Anda di halaman 1dari 14

AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017

p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

Belajar dari Kasus RS Sumber Waras


Ketika Kecakapan Profesional Auditor Offside
Sopian
Politeknik Keuangan Negara STAN
Sopian77@kemenkeu.go.id

ABSTRAK
Received: 02-02-17
Akuntansi forensik atau audit investigasi dapat membantu
pengungkapan dugaan tindak pidana korupsi. Untuk itu setiap
Reviewed: 05-03-17 akuntan forensik atau auditor investigatif diminta untuk menerapkan
secara profesional standar pemeriksaan yang berlaku. Dengan
metode deskriptif normatif, direkomendasikan agar audit investigasi
Accepted: 25-04-17 menjadi Jenis Audit terpisah dari Audit Tujuan Tertentu karena
bertujuan mengumpulkan fakta dan bukti dan tidak memberikan
kesimpulan atau opini atas hasil audit. Tujuan audit investigasi saat
Published: 20-07-17
ini adalah memberikan simpulan atau pendapat dan ketika terjadi
kolaborasi antara pencarian fakta dan bukti dengan pemberian
pendapat yang melompati kecakapan profesional yang bukan
menjadi kompetensi bidang pengetahuan seorang auditor maka
terjadi kekeliruan terhadap opini yang diberikan.
Kata kunci : audit, fakta, korupsi, profesionalisme dan opini

PENDAHULUAN Semakin mendekati angka 5 mengindikasikan


bahwa masyarakat berperilaku semakin anti
Indonesia merupakan salah satu negara yang
korupsi dan semakin mendekati angka 0 maka
masih berkutat dengan persoalan pemberantasan
mengindikasikan bahwa masyarakat berperilaku
korupsi. Berdasarkan data dari Badan Pusat
semakin permisif terhadap korupsi. Dengan skor
Statistik (BPS), Indeks Perilaku Anti Korupsi
angka 3,59 mengindikasikan bahwa perilaku anti
(IPAK) pada tahun 2015 adalah sebesar 3,59
korupsi belum menjadi pola pikir dan kebiasaan
yang merupakan penurunan dari tahun 2014
yang baik bagi masyarakat.
sebesar 3,61 dan 3,63 pada tahun 2013. Indeks
Sebuah konsultan dan lembaga penyedia
ini mengukur tingkat permisif masyarakat
jasa intelijen bisnis dan politik yang berbasis di
terhadap perilaku korupsi dengan cara survei
Hongkong, PERC (Political and Economic Risk
persepsi dan pengalaman dalam hubungan
Consultancy), memberikan penilaian tentang
dengan layanan publik yang berkaitan dengan
tingkat korupsi di Indonesia berdasarkan hasil
penyuapan (bribery), pemerasan (extortion) dan
risetnya khususnya yang berkaitan dengan suap
nepotisme (nepotism). Rentang angka yang
menyuap (bribery) para pebisnis asing di
dipergunakan adalah skala 0 sampai dengan 5.
Indonesia kepada para pimpinan bidang politik.

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 139


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

Rentang skor yang dipergunakan adalah 0 untuk merupakan masalah bagi kemudahan berusaha,
negara yang bebas korupsi dan 10 untuk negara mendistorsi daya saing lokal, menurunkan
yang sangat korup. PERC mengindikasikan integritas bisnis dan integritas publik serta
bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang menghambat program pemerintah untuk
memiliki skor tingkat korupsi tinggi yaitu 8.00 meningkatkan investasi melalui penerbitan paket
untuk tahun 2016 dan 8.09 untuk tahun 2015. kebijakan ekonomi.
Skor yang tidak jauh berbeda untuk tahun 2014 Tindak pidana korupsi di bidang
yaitu 8.85 dan 8.83 untuk tahun 2013. Indeks ini pengadaan barang dan jasa merupakan kasus
mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan korupsi yang dominan disidik oleh Komisi
salah satu negara dengan tingkat korupsi yang Pemberantasan Korupsi. Sejak KPK berdiri pada
tinggi di negara Asia. tahun 2003 hingga 2015, kasus pidana korupsi
Transparancy International menerbitkan bidang pengadaan barang dan jasa berjumlah
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang meng- 138 dengan perkiraan kerugian negara berjumlah
gambarkan indikator tingkat korupsi sebuah kurang lebih sekitar Rp 1 Trilyun di luar kasus
negara secara lebih komprehensif. Dengan suap menyuap yang berhubungaan dengan
mengkolaborasi sepuluh sumber data dari pengadaan barang dan jasa. Laporan tersebut
lembaga internasional seperti Asian juga mengutip hasil riset dari IPW (Indonesia
Development Bank, Economic Inteligence Unit Procurement Watch) yang menyimpulkan bahwa
dan Global Insight, Indeks Persepsi Korupsi sekitar 93% pengusaha melakukan suap
Indonesia adalah 34 untuk tahun 2014 pada menyuap agar dimenangkan dalam tender
posisi urutan 107 dari 177 negara yang disurvei proyek. Catatan KPPU (Komisi Pengawas
dan 36 untuk tahun 2015 meningkat menjadi Persaingan Usaha), dikutip dalam Laporan
posisi 88 dari 167 negara yang disurvei. Negara Kajian Direktorat Litbang KPK, menunjukkan
dengan skor mendekati 100 adalah negara yang bahwa selama periode 2006 - 2012 dari perkara
relatif bersih dari korupsi dan negara yang persaingan usaha sebanyak 173 kasus, sekitar 97
mendekati skor 0 adalah negara dengan tingkat perkara atau 56% berkaitan dengan
korupsi yang sangat masif dan tinggi. Indeks persekongkolan tender pengadaan barang dan
Persepsi Korupsi untuk Indonesia yang jasa.
diterbitkan oleh Transparancy International Salah satu kasus yang berindikasi korupsi
sejalan dengan hasil survei persepsi korupsi dan menarik perhatian masyarakat adalah
yang dilakukan oleh Transparansi Internasional pengadaan atau pembelian RS Sumber Waras
Indonesia (TII) pada tahun 2015. TII yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama
menyimpulkan bahwa korupsi telah secara nyata (BTP) selaku Gubernur DKI Jakarta pada tahun

