Anda di halaman 1dari 6

Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif adalah Number

Head Together (NHT). Teknik Belajar atau model pembelajaranNumber


head together (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992).
Model ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua
tingkatan peserta didik.

Menurut Muslimin (2000) mengemukakan bahwa: “Pengertian Model


Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah salah satu tipe
dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok
heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi
bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tetapi untuk tiap siswa tidak sama
sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor yang sama mendapat
tugas yang sama) kemudian bekerja dalam kelompok, presentasi kelompok
dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga
terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa,
umumkan hasil kuis dan beri reward”.

Menurut Kagan (2007) Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered


Head Together (NHT) ini secara tidak
langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi,
mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitun
gan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.

Menurut Anita Lie (2007) Model Pembelajaran kooperatif tipe


Numbered Head Together (NHT) adalah suatu tipe dari pembelajaran
kooperatif pendekatan structural yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-
ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.

Pengertian Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head


Together (NHT) menurut Trianto (2007) merupakan jenis pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa d
an sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.

Sedangkan menurut Ahmad Zuhdi (2010)Model Pembelajaran kooperatif


tipe Numbered Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran
kooperatif dimana siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok,
lalu secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Langkah-langkah kegiatan dalam NHT :
Secara umum menurut Indrawati (2007) Langkah-langkah kegiatan
dalam Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan.

Jadi dalam penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together


(NHT), siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap anggota
kelompok diberi nomor kepala. Selanjutnya di setiap kelompok dilakukan
diskusi untuk menjawab permasalahan atau untuk melakukan suatu
kegiatan. Dari hasil kegiatan tersebut guru mengundi nama kelompok dan
nomor anggota kelompok yang harus menjawab pertanyaan atau
mempresentasikan kegiatan. Berkaitan dengan hal ini, maka setiap anggota
kelompok dituntut untuk bekerja sama karena jawaban atau presentasi dari
perwakilan anggota kelompok akan menjadi generalisasi kemampuan atau
nilai kelompok.

Menurut Anita Lie (2002) prosedur Model Pembelajaran kooperatif tipe


Numbered Head Together (NHT) adalah saat pemanggilan siswa untuk
menjawab atau melakukan sesuatu yang dIpanggil adalah nomor kepala dari
salah satu kelompok secara acak. Hal ini akan menyebabkan semua siswa
harus siap. Dan penghargaan diberikan jika jawaban benar untuk nilai
kelompok. Teknik ini memberikan kesempatan kepada semua siswa dalam
kelompok untuk saling memberikan ide dan mempertimbangkan jawaban
yang paling tepat, mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja
sama mereka.

Menurut Bobbi De Porter (2001) siswa akan belajar paling baik dalam
lingkungan kerja sama. Belajar yang menekankan pada kerja sama diantara
sesama siswa dalam suatu komunikasi belajar dapat lebih menggairahkan.
Menurut Ibrahim (2000:28) Model Pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) memiliki unsur-unsur model belajar
mengajar yaitu:

a. Sintaks
Adapun Sintak atau Langkah-langkah Model Pembelajaran Numbered
Head Together (NHT) adalah sebagai berikut
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan berisi tettang persiapan antara lain:
a) Guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT).
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Guru melakukan apersepsi
d) Guru memberikan motivasi pada siswa

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti adalah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT).
Fase 1 : Penomoran Penomoran Guru membagi siswa dalam kelompok
beranggotakan 4-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi
nomor antara 1 sampai 5.
Fase 2 : Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan : Guru
mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Dalam hal ini guru
memberikan pertanyan berupa lembar kerja siswa (LKS menggunakan
Mcromedia Flash).
Fase 3 : Berfikir bersama Berpikir bersama : Siswa berfikir bersama
menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan yang berupa LKS
dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
Fase 4 : Menjawab Menjawab : Guru memanggil satu nomor tertentu,
kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan
mencoba menjawab pertanyaan di depan kelas.

3. Penutup Penutup merupakan tahap evaluasi.


a) Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan.
b) Siswa diberi PR dari buku paket atau buku panduan lain.

b. Sistem Sosial
Sistem sosial yang berlaku dalam model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Togerther (NHT) adalah: Siswa diberi pengarahan untuk
berdiskusi bersama kelompoknya. Siswa bebas untuk mengemukakan
pendapatnya, mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
c. Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi model pembelajran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) adalah: Guru menjelaskan tentang cara pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Guru membagi siwa dalam bentuk kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari empat sampai lima orang siswa dan setiap kelompok
mendapat nomor yang berbeda. Guru menyampaikan materi pembelajaran
Guru memberikan pertanyaan yang berupa LKS. Guru memberikan
pengarahan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok guna menyelesaikan
permasalahan. Guru menunjuk salah satu nomor siswa secara acak untuk
menjawab pertanyaan di depan kelas.

Ibrahim (2000) menguraikan struktur-struktur dalam Model Pembelajaran


kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)dengan merincinya
kedalam elemen-elemen sebagai berikut.
1. Pelaku (actors) misalnya individu, pasangan, kelompok, guru dan kelas.
2. Tindakan (action) misalnya mengecek, merespon, menggambarkan,
bergiliran, pujian dan membaca dengan keras.
3. Penerima (recipien) misalnya anggota kelompok, guru dan kelas.

Contoh Aplikasi Kooperatif Numbered Head Together (NHT)

Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)mempunyai


kelebihan dan kekurangan pembelajaran memiliki kelebihan dan
kelemahan. Menurut Ahmad Zuhdi (2010:65) kelebihan Model
Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) :
1) Setiap siswa
menjadi siap semua, 2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-
sungguh, 3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Sedangkan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head
Together (NHT) : 1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lag
i oleh guru. 2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Referensi

Bobbi DePorter, Mark Raerdon, Sarah S. Nourie. (2001). Quantum


Teaching. Bandung: Kaifa.
Indrawati. (2007). Pembelajaran Kooperatif. Bandung : PPPPTK IPA.

Lie, Anita (2009). Cooperatif Learning:


Mempraktikan Cooperatif Learning Di Ruang-Ruang
Kelas.Jakarta:Grasindo

Popy K, Devi, (2007). Model Pembelajaran Kooperatif. Bandung : PPPPTK


IPA.

Paulina Panen. 2004. Belajar dan Pembelajaran I. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Muslimin. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University


Press.

Ibrahim. H. M., Rachmadiarti, F., Nur, M., & Ismono. (2000) Pembelajaran
kooperatif. Surabaya: University Press.

Trianto. (2007) Pembelajaran Inofatif. Jakarta:Prestasi Pustaka

Zuhdi, Ahmad.( 2010)Guru Idola. Yogyakarta: Gen-K Publisher.

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh sebab itu tidak ada model
pembelajaran yang dianggap sempurna. Setelah kita mengetahui kelebihan dan kekurangannya,
diharapkan kita mampu mengoptimalkan kelebihan dari model pembelajaran yang hendak
digunakan, serta mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran.

Hamdani (2011: 90) berpendapat bahwa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT sebagai berikut.

a. Kelebihan
1. Setiap siswa menjadi siap semua.
2. Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. b.
b. Kekurangan
1. Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru.
2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Kurniasih dan Berlin (2015: 30) berpendapat bahwa kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah:
a. Kelebihan
1. Dapat meningkatkan prestasi siswa.
2. Mampu memperdalam pemahaman siswa.
3. Melatih tanggung jawab siswa.
4. Menyenangkan siswa dalam belajar.
5. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
6. Meningkatkan rasa percaya diri siswa.
7. Mengembangkan rasa saling memiliki dan kerja sama.
8. Setiap siswa termotivasi untuk menguasai materi.
9. Menghilangkan kesenjangan antara yang pintar dengan tidak pintar.
10. Tercipta suasana gembira dalam belajar dengan demikian meskipun saat pembelajaran
menempati jam terakhir pun, siswa tetap antusias belajar.
b. Kekurangan
1. Ada siswa yang takut diintimidasi bila memberi nilai jelek kepada anggotanya (bila
kenyataannya siswa lain kurang mampu menguasai materi).
2. Ada siswa yang mengambil jalan pintas dengan meminta tolong pada temannya untuk
mencarikan jawabannya.
3. Apabila pada satu nomor kurang maksimal mengerjakan tugasnya, tentu saja
mempengaruhi pekerjaan pemilik tugas lain pada nomer selanjutnya.

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran


kooperatif tipe NHT memiliki banyak kelebihan, yaitu membuat siswa lebih siap semua
dalam proses belajar, rasa saling memiliki dan kerja sama antara siswa yang pintar dengan
yang tidak pintar sehingga dalam proses belajar terciptanya suasana gembira dan dapat
meningkatkan prestasi siswa. Adapun kelemahannya akan terlihat ketika model kooperatif
tipe NHT belum dapat diterapkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai