekerja mengangkat atau mendorong beban. Berikut ini beberapa
alat back and lumbar support belts.
F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintific
2. Metode : Discovery Learning
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : LCD. Laptop, White board, Spidol
2. Alat/Bahan : APD
3. Sumber Belajar : - Muslim Supari dan Joko. 2009. Teknik Perencanaan dan Pemasangan
Instalasi Listrik. Surabaya: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
c. Penutup ( 35 menit)
1) Guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari bersama peserta
didik.
2) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik.
3) Guru memberikan soal evaluasi pertemuan ke-1 untuk dikerjakan lalu dikumpulkan
4) Guru menginformasikan meteri yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
5) Guru meminta peserta didik berdo’a bersama sebelum meninggalkan kelas
Pertemuan ke - 2
a. Pendahuluan (10 menit)
1) Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik
3) Guru memotivasi dan mengkondisikan peserta didik agar siap mengikuti pelajaran
4) Guru memberikan informasi tujuan pemelajaran dan motivasi
b. Kegiatan Inti (170 menit)
1) Guru memberikan slide tentang Alat Pelindung Diri (APD), sedangkan peserta didik
diminta memperhatikan penjelasan guru. Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya, guru menjawab pertanyaan peserta didik.
2) Guru mempraktekkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), sedangkan peserta
didik diminta memperhatikan penjelasan guru. Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mempraktekkan, guru membimbing peserta didik.
3) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang penggunaan APD. Guru
meminta peserta didik menjawab dengan benar.
c. Penutup (45 menit)
1) Guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari bersama
peserta didik.
2) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik.
3) Guru memberikan tugas pertemuan 2
4) Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
5) Guru meminta peserta didik berdo’a bersama sebelum meninggalkan kelas
Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
1. Evaluasi disertai dengan kunci jawabannya
2. LP : Pengamatan Perilaku karakter dan sosial (Afektif )
3. LP : Penugasan
2. Bentuk instrumen
Evaluasi pertemuan 1
Soal :
1. Jelaskan pengertian K3 ?
2. Sebutkan beberapa tujuan dari dibuat dan diterapkannya K3 ?
3. Sebutkan beberapa sebab terjadinya kecelakaan listrik ?
4. Jelaskan apakah yang dimaksud sistem transformasi
5. Sebutkan pekerjaan instalasi listrik yang mendukung keselamatan kerja
6. Apakah ketentuan yang ditetapkan Menurut PUIL ayat 920 B6 tentang peralatan listrik
Kunci Jawaban Evaluasi
1. K3 dapat diartikan sebagai suatu upaya/ pemikiran dan penerapannya yang ditujukan
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
2. K3 dibuat dengan tujuan:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktifitas nasional.
b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
c. Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien.
Sedangkan tujuan utama dari penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif karena terdapat korelasi
antara derajat kesehatan yang tinggi dengan produktivitas kerja atau perusahaan.
3. Beberapa sebab kecelakaan listrik adalah :
a. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbulkan bahaya kejut.
b. Jaringan dengan hantaran telanjang.
c. Peralatan listrik yang rusak.
d. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi
kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body.
e. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka.
f. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat
menimbulkan bahaya kebakaran.
g. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak
tusuk lebih dari satu (bertumpuk).
4. Proses Transformasi. Dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi
sekuensial dari tenaga kerja, material, informasi, metode kerja, dan mesin atau
peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagi produk agar
dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.
5. Pelaksanaan pekerjaaan instalasi listrik yang mendukung pada keselamatan kerja, antara
lain :
g. Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN
(AKLI).
h. Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman
(lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan),
Sepatu, Helm, Sarung tangan.
i. Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harus sesuai dengan
PUIL.
j. Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik.
k. Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk.
l. Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengan cara
memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.
6. Menurut PUIL ayat 920 B6, beberapa ketentuan peralatan listrik diantaranya :
c. Peralatan yang rusak harus segera diganti dan diperbaiki. Untuk peralatan rumah
tangga seperti sakelar, fiting, kotak -kontak, setrika listrik, pompa listrik yang dapat
mengakibatkan kecelakaan listrik.
D. Pedoman Penilaian
1. Penskoran soal :
Tugas Pertemuan ke - 2
Buatlah tabel Alat Pelindung diri (APD ) yang berisi tentang SOP dan penggunaan sesuai
keselamatan pada anggota tubuh manusia khususnya panca indera, seperti tabel dibawah ini :
Tabel : SOP APD
Bahaya yg
NO Untuk SOP ditimbulkan Keterangan
Gambar/Nama APD
melindungi jika tidak
menggunakan
1
2
3
4
...
...
PENILAIAN SIKAP / KARAKTER PESERTA DIDIK
NILAI KARAKTER
NO NAMA
Disiplin & Tanggung
Religius Mandiri Kreatif
Jujur Jawab
1 ADI PRASTIYO
2 ADI RACHMAD ZAKARIYA
3 ..................
4 ...........................
5 .........................
6 .........................
7 .........................
8 .........................
9 .........................
10 .........................
13 .........................
Daftar Pustaka
Muslim Supari dan Joko. 2009. Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik. Surabaya:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
________, ____________________
____________________ ______________________
Mengetahui,
Kepala __________________
__________________________