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 140


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

2014. Kasus ini mendapat perhatian publik informasi yang dikecualikan sebagai informasi
karena terdapat perbedaan pendapat antara hasil publik. Sumber analisa adalah tulisan di
audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan beberapa media yang mengulas tentang Proses
dengan hasil penyelidikan Komisi Pem- Pengadaan RS Sumber Waras.
berantasan Korupsi. Secara prinsip, tidak banyak
perbedaan metode investigasi antara audit tujuan KAJIAN TEORI
tertentu atau audit investigatif dengan proses Tindak Pidana Korupsi
penyelidikan. Secara harfiah, korupsi menurut Muhammad Ali
Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk adalah perbuatan busuk yang suka menerima
a. Memberikan penjelasan tentang peran dan uang sogok atau suap, memakai kekuasaan
fungsi akuntansi forensik dan audit untuk kepentingan pribadi. Transparansi
investigasi atau audit tujuan tertentu dalam Internasional Indonesia mendefinisikan korupsi
proses pengungkapan kejahatan kerah putih sebagai segala bentuk penyalahgunaan
khsusunya korupsi wewenang untuk memperoleh manfaat atau
b. Memberikan gambaran tentang tujuan keuntungan pribadi. Indriyanto Seno Adji (2012)
akuntansi forensik atau audit investigasi berpendapat bahwa secara esensi tindak pidana
yang berlaku di Indonesia dan praktek korupsi adalah memperoleh kekayaan atau
terbaik di dunia internasional; keuntungan untuk diri sendiri atau
c. Menjelaskan dampak audit investigasi persekongkolan untuk orang lain atau korporasi.
terhadap penegakan hukum khususnya Sedangkan Bibit Samad Riayanto (2009) dalam
korupsi dengan fokus pengungkapan laporan Litbang KPK mendefinisikan korupsi
dugaan korupsi pembelian RS Sumber sebagai perbuatan melawan hukum atau
Waras oleh Pemda DKI Jakarta. penyalahgunaan kewenangan publik yang
Tulisan ini memiliki keterbatasan dalam merugikan negara atau masyarakat dengan unsur
hal sumber data primer. Penulis telah berupaya niat melakukan korupsi (desire to act),
untuk memperoleh data primer dengan cara kemampuan untuk berbuat korupsi (ability to
meminta salinan laporan hasil audit investigasi act), kesempatan atau peluang untuk berbuat
pembelian RS Sumber Waras kepada BPK. korupsi (opprotunity to corrupt) dan target atau
Respon yang diperoleh dari pihak BPK melalui sasaran untuk dikorupsi (suitable target)
Pusat Informasi dan Komunikasi adalah bahwa Undang-Undang (Selanjutnya disingkat
berdasarkan UU No 14 Tahun 2008 dan UU) Nomor 31 Tahun 1999 Jo UU No 20 Tahun
Peraturan BPK No 3 Tahun 2011 dinyatakan 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi secara jelas
Laporan Audit Investigatif BPK adalah dan tegas mengatur tentang perbuatan yang

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 141


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

masuk dalam delik korupsi di Indonesia. Secara Oktober 2014 memberikan definisi yang jelas
ringkas, tindak pidana korupsi dapat diklasifikasi tentang wewenang dan penyalahgunaan
menjadi tujuh jenis yaitu kewenangan. Wewenang adalah hak yang
a. Yang berkaitan dengan kerugian negara dimiliki Badan dan/atau pejabat pemerintah atau
dengan unsur perbuatan melawan hukum
penyelenggara negara lainnya untuk mengambil
(pasal
2) atau penyalahgunaan kewenangan keputusan dan/atau tindakan dalam pe-
(pasal 3) untuk memperkaya atau
nyelenggaraan pemerintahan. Pengertian
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
b. Suap atau pemberian janji kepada penyalahgunaan kewenangan telah diatur dalam
penyelenggara negara atau pegawai negeri
pasal 17 hingga 19 yang meliputi larangan
diatur dalam pasal 5 (1) a dan b dan (2),
pasal 6 (suap kepada hakim), pasal 11, melampaui wewenang, mencampuradukan
pasal 12 a, b, c, d dan pasal pasal 13
wewenang dan/atau bertindak sewenang-
c. Penggelapan dalam jabatan diatur dalam
pasal 8, 9 dan 10 a, b dan c wenang. Penyelenggara negara atau pejabat
d. Delik Pemerasan diatur dalam pasal 12
pemerintah disangkakan melampaui wewenang
huruf e, f, dan g
e. Delik perbuatan curang pasal 7 (1) a,bc, bila keputusannya melampaui masa jabatan atau
dan d dan pasal 12 h
batas waktu berlakunya, batas wilayah dan atau
f. Delik benturan kepentingan diatur dalam
pasal 12 i bertentangan dengan peraturan perundang-
g. Gratifikasi diatur dalam pasal 12B
undangan. Sedangkan definisi mencampur-
Terdapat perbedaan pendapat dari para
adukkan kewenangan terjadi bila keputusan atau
ahli hukum tentang definisi unsur
tindakan di luar cakupan bidang atau materi
penyalahgunaan kewenangan sebagaimana
wewenang dan/atau bertentangan dengan tujuan
diatur dalam pasal 3. Adami Chazawi12 (2011)
wewenang. Penyelenggara negara atau pejabat
berpandangan bahwa setiap penyalahgunaan
pemerintah dapat disangkakan bertindak
kewenangan, sarana atau kesempatan secara
sewenang-wenang bila tindakannya tanpa dasar
terselubung di dalamnya terdapat perbuatan
kewenangan dan/atau bertentangan dengan
melawan hukum karena pelaku tidak memiliki
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
hak untuk berbuat yang menyalahi
tetap. Setiap keputusan atau tindakan
kewenangannya. Pendapat berbeda disampaikan
penyelenggara negara atau pejabat pemerintah
oleh Indriyanto Seno Adji (2012) yang
dikategorikan adalah penyalahgunaan wewenang
menyatakan bahwa penyalahgunaan
bila telah diuji oleh Pengadilan (PTUN) dan
kewenangan tidak sama dengan perbuatan
telah memiliki kekuatan hukum tetap. Menurut
melawan hukum.
Krisna Harahap (2014) UU Administrasi
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
Pemerintahan secara jelas dan nyata
tentang Administrasi Pemerintahan yang
menghambat pemberantasan korupsi karena
ditetapkan dan diundangkan pada tanggal 17

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 142


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

tidak selaras dengan UU Nomor 31 Tahun 1999 akuntansi atau audit dan dikolaborasi dengan
Jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak unsur disiplin ilmu hukum. Menurut Hopwood
Pidana Korupsi khususnya unsur perbuatan et al16 (2009) forensic accounting merupakan :
melawan hukum (pasal 2) dan unsur Tommie and Aaron17 (2010) memberikan
pengertian tentang Forensic Accounting
penyalahgunaan kewenangan (pasal 3) karena
refers to the comprehensive view of fraud
hakim tindak pidana korupsi tidak dapat lagi investigation . . that includes preventing fraud
secara langsung dan mandiri menerjemahkan and analyzing antifraud control . . include the
gathering of nonfinancial information such as
pembuktian unsur penyalahgunaan kewenangan interview of all related parties to a fraud when
dan pembuktian penyalahgunaan kewenangan applicable . . deals with the relation and
application of financial fact to legal problem.
menjadi kewenangan absolut hakim PTUN.
Sedangkan D Larry Crumbley dalam T M
Tuanakotta (2007) mendefinisikan akuntansi
Audit Investigasi
Audit investigasi atau akuntansi forensik forensik sebagai akuntansi yang akurat untuk

merupakan disiplin ilmu yang masih berinduk tujuan hukum. Hal ini berarti akuntansi yang

kepada ilmu akuntansi atau auditing. Terdapat dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama

dua kata kunci dalam disiplin ilmu ini yaitu audit proses persidangan atau dalam proses

atau akuntansi dan investigasi atau forensik. peninjauan judisial atau administratif. Lebih

Arens et al (2005) mendefinisikan audit sebagai lanjut Tuanakotta menjelaskan bahwa konsep-

bagian pengumpulan dan evaluasi terhadap konsep auditing dan akuntasi diadopsi dari

bukti-bukti yang dilakukan oleh orang yang Amerika Serikat sedangkan hukum Indonesia

kompeten dan independen untuk menentukan khususnya pidana dan hukum acara pidana

dan melaporkan tingkat kesesuaian antara bersumber dari hukum Belanda yang menginduk

kondisi yang ditemukan dan kriteria yang dari hukum Napoleonic. Untuk itu auditor

ditetapkan. Sedangkan untuk sektor publik atau investigatif perlu memahami kedua ilmu tersebut

pemerintah, I Gusti Agung Rai15 (2008) dan bila diperlukan dapat meminta pendapat

mendefinisikan audit sektor publik sebagai kepada ahli tertentu khususnya yang berkaitan

kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang dengan hukum pidana atau hukum acara pidana.

menyediakan pelayanan dan penyediaan barang Diperlukan kompetensi dan independensi

yang pembiayaannya berasal dari penerimaan bagi seorang akuntan forensik atau auditor

pajak dan penerimaan lainnya yang ditujukan investigatif. Kecakapan profesional atau

untuk membandingkan antara kondisi yang kompetensi menurut Wahyudin Nor (2013)

ditentukan dan kriteria yang ditetapkan. berarti seseorang yang memiliki pengetahuan

Akuntansi forensik atau audit investigasi dan perilaku etis dalam menjalankan

merupakan disiplin ilmu yang berasal dari ilmu pekerjaannya. Pengetahuan diperoleh melalui

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 143


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

pendidikan, pelatihan, keahlian, keterampilan ‘IS may or may not lead to courtroom testimony’ .
. . IS function of searching for evidence that
dan pengalaman. Memiliki kompetensi tidak support an objective and communicate the result
berarti menguasai berbagai disiplin ilmu. Bila of the search . . . Fraud accountant should
carefully maintain working paper that document
auditor tidak memiliki pengetahuan yang facts only not opinions’ while LS recognise the
role of the accountant as ‘expert’, consultant or
mencukupi untuk suatu disiplin ilmu dalam other role.
melaksanakan pemeriksaan, maka diharapkan Tommie and Aaron21 (2010) memiliki
dapat berkolaborasi dengan ahli dari disiplin penjelasan yang tidak jauh berbeda bahwa
ilmu lain. ‘for organizational fraud, the objective of
investigation is to determine whether a fraud has
occurred or is occurring and to determine who
Tujuan Audit Investigasi the fraudster. In litigation support, the objective
is determine by the client. . . . fraud accountant
Terdapat perbedaan yang cukup mendasar develops a plan to gather sufficient and
tentang tujuan pelaksanaan audit investigasi competent evidence never make a claim of
innocence or guilt on the part of a suspect, just
yang diatur oleh BPK dengan tujuan audit the fact’.
Frank et al22 (1990) menyatakan bahwa
investigasi yang berlaku bagi dunia profesi audit
an investigative accountant explore the fact of a
atau akuntansi forensik. Menurut Peraturan BPK case without assumptions and searches for
No 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan answers to questions, keeping in mind possible
criminal motives . . . investigative acountant
Keuangan Negara, audit invetigatif merupakan operates as part of substantive law, which
governs whether evidence is sufficient to prove a
salah satu jenis audit yang dilaksanakan untuk criminal violation.
tujuan tertentu. Tujuan audit investigasi adalah Albrecht et al23 (2009) menyatakan bahwa
untuk memberikan ‘simpulan’ atas suatu hal audit investigasi bersifat komplek dan
yang diperiksa yang dapat bersifat eksaminasi, merupakan masalah sensitif dengan tujuan to
reviu atau prosedur yang disepakati. Dua faktor find the truth to determine whether the
penting dalam audit investigasi adalah tujuan symptoms observed actually represent fraud or
yang ingin dicapai yaitu memberikan ‘simpulan whether they represent unintentional errors or
atau pendapat’ dan kriteria yang dipergunakan other factors as well as the who, why, how,
sebelum dilakukan analisa lebih jauh. when dan where the elements of frauds.
Hopwood et al (2009) menyatakan bahwa Sedangkan salah satu auditor ahli
secara umum terdapat dua jenis jasa yang dapat Indonesia T M Tuanakotta (2007) menyatakan
disediakan oleh akuntan forensik yaitu bahwa (audit) investigasi secara sederhana di-
Investigative Services (IS) dan Litigation definisikan sebagai upaya pembuktian dengan
Services (LS). Kedua aktifitas jasa tersebut memperhatikan ketentuan hukum (acara) yang
memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu berlaku dan pembuktian terjadi atau berakhir di
bahwa pengadilan. Pemeriksa fraud harus menolak
memberikan ‘pernyataan’ bahwa hasil

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 144


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

pemeriksaannya membuktikan ada atau tidak oleh kedua belah pihak. Perpres RI Nomor 71
ada fraud. Pemeriksa fraud berupaya untuk Tahun 2012 memberi batasan luas adalah
membuktikan fraud terjadi dan hanya maksimal 1 hektar sedangkan Perpres RI Nomor
pengadilan yang mempunyai kewenangan untuk 40 Tahun 2014 memberi batasan luas adalah
menetapkan hal itu. maksimal 5 hektar. Untuk kasus RS Sumber
Istilah investigasi, khususnya di bidang Waras, pihak BPK ‘berpendapat’ bahwa Perpres
keuangan negara, dalam hukum pidana dan Nomor 40 Tahun 2014 belum dapat dijadikan
hukum acara pidana di Indonesia tidak memiliki dasar dalam proses Penyelenggaraan Tanah bagi
arti yang spesifik. Hukum acara pidana Pembangunan untuk Kepentingan Umum karena
Indonesia tidak mengenal istilah investigasi belum memiliki Petunjuk Teknis dalam bentuk
tetapi mempergunakan norma penyelidikan dan Peraturan Kepala BPN.
penyidikan. Mengutip perundangan tentang
a. Kelemahan Pelaksanaan Audit
hukum acara pidana, Andi Hamzah (2006) Investigasi RS Sumber Waras
menjelaskan bahwa penyelidikan merupakan Audit investigasi akan memiliki nilai tambah
serangkaian tindakan penyelidik (polisi) untuk yang sangat bermanfaat bagi penegak hukum
mencari dan menemukan suatu peristiwa yang ketika hasil audit dapat ditindaklanjuti menuju
diduga sebagai tindak pidana guna menentukan arah pemidanaan atau litigasi. Namun patut
dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menjadi perhatian bagi para auditor investigatif
menurut acara yang diatur menurut undang- bahwa proses litigasi atau pemidanaan berbeda
undang ini. Menurut Andi Hamzah penyelidikan dengan proses audit investigasi. Dalam kasus
merupakan tindakan untuk mendahului pe- Pembelian RS Sumber Waras, dapat
nyidikan dan merupakan salah satu dari tujuh diindikasikan bahwa tujuan investigasi yang
tahap acara pidana yang berarti mencari ingin dicapai adalah untuk mendukung langkah-
‘kebenaran’. langkah penegakan hukum khususnya
pengungkapan dugaan tindak pidana korupsi
HASIL PENELITIAN
dalam proses pembelian RS Sumber Waras
Salah satu perbedaaan mendasar antara Perpres
karena audit investigatif tersebut adalah atas
RI Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan
permintaan resmi KPK.
atas Perpres RI 71 Tahun 2012 dengan Perpres
Standar audit untuk memeriksa pembelian
RI Nomor 71 tentang Penyelenggaraan Tanah
yang bersumber dari uang negara baik sebagian
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
maupun seluruhnya telah diatur secara rinci dan
adalah batasan tentang luas tanah yang dapat
jelas dalam Peraturan BPK No 1 Tahun 2007
diperoleh secara langsung baik melalui jual beli,
tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
tukar menukar maupun cara lain yang disepakati

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 145


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

(SPKN). Standar umum merupakan standar yang Simpulan audit investigasi BPK tentang
wajib diikuti untuk setiap jenis pemeriksaan pembelian RS Sumber Waras oleh BTP selaku
yang dilakukan oleh auditor pemerintah Gubernur DKI memiliki kelemahan dalam
termasuk audit tujuan tertentu atau audit penggunaan kecakapan profesional. Auditor
investigasi. Standar umum mensyaratkan agar investigatif BPK ‘berpendapat’ bahwa kriteria
auditor memiliki kecakapan profesional yaitu yang dipergunakan untuk mengaudit pembelian
menggunakan sendiri atau menggunakan pihak RS Sumber Waras adalah Peraturan Presiden
luar yang memiliki pengetahuan, keahlian dan Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
pengalaman tertentu seperti ahli ilmu statistik, Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan
ilmu komputer atau ilmu hukum. Umum dan petunjuk teknisnya yaitu Peraturan
Standar umum audit tidak menghalangi Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 5
penggunaan tenaga ahli di luar ilmu pengetahuan tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
tentang akuntansi atau audit. Standar umum Pengadaan Tanah. Auditor investigatif BPK
mewajibkan agar tenaga ahli di luar institusi ‘berpendapat’ bahwa Perpres No 40 Tahun 2014
auditor yang dipergunakan oleh auditor memiliki tentang Perubahan atas Perpres Nomor 71 Tahun
persyaratan bahwa ahli tersebut memiliki 2012 tidak dapat dijadikan kriteria karena belum
kualifikasi dalam bidang keahliannya. Di memiliki petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
samping memiliki kualifikasi, tenaga ahli dalam bentuk Peraturan Kepala BPN walaupun
ekternal tersebut juga harus menjaga telah diundangkan pada tanggal 24 April 2014.
independensinya selama proses audit investigasi Perbedaan mendasar dari Perpres Nomor 40
berlangsung. Tahun 2014 dan Perpres No 71 Tahun 2012
Selama proses audit investigatif kasus RS adalah mengenai luas tanah yang dapat diperoleh
Sumber Waras, auditor BPK telah berhasil langsung baik melalui jual-beli, pertukaran atau
mengidentifikasi berbagai penyimpangan cara lain yang disepakati. Perpres Nomor 40
sepanjang tahapan proses pengadaan. Berbagai Tahun 2014 memberikan lampu hijau mengenai
penyimpangan yang meliputi seluruh aspek luas tanah yang dapat diperoleh secara langsung
tahapan dalam proses pengadaan tanah untuk adalah maksimal 5 hektar sedangkan Perpres No
pembangunan bagi kepentingan umum yaitu 71 Tahun 2012 adalah maksimal 1 hektar.
tahapan perencanaan, penganggaran dan Kelemahan mendasar dalam proses audit
pembentukan tim pengadaan tanah, penentuan investigasi kasus RS Sumber Waras secara
harga dan tahapan proses serah terima lahan umum terbagi menjadi dua. Pertama adalah
berhasil diidentifikasi oleh auditor BPK. terkait dengan tujuan audit investigatif yang
bertujuan untuk memberikan ‘simpulan’ tentang

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 146


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

sesuatu yang diperiksa sehingga dalam proses penerapan atau pemberlakuan Perpres No 40
audit investigatif tercampur antara pencarian Tahun 2014 kepada ahli hukum khususnya ahli
fakta-fakta dengan pendapat yang dikeluarkan hukum administrasi negara dan ahli hukum
oleh para auditor investigatif. Dikarenakan pidana. Karena standar umum dalam proses
permintaan audit investigatif oleh KPK audit investigasi pembelian RS Sumber Waras
ditujukan untuk kepentingan ‘penyelidikan’ tidak diimplementasikan secara baik maka
dugaan TPK Pembelian RS Sumber Waras maka kesimpulan yang diambil oleh tim auditor
selayaknya auditor investigatif BPK berperan investigatif yang menyebutkan terjadi
hanya sebagai pihak yang mengumpulkan fakta- ‘penyimpangan yang sempurna’ terkesan
fakta dan bukti-bukti yang berkaitan dengan overconfidence walaupun tanpa didukung
proses pembelian RS Sumber Waras oleh BTP pertimbangan atau pendapat ahli di bidang
selaku Gubernur DKI sebagaimana yang telah hukum mengenai penerapan atau pemberlakuan
ditetapkan dan dipraktekkan dalam standar Perpres No 40 Tahun 2014 yang mengubah
profesional auditor investigatif . batasan luas tanah yang boleh diperoleh secara
Kelemahan kedua dari pelaksanaan audit langsung yaitu 5 hektar dari sebelumnya 1
investigatif RS Sumber Waras adalah hektar sebagaimana diatur dalam Perpres No 71
penggunaan ‘pendapat’ oleh auditor investigatif Tahun 2012 berikut petunjuk teknisnya yaitu
BPK tentang penerapan atau pemberlakuan Peraturan Kepala BPN nomor 5 Tahun 2012.
Perpres Nomor 40 Tahun 2014 yang merupakan
b. Tidak Terpenuhinya Seluruh Unsur
perubahan atas Perpres No 71 Tahun 2012. dalam Pasal 2 dan Pasal 3
Penulis berpandangan bahwa seorang auditor Secara nyata dan jelas bahwa pembelian RS
tidak memiliki kecukupan kecakapan profesional Sumber Waras telah melanggar berbagai
di bidang hukum karena minimnya pengetahuan, prosedur yang ditetapkan dalam Perpres baik
keahlian dan pengalaman untuk memberikan Nomor 71 Tahun 2012 maupun Perpres Nomor
‘pendapat’ tentang penerapan atau pemberlakuan 40 Tahun 2014. Pengecualian pelanggaran
sebuah Peraturan Presiden karena bukan tersebut adalah tentang batasan luas lahan yang
kompetensi inti seorang auditor. Standar audit dapat diperoleh secara langsung yaitu 5 hektar.
meminta kepada auditor agar mempergunakan Akibat diperbolehkannya membeli tanah secara
tenaga ahli yang berkompeten di bidang yang langsung dengan luas maksimal 5 hektar, luas
bersangkutan dan mampu bersikap independen. tanah RS Sumber Waras yang dibeli adalah
Dalam kasus pembelian RS Sumber sekitar 3,64 hektar, berdasarkan Perpres No 40
Waras, maka selayaknya auditor meminta Tahun 2014 maka unsur tentang perbuatan
‘pendapat’ atau ‘pertimbangan’ hukum tentang melawan hukum pada pasal 2 tidak terpenuhi.

