Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adi Fariz Saputra

NIM : 023794204

Prodi : S1 Ilmu Administrasi Bisnis

Tugas 3

1. Jelaskan wujud dari disiplin antrian!


2. Jelaskan jenis-jenis permainan dalam Teori Permainan!

Dalam menjawab tugas tersebut, akan sangat dihargai jika Anda menjawab dengan kalimat
sendiri berdasarkan pemahaman Anda.

Selamat mengerjakan!

Jawaban

1. Disiplin antrian dikelompokkan menjadi dua, yaitu preemptive dan non preemptive.
Disiplin preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan sedang melayani
seseorang, kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan meskipun belum
selesai melayani orang sebelumnya. Sementara disiplin non preemptive
menggambarkan situasi dimana pelayan akan menyelesaikan pelayanannya baru
kemudian beralih melayani orang yang diprioritaskan. Sedangkan disiplin first come
first serve menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan dilayani
terlebih dahulu. Dalam kenyataannya sering dijumpai kombinasi dari tersebut. Yaitu
prioritas dan first come first serve. Sebagai contoh, para pembeli yang akan melakukan
pembayaran di kasir untuk pembelian kurang dari sepuluh jenis barang (dengan
keranjang) di super market disediakan counter tersendiri.
Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri.
Menurut Siagian (1987), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu :
a. FirstCome FirstServed (FCFS) atau FirstIn FirstOut (FIFO) artinya, lebih dulu datang
(sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket pembelian tiket
bioskop.
b. Last Come FirstServed (LCFS) atau LastIn FirstOut (LIFO) artinya, yang tiba terakhir
yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk lantai yang sama.
c. Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada
d. peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
e. Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan yang
mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai
prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba
dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal,
misalnya seseorang yang dalam keadaan penyakit lebih berat dibanding dengan orang
lain dalam suatu tempat praktek dokter.
Dalam hal di atas telah dinyatakan bahwa entitas yang berada dalam garis tunggu tetap
tinggal di sana sampai dilayani. Hal ini bisa saja tidak terjadi. Misalnya, seorang
pembeli bisa menjadi tidak sabar menunggu antrian dan meninggalkan antrian. Untuk
entitas yang meninggalkan antrian sebelum dilayani digunakan istilah pengingkaran
(reneging). Pengingkaran dapat bergantung pada panjang garis tunggu atau lama waktu
tunggu. Istilah penolakan (balking) dipakai untuk menjelaskan entitas yang menolak
untuk bergabung dalam garis tunggu (Setiawan, 1991).
2. Model-model teori permainan dapat diklasifikasikan dengan sejumlah cara, seperti
jumlah pemain, jumlah keuntungan dan kerugian, dan jumlah strategi yang diganankan
dalam permainan. Sebagai contoh, bila jumlah pemain ada dua, maka permainan
disebut sebagai permainan dua-orang. Begitu juga, bila jumlah pemain adalah N
(dengan N>2), maka disebut permainan Norang.

Sebelum kasus game theory diselesaikan dengan mengunakan salah satu metode game
theory, diidentifikasi terlebih dahulu berdasarkan jumlah pemain, jumlah
keuntungan dan kerugiaan atau yang biasa disebut nilai permainan, dan jenis
strategi yan digunakan. Pada game theory berdasarkan jumlah pemainnya terbagi
menjadi dua jenis games yang terkenal, yaitu two person games dan N person games.
Two person games jumlah pemainnya sebanyak dua orang, sedangkan N person
games jumlah pemainnya lebih dari dua orang. Berdasarkan jumlah keuntungan dan
kerugiaan dikenal dua jenis games, yaitu zero sum games dan non zero sum games.
Nilai permainan pada zero sum games adalah nol, sedangka non zero sum games nilai
permainannya tidak sama dengan nol.

Pada game theory terdapat dua jenis strategi permainan yang dapat digunakan, yaitu
pure strategy (setiap pemain mempergunakan strategi tunggal) dan mixed
strategy (setiap pemain menggunakan campuran dari berbagai strategi yang
berbeda-beda). Pure strategy digunakan untuk jenis permainan yang hasil optimalnya
mempunyai saddle point (semacam titik keseimbangan antara nilai permainan kedua
pemain). Sedangkan mixed strategy digunakan untuk mencari solusi optimal dari
kasus game theory yang tidak mempunyai saddle point.

Referensi

https://sites.google.com/site/operasiproduksi/teori-antrian

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26310/Chapter%20II.pdf?sequ
ence=3&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai