Anda di halaman 1dari 44

RIFASKES 2019 : RISET EVALUATIF JKN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN


KEMENKES RI
1
ISU SEPUTAR IMPLEMENTASI JKN

TATA KELOLA SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA


DAN KEPESERTAAN
PCare
Gap, Disharmoni regulasi, Kecukupan, Kompensasi
Strategic Purchasing, Vedika
Persepsi, cakupan, inaktif,
wewenang, ATP, WTP, kepuasan, integrasi
LUPIS, SEP
Jamkesda
SIM-RS
PELAYANAN PEMBIAYAAN
OBAT DAN ALKES Defisit dan keekonomian
Mutu dan keamanan
E-Catalogue, Fornas Ina-CBGs, OoP, dan KBK
Kemampuan 144 diagnosa
Kecukupan obat Tarif
Kredensialing
PRB Kapitasi dan Kas Daerah
Distribusi faskes, Akses
Prolanis Verifikasi, keterlambatan
Manfaat, ekuitas kelas
Sistem rujukan Kemoterapi, thalassemia, Surplus, Kredit bank
hemofilia
Clinical Pathway Coordination of Benefit (CoB)
TUJUAN
TUJUAN UMUM:
Diperolehnya rekomendasi untuk penguatan pencapaian UHC dan perbaikan
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.
TUJUAN KHUSUS:
Diperolehnya gambaran kondisi fasilitas pelayanan kesehatan (supply side)
1 di era Jaminan Kesehatan Nasional (2019) dan perbandingannya dengan
kondisi tahun 2011 (Rifaskes 2011) .

2 Dihasilkannya pemetaan kemampuan puskesmas dalam tata laksana


144 diagnosa penyakit.
Dihasilkannya informasi dan rekomendasi perbaikan tata kelola
3 (governance) Jaminan Kesehatan Nasional.
4 Dihasilkannya informasi dan rekomendasi sistem informasi JKN.

3
TUJUAN KHUSUS

5 Dihasilkannya informasi dan rekomendasi mengenai kepesertaan JKN


Dihasilkannya informasi dan rekomendasi mengenai kesiapan sumber daya
6 manusia untuk menunjang JKN.
Dihasilkannya informasi dan rekomendasi mengenai obat dan alat
7 kesehatan untuk menunjang JKN.

8 Diperolehnya informasi dan rekomendasi mengenai pembiayaan JKN

Diperolehnya informasi dan rekomendasi mengenai pelayanan JKN (Kesiapan


9 FKTP dan FKRTL), kredensialing, aksesibilitas, sistem rujukan, clinical pathway.
Diperolehnya informasi mengenai kendala dalam pelaksanaan JKN di
10 tingkat FKTP dan FKRTL.
Diperolehnya informasi dampak JKN (efektivitas, mutu layanan, efisiensi,
11 dan keberlanjutan). 4
METODE RIFASKES 2019:
RISET EVALUATIF JKN (1):

1. Evaluation research
2. Lokasi :
Studi dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi rumah sakit, puskesmas,
klinik, apotek, laboratorium kesehatan mandiri, praktek dokter mandiri, dan
praktek mandiri bidan.

3. Populasi dan besar sampel


• Besar sampel ditetapkan dengan mempertimbangkan jumlah masing-masing
fasilitas pelayanan kesehatan.
• Seluruh puskesmas.
• Fasilitas pelayanan kesehatan selain puskesmas : sampling

5
METODE RIFASKES 2019:
RISET EVALUATIF JKN (2):

METODE (2)
3. Populasi dan besar sampel
• Fasyankes
• Seluruh RS yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan berdasarkan
Permenkes HK. 02.02/Menkes/390/2014 dan HK 02.02/Menkes/391/2014 (14
rumah sakit rujukan Nasional, 20 rumah sakit rujukan provinsi, dan 110 rumah
sakit rujukan regional) menjadi sampel studi.
• Penetapan sampel fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan perhitungan
besar sampel, proporsional provinsi, systematic random sampling.

6
CARA PENETAPAN SAMPEL (1)

• Seluruh RS rujukan diambil (144 RS), dan sisanya dilakukan sampling


dengan menggunakan perhitungan besar sampel. Total RS rujukan dan
RS hasil sampling: 532 RS. Jumlah sampel RS per provinsi ditentukan
secara proporsional, sedangkan penentuan jumlah sampel di tiap
kabupaten/kota dilakukan secara systematic random sampling.
• Puskesmas: tidak dilakukan random, karena diambil total coverage.
Data yang dipakai dalam Rifaskes adalah data per Juli 2018 sebanyak
9.908 Puskesmas. Jika ditemukan Puskesmas di luar daftar tersebut
maka tidak akan diambil sebagai sampel dan cukup dicatat pada
catatan khusus oleh PJT Kabupaten/Kota.
• Jumlah sampel apotek berdasarkan perhitungan besar sampel. Jumlah
sampel apotek per provinsi ditentukan secara proporsional, sedangkan
penentuan jumlah sampel di tiap kabupaten/kota dilakukan secara
systematic random sampling
CARA PENETAPAN SAMPEL (2)

• Untuk klinik, tidak melihat klinik utama maupun klinik pratama.


Penentuan klinik yang akan dijadikan sampel di kab/kota ditentukan
oleh PJT Provinsi bersama-sama dengan PJT kab/kota secara random
berdasarkan daftar klinik yang dibawa oleh Dinkes Kab/kota saat
Rakornis Provinsi.
• Dokter praktek mandiri yang akan dijadikan sampel ditentukan oleh
PJT Kab/kota. Daftar dokter praktek mandiri diharapkan sudah dibawa
oleh Dinkes pada saat Rakornis Provinsi.
• Jika ada Fasyankes yang tidak bersedia sebagai sampel, maka PJT
Kab/kota akan mendiskusikannya dengan PJT Provinsi tentang
kecukupan sampel. PJT Prov kemudian dapat mendiskusikan lebih
lanjut hal tersebut dengan Tim Teknis (Manajemen Teknis Badan
Litbangkes). Keputusan/wewenang untuk mengganti /tidaknya
Fasyankes yang tidak bersedia tersebut ada di Manajemen Teknis Badan
Litbangkes.
SAMPEL

No Fasyankes Korwil 1 Korwil II Korwil III Korwil IV Korwil V Total


1. RS 157 155 125 51 44 532
2. Puskesmas 2730 2881 2234 996 1067 9908
3. Klinik 142 163 69 30 13 417
4. Dokter Umum 122 129 100 34 27 412
5. Laboratorium 111 122 126 22 22 403
6. Apotek 132 135 95 35 22 419
7. Bidan 126 123 81 36 36 402
Jumlah Faskes 3522 3708 2829 1197 1230 12495
Jumlah Sampel Rifaskes Korwil 2

Dokter
Jumlah Bidan Jml
Jml RS umum klinik lab apotek
Provinsi Nama PJT Provinsi Jumlah Kab PKM praktek Fasyankes
praktek

Jumlah Fasyankes RIFASKES 2019


drh. Raflizar 33 39 571 19 33 30 12 21 725
Sumatera Utara
dr. Anton Suryatma
Nikson Sitorus, SKM, M.Epid 17 15 329 14 20 10 9 6 403
Sumatera Selatan
Yulian Taviv, SKM, MSi
Anorital, SKM, Mkes 10 8 179 4 6 2 9 4 212
Bengkulu
Cahyorini, S.T., M.T.

Kartika Handayani, S.Psi, M.S


Lampung 15 14 299 14 15 13 6 9 370
Doni Lasut, SSi, MKM

Dra. Athena Anwar, M.Si


Jawa Barat Heny Lestary, SKM, MKM 27 54 1069 60 36 68 69 68 1424
Joni Hendri, SKM, M. Biotech

Dr. Dra. Woro Riyadina, M.Kes 8 17 233 17 9 39 16 24 355


Banten Oster Suriani Simarmata,
SKM.,MKM
Asep Hermawan,
11 8 200 1 3 1 1 3 217
Maluku S.Kep.,Ners.,MPH
Andre Yunianto, S.Si
TOTAL JUMLAH FASKES 88 155 2880 129 122 163 122 135 3706
Jumlah Sampel Rifaskes Provinsi Jawa Barat
Kab/Kota PKM Dokter Lab Apotek Klinik Bidan RS

Bogor
5 7
101 4 6 2 7
Sukabumi
1 2
58 5 1 3 0
Cianjur
1 4
45 1 2 2 1
Bandung
2 4
62 1 5 1 2
Garut
1 3
65 1 2 3 0
Tasikmalaya
0 2
40 1 1 2 0
Ciamis
18 1
37 2 1 2 0
Kuningan
0 0
37 4 1 1 5
Cirebon
0 2
Jumlah Sampel Rifaskes Provinsi Jawa Barat
Kab/Kota PKM Dokter Lab Apotek Klinik Bidan RS

Majalengka
6 1
32 2 1 2 0
Sumedang
2 1
32 1 1 1 1
Indramayu
0 1
49 3 2 2 1
Subang
4 3
40 1 3 2 1
Purwakarta
1 2
20 1 1 1 0
Karawang
2 4
50 0 3 2 5
Bekasi
4 3
44 1 1 1 10
Bandung Barat
2 4
32 3 2 1 1
Pangandaran
0 0
15 0 0 1 0
Jumlah Sampel Rifaskes Provinsi Jawa Barat
Kab/Kota PKM Dokter Lab Apotek Klinik Bidan RS

Kota Bogor 5 4
25 12 2 0 1
Kota Sukabumi 1 1
15 0 1 1 2
Kota Bandung 7 6
73 10 11 1 4
Kota Cirebon 3 1
22 1 2 0 1
Kota Bekasi 0 4
39 3 10 0 6
Kota Depok 0
32 0 4 4 1 3
Kota Cimahi 1 2
13 1 1 0 1
Kota Tasikmalaya 2 2
21 0 2 1 1
Kota Banjar 1 0
10 0 0 0 0

Jumlah Tim RS : 18 tim Jumlah Tim FKTP : 222 tim


ESTIMASI KEBUTUHAN PJT PROV, KAB/KOTA,
ENUMERATOR

Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
KORWIL Kebutuhan Kebutuhan Jumlah PJT Jumlah PJT
kebutuhan kebutuhan Wakil PJT
Tim Enum Provinsi Kab
Tim RS Enum RS Provinsi
Kab/Kota Kab/Kota
Korwil I 52 104 600 1,200 7 9 127
Korwil II 52 104 620 1,240 7 9 121
Korwil III 42 84 499 998 7 9 130
Korwil IV 17 34 228 456 7 7 66
Korwil V 15 30 239 478 6 6 70
Total 177 355 2,186 4,372 34 40 514
Jumlah Penanggung Jawab Teknis (PJT) Kab/kota

Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah PJT Asal instansi


1. SumUt 34 34 4 Litbang; 30 luar litbang
2. SumSel 17 17 9 Litbang; 8 luar litbang
3. Bengkulu 10 10 1 Litbang; 9 luar litbang
4. Lampung 15 15 5 Loka litbang; 10 luar litbang
27 29 7 Pusat 3; 1 pusat 2; 15 loka
5. Jawa Barat litbang; 6 luar litbang
6. Banten 8 8 4 Pusat 3; 4 luar litbang
7. Maluku 11 11 3 Pusat 3; 8 luar litbang
KONSEP PEMBAGIAN SUBSTANSI