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 147


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

Pasal lain yang dapat disangkakan kepada Sumber Waras oleh BTP. Lahan RS Sumber
BTP adalah penyalahgunaan kewenangan atau Waras seluas 69.888 m2 pada mulanya
sarana untuk menguntungkan diri sendiri atau merupakan 1 (satu) hamparan tanah dengan 1
orang lain sebagaimana diatur dalam pasal 3. (satu) sertipikat, 1 Nomor Objek Pajak (NOP),
Untuk menerapkan pasal 3 maka unsur dan 1 (satu) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
penyalahgunaan kewenangan, sarana atau Pada tahun 1970 lahan dipecah menjadi 2 (dua)
kesempatan harus dapat dibuktikan. RS Sumber sertipikat, masing-masing dengan luas 33.478
Waras dimiliki oleh Pemda DKI melalui m2 (Sertipikat Hak Milik) dan 36.410 m2 (Hak
pembelian yang dibayar lunas pada tanggal 31 Guna Bangunan). Pemecahan sertipikat tersebut
Desember 2014 dimana UU Administrasi tidak diikuti dengan pemecahan NOP dan Surat
Pemerintahan telah berlaku karena diundangkan Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan
pada tanggal 17 Oktober 2014. Untuk Bangunan (SPPT PBB). Dengan demikian NOP
memperoleh bukti yang cukup bahwa BTP telah dan SPT PBB kedua sertipikat tersebut masih
melakukan penyalahgunaan kewenangan maka menjadi satu. Alamat lahan pada sertipikat induk
sesuai dengan UU Administrasi Pemerintahan, (sebelum dipecah) adalah Jalan Kyai Tapa,
KPK mengajukan pengujian kepada PTUN sesuai dengan lokasinya yang berada di pinggir
untuk membuktikan bahwa BTP telah Jalan Kyai Tapa. Alamat yang tercantum pada 2
melakukan penyalahgunaan kewenangan dan sertipikat hasil pemecahan secara otomatis
diperoleh keputusan hakim PTUN yang mengikuti alamat sertipikat induk, yaitu Jalan
berkekuatan hukum tetap (in kracht). Kyai Tapa. Namun faktanya, lahan atau
Panjangnya prosedur dan rentang waktu yang sertipikat yang berbatasan langsung dengan
lama untuk menetapkan sesorang sebagai Jalan Kyai Tapa adalah sertipikat SHM seluas
tersangka penyalahgunaan kewenangan telah 33.478 m2. Sedangkan lahan/sertipikat HGB
diperkirakan oleh Prof Dr Krisna Harahap seluas 36.410 m2 yang dibeli Pemprov DKI
bahwa UU Administrasi Pemerintahan telah Jakarta tidak bersinggungan (tidak mempunyai
memperpanjang prosedur dan membatasi akses) dengan Jalan Kyai Tapa meskipun alamat
kemandirian hakim tindak pidana korupsi dalam pada sertipikatnya ada di Jalan Kyai Tapa.
membuktikan unsur penyalahgunaan Tanah HGB yang dibeli Pemprov DKI Jakarta
kewenangan. batas utara Jl. Tomang Utara dan sebelah selatan
berbatasan dengan RS Sumber Waras.
PEMBAHASAN Pada tanggal 27 Juni 2014, pihak YKSW
Gambaran dan Analisis Data atau RS Sumber Waras berkirim surat kepada
Dian Cahyaningrum (Juni 2016) menguraikan
Plt. Gubernur DKI (Basuki Tjahaya Purnama)
secara ringkas kronologis kasus pengadaan RS

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 148


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

sebagai tindak lanjut pertemuan Direktur Umum peruntukan tanahnya dapat diubah dari Suka
RS Sumber Waras dengan Plt. Gubernur DKI Sarana Kesehatan menjadi komersial. Apabila
tanggal 6 Juni 2014. Surat tersebut menyatakan tanah tidak bisa diubah komersial maka APPJB
kesediaan pihak YKSW untuk menjual tanah batal. Selisih harga pembelian antara Pemprov
seluas 36.410 m2 dengan harga Rp20.755.000 DKI Jakarta dan PT CKU sebesar Rp191.3
per m2, sesuai NJOP tanah di Jl. Kyai Tapa. miliar inilah yang diindikasikan oleh BPK
Pada tanggal 7 Juli 2014, YKSW kembali sebagai kerugian negara/daerah.
menulis surat penawaran dengan NJOP Pihak Pemda DKI diduga telah melanggar
Rp20.755.000/m2, total Rp755.689.550.000. ketentuan mengenai proses pembelian RS
Dalam surat tersebut diinformasikan, YKSW Sumber Waras yang meliputi tahap perencanaan,
masih terikat Perjanjian Pengikatan Jual Beli per penganggaran dan pembentukan tim pengadaan
tanggal 14 November 2013 dengan PT Ciputra lahan RS Sumber Waras. Proses penentuan
Karya Utama (CKU). Dalam Akta Perjanjian harga dan tahapan serah terima lahan diduga
Pengikatan Jual Beli (APPJB) tersebut harga juga telah disimpangi oleh pihak Pemda DKI
tanah per meter persegi adalah sehingga menimbulkan kesimpulan bagi pihak
Rp15.500.000/m2, sehingga total harga tanah BPK selaku auditor bahwa penyimpangan proses
tersebut Rp564.355.000.000. Meskipun YKSW pengadaan lahan RS Sumber Waras telah
masih terikat dengan PT CKU dan lebih mahal sempurna. Kriteria yang dipergunakan oleh
Rp191.334.550.000, Plt. Gubernur Ahok pihak BPK dalam melakukan proses audit
memerintahkan Kepala Bappeda melalui investigatif adalah Undang-Undang Nomor 2
disposisinya tanggal 8 Juli 2014 untuk Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi
dianggarkan. Pemprov DKI Jakarta membayar Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan
pembelian lahan secara tunai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2012
menggunakan cek Bank DKI sebesar tentang Penyelenggaraan Tanah bagi
Rp755.689.550.000 pada tanggal 31 Desember Pembangunan untuk Kepentingan Umum berikut
2014, malam hari pukul 19.00 WIB. revisinya yaitu Perpres RI Nomor 40 Tahun
Harga pembelian Pemprov DKI Jakarta 2014 tentang Perubahan atas Perpres RI Nomor
sebesar Rp20.755.000/m2 dengan total 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Tanah
Rp755.689.550.000 dinilai sangat mahal karena bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
lebih mahal dari harga pembelian PT CKU, Kesimpulan sementara hasil penyelidikan
mengingat NJOP di Jl. Tomang Utara hanya KPK mengindikasikan bahwa belum ditemukan
sebesar Rp7.445.000/m2. PT CKU bersedia bukti permulaan yang cukup terhadap dugaan
membeli dengan harga tersebut apabila tindak pidana korupsi di kasus RS Sumber

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 149


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

Waras. Kesimpulan sementara tersebut untuk ‘menyimpulkan’ atau memberikan


disampaikan oleh Pimpinan KPK saat dilakukan ‘pendapat’ tentang suatu hal yang diperiksa baik
Rapat Dengar Pendapat dengan DPR pada melalui eksaminasi, reviue maupun prosedur
tanggal 15 Juni 2016. Unsur perbuatan melawan yang disepakati. Berdasarkan standar profesi
hukum atau penyalahgunaan kewenangan dalam yang berlaku internasional, audit investigasi
dugaan tindak pidana korupsi kasus RS Sumber bertujuan untuk mengumpulan fakta-fakta dan
Waras belum ditemukan karena pihak KPK mencari serta memperoleh bukti-bukti bukan
berpedoman pada Perpres RI Nomor 40 Tahun ‘asumsi’ atau ‘pendapat’ yang dapat membantu
2014 tentang Perubahan atas Perpres RI Nomor pengungkapan dugaan tindak pidana atau materi
71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Tanah bahan gugatan dalam perkara perdata.
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Audit investigasi khususnya atas
permintaan aparat penegak hukum memiliki
KESIMPULAN DAN SARAN
orientasi akan dibawa menuju arah pemidanaan
Berdasarkan audit tujuan investigatif BPK
atau litigasi. Agar tujuan tersebut tercapai maka
tentang RS Sumber Waras, secara nyata dan
diharapkan agar standar audit baik yang bersifat
jelas bahwa Gubernur DKI tidak
umum maupun standar audit tujuan tertentu.
mengimplementasikan governance yang baik
dapat diimplementasikan sesuai dengan tahapan
dan melakukan perbuatan yang tidak patut dalam
atau prosedur audit. Pengabaian penerapan
proses pembelian RS Sumber Waras. Namun
standar audit dapat berdampak secara langsung
demikian governance yang buruk dan
terhadap tujuan audit yang ingin dicapai. Dalam
ketidakpatutan tidak secara otomatis menjadi
kasus pembelian RS Sumber Waras, ketika
dugaan perbuatan tindak pidana korupsi ketika
seorang auditor tidak memiliki kecakapan
unsur-unsur dalam pasal, khususnya pasal 2 dan
profesional yang cukup dalam bidang hukum
3, yang mengatur perbuatan tindak pidana
dan melompati kompetensi yang dimiliki
korupsi yang berkaitan dengan perbuatan
seorang ahli hukum, khususnya hukum
melawan hukum atau penyalahgunaan
administrasi negara, berdampak negatif secara
kewenangan tidak terpenuhi.
langsung terhadap simpulan audit investigatif.
Terdapat perbedaan mendasar antara
Untuk memperkuat aspek investigasi yang
tujuan audit tertentu yang telah diatur dalam
berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara
Peraturan BPK No 1 Tahun 2007 tentang SPKN
dalam rangka membantu proses penegakan
dengan standar profesi tentang audit investigasi
hukum khususnya pidana korupsi maupun
yang berlaku internasional. Audit investigasi
proses gugatan ganti kerugian, maka penulis
merupakan salah satu jenis audit dalam Audit
mengusulkan agar :
Tujuan Tertentu yang memiliki tujuan audit

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 150


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

1. Dilakukan revisi terhadap Peraturan BPK gugatan. Sebagai auditor investigasi, harus
Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar disadari bahwa selama terlibat dalam proses
Pemeriksaan Keuangan Negara khususnya awal pengungkapan dugaan tindak pidana,
yang berkaitan dengan audit investigasi. maka yang diunggulkan adalah kemampuan
Direkomendasikan agar audit investigasi untuk mengungkapkan fakta-fakta dan
merupakan salah satu Jenis Pemeriksaan dan mencari serta memperoleh bukti-bukti untuk
bukan menjadi salah satu jenis audit tujuan mendukung pengungkapan dugaan tindak
tertentu. Alasan yang mendasari adalah pidana. Peran berbeda akan dilaksanakan
bahwa tujuan audit investigasi adalah oleh para auditor bilamana diperlukan
berkaitan dengan pencarian dan pengumpul- sebagai ‘Ahli’ dalam proses pengungkapan
an fakta-fakta dan bukti-bukti yang dugaan pidana. Seorang ‘ahli’ akan diminta
berkaitan dengan penegakan hukum pidana tentang ‘pendapat’ keahliannya, misalnya
maupun untuk kepentingan materi gugatan menghitung kerugian negara, yang
dalam perkara hukum perdata. Dalam proses merupakan salah satu dari alat bukti dalam
audit investigatif tidak diperlukan proses pidana tanpa terlibat dalam proses
‘pendapat’ atau ‘opini’ dari para auditor investigasi.
investigatif. Dalam proses investigasi Tulisan ini difokuskan pada peran dan
dengan cara audit, para auditor tidak fungsi akuntansi forensik atau audit investigasi
diperankan sebagai pihak yang memberikan dalam mengungkap kejahatan korupsi khususnya
keterangan ahli tetapi meraka adalah salah dalam kasus pembelian RS Sumber Waras oleh
satu pihak yang bertindak pada awal proses BTP pada tahun 2014. Peran audit investigasi
investigasi yaitu pengumpulan fakta dan tersebut adalah sebagai bagian awal proses
bukti yang dapat membantu pengungkapan investigasi atau penyelidikan dalam rangka
dugaan tindak pidana atau perumusan materi mencari fakta (bukan opini) atau bukti
gugatan. permulaan yang cukup untuk memenuhi unsur
2. Meningkatkan profesionalisme para auditor perbuatan melawan hukum atau penyalahgunaan
investigatif khususnya dalam hal kewenangan dengan catatan unsur memperkaya
membedakan peran antara peran sebagai atau menguntungkan BTP atau orang lain belum
auditor investigasi yaitu bagian dari proses ditemukan. Bila di kemudian hari penyelidik
investigasi dengan peran sebagai ahli yang atau penegak hukum menemukan bukti
berhak mengeluarkan opini atau pendapat permulaan yang cukup tentang adanya unsur
dalam proses membantu pengungkapan memperkaya atau menguntungkan BTP atau
dugaan tindak pidana atau perumusan materi orang lain dalam proses pembelian RS Rumber

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 151


AKRUAL: Jurnal Akuntansi Vol 8, No 2, (April) 2017
p-ISSN: 2085-9643
e-ISSN: 2502-6380 http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj

Waras maka peran audit investigasi akan Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
berubah menjadi saksi fakta atau memberikan
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012
keterangan (pendapat) ahli tentang kerugian tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum
negara akibat praktek dugaan korupsi pembelian
Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014
RS Sumber Waras oleh BTP selaku Gubernur tentang Perubahan Peraturan Presiden
Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pengadaan
DKI Jakarta dengan persyaratan diperoleh
Tanah bagi Pembangunan untuk
putusan tetap dari Pengadilan PTUN tentang Kepentingan Umum
Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja pada
unsur perbuatan penyalahgunaan kewenangan.
Sektor Publik : Konsep, Praktik dan Studi
Kasus. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,
DAFTAR PUSTAKA Singleton, Tommie W., & Singleton, Aaron J.
2010. Fraud Auditing and Forensic
Albrecht, W Steve., Albrecht Conan C.,
Accounting. New Jersey: John Willey and
Albrecht, Chad O., & Zilbelman, Mark F.
Son.
2009. Fraud Examination. 3rd Edition.
Soekanto, Soerjono & Mamudji, Sri. 2011.
South Western Cengage Learning, Mason
Penelitian Hukum Normatif: Suatu
USA.
Tinjauan Singkat. Jakarta: Penerbit PT Raja
Andi Hamzah, 2004. Hukum Acara Pidana
Grafindo Persada.
Indonesia. Jakarta Penerbit Sinar Grafika.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. DI
Berita Resmi Statistik Nomor
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
21/02/Th.XVIII. 22 Februari 2016 Badan
Tuanakotta, Theodorus M. 2007. Akuntansi
Pusat Statistik.
Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:
Arens, Alvin A., Elder, Radl J., & Beasly, Mark
Departemen Akuntasi FEUI, LP FEUI.
S. 2005. Auditing and Assurance Service.
Undang-Undang No 31 Tahun 1999 Jo Undang-
Prentice Hall, New Jersey
Undang No 20 Tahun 2001 tentang Tindak
Dian Cahyaningrum. 2016. Silang Pendapat
Pidana Korupsi
BPK dan KPK dalam Kasus Sumber
Undang-Undang No 30 Tahun 2014 tentang
Waras. Info Singkat Hukum, Vol VIII,
Administrasi Pemerintahan
No 12/II/P3DI/Juni
Frank, Peter B., Wagner, Michael J., & Loeil,
Roman L. 1990. Litigation Service
Handbook : The Role of The Accountant
as Expert Witness. John Willey and Son.
USA.
Hopwood, William S., Kreiner, Jay J., & Young,
Goerge F. 2009. Forensic Accounting:
International Edition. Singapore.
Kuncoro, Mudradjad. 2009. Metode Riset untuk
Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti
dan Menulis Tesis. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Nor, Wahyudin. 2011. Peran Kompetensi dan
Independensi Auditor dalam
Meningkatkan Kualitas Audit Keuangan
Negara, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Bisnis, Vol 6 No 2 Juli.

Copyright @ 2017 AKRUAL: Jurnal Akuntansi 152

Anda mungkin juga menyukai