MERAUKE
Abstrak
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat serta
berperan untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan sangat penting karena merupakan dasar untuk
pengembangan pola berpikir konstruktif dan kreatif. Kondisi geografis Kabupaten Merauke sebagian besar
wilayahnya didominasi oleh wilayah datar dan aktivitas perekonomian terkonsentrasi di pusat kota Kabupaten
Merauke, kondisi jalan yang kurang baik dan beberapa lokasi belum tersedianya akses jalan, lokasi sekolah yang
tidak sesuai dengan peruntukan lahan serta kurangnya sarana transportasi umum ke lokasi sekolah sehingga
menyebabkan akses menuju beberapa lokasi pelayanan fasilitas umum belum memadai. Tujuan penelitian ini
adalah Mengidentifikasi tingkat pelayanan fasilitas pendidikan tingkatSLTA berdasarkan standar yang berlaku
dan Menganalisis dan merencanakan keterjangkauan pelayanan fasilitas pendidikan tingkatSLTA dan tingkat
kebutuhan di Kabupaten Merauke sampai pada tahun 2036. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pada penelitian ini data yang diperlukan yaitu lokasi sekolah, jumlah ruang kelas tiap-tiap sekolah di Kabupaten
Merauke serta jarak jangkauan pelayanan tiap unit sekolah yang merupakan kualitas persebaran lokasi sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian Jumlah ketersediaan fasilitas pendidikan tingkat atas (SLTA) eksisting terbanyak
yaitu Distrik Merauke dengan jumlah 24 unit SLTA Sederajat (SMA, SMK, MA). Berdasarkan penilaian daya
tampung fasilitas pendidikan tingkat SLTA di Kab. Merauke ada 3 Distrik yang persentase tingkat kapasitas
daya tampung (efisien) yaitu Distrik Muting (83%), Distrik Sota (97%) dan Distrik Jagebob (94%). Distrik yang
persentase kapasitas daya tampung melebihi kapasitas daya tampung yaitu Distrik Naukenjerai (175%), Distrik
Merauke (139%), Distrik Okaba (125%). Sedangkan distrik yang persentase kapasitas daya tampung dinilai
kurang (tidak efisien) yaitu Distrik Eligobel (72%), Distrik Tanah Miring (50%), Distrik Semangga (19%),
Distrik Malind (42%), Distrik Kurik (64%), dan Distrik Kimaam (65%). Distrik yang memiliki penilaian baik
dari segi pemenuhan kebutuhan penduduk usia sekolah, tingkat keterisian dan kondisi jalan baik adalah Distrik
Muting, Distrik Sota dan Distrik Merauke, Distrik yang memiliki penilaian cukup (>100 %) yaitu Distrik
Kimam, DistrikEligobel, Distrik Jagebob,Distrik Kurik, Distrik Malind, Distrik Naukenjerai, dan Distrik Okaba
sedangkan Distrik yang memiliki penilaian kurang (<80 %) yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, Semangga,
Tabonji, Tanah Miring, Tubang, Ulilin, dan Waan. Dari segi perencanaan, sekolah yang tidak terdapat di distrik
Kabupaten Merauke yaitu : Distrik Ulilin, Distrik Animha, Distrik Ngguti, Distrik Kaptel, Distrik Tubang,
Distrik Ilyawab, Distrik Tabonji dan Distrik Waan sehingga perlu adanya perencaan pembangunan fasilitas
pendidikan tingkat SLTA baru di 8 lokasi tersebut. Sedangkan dari hasil evaluasi tingkat pelayanan fasilitas
pendidikan eksisting di Kabupaten Merauke Tahun 2016, beberapa lokasi sekolah di beberapa distrik yang
tingkat pelayanannya (kurang) perlu di adakan penyediaan fasilias pendidikan baru di lokasi tersebut.
212
dikarenakan dari segi pemenuhan kebutuhan
sekolah tingkat SLTA di Distrik tersebut
terjadi over capacity atau kelebihan jumlah
sekolah yang tidak diimbangi dengan
penduduk usia 16-18 dan jumlah murid yang
tidak diimbangi dengan jumlah kelas yang
tersedia di sekolah yang ada di tiap kelurahan
di Kabupaten Merauke.
Distrik yang memiliki penilaian
kurang (<80 %) yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel,
Ngguti, Semangga, Tabonji, Tanah Miring,
Tubang, Ulilin, dan Waan. Penilaian terhadap
kategori ini adalah karena di Distrik ini tidak
terdapat fasilitas pendidikan tingkat SLTA Sumber : Hasil Analisis 2016
sehingga perlu adanya penyediaan sekolah Tabel 9 Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
tingkat SLTA di distrik tersebut sebagai Tingkat SLTA di Kabupaten Merauke
penunjang akan kebutuhan fasilitas pendidikan pada Tahun 2036
dan program belajar 9 tahun di Kabupaten
Merauke.
213
Sumber : Survey Analisis Penulis 2016
214
sekolah yang disediakan dapat mengukur dasar Distrik Sota, Distrik Jagebob, Distrik Tanah
keefektifan jarak jangkauan yang mudah Miring, Distrik Semangga, Distrik Merauke,
dicapai dengan berjalan kaki maupaun dengan Distrik Malind, Distrik Kurik, Distrik Okaba,
menggunakan kendaraan dan adanya kontak Distrik Kimaam. Distrik yang terdapat sekolah
langsung individual terhadap fasilitas tingkat SLTA terbanyak yaitu Distrik Merauke
pendidikan dalam mendukung kebutuhan ± 24 unit.
permukiman sehingga perlu ada tindak lanjut
dari pemerintah Kabupaten Merauke untuk Sekolah yang tidak terdapat di distrik
memperhatikan lokasi kawasan perencanaan Kabupaten Merauke yaitu : Distrik Ulilin,
fasilitas pendidikan tingkat SLTA agar Distrik Animha, Distrik Ngguti, Distrik
masyarakat dapat mengakses dengan mudah Kaptel, Distrik Tubang, Distrik Ilyawab,
apalagi kondisi jalan yang rusak di beberapa Distrik Tabonji dan Distrik Waan sehingga
distrik sehingga perlu adanya pemerataan perlu adanya perencaan pembangunan fasilitas
lokasi fasilitas karena pendidikan merupakan pendidikan tingkat SLTA baru di 8 lokasi
salah satu aspek penting dalam perkembangan tersebut. Sedangkan dari segi evaluasi tingkat
kehidupan masyarakat serta berperan untuk pelayanan fasilitas pendidikan eksisting di
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Merauke Tahun 2016, beberapa
Kabupaten Merauke. lokasi sekolah di beberapa distrik yang tingkat
pelayanannya (kurang) perlu di adakan
Perencanaan Fasilitas Pendidikan tingkat penyediaan fasilias pendidikan baru di lokasi
SLTA di Kabupaten Merauke tersebut.
KESIMPULAN
Kabupaten Merauke merupakan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
kabupaten yang memiliki luasan wilayah yang mengenai perencanaan fasilitas pendidikan
cukup besar dan menjadi kawasan lumbung tingkat SLTA di Kabupaten Merauke maka
beras terbesar di indonesia. Persebaran lokasi dapat disimpulkan:
sekolah tingkat SLTA di Kabupaten Merauke 1. Jumlah ketersediaan fasilitas pendidikan
cenderung tidak menyebar atau dapat tingkat atas (SLTA) eksisting terbanyak
menjangkau beberapa distrik/ kelurahan di yaitu Distrik Merauke dengan jumlah 24
Kabupaten Merauke. Berdasarkan Standar unit SLTA Sederajat (SMA, SMK, MA).
Sarana dan Prasarana SMA/MA Berdasarkan 2. Berdasarkan hasil pemetaan, dapat dilihat
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 bahwa persebaran fasilitas pendidikan
Tahun 2007 diharapkan dalam merencanakan tingkat SLTA yang cenderung tersebar
lokasi fasilitas pendidikan diharuskan dapat hanya pada wilayah selatan atau pusat kota
menjangkau ke pemukiman penduduk Kab. Merauke yaitu Distrik Merauke.
sehingga dalam menentukan standar lokasi 3. Berdasarkan penilaian daya tampung
sekolah harus memiliki kriteria meliputi radius fasilitas pendidikan tingkat SLTA di Kab.
daerah jangkauan, karakteristik desain, dan Merauke ada 3 Distrik yang persentase
lokasi yang ditetapkan di tiap tingkatan tingkat kapasitas daya tampung (efisien)
pendidikan dapat menampung 80-100% penduduk usia
Bunyi UUD 1945 diatas pemerintah sekolah 16-18 Tahun yaitu Distrik Muting
perlu menganggarkan 20 persen dari anggaran (83%), Distrik Sota (97%) dan Distrik
pendapatan dan belanja negara serta dari Jagebob (94%). Distrik yang persentase
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk kapasitas daya tampung melebihi kapasitas
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan daya tampung bila menampung >100%
pendidikan nasional. Perencanaan fasilitas penduduk usia sekolah 16-18 Tahun yaitu
pendidikan di Kabupaten Merauke berdasarkan Distrik Naukenjerai (175%), Distrik
perhitungan analisis pemenuhan kebutuhan Merauke (139%), Distrik Okaba (125%).
Standar Sarana dan Prasarana SMA/MA Sedangkan distrik yang persentase
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan kapasitas daya tampung dinilai kurang
Nasional No 24 Tahun 2007, beberapa lokasi (tidak efisien) dapat menampung <80%
fasilitas pendidikan tingkat SLTA eksisting di penduduk usia sekolah 16-18 Tahun yaitu
Kabupaten Merauke terdapat 12 Distrik yang Distrik Eligobel (72%), Distrik Tanah
tersedia sekolah tingkat SLTA yaitu Distrik Miring (50%), Distrik Semangga (19%),
Eligobel, Distrik Muting, Distrik Naukenjerai,
215
Distrik Malind (42%), Distrik Kurik dikarenakan dari segi pemenuhan
(64%), dan Distrik Kimaam (65%). kebutuhan sekolah tingkat SLTA di
4. Berdasarkan penilaian tingkat keterisian Distrik tersebut terjadi over capacity
sekolah tingkat SLTA di Kab. Merauke, atau kelebihan jumlah sekolah yang
Distrik yang persentase tingkat keterisian tidak diimbangi dengan penduduk usia
baik (efisien) bila perbandingan jumlah 16-18 dan jumlah murid yang tidak
murid SLTA eksisting dengan daya diimbangi dengan jumlah kelas yang
tampung SLTA eksisting mencapai 80- tersedia di sekolah yang ada di tiap
100% yaitu Distrik Eligobel, Distrik kelurahan di Kabupaten Merauke.
Muting, Distrik Merauke, dan Distrik c) Distrik yang memiliki penilaian
Malind. Untuk persentase tingkat kurang (<80 %) yaitu Distrik Ilyawab,
keteresian cukup (over kapasitas) bila Kaptel, Ngguti, Semangga, Tabonji,
perbandingan jumlah murid SLTA Tanah Miring, Tubang, Ulilin, dan
eksisting dengan daya tampung SLTA Waan. Penilaian terhadap kategori ini
eksisting mencapai > 100 % yaitu Distrik adalah karena di Distrik ini tidak
Kurik (106%), dan Distrik Kimaam terdapat fasilitas pendidikan tingkat
(113%). Sedangkan kelurahan yang SLTA sehingga perlu adanya
persentase tingkat keterisian dinilai kurang penyediaan sekolah tingkat SLTA di
(tidak efisien) bila perbandingan jumlah distrik tersebut sebagai penunjang
murid SLTA eksisting dengan daya akan kebutuhan fasilitas pendidikan
tampung SLTA eksisting mencapai <80% dan program belajar 9 tahun di
yaitu Distrik Naukenjerai (18%), Distrik Kabupaten Merauke.
Sota (51%), Distrik Jagebob (64%),
Distrik Tanah Miring (72%), Distrik
Semangga (40%), dan Distrik Okaba
(50%). DAFTAR PUSTAKA
5. Berdasarkan hasil peta tingkat pelayanan Anonoim, 2006. Depdiknas.
fasilitas pendidikan sekolah tingkat SLTA 2006.PeraturanMenteriPendidikan
diatas dapat disimpulkan : Nasional Nomor24Tahun2007 tentang
a) Distrik yang memiliki penilaian baik StandarSaranadanPrasaranaUntuk
dari segi pemenuhan kebutuhan SekolahDasar/ Madrasah Ibtidaiyah
penduduk usia sekolah, tingkat (SD/MI),SekolahMenengahPertama /
keterisian dan kondisi jalan baik Madrasah Tsanawiyah
adalah Distrik Muting, Distrik Sota (SMP/MTs),danSekolahMenengahAta
dan Distrik Merauke. Hal ini s/ Madrasah Aliyah(SMA/MA).
dikarenakan ketiga distrik tersebut dari Anonim, 1987. Departemen Pekerjaan Umum
segi daya tampung kebutuhan Republik Indonesia. 1987. Keputusan
penduduk usia sekolah tingkat SLTA Menteri Pekerjaan Umum Nomor
dan tingkat keterisian untuk 378/KPTS Tahun 1987, Tentang
menampung penduduk berdasarkan Petunjuk Perencanaan Kawasan
usia penduduk usia sekolah tingkat Permukiman Kota. Jakarta.
SLTA (16-18 Tahun) berkategori baik Anonim, 2014. Dokumen RTRW Kabupaten
(80-100%) atau daya tampung Merauke Tahun 2014-2034
kapasitassekolah telah digunakan Anonim, 2012. Undang-Undang Republik
secara optimal sesuai perbandingan Indonesia No 20 tahun 2003 tentang
jumlah murid SLTA eksisting. Dan Sistem Pendidikan Nasional
sarana pendukung aksesibilitas seperti Barnawi., Arifin Muhammad, Manajemen
kondisi jalan juga memiliki penilaian Sarana dan Prasarana Sekolah,
baik. Yogyakarta: Ruzz Media
b) Distrik yang memiliki penilaian cukup Daryanto., Farid, Mohammad, 2013, Konsep
(>100 %) yaitu Distrik Kimam, Dasar Manajemen Pendidikan di
DistrikEligobel, Distrik Jagebob, Sekolah, Yogyakarta: Gava Media
Distrik Kurik, Distrik Malind, Distrik Mirsa, Rinaldi, 2012, Elemen Tata Ruang
Naukenjerai, dan Distrik Okaba. Kota, Yogyakarta: Graha Ilmu
Penilaian terhadap kategori ini
216
Sadana, Agus, 2014, Perencanaan Kawasan
Permukiman, Yogyakarta: Graha Ilmu
Sinulingga, Budi, 1999, Pembangunan Kota
Tinjauan Regional dan Lokal, Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
Tarigan, R., 2006. Perencanaan Pembangunan
Wilayah (Edisi Revisi). Jakarta. PT.
Bumi Aksara.
Umar, Husein. 2002. Evaluasi Kinerja
Perusahaan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
217