LATAR BELAKANG
Pada masa lampau kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya
menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi pengobatan.
Dalan keadaan yang memerlukan si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah sembuh
dipulangkan, kemudian ditimpa oleh penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan
dirawat kembali di rumah sakit, demikian siklus ini berlangsung terus. Sampai disadari, bahwa
sebenarnya unutk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan suatu usaha yang lebih luas,
dimana perawatan dan pengobatan di rumah sakit hanyalah salah satu bagian kecil dari
rangkaian usaha tersebut. Efektivitas suatu pengobtan, selain dipengaruhi oleh pola
pelayanan kesehatan yang ada serta sikap dan keterampilan para pelaksananya, juga sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung
juga pada kerjasama yang positif antara petugas kesehtan dengan pasien dan keluarganya.
Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan
pencegahan penyakit, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif,
maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.
Menurut Maulana (2009), rumah sakit menjadi bagian dalam sistem kesehatan yang
memiliki peranan untuk mendukung ketersediaan pelayanan kesehatan dasar melalui adanya
fasilitas rujukan dan mekanisme pemberian bantuan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
atau World Health Organization (WHO) tahun 2004, “Rumah Sakit harus terintegrasi dalam
sebuah sistem kesehatan dimana pun keberadaannya. Fungsinya agar rumah sakit dapat
menjadi pusat sumber daya untuk peningkatan kesehatan masyarakat di wilayahnya
(Hartono, 2010). Undang- Undang Nomor 44 tahun 2009 menyebutkan bahwa upaya
kesehatan dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan menggunakan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Namun pada Undang- Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tersebut belum
menunjukkan bahwa peran rumah sakit juga meliputi promotif dan preventif, maka di tahun
2012 dikeluarkanlah Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 004 tahun 2012 yang di
dalamnya meliputi promotif dan preventif. Kegiatan pelayanan promotif dan preventif
diberikan melalui layanan promosi kesehatan dalam bentuk upaya peningkatan kemampuan
masyarakat yang diperoleh melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
untuk menolong dirinya sendiri. Mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat
sesuai dengan sosial budaya dan mendapat dukungan kebijakan publik yang memiliki
wawasan kesehatan (Maulana, 2009).
Promosi kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh individu, masyarakat dan
pihak yang berwenang agar dapat meningkatkan kemampuannya untuk dapat mengatur
berbagai faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan.
Promosi kesehatan tidak hanya sebuah bentuk kesadaran oleh masyarakat atau memberikan
peningkatan terhadap pengetahuan masyarakat mengenai bidang kesehatan, akan tetapi
meliputi berbagai usaha untuk memberikan fasilitas terhadap perubahan perilaku. Menurut
Notoatmodjo (2005) pada tahun 1986 di Ottawa, Canada, telah diselenggarakan Konferensi
Promosi Kesehatan Internasional yang pertama kali dengan hasil berupa Piagam Ottawa
(Ottawa Charter). Piagam tersebut menjadi panduan bagi promosi kesehatan secara umum,
termasuk promosi kesehatan rumah sakit. Berdasarkan Piagam Ottawa tersebut,
dirumuskanlah strategi dasar promosi kesehatan yaitu empowerment, social support and
advocacy
TUJUAN
Tercapainya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih, Sehat
dan Aman melalui perubahan pengertahuan, sikap dan perilaku pasien dan keluarga, serta
pemeliharaan lingkungan di RSUD Kebayoran Lama
Penyuluhan kesehatan
Penyediaan poster pada ruanga tunggu
Penyediaan leaflet gratis
Pelayanan konseling (bedside konseling oleh dokter, perawat, ahli gizi, farmasi,
rehabilitasi medis dan sebagainya)
Penyediaan poster pada ruangan tunggu
Penyediaan box yang berisi leaflet
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
e. Promosi Kesehatan di Apotik atau Farmasi
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
SASARAN
Pasien
Keluarga pasien
Pengunjung
Karyawan RSUD Kebayoran Lama
Masyarakat yang tinggal atau berada di sekitar RSUD Kebayoran Lama
Sasaran program RSUD Kebayoran Lama merupakan target pertahun yang spesifik dan
terukur untuk mancapai tujuan program.
a. Etika batuk
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri sebelum masuk ruang isolasi
c. Pembatasan pengunjung
d. Cara pembuangan sampah yang benar
e. Cara cuci tangan yang benar
b. Penyuluhan kesehatan
c. Program promosi
edukasi berupa
penyediaan leaflet,
brosur, flyer, banner,
media audio dan visual
b. Bekerjasama dengan
organisasi tertentu
dalam pelaksanaan
seminar
No. Sasaran Program Bulan Pelaksanaan Tahun 2019
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
c. Mengelola website,
facebook, twitter dan
instagram
e. Pelayanan kesehatan
warga lanjut usia di
masyarakat berbasis
rumah sakit
b. Program kerjasama
pemeriksaan penunjang
medis
d. Program kemitraan
dengan komunitas
masyarakat dan
perusahaan-perusahaan
No Sasaran Program Bulan Pelaksanaan Tahun 2019
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
4. Pengabdian a. Mengadakan bakti sosial
Masyarakat atau donor darah
b. Pelayanan rohani
Evaluasi kegiatan PKRS di RSUD Kebayoran Lama dilakukan setiap bulan sekali dalam
bentuk:
PENUTUP
Promosi kesehatan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program
pelayanan kesehatan yang terdapat di rumah sakit. Rumah sakit merupakan instansi
pelayanan kesehatan yang memiliki hubungan secara langsung dengan pasien sehingga
rumah sakit harus memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, tidak diskriminatif
dan efektif sebagai hal utama. Hal tersebut merupakan program dari kegiatan PKRS. PKRS
juga menjadi salah satu syarat dalam penilaian akreditasi 2012 sehingga dalam pelaksanaan
kegiatannya diatur dan dipantau agar tujuan PKRS terwujud seperti yang diamanatkan oleh
Permenkes Nomor 004 tahun 2012 tentang Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan.
Jakarta, 10 April 2019
Mengetahui
Menyetujui,