TIM TEKNIS PUSAT


KUESIONER INDUK : Seluruh puskesmas, RS Rujukan, Sampling Faskes

KORWIL I KORWIL II KORWIL III KORWIL IV KORWIL IV


OBAT-OBATAN
KEPESERTAAN & PEMBIAYAAN
DAN ALAT
KESEHATAN SDM

PELAYANAN
KESEHATAN

TATA KELOLA

SISTEM
INFORMASI
TEMATIK RE JKN

KORWIL I KORWIL II KORWIL III

TATA KELOLA KEPESERTAAN


PEMBIAYAAN
DAN SDM
POR
FARMALKES
KONAS

FASYANKES CLIN PATH

PSP PROVIDER

MUTU YANKES

MANFAAT
SISTEM
INFORMASI
RISET EVALUATIF TEMATIK
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

KORWIL I KORWIL II KORWIL III


• Penggunaan Obat Rasional • Pembiayaan ATP/WTP
• Kolaboratif Evaluasi JKN
di Rumah Sakit • Pembiayaan Defisit dan
Kepesertaan JKN
• Kajian Kebijakan Obat di Keekonomian BPJS
Tahun 2019
Era JKN
• Evaluasi Clinical Pathway di
Indonesia
• Kendali Mutu dan Kendali
Biaya dalam efisiensi dan
produktivitas Pelayanan
Kesehatan di era JKN
• Tata Kelola Riset Fasilitas
Kesehatan
• Sistem Informasi
Kesehatan
ALUR
KOORDINASI KUESIONER NASIONAL
DINKES, RS, PUSKESMAS, LAB, APOTEK, KLINIK, DOKTER, BIDAN.
4

2 MANAJEMEN DATA BADAN LITBANGKES


8
1

PELAYANAN PEMBIAYAAN SISTEM KEPESERTAAN


TATA KELOLA FARMALKES
KESEHATAN KESEHATAN INFORMASI DAN SDM
3
KUESIONER TEMATIK

MANDAT MANDAT MANDAT MANDAT MANDAT MANDAT


TATA KELOLA YANKES PEMBIAYAAN SI FARMALKES KEPESERTAAN

5
7
UJI COBA 6
SEKRETARIS (MANDAT TEMATIK)
PAPERLESS
PILOT PROJECT PAPERLESS

Berdasarkan Surat Kepala Badan


Litbangkes Nomor:
LB.02.02/I/5794/2018

Masing-masing Korwil memilih 1


Kabupaten dan 1 Kota
di wilayahnya dalam 1 provinsi

Alat yang digunakan: Tablet


PILOT PROJECT PAPERLESS
HP STREAM 8 WINDOWS 10
LOKASI PILOT PROJECT
PAPERLESS
Korwil 1 Korwil 2 Korwil 3 Korwil 4 Korwil 5

Provinsi DI Yogyakarta Bengkulu Bali Kaltim Babel


Kota Yogyakarta Bengkulu Denpasar Bontang Pangkal Pinang
ORGANISASI LAPANGAN
PERTIMBANGAN UNTUK PENETAPAN
KEBUTUHAN PJT

• Provinsi dengan jumlah kabupaten/kota lebih dari 9 dapat


dipertimbangkan memiliki lebih dari 1 PJT Provinsi, demikian pula
kelipatannya.
• Kabupaten/Kota dengan jumlah tim lebih dari 15 dapat
dipertimbangkan memiliki lebih dari 1 PJT kabupaten/kota,
demikian pula kelipatannya
• Korwil melalui PJT Provinsi dan kabupaten/kota memperhatikan
jumlah Puskesmas/jumlah tim enumerator dalam sharing beban
kerja. Kabupaten/kota dengan beban kerja lebih banyak dapat
dibantu oleh PJT kabupaten/kota terdekat. Mekanisme sharing
antar kab/kota tersebut ditetapkan oleh PJT Provinsi dan Korwil
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PJT KABUPATEN/KOTA

