Anda di halaman 1dari 6

KONSTRUKSI INTEGRAL MENGGUNAKAN

FUNGSI SEDERHANA – δ PADA [, ]


Abdul Aziz1, YD. Sumanto2
1,2
Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang, 50275

Abstract.In this paper, weconstruct the δ – simple functionusing the δ- fine Perron partition.
By this function, we defineintegral, which is called H o integral.

Keywords : δ- fine Perron partition , δ – simple function, Ho integral.

partisi[ Perron] −pada[a,b] jika P =


1. PENDAHULUAN
, , = 1, 2, 3, … , }dengan
Di dalam dunia modern saat ini
≤≤ [, ] ⊂ ( −
banyak teori matematika yang telah
dan

diterapkan untuk membantu umat (#, + ( ## dengan a = % < < ' < ⋯ < ) = *.
manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut ini adalah lemma yang menjamin
Teori – teori ini merupakan landasan dan eksistensi partisi Perron − .
jaminan akan validnya suatu metode yang Lemma 2.2 [1] Jika (+# > 0, untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. .[/, *], maka terdapat partisi Perron
Di dalam matematika dikenal integral − P = [, ], =
Henstock. Henstock mengkonstruksi 1, 2, 3, … , } dan , ', … , )}sedemikian
integralnya dengan menggunakan partisi sehingga berlaku ≤ ≤ dan
Perron −δ fine. Integral Henstock telah [, ] ⊂ ( − (#, + (## untuk
menjadi topik yang menarik bagi para i = 1, 2, 3, … , n.
peneliti. Banyak peneliti mengkaji sifat- Bukti :
sifat integral Henstock, baik secara teori Diberikan [a,b] ⊂ ℜdan fungsi positif δ
maupun aplikasinya. Misalnya [1] telah pada [a,b], selanjutnya dibentuk 0 = ( −
mengkaji integral Henstock dalam ruang (#, + (##.[[/, *]} liput terbuka
real dan digeneralisasi oleh[2] dalam dari [a,b]. Karena [a,b] kompak maka G
ruang Euclide n dan mengaplikasikannya mempunyai liput bagian hingga,
dalam medan vektor. Penulis akan misalkan(1 − (1#, 1 + (1 ##1,2,
memanfaatkan partisi Perron ...n}
−δ fine untuk membentuk fungsi diambil%= a dan )= b .2 −
sederhana −δ . Selanjutnya dari fungsi (#, + (#3⋂25 − (5#, 5 +
sederhana −δ akan dikonstruksi integral (5#3, ≤ ≤ 5, =
baru.
1,2,3, … , − 1
Dari sini diperoleh
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. 1 PartisiPeron −
.[, ] ⊂ ( − (#, + (##■
Berikut dibahas definisi daripartisi Perron Lemma 2.3[4] Diberikan P adalah partisi
− pada [a,b] beserta jaminan Perron − pada [/, *]. [6, 7] ⊆
eksistensinya.
Definisi 2.1[5] Diberikan interval
[/, *] maka terdapat partisi Perron
[a,b]⊂ , dan fungsi positif pada [a,b]. − pada [6, 7]dengan c dan d
P disebut sebagai salah satu titik ujungnya

96
Jurnal Matematika Vol. 19, No. 3, Desember 2016 : 96 - 101

Bukti : erat kaitannya dengan integral yang diuraikan


Diberikan fungsi positif- pada interval penulis setelah bagian ini. Selain
[/, *]. Selanjutnya dipilih , ', … , ), di itu, juga dibahas tentang sifat – sifat
mana [/, *] ⊂ 9 21
) − (1#, 15 + sederhana yang berlaku di dalamnya.
(15#3sehingga dengan Definisi 2.5 [13]Jika E = F)J 6GHI

mengambil6.2: − (:# , : + fungsi sederhana – pada interval


[/, *] ⊂ dengan K = [, # i = 1, 2,
(:#3⋂2:5 − (:5 #, :5 +
3, ..., n-1, K) = [), )], % = a, dan
(:5#3dengan: ≤ 6 ≤ :5 untuk )= b maka integral E pada interval
1≤;≤ dan mengambil 7.(< − [/, *] terhadap x adalah
(<#, < + (< ##⋂(<5 − )
(<5#, <5 + (<5##dengan <≤7≤ M ( −#
L E7 = O 6
<5 untuk suatu r,s dengan N J
1<r<s<n.
Teorema berikut merupakan sifat
Diambil %= a dan )= b
dasar integral fungsi sederhana – .
.2 − (#, + (# 3⋂25
− (5#, 5
Teorema 2.6 [13] Jika E dan P fungsi –
+ (5#3, ≤ ≤ 5 fungsi sederhana – pada interval
dengan = 1,2,3, … , − 1, : = 6 dan [/, *] ⊆ dan k . maka

<=7 a.RNM DE7 = D RNM E7


Dari sini diperoleh partisi Perron −
M M M
pada[a,b] *. L (E + T#7 = L E7 + L T7
@ N N N
Bukti :
= ([ % = /, ], #, … , ([:, :
a.E = F J 6GHI
)
dan T = FUJX 7UGVW
=6,: #, ([:
]
= 6, :5], :5#, … , ([<, <], < #, ([< maka M F)J( #( #
R
N DE7 = ) D6 −
= 7, <5], <5#, … , ([), ) = *]#}
dimana c dan d sebagai titik ujung.■ = D O(6#( − #
JM
Teorema 2.4 [3] Jika P dan Q masing –
masing partisi Perron − pada
=D L E7
N
[/, *] dan [6, 7] maka @9A adalah partisi ) X :IW
b. E + P = F J FUJ (F1J (6 + 7U#GYZ #
Perron − pada [/, *]9[6, 7]. merupakan fungsi sederhana – dengan
Bukti :
Diberikan fungsi positif , P = [\]U1 , ]U1 ^, U1 _D =
[, ], = 1, 2, 3, … , B}partisi 1, 2, 3, … , ;U }partisi Perron − pada
Perron − pada [/, *], dan Q = @U = [, ]⋂[`U, `U],1 ≤ ≤ , 1 ≤
[C1, C1], 1D = 1, 2, 3, … , B} partisi
Perron − pada [6, 7]. Karena
a ≤ B. RN E+T 7
Jadi diperoleh M( #
fungsi positif pada [/, *] dan [6, 7], ) X :IW
akibatnya juga merupakan fungsi positif
pada [/, *]9[6, 7].Dari sini diperoleh
= O O O(6 + 7U#(]1 − ]1#
J UJ 1J
@9A = [ , ], =
1,2,3, … , B}9[C1, C1], 1D = =F)J(FUJX F1J:IW 6(]1 −
1, 2, 3, … , B} merupakan partisi Perron X )
]1## + FUJ (F J F1J IW
: 7U(]1 − ]1##
− pada [/, *]9[6, 7].■ ) : X
=F J(6 FUJ F1J IW(]1 −
2.2 Integral pada Fungsi Sederhana–
Pada bagian ini dibahas tentang ]1## + FUJX(7U F)J F1J:IW(]1 − ]1##

=F)J(6 FUJX_@U _# + FUJX(7U F)J_@U_#


integral pada fungsi sederhana – yang 97
Abdul Aziz dan YD. Sumanto (Konstruksi Integral Menggunakan Fungsi Sederhana- pada [a,b])

=F)J 6( − # +FUJX 7U (`U − positif (# = min((#, '(## untuk


`U# setiap x .[/, *] dan P = [, ], =
1, 2, 3, … , } pada
partisi Perron −
= M M ■
RN E7 + R N 0T7
[/, *] dan E = F)J 6GHI merupakan
2.3 Integral H fungsi sederhana – atas P pada [/, *]
Pada bab ini dibahas tentang
dengan f berelasi denganE. Karena
integral b% beserta sifat – sifat sederhana (# ≤ (# dan (# ≤ '(# maka@
yang berlaku di dalamnya.
Definisi 2.7 Fungsi f : [/, *] → juga merupakan partisi Perron −
dan partisi Perron ' − pada [/, *].
dikatakan terintegral b% pada [/, *] jika
Akibatnya E merupakan fungsi sederhana -
terdapat bilangan d. sedemikian
sekaligus fungsi sederhana - ' pada
sehingga untuk setiap bilangan +>0 [/, *] d −RE <'

terdapat fungsi positif – . Dari sini diperoleh e


pada [/, *]
e
sedemikian sehingga P = [, ], = dan d' − R E' < ' .Selanjutnya
1, 2, 3, … , } partisi Perron − pada
[/, *]maka terdapat E = F)J 6GHI d − d' = id − L E + L E − d'i
merupakan fungsi sederhana – atas P ≤d −RE+ R E − d'
dengan f berelasi denganE dan memenuhi < e + e =+
d−RE < +. ' '
%
Selanjutnya d disebut nilai integral b
pada[/, *] dan ditulis Terbukti bahwa d = d'.■
M
Teorema 2.9 Misalkan f.g : [/, *] →
d = (b%# L (# 7 dan f.g %
.b ([/, *]# berlaku :
%
a. kf .b ([/, *]# dan
N
M M
Teorema 2.8 Jika f .b%([/, *]# maka (b%# RN D(# 7 = D(b%# RN (# 7
b. f + g .b%([/, *]#
nilai integral pada [a,b] tunggal.
Bukti : b % Selanjutnya ditulis (b%# RNM( + j# 7=
b RN 7=d
Misalkan ( %# M ( # dan M M
% (b%# RN (# 7 + (b%# RN j(# 7
(b # M ( # ' Bukti :
R
7= d
a. Diberikan sebarang bilangan + > 0
N

Diberikan sebarang bilangan + > 0,


terdapat fungsi positif – pada [/, *]. karena f(x) terintegral b% pada [/, *],
b 7=d %
R
Karena ( %# M ( #
N
maka dapat
misal d = (b # R (# 7 akibatnya untuk
bilangan + yang diberikan terdapat fungsi
ditemukan fungsi positif pada [/, *] >0 sedemikian sehingga jika @ =
sedemikian sehingga jika
@ = [ , ], = 1, 2, 3, … , } partisi [, ], = 1, 2, 3, … , } partisi
Perron − pada [/, *] maka
Perron − pada [/, *] maka terdapat

terdapat fungsi sederhana - E atas @


fungsi sederhana - E atas @ pada [/, *]
dengan f berelasi denganE dan
pada [/, *] dengan f berealsi denganE dan
d −RE < ' e
b
RN 7=d
e
.Selanjutnya karena kd − RNM Ek < 15 . ∗
( %# M ( # Selanjutnya dibentuk E = DE fungsi
' maka dapat
sederhana - atas @ pada [/, *].
ditemukan fungsi positif ' pada [/, *] Karena f berelasi dengan E, maka
sehingga jika @' = [`1, `1], 1D = D(# − DE(# = D( # − E(#
1, 2, 3, … , B} adalah partisi Perron
' − pada [/, *] maka terdapat fungsi < D+
sederhana - 'E' atas @' pada [/, *] Akibatnya kf berelasi dengan ∗.
Dari sini diperoleh E
dengan f berelasi denganE' dan d' −
e
R E' <' . Selanjutnya dibentuk fungsi
98
Jurnal Matematika Vol. 19, No. 3, Desember 2016 : 96 - 101

< 'e + 'e = +


Diperoleh
mDd − LME∗m = mDd − LMDEm
R( + j#( #7 = d + d'

= ikDd −ND RNM Eki N =(b%# R (#7 + (b%# R j(#7■


Teorema 2[.10 ]Jika fungsi f .[b%([]/, *]# dan f
= M
D kd − RN
E k
1e .b%( *, 6 #, maka f . b %( /, * # dan
< (b%# Rn = (b%# RM +
15
<+ dapat ditulis N N (b%# RMn .
Terbukti bahwa kf terintegral b%. Bukti :
Karena RNM DE = D RNM E akibatnya Diberikan sebarang bilangan + > 0, karena
f(x) terintegral b% pada [/, *] maka
(b%# RNM D = (b%#D RNM terdapat d. dan untuk sebarang + yang
b. Diberikan sebarang ilangan + > 0, diberikan terdapat fungsi > 0 sehingga
karena f(x) terintegral b% pada [/, *],
jika @ = ([%, ], # … ([1, 1], 1#}
misalkand = (b %# R 7 akibatnya untuk
adalah partisi Perron − pada
bilangan + yang diberikan,terdapat [/, *]dengan % =a maka terdapatE =
fungsi > 0 sedemikian sehingga jika F)J 6GHI yang merupakan fungsi
@=[ , ], = 1, 2, 3, … , } adalah sederhana - atas @ pada [/, *] dengan f
partisi Perron − pada [/, *] maka
berelasi denganE dan kd − RNM Ek <e .
terdapat fungsi sederhana - E atas @
%
'

pada [/, *] dengan f <>E dan Karena f(x) terintegral b pada [*, 6] maka
terdapat d'.dan untuk sebarang + yang
kd − RNM Ek < +.
Karena g(x) terintegralb%pada[/, *], diberikan terdapat fungsi '>0
sedemikian sehingga jika
b RN j 7= d
misalkan( %# M ( # ' akibatnya @' = ([`%, `], # … ([`), `)], )#}
untuk bilangan + yang diberikan terdapat adalah partisi Perron ' −pada [*, 6]

fungsi ' > 0 sedemikian sehingga jika dengan `% = b, `) = 6 maka terdapat


E' = FUJ) 6GoWfungsi sederhana -' atas
@' = [`1, `1 ], 1D = 1, 2, 3, … , B}
partisi Perron − pada [/, *] maka @' pada [*, 6] dengan g berelasi denganE'
terdapat fungsi sederhana - 'E' atas @' n e

dengan g <>E' dan kd' − RNM E'k < e . dan _d' − RM E'_ < ' . Diambil fungsi
'
positif

Dibentuk fungsi positif = B, '}, (#.[/, *
selanjutnya dibentuk pula @∗ = @⋂@'
partisi Perron - pada [/, *]. ∗=

Lalu dibentuk E∗ = E + E' fungsi ' (#.[*, 6


sederhana -∗ atas @∗. Oleh karena f <>E Selanjutnya dibentuk @∗ = @9@' =
dan g<>E' akibatnya (# + j(# − ([%, ], # … ([1, 15], 1#, … , ([15) , 15)#}
partisi Perron pada [/, *# ∪ [*, 6],
E(# − E' (# ≤ (# − E(# +
dengan 1 = *,
j( #− E'(#=+ + + 15 = `,
Dari sini diperoleh f + g berelasi
15 = untuk i = 1, 2, 3, ..., n.
dengan+E'. Dari partisi ini dapat dibentuk fungsi

+ d'# − RN EM∗k
M
sederhana – 1 )

= k(d + d'# − RN (E + E'#k E = O 6GHI + O 6GoW
J
= kd + d' − RM E − RM E'k ≤ kd − RNM ENk +
UJ15
Selanjutnyak(d 99
kd' −NRNM E'k
Abdul Aziz dan YD. Sumanto (Konstruksi Integral Menggunakan Fungsi Sederhana- pada [a,b])

atas @∗denganK = [, # untuk i 1, pada [/, *] dengan f berelasidenganE' dan


2, 3, ..., k, K1 = [1, 1 # dengan 1 = *, kd' − RM E'k < e
.
qU = [U , U # untuk j=k+1, k+2, ..., n-1, N ' M M
Dari sini diperoleh kRN E − RN E'k =
dan K) = [), )# dengan 15) = 6, di
mana f berelasi dengan ∗. kRNM E − d + d − RNM E'k
Selanjutnya diperoleh E
kd + d' − RN E∗k
M ≤ mLME − dm + md' − LME'm
= d + d' − F)J 6 ( −# N + + N
1
= _d + d' −F J6 ( −#_ <2 + 2 =+
− F)J15 6( − #
Diberikan sebarang + > 0, terdapat
≤ _d − F1J 6( − #_ +
fungsi positif > 0 pada [/, *].
d' − F)J15 6( − #
e e
Selanjutnya jika @ dan @' merupakan
=kd − RNM Ek + _d' − RMn E'_ < + =+ partisi Perron − maka terdapat
Selanjutnya ' ' fungsi sederhana E atas @ dan fungsi
E @′ RE−
% n % M sederhana atas dengan
(b # RN (#7 = d + d' = (b # RN +
R E′ < +. Selanjutnya diambil fungsi
positif ', dengan 0 < ' < . Akibatnya,
(b% # RMn ■ jika @' dan @'′ merupakan partisi – partisi
Teorema 2.11 ( Kriteria Cauchy)
Suatu fungsi f .b%([/, *]# jika dan hanya Perron ' − maka terdapat fungsi

jika untuk setiap + > 0 terdapat fungsi sederhana - 'E' atas @' dan fungsi
R E'′ < +. E @′ RE −

positif sehingga jika sederhana ' ' atas ' dengan '
@=[ , ], = 1, 2, 3, … , } dan
Selanjutnya diambil fungsi positif u
@' = [\`U, `U^, U_a = 1, 2, 3, … , }
dimana 0 < u < ' < . Akibatnya, jika
adalah partisi – partisi Perron −
)
@u dan @ u′ merupakan partisi – partisi
pada [/, *] maka terdapat E = FJ 6GHI
Perron u − maka terdapat fungsi
yang merupakan fungsi sederhana – atas sederhana - uE u atas @u dan fungsi
@ pada [/, *] dimana f berelasi E @′ RE−
sederhana u u atas u dengan u
denganE dan E' = FUJ) 6GoWadalah
R Eu′ < +. Proses ini dilakukan terus
fungsi sederhana - atas @' pada [/, *] menerus hingga diperoleh suatu barisan
dengan f berelasi denganE' dan bilangan v = R E1D = 1, 2, 3, … }.
Bukti : kRN E − RN E'k < +
Karena untuk setiap @1 partisi Perron
memenuhi M M . − maka untuk i,j = 1, 2, 3, ...
Diberikan sebarang bilangan + > 0, berlaku _R E − R EU_ < +. Dari sini
karena f(x) terintegral b% maka terdapat diperoleh A terbatas. Selanjutnya
bilangan d. dan untuk + yang diberikan berdasarkan teorema Bolzano Weirstrass
terdapat fungsi > 0 sedemikian sehingga A mempunyai titik limit yang dimisalkan I.
jika sedemikian sehingga jika @= Dengan kata lain A mempunyai barisan
[ , ], = 1, 2, 3, … , D} partisi bagianE yang konvergen ke I, dimisalkan R
Perron − pada [/, *] maka terdapat
fungsi sederhana - E atas @ pada [/, *] + yang diberikan terdapat bilangan asli N
dengan f berelasi denganE dan
N '
sehingga R Ew − d < +. Dari sini untuk setiap
kd − RM Ek <
e
. Selanjutnya jika @' = bilangan + > 0, terdapat fungsi positif w sedemikian
[`1, 1], 1D = 1, 2, 3, … , }adalah sehingga jika @w adalah partisi Perron w −maka
partisi Perron − pada [/, *] maka terdapat fungsi sederhana– w atas @w dengan f
berelasi denganEw
terdapat fungsi sederhana - E' atas @' .Haliniberartiuntuksetiap bilangan
100 danw
Jurnal Matematika Vol. 19, No. 3, Desember 2016 : 96 - 101

M
R Ew − d < +.■ Dari sini diperoleh RN E = y(z, # Selanjutnya
M
kRN E 7 − dk = y(z, # − d
Teorema 2.12Jika f(x) fungsi yang
terintegral Riemann pada [/, *] maka f(x) < +. ■
% 3. PENUTUP
terintegral pada
Bukti : b [/, *] . Berdasarkan pembahasan diperoleh
Diberikan sebarang bilangan + > 0, karena kesimpulan bahwa Partisi Perron − dapat
f(x) terintegral Riemann akibatnya terdapat digunakan untuk membentuk fungsi
d. dan untuk + yang diberikan, terdapat sederhana- yang digunakan untuk
∗ %
konstan di mana ∗ > 0 sedemikian membentuk integral baru yang disebut b
%
sehingga jika p adalah partisi pada [/, *] di dan eksistensi dari nilai integral b
mana @ = − < ∗ dan untuk dijamin oleh sifat ketunggalan dan sifat –
ξ.[ − ] maka y(z, # − d < +, sifat linier yang berlaku di dalamnya.
)
Dengan S(p,f) = FJ (#( − #
Diambil fungsi = ∗ > 0. 4. DAFTAR PUSTAKA
Karena ξ.[ − ] maka ξ.[ − [1] Lee P.Y. (1989), Lanzhou Lectures
] ⊂ (ξ − , ξ + # on Henstock Integration, World
Oleh karena itu partisi Riemann di atas Scientific, Singapore.
juga merupakan partisi Perron −. [2] Indrati, Ch.R., Surodjo, Budi. (2000),
Selanjutnya dengan mengambil 6 = (#, Aplikasi Integral Henstock-Kurzweil
dibentuk fungsi sederhana – atas P yaitu : pada Medan Vektor, Lembaga
) ) Penelitian UGM, Yogyakarta.
E = O 6GHI = O (#GHI [3] Gordon, R.A. (1994), The Integral
of lebesgue, Denjoy, Perron, and
J J
karena Henstock, Mathematical Society,
) USA.
(# − E(# = {(# − O (#GHI { [4] Lee P.Y. &Vyborny, R. (2000),
Integral: An Easy Approach after
= 0 < +. J
Kurzweil and Henstock, Cambridge
University Press, Cambridge
Akibatnya f berelasi denganE, [5] Sumanto, Y.D. (2002), Jenis – jenis
integral Henstock – Bochner pada
ruang Eucildℜn , Tesis, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

101

Anda mungkin juga menyukai