MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen Keperawatan
Program Studi Keperawatan
FK UNSRI
Planning
• Jangka panjang
• Bersifat strategis, ruang lingkup luas
• Dibuat oleh top manajer (ka. Bid perawatan)
• Bersifat rutin
• Tujuan sesuai tujuan bidang perawatan
• Dilaksanakan harian, mingguan, & jangka
panjang
• Dibuat oleh ka. Ruangan
pecific
easurable
ggressive but attainable
esult oriented
ime bound
PERENCANAAN STRATEGIS
>> Proses yg berkesinambungan dan
sistematis dalam pembuatan keputusan
pada saat ini dengan
mempertimbangkan kemungkinan yg
paling besar dari efek-efek pada masa
yg akan datang.
PERENCANAAN
VISI
Gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan organisasi
Kriteria:
• Inspirasi untuk mencapai yg terbaik
• Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota
organisasi
• Memungkinkan untuk dicapai
• Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan
perkembangan jaman
• Memiliki periode tertentu
MISI
Pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan
sasaran yang ingin dicapai
Merumuskan misi:
• Produk atau pelayanan yg dihasilkan/ditawarkan
• Apakah produk atau pelayanan tersebut memang dibutuhkan
masyarakat
• Sasaran publik
• Kualitas produk atau pelayanan yang ditawarkan harus memiliki
daya saing
• Aspirasi yg diinginkan di masa mendatang, terutama yg
berhubungan dengan manfaat dan keuntungan masyarakat
dengan produk dan pelayanan tersebut
VISI & MISI KEPERAWATAN
UNIT KAJIAN
Instalasi, Bangsal
SIFAT KEKARYAAN
Perspektif, nilai, kekaryaan apa yang spesifik
yang harus ditangani – manajemen unit, askep
LINGKUP GARAPAN
Batasan kerja/kompetensi perawat
ANALISIS LINGKUNGAN
Opportunity
Kwadran II Kwadran I
Weakness Strength
Kwadran III Kwadran IV
Rata-
rata
CARA MEMBACA KWADRAN SWOT
Apabila hasil penghitungan bobot aspek SWOT menempatkan peta
penyebaran aspek SWOT:
STRATEGIS OPERASIONAL
• Metode penugasan
(metode fungsional, tim, primer, kasus, modifikasi)
• Klasifikasi pasien
(tingkat ketergantungan: total, parsial, minimal)
• Kualifikasi tenaga keperawatan
(ruang rawat inap, ruang operasi, ruang intensif, IGD)
• Kompetensi tenaga keperawatan
berdasarkan unit kerja
(kompetensi minimal/dasar, lanjutan/khusus)
Penetapan Jumlah Tenaga Keperawatan
Secara umum
>>>> Volume kerja dibagi kapasitas kerja
• Metode Douglas
• Metode Sistem Akuitas
• Metode Gillies
• Metode Swansburg
Metode Douglas
• Menetapkan jumlah tenaga keperawatan
berdasarkan klasifikasi tingkat ketergantungan
pasien (minimal, parsial, total)
• Masing-masing kategori mempunyai nilai
standar per shift
• Contoh: Ruang rawat dengan 17 orang klien,
dimana 3 orang dengan ketergantungan
minimal, 8 orang dengan ketergantungan
partial dan 6 orang dengan ketergantungan
total. Hitung jumlah tenaga perawat yang
dibutuhkan setiap shift (pagi, sore, malam)!
Metode Sistem Akuitas
• Kelas I : 2 jam/hari
• Kelas II : 3 jam/hari
• Kelas III : 4,5 jam/hari
• Kelas IV : 6 jam/hari
• Untuk tiga kali pergantian shift → Pagi : Sore :
Malam = 35% : 35 % : 30%
• Contoh : Rata-rata jumlah pasien pada kelas I
sebanyak 3 orang, kelas II 8 orang, kelas III 4
orang, dan kelas IV 2 orang. Hitunglah
kebutuhan jumlah tenaga perawat dalam 1 hari!
Metode Gillies
• Jumlah tenaga keperawatan didasarkan pada jumlah jam
keperawatan yang dibutuhkan pasien per hari.
• Contoh: Rata rata jam perawatan pasien per hari adalah 5 jam/hari.
Rata rata ada 17 pasien / hari (3 orang dengan ketergantungan
minimal, 8 orang dengan ketergantungan partial dan 6 orang
dengan ketergantungan total). Jumlah jam kerja tiap perawat 40
jam/minggu ( 6 hari/minggu) dan jumlah hari libur pada bulan ini
adalah 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional). Hitung jumlah
tenaga keperawatan yang dibutuhkan!
Metode Swansburg
• Pembagian tenaga keperawatan berdasarkan
jumlah jam kontak langsung perawat-pasien.
• Pembagian proporsi dinas dalam satu hari →
pagi : siang : malam = 47 % : 36 % : 17 %
• Contoh: Pada suatu unit dengan 24 tempat
tidur dan 17 klien rata rata perhari . Jumlah jam
kontak langsung perawat – pasien = 5 jam
/klien/hari. Hitung jumlah tenaga keperawatan
yang dibutuhkan!