• Mengatur mekanisme pengumpulan data bersama PJO dan Tim Enumerator


• Memastikan perijinan di tiap rumah sakit, puskesmas dan Fasyankes lainnya
• Monev ke seluruh tim enumeratornya termasuk ke tim RS yang sedang bertugas
di kabupaten/kota setempat
• Verifikasi kuesioner (isi lengkap)
• Bekerjasama dengan PJO kab/kota untuk menjaga mutu operasional puldat
• Mengirimkan data elektronik hasil puldat kepada Tim Mandat
• Membuat laporan (kemajuan dan akhir) pelaksanaan puldat di KK kepada PJ
Provinsi
• Membuat laporan monev di setiap tim enumerator
• Melakukan pengumpulan data di dinas kesehatan kabupaten/kota
TAHAPAN KEGIATAN DI PUSAT dan PROVINSI

RAKORNIS RAKORNIS TC PENGUMPULAN


MOT TOT DATA
PUSAT PROVINSI ENUMERATOR
25 Feb – 3
21-23 Jan 4-9 Feb 25 – 31 Mar 22-28 April 29 April- 25 Mei
Maret

REKRUTMEN SELEKSI
ENUMERATOR ENUMERATOR
18 – 22 Maret
PERTIMBANGAN WAKTU PELAKSANAAN
Pemilihan Presiden: 17 April 2019
Penyusunan Rancangan Teknokratik
RPJMN 2020 – 2024.

27
RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROVINSI (1)

• Tujuan : Koordinasi persiapan lapangan di tingkat provinsi


• Kabupaten/kota membawa daftar Fasyankes (RS, Puskesmas,
Apotek, Lab, Klinik, Dokter, dan Bidan) di wilayah kerjanya.
• Lama hari: 3 hari
• Periode pelaksanaan: 1 – 23 Pebruari 2019
• Metode: Pertemuan
RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROVINSI (3)

Output
1. Persiapan Workshop enumerator (tanggal dan tempat)
2. Identifikasi RS, Puskesmas dan apotek daftar sampel level kab/kota sebagai
acuan, Puskemas yang belum terdaftar tidak diambil menjadi sampel
3. Penetapan sampel dokter praktek, bidan praktek, klinik, dan laboratorium
4. Rencana rekrutmen dan prosedur (jumlah tim RS yang direkrut Dinkes
Provinsi dan tim Fasyankes yang direkrut Dinkes Kab/Kota)
5. Identifikasi pembagian tugas tim dan sasaran FKTP dan RS
6. Identifikasi daerah sulit
7. Mekanisme perijinan di daerah, RS, puskesmas, dokter praktek, bidan
praktek, klinik, laboratorium dan apotek
REKRUITMEN ENUMERATOR
 Tujuan: merekrut enumerator
 Pelaksana:
Tim Enumerator Puskesmas & FKTP lain: Dinkes Kab/Kota
Tim Enumerator RS: Dinkes Provinsi + PJT Provinsi
 Periode pelaksanaan: 11 Februari 2019 – 22 Maret 2019
 Metode:
 Pengumuman lowongan/rekruitmen
 Seleksi berkas & Wawancara  Kirimkan daftar calon enumerator ke Korwil via
PJT Provinsi (lebihkan 10%) berdasarkan urutan ranking  Korwil memberikan
rekomendasi +/-  kirim kembali ke provinsi/kab/kota untuk ditetapkan oleh
provinsi (enumerator RS) dan kabupaten/kota (enumerator FKTP) berdasarkan
masukan Korwil
 Seleksi enumerator di tingkat kabupaten/kota harus diketahui oleh PJT dan PJO
Provinsi
TUGAS DALAM REKRUITMEN ENUMERATOR

• Berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota dalam melaksanakan


rekruitmen
Korwil • Menyeleksi bersama dengan Dinkes Provinsi dan Dinkes kab/Kota
• Menetapkan enumerator
• Membuat perjanjian kontrak
• Melaksanakan Rekruitmen Enumerator Rumah sakit
• Melakukan seleksi dan wawancara bersama-sama dengan Korwil
Provinsi • Dinkes Prov membuat daftar nama calon enumerator. Daftar calon enumerator
dilebihkan 10% dari jumlah enumerator yang dibutuhkan
• Koordinasi dengan Dinkes Kab/Kota dalam pelaksanaan Rekruitmen enumerator
Puskesmas
• Melaksanakan rekruitmen enumerator Puskesmas dan FKTP lainnya
• Melakukan seleksi bersama-sama dengan Korwil
• Dinkes Kab/Kota membuat daftar calon enumerator. Daftar calon enumerator
Kab/Kota dilebihkan 10% dari jumlah enumerator yang dibutuhkan
• Dinkes Kab/Kota mengirimkan daftar nama calon enumerator ke Korwil
PERSYARATAN TIM ENUMERATOR RS (1) :

• 1 Tim terdiri dari 2 orang


• Latar belakang pendidikan minimal S1 bidang kesehatan, diutamakan
bidang perumahsakitan, pembiayaan kesehatan atau memiliki
pengalaman kerja atau survey di rumah sakit.
• Usia < 45 tahun saat pelaksanaan pengumpulan data Rifaskes 2019
• Diutamakan Non Pegawai atau tenaga sukarelawan/pegawai tidak
tetap lainnya dengan seijin tertulis dari atasan langsung
• Tidak sedang terlibat dalam riset lain
• Tidak sedang menjalani pendidikan
PERSYARATAN TIM ENUMERATOR RS (2):

• Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan


sehat dari puskesmas/RS.
• Tidak hamil dan bersedia tidak hamil selama pengumpulan data.
• Bersedia ditempatkan dimanapun.
• Memiliki jaminan kesehatan (BPJS atau asuransi kesehatan lain)
• Bersedia mengikuti seluruh rangkaian penelitian yang melibatkan
enumerator.
PERSYARATAN
TIM ENUMERATOR PUSKESMAS (1) :

• 1 Tim terdiri dari 2 orang


• Latarbelakang pendidikan minimal D3 bidang kesehatan.
• Salah satu anggota tim perawat atau bidan.
• Usia < 45 tahun saat pelaksanaan pengumpulan data Rifaskes 2019
• Diutamakan Non Pegawai atau tenaga sukarelawan/pegawai tidak
tetap lainnya dengan seijin tertulis dari atasan langsung
• Tidak sedang terlibat dalam riset lain
• Tidak sedang menjalani pendidikan
PERSYARATAN
TIM ENUMERATOR PUSKESMAS (2) :

• Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan


sehat dari puskesmas
• Tidak hamil dan bersedia tidak hamil selama pengumpulan data.
• Bersedia ditempatkan dimanapun
• Memiliki jaminan kesehatan (BPJS atau asuransi kesehatan lain)
• Bersedia mengikuti seluruh rangkaian penelitian
WORKSHOP ENUMERATOR

• Tujuan: melatih enumerator agar memahami kuesioner, pedoman


dan alur pengumpulan data sehingga dapat melaksanakan
puldata sesuai pedoman yang sudah ditetapkan
• Peserta: enumerator rumah sakit, puskesmas dan Fasyankes
lainnya
• Periode pelaksanaan: 22 - 28 April 2019
• Tempat: ibukota provinsi/tempat yang disepakati
PENGUMPULAN DATA

• Tujuan: mengumpulkan data di rumah sakit, puskesmas, dan


Fasyankes Lainnya melalui wawancara dan pengamatan
• Lama hari: 20 - 27 hari
• Periode pelaksanaan: 29 April – 25 Mei 2019
PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA

PJT Provinsi/Kab/Kota dan PJO Provinsi/Kab/Kota perlu memperhatikan dan


memantau:
1. Penetapan sampel terpilih di tiap kab/kota untuk laboratorium, klinik,
dokter praktik dan bidan praktik
2. Kesiapan izin lapangan, mulai dari Pemda Provinsi/Kab/Kota
(Kesbangpolinmas) sampai dengan Fasyankes yang akan didatangi
3. Distribusi kuesioner yang sudah sesuai dengan kebutuhan tim (Tim RS
dan Tim FKTP)
4. Kesiapan administrasi dan keuangan yang harus dibawa oleh tim
enumerator
PENGUMPULAN DATA TIM RS

Setiap tim RS  3 RS

1 RS membutuhkan waktu untuk pengumpulan data selama 5 – 10 hari


(RS tipe A: 10 hari, Tipe B: 6 hari, Tipe C dan D: 5 hari)

1 tim melaksanakan pengumpulan data + 20 hari

Tim RS bisa lintas kab/kota, tergantung jumlah sampel RS di provinsi


PENGUMPULAN DATA TIM PUSKESMAS

• Setiap tim Puskesmas  5 puskesmas ditambah dengan sampel


Fasyankes lainnya (lab, apotek, klinik, dokter praktek, bidan praktek)
• 1 puskesmas membutuhkan waktu untuk pengumpulan data selama
4 hari, sedangkan Fasyankes lainnya 1-2 hari per Fasyankes
• Satu tim puskesmas melaksanakan puldata di puskesmas selama + 20
hari DITAMBAH hari Fasyankes lainnya
• Contoh: Kab A mendapatkan sampel 10 puskesmas, 1 praktek dokter
dan 1 laboratorium. Maka di Kab A akan ada 2 tim.
• Tim 15 puskesmas + 1 dokter praktik
• Tim 2  5 puskesmas + 1 laboratorium
• Total hari puldat per tim 20 hari + 1 hari = 21 hari
PENUNJANG

• Ijin etik dari Komisi Etik Litbang Badan Litbangkes


• Ijin penelitian dari pemerintah daerah
• Ijin melaksanakan pengumpulan data di setiap faskes
• Surat edaran Menteri Kesehatan
• Surat edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan
• Telegram dari Kapuskes TNI/ Kapusdokes Polri

41
ESTIMASI WAKTU
PENGUMPULAN DATA
JENIS KUESIONER WAKTU EFEKTIF
Dinas Kesehatan 3 hari
Rumah Sakit Kelas A 10 hari
Rumah Sakit Kelas B 6 hari
Rumah Sakit Kelas C/D 5 hari
Puskesmas 4 hari
Fasyankes Lainnya
Klinik 2 hari
Dokter Praktik 1 hari
Laboratorium 1 hari
Apotek 1 hari
Bidan Praktik 1 hari
PAKAR:

• Dr. dr. Trihono, MSc Prof. dr. Amal C. Sjaaf, SKM, DrPH
• Prof. dr. Ascobat Gani, MPH, Dr.PH Dr. dr. Supriyantoro, SpP
• Prastuti Soewondo, SE, MPH, PhD dr. Widodo JP, MS, MPH, Dr.PH
• Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD dr. Tonang D Ardiyanto, SpPK, PhD
dr. Eka Viora, SpKJ
• Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
dr. Untung Suseno, Mkes, AKAU
• drg. Usman Sumantri, MSc dr. Soewarta Kosen, MPH, Dr.PH
• Prof. Budi Hidayat, SKM, MPPM, PhD Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU (K)
• dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD Prof. Dr, dr. Lestari Handayani, MMed
• Dr. drs. Tris Eryando, MA Prof. Dr. drg. Ninik Lely Pratiwi, M.Kes
Prof. Dr. Sudibyo Supardi, M.Kes, Apt
• Dr. drs. Chazali Situmorang, Apt, MSc
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai