Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

PENGARUH KEKUATAN EKSTERNAL MENGENAI KEUANGAN DALAM


PERUSAHAAN

Dosen Pengampu : Yulekhah Ariyanti, SE.,MM

Disusun oleh:

1. Umi Dwi Rahayu 161010007


2. Novi Astuti 161010019
3. Siti Aminah 161010042
4. Siti Khosiyatur R 161010046

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pengaruh kekuatan eksternal mengenai keuangan dalam perusahaan” dengan
baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Dosen mata kuliah Bisnis Internasional yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dimasa depan.

Semarang, Mei 2019

Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keuangan internasional (juga disebut ekonomi moneter internasional atau
ekonomi makro internasional) adalah cabang ekonomi keuangan yang
mempelajari keterkaitan dua negara atau lebih dari sisi moneter dan ekonomi
makro.[1][2] Keuangan internasional mempelajari dinamika sistem keuangan
global, sistem moneter internasional, neraca pembayaran, nilai tukar, investasi
asing langsung, dan hubungannya dengan perdagangan internasional.[1][2][3]

Keuangan internasional, kadang disebut keuangan multinasional, menangani


manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional harus
menilai dan mengelola risiko internasional seperti risiko politik dan risiko valuta
asing, termasuk keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi, dan keterpaparan
penerjemahan.[4][5]

Contoh konsep utama dalam keuangan internasional adalah model Mundell–


Fleming, teori wilayah mata uang optimum, paritas daya beli, paritas suku bunga,
dan efek Fisher internasional. Kajian perdagangan internasional menggunakan
konsep-konsep ekonomi mikro, sedangkan penelitian keuangan internasional
menggunakan konsep-konsep ekonomi makro.
https://id.wikipedia.org/wiki/Keuangan_internasional
Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation
yang lazim disebut MNC). Perusahaan multinasional ialah perusahaan yang
beroperasi di seluruh dunia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan besar yang
dimiliki oleh kaum kapitalis global yang pusatnya di Kanada, Amerika Serikat,
Jepang, Jerman, Italia, Perancis, dan Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim
disebut konglomerat global atau kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara,
bangsa, tanah air, dalam mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-
perusahaan tersebut menguasai ekonomi dunia, dan menguasai ekonomi negara-
negara sedang berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Tujuan mereka
yang utama adalah mencari keuntungan. http://karyailmiah-
irfan.blogspot.com/2010/11/manajemen-keuangan-internasional.html
Pertumbuhan Ekonomi juga dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan
perekonomian negara dalam jangka waktu tertentu untuk menuju kondisi ekonomi
yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi identik dengan kenaikan kapasitas
produksi yang diwujudkan melalui kenaikan pendapatan nasional.
Suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi diindikasikan dengan
kehidupan masyarakatnya yang lebih baik. Lalu apakah suatu negara yang
mengalami gejala perkembangan ekonomi berpengaruh terhadap perkembangan
suatu bisnis? Tentu saja iya, karena perubahan dari perekonomian masyarakat
akan mempengaruhi permintaan persediaan barang dan jasa suatu bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sajakah Faktor Ekonomi Makro yang mempengaruhi Kinerja Bisnis?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi?
3. Bagaimana tipe Inflasi?
4. Bagaimana Tingkat Suku Bunga mempengaruhi Kinerja Bisnis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja faktor Ekonomi Makro yang mempengaruhi
Kinerja Bisnis
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
3. Untuk mengetahui bagaimana Tipe-Tipe Inflasi
4. Untuk mengetahui Tingkat Suku bunga yang mempengaruhi Kinerja Bisnis
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui apa saja faktor Ekonomi Makro yang mempengaruhi
Kinerja Bisnis
2. Dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi
3. Dapat mengetahui bagaimana Tipe-Tipe Inflasi
4. Dapat mengetahui Tingkat Suku bunga yang mempengaruhi Kinerja Bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Yang Mempengaruhi


1. Lingkungan Industri (kondisi ekonomi mikro)
Kekuatan pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk melayani pelanggannya. Adapun komponen ekonomi mikro
yaitu:
a. Perusahaan
b. Pemasok
c. Perantara Pemasaran
d. Pesaing
e. Pelanggan
2. Lingkungan Ekonomi (kondisi ekonomi makro)
Kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan makro
perusahaan. Komponen-komponen yang ada di dalam ekonomi makro antara lain:
a. Lingkungan Demografis
b. Kondisi Ekonomi negara
c. Budaya
d. Politik
e. Teknologi
f. Keadaan Alam

2.2 Faktor Ekonomi Makro yang Mempengaruhi Kinerja Bisnis

1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Inflasi
3. Tingkat Suku Bunga

2.2.1 Pertumbuhan Ekonomi


Pengertian pertumbuhan ekonomi
Apa itu pertumbuhan ekonomi? Pengertian Pertumbuhan Ekonomi adalah sebuah
kondisi dimana meningkatnya pendapatan karena terjadi peningkatan produksi barang
dan jasa. Peningkatan pendapatan tersebut tidak dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan
jumlah penduduk, dan dapat kita lihat dari output yang meningkat, perkembangan
teknologi, dan berbagai inovasi di bidang sosial.
Pertumbuhan Ekonomi juga dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan
perekonomian negara dalam jangka waktu tertentu untuk menuju kondisi ekonomi yang
lebih baik. Pertumbuhan ekonomi identik dengan kenaikan kapasitas produksi yang
diwujudkan melalui kenaikan pendapatan nasional.
Suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi diindikasikan dengan
kehidupan masyarakatnya yang lebih baik. Lalu apakah suatu negara yang mengalami
gejala perkembangan ekonomi berpengaruh terhadap perkembangan suatu bisnis? Tentu
saja iya, karena perubahan dari perekonomian masyarakat akan mempengaruhi
permintaan persediaan barang dan jasa suatu bisnis.

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli

Beberapa ahli di bidang ilmu ekonomi pernah memberikan penjelasan tentang


perkembangan ekonomi, diantaranya adalah:

1. Adam Smith
Menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi adalah perubahan tingkat ekonomi
pada suatu negara yang bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya
pertambahan penduduk maka output atau hasil dari suatu negara akan ikut bertambah.

2. Sadono Sukimo (1985)


Menurut Sadono Sukimo, pengertian pertumbuhan ekonomi adalah perubahan
tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui
pertumbuhannya, maka harus dilakukan perbandingan pendapatan nasional negara dari
tahun ke tahun, yang kita kenal dengan laju pertumbuhan ekonomi.

3. Budiono (1994)
Menurut Budiono, pengertian pertumbuhan eknomoi adalah sebuah proses
pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada peningkatan
output yang bersumber dari proses intern perekonomian itu sendiri dan sifatnya
sementara. Artinya, pertumbuhan tersebut sifatnya self generating yang menghasilkan
suatu kekuatan atau momentum untuk kelangsungan pertumbuhan ekonomi di periode
berikutnya.
4. Prof. Simon Kuznets
Menurut Prof. Simon Smith Kuznets, pengertian pertumbuhan ekonomi adalah
kenaikan jangka panjang dalam kemampuan sebuah negara untuk menyediakan
berbagai jenis barang ekonomi kepada masyarakatnya. Kemampuan tersebut tumbuh
seturut dengan perkembangan teknologi, ideologi, dan penyesuaian kelembagaan negara
tersebut.

Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Prof. Simon Kuznets, ada enam karakteristik pertumbuhan ekonomi modern
yang muncul dalam analisis yang berdasarkan kepada produk nasional dan
komponennya, tenaga kerja, penduduk, dan lainnya.
Berikut ini adalah ciri-cirinya:
a. Terjadi laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita yang cepat
b. Adanya peningkatan produktivitas masyarakat
c. Terjadi perubahan struktural yang tinggi
d. Adanya urbanisasi dalam suatu negara
e. Melakukan ekspansi ke negara maju
f. Terjadinya arus barang, modal, dan manusia antar bangsa-bangsa di dunia

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi


1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia adalah salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Faktor SDM dapat mempercepat atau justru memperlambat proses pertumbuhan
ekonomi. Sebagai contoh, ketika suatu negara memiliki peningkatan jumlah
pengangguran terhadap penduduknya maka negara tersebut dapat dikatakan sedang
mengalami kemunduran.
Penurunan kualitas sumber daya manusia menyebabkan peningkatan jumlah
pengangguran yang diperparah dengan semakin sedikitnya lapangan pekerjaan.
Meningkatnya pengangguran bisa memicu semakin tingginya kemiskinan masyarakat.
Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap permintaan masyarakat terhadap barang
dan jasa dari suatu bisnis atau perusahaan. Masyarakat akan cenderung menghemat
pendapatannya dan hanya membelanjakannya untuk hal-hal yang primer saja.
2. Sumber Daya Alam
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, kekayaan
SDA tersebut tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang baik untuk mengelolanya.
Alhasil, Indonesia seringkali melakukan ekspor barang mentah dan mengimpornya
kembali saat barang yang sudah jadi dengan harga yang lebih mahal. Dengan
keterbatasan pengelolaan sumber daya alam ini mengharuskan suatu bisnis atau
perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan bahan mentah seringkali harus
mengimpor bahan dasar dari luar negeri sehingga mengakibatkan produk perushaan
jauh lebih mahal daripada ketika harus mendapatkannya dari dalam negeri. Inilah yang
seringkali menjadi dilema di masyarakat kita. Karena masih banyak produk-produk
dalam negeri yang dinilai mahal yang membuat permintaannya menurun.

3. Kemajuan IPTEK
Suatu negara dikatakan maju dalam ekonomi ketika mengalami peningkatan dalam
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Tak terkecuali pada suatu perusahaan
yang mengedepankan teknologi untuk menghasilkan suatu barang dan jasa yang lebih
efisien. Penggunaan teknologi yang sudah maju mengindikasikan bahwa perusahaan
tersebut mampu menghasilkan produk lebih cepat dan efisien. Teknologi dalam hal
peralatan produksi yang digunakan dapat membantu meminimalisir serapan tenaga kerja
sehingga anggaran untuk pegawai dapat dipangkas dan digunakan untuk keperluan lain.
Namun, untuk bisnis yang sedang berkembang umumnya masih sulit untuk
menerapakan teknologi dalam usahanya. Karena pembelian peralatan modern dinilai
masih mahal dan harus mengimpor dari luar negeri.

4. Faktor budaya
5. Faktor sumber daya modal
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan dalam tingkat efektivitas


secara umum. Kadangkala pertumbuhan ekonomi kuat, pada saat yang lain
pertumbuhan ekonomi lemah.

Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat


Ketika pertumbuhan ekonomi lebih kuat dari yang biasanya, maka total tingkat
pendapatan dari para pekerja relatif tinggi. Sehingga terdapat volume pengeluaran yang
tinggi untuk barang dan jasa. Karena permintaan untuk barang dan jasa tinggi, maka
perusahaan yag menjual barang dan jasa akan menghasilkan pendapatan yang lebih
tinggi.
Dampak dari perekonomian yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat antar
bisnis. Ketika pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami
permintaan yang lebih tinggi akan produk-produknya dan bahkan mulai mempekerjakan
lebih banyak karyawan guna mengakomodasi peningkatan permintaan. Perusahaan juga
mungkin perlu memperluas operasinya yang mengakibatkan peningkatan permintaan
untuk perlengkapan, jasa konstruksi dan bahan baku.

Pertumbuhan Ekonomi yang Lemah


Sementara pertumbuhan ekonomi yang kuat meningkatkan pendapatan
perusahaan, pertumbuhan ekonomi yang lambat mengakibatkan rendahnya permintaan
akan barang dan jasa, sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Bahkan,
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa kebutuhan pokok dipengaruhi secara
negative oleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung mengurangi
permintaan mereka.
Ketika pertumbuhan ekonomi negatif untuk dua kartal berturut-turut, maka
periode tersebut disebut sebagai resesi. Karena resesi menimbulkan penurunan dalam
penghasilan dan permintaan, maka resesi memiliki dampak negatif yang cukup
signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Dampak dari perekonomian yang lemah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh
bisnis. Ketika kondisi lemah, beberapa bisnis lebih terpengaruh dibanding dengan bisnis
lainnya. Meskipun demikian, kebanyakan bisnis dipengaruhi secara negatif oleh kondisi
ekonomi karena permintaan akan produk di hampir semua industri menurun.

Indikator pertumbuhan ekonomi

Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang
dan jasa dalam perekonomian serta jumlah total pengeluaran (pengeluaran agregat).
Tingkat produksi total dan total pengeluaran agregat sangat berkaitan erat , karena
tingkat pengeluaran konsumen yang tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk
barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung pada total permintaan akan barang
dan jasa.
Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. bisnis
dapat mengindikasikan apakah kondisi ekonomi membaik. Empat jenis pengangguran
adalah sebagai berikut :
1. Pengangguran Friksional disebut juga dengan tingkat pengangguran alamiah.
Mencerminkan orang-orang yang sedang berganti pekerjaan. Yaitu, orang-orang
yang status penganggurannya bersifat temporer, karena kemungkinan besar mereka
dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan.
2. Pengangguran musiman mencerminkan orang-orang yang tidak dibutuhkan
selama musim tertentu.
3. Pengangguran siklus mencerminkan orang-orang yang menganggur karena
kondisi perekonomian yang buruk. Ketika tingkat aktivitas ekonomi menurun,
sehingga menurunkan kebutuhan akan pekerja.
4. Pengangguran struktral mencerminkan orang-orang yang menganggur karena
mereka tidak memiliki keahlian yang memadai.

Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklus mungkin merupakan


indikator terbaik dari kondisi perekonomian. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik,
bisnis merekrut lebih banyak orang dan tingkat pengangguran menurun. Banyak
indikator lain dari pertumbuhan ekonomi, seperti indeks produksi industrial, proyek
perumahan baru, dan tingkat penghasilan pribadi, dikumpulkan oleh divisi pemerintah
federal dan dilaporkan dalam majalah dan koran bisnis.

Sensitivitas Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa perusahaan memiliki tingkat sensitivitas berbeda-beda sesuai jenis barang/jasa


yang dihasilkan didasarkan pada permintaan pasar.
2.2.2 Inflasi

Pengertian Inflasi
Apa yang dimaksud dengan inflasi (inflation)? Pengertian Inflasi adalah suatu
keadaan perkonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-
harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yan panjang (kontinu) disebabkan
karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Kenaikan harga yang sifatnya
sementara tidak termasuk dalam inflasi, misal kenaikan harga-harga menjelang Idul
Fitri. Pada umumnya inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih
banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi adalah gejala ekonomi yang tidak mungkin
dihilangkan secara tuntas. Berbagai upaya yang dilakukan biasanya hanya sebatas
pengendalian inflasi saja.
Adapun pengertian inflasi menurut para ahli yaitu :
1. Boediono
Menurutnya pengertian inflasi adalah suatu kecenderungan mengenai harga-harga
agar naik secara umum dan secara terus-menerus. Keadaan ketika harga dari satu
atau beberapa barang naik, maka itu bukanlah dapat dikatakan sebagai inflasi.
Namun, jika harga barang yang naik tersebut meluas dan menyebabkan naiknya
sebagian besar dari barang-barang lainnya itulah yang dinamakan dengan inflasi.
2. Winardi
Pengertian inflasi adalah suatu periode pada masa tertentu, dimana terjadi
penurunan kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter. Inflasi dapat
timbul apabila nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan
atas jumlah barang ataupun jasa yang ditawarkan.
3. Bank Indoesia (BI)
Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk
meningkat secara umum dan terus menerus.

Tipe Inflasi

1. Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)


Inflasi yang terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis barang/
jasa tertentu. Dalam hal ini, peningkata permintaan jenis barang/ jasa tersebut
terjadi secara agregat (agregat demand).
Hal ini terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Meningkatnya belanja pemerintah
b. Meningkatnya permintaan barang untuk diekspor
c. Meningkatnya permintaan barang untuk swasta
2. Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)
Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi. Adapun peningkatan
biaya produksi disebabkan oleh kenaikan harga bahan-bahan baku, misalnya:
a. Harga bahan bakar naik
b. Upah buruh naik
3. Tingginya Peredaran Uang
Inflasi yang terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak
dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang
beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga
100%. Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit,
dimana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Namun
hal tersebut membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin
bertambah dan mengakibatkan inflasi.

2.2.3 Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat suku bunga dapat
memengaruhi kinerja perusahaan karena memengaruhi beban atau pendapatan
perusahaan.

 Dampak Terhadap Beban Perusahaan


Perusahaan memantau ketat tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan
jumlah dari beban yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan meminjam
uang. Perubahan dalam tingkat bunga pasar dapat memengaruhi beban bunga
perusahaan karena tingkat bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank komersial
dan kreditor lain atas pinjaman perusahaan didasarkan pada tingkat bunga pasar.
Bahkan jika suatu perusahaan memperoleh pinjaman dari bank komersial selama
beberapa tahun, maka tingkat bunga pinjaman tersebut bisasanya disesuaikan
secara periodik berdasarkan tingkat bunga yang berlaku pada saat itu.
 Dampak terhadap Pendapatan Perusahaan
Beberapa produk yang dijual oleh perusahaan pada umumnya dibeli secara
kredit. Ketika pelanggan membeli mobil baru, pelanggan boleh memberi uang
muka dengan jumlah yang kecil dan memperoleh pinjaman untuk memperoleh
sisa harga pembelian. Jika tingkat bunga meningkat, maka pelanggan yang
membeli mobil baru terpaksa mencicil bualanan denga lebih tinggi. Hal ini dapat
membuat beberapa pelanggan tidak jadi membeli mobil baru karena mereka
tidak mau atau tidak mampu membayar cicilan yang setinggi itu. Dengan
demikian, tingkat bunga yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan
permintaan akan mobil baru, sehingga mengakibatkan penjualan yang lebih
rendah bagi dealer mobil dan produsen mobil.
 Fungsi Suku Bunga
Suku bunga memberikan sebuah keuntungan dari sejumlah uang yang
dipinjamkan kepada pihak lain atas dasar perhitungan waktu dan nilai ekonomis.
Tinggi rendahnya keuntungan ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga.
Adapun fungsi suku bunga dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
1. Membantu mengalirnya tabungan berjalan ke arah investasi guna
mendukung pertumbuhan perekonomian.
2. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan
dana kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
3. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari
suatu negara.
4. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui
pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.

Cara menentukan Harga Pasar

Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan oleh
perusahaan untuk produk-produknyadan dalam harga yang dibayarkan perusahaan
untuk perlengkapan dan bahan baku). Harga produk dan perlengkapan dipengaruhi oleh
kondisi permintaan dan penawaran.

Skedul permintaan untuk suatu produk

Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan, atau skedul
yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap harga yang
mungkin.

Skedul penawaran untuk suatu produk

Penawaran akan suatu produk dapat ditunjukan dengan skedul penawaran , atau skedul
yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh
perusahaan pada setiap harga yang mungkin.

Hubungan antara Permintaan dan Penawaran

Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga. Ketika
kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melmpaui kuantitas yang diminta oleh
pelanggan maka akan menimbulkan apa yang disebut surplus. Ketika harga komputer
relatif rendah, kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaaan akan lebih sedikit
dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan
apa yang disebut dengan Shortage (kelangkaaan). Dan harga dimana kunatitas produk
yang ditawarkan oleh perusahaan sama dengan kuantitas produk yang diminta oleh
pelanggan disebut dengan Harga keseimbangan.

Dampak dari Perubahan Skedul Permintaan dan penawaran

Dengan berlalunya waktu, perubahan kondisi dapat menyebabkan skedul permintaan


atau skedul penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsekuensinya, harga
keseimbangan dari produk tersebut juga akan berubah.
Dampak dari permintaan dan penawaran terhadap tingkat harga umum

Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua produk dan jasa yang ada. Jika
total permintaan (permintaan agregat) oleh pelanggan untuk seluruh atau kebanyakan
produk tiba-tiba meningkat, tingkat harga secara umum dapat naik. Tingkat harga
umum juga dapat dipegaruhi oleh pergeseran dalam skedul penawaran dari semua
barang dan jasa. Jika skedul penawaran dari semua atau kebanyakan produk tiba-tiba
turun , maka tngkat harga umum akan naik.

Faktor-faktor yang memengaruhi Harga Pasar

Pergeseran dalam skedul permintaan ataupun penawaran dapat disebabkan oleh


beberapa faktor, yakni :

 Penghasilan Pelanggan.
Penghasilan pelanggan menentukan jumlah produkdan jasa yang dapat dibeli
oleh seorang individu. Tingkat ekonomi yang tinggi memberikan penghasilan
yang lebih tinggi bagi pelanggan. Ketika penghasilan pelanggan meningkat,
mereka mungkin saja meminta produk dan jasa tertentu dalam jumlah yang lebih
besar. Yaitu, skedul permintaan untuk berbagai barang dan jasa dapat bergeser
ke luar sebagai respons terhadap penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya,
ketika tingkat penghasilan pelanggan turun, maka permintaan mereka akan
produk barang dan jasa tertentu menjadi semakin sedikit.
 Preferensi Pelanggan
Ketika preferensi atau selera pelanggan untuk produk tertentu berubah, maka
kuantitas permintaan akan produk tersebut oleh pelanggan dapat berubah. Ketika
suatu produk menjadi tidak begitu diminati , permintaan untk produk tersebut
turun. Surplus yang diakibatkan dapat memaksa perusahaan untuk menurunkan
harganya guna menjual apa yang diproduksi oleh perusahaan.
 Beban Produksi
Faktor lain yang dapat memengaruhi harga keseimbangan adalah perubahan
dalam beban produksi. Ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih
rendah , maka perusahaan mau memproduksi lebih banyak pada harga berapa
pun. Hal ini menyebabkan terjadinya surplus produk , sehingga memaksa
perusahaan untuk menurunkan harganya sehingga dapat menjual seluruh produk
yang dihasilkan.

Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja

Bisnis internasional dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan


meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya. Salah satu dari kedua hasil
tersebut akan mengarah ke laba yang lebih tinggi bagi perusahaan itu. Terdapat berbagai
motif bagi bisnis internasional, dan masing-masing motif tersebut memungkinkan
perusahaan untuk memperoleh manfaat dengan cara yang dapat meningkatkan
kinerjanya. Beberapa motif yang lebih umum untuk menjalankan bisnis internasional
adalah:

a. Menarik permintaan asing


b. Memanfaatkan teknologi
c. Menggunakan sumber daya yang murah, atau
d. Melakukan diversifikasi secara internasional

Menarik Permintaan Asing

Karena adanya persaingan yang amat tinggi, suatu perusahaan bisa saja meluaskan pasar
produknya keluar dari negaranya guna mendapatkan pasar baru yang berarti
memperoleh permintaan asing

Memanfaatkan Teknologi

Banyak perusahaan AS telah mendirikan bisnis baru di Negara-negara yang masih


berkembang seperti Negara-negara di Amerika latin misalnya yang memiliki tingkat
teknologi yang relative rendah. Perusahaan-perusahaan dari Negara yang memiliki
teknologi yang unggul telah mencoba untuk memanfaatkan keunggulan teknologinya
dengan mendirikan pabrik-pabrik dinegara-negara berkembang diseluruh Asia, Amerika
Latin, dan Eropa bagian timur.

Menggunakan Sumber Daya yang Murah

Biaya tenaga kerja dan tanah dapat bervariasi secara signifikan antar Negara.
Perusahaan seringkali mencoba untuk mendirikan fasilitas produksi dilokasi dimana
biaya tenaga kerja dan tanah murah.

Melakukan Diversifikasi Secara Internasional

Suatu perusahaan yang memproduksi suatu produk untuk konsumsi negara tertentu akan
mengalami ketidak stabilan dan perolehan laba. Perusahaan-perusahaan yang
menjalankan bisnis Internasional tidak akan begitu terpengaruh oleh kondisi ekonomi
satu negara saja, karena kinerja keseluruhan dari perusahaan dapat menjadi stabil karena
tidak bergantung pada kondisi ekonomi satunNegara saja

Cara Menjalankan Bisnis Internasional

Suatu perusahaan dapat menggunakan beragam metode untuk menjalankan bisnis


internasional. Metode-metode yang lebih umum untuk menjalankan bisnis internasional
yang sebaiknya dipertimbangkan oleh perusahaan adalah :
1. Mengimpor
2. Mengekspor
3. Investasi asing langsung (direct foreign investment-DFI)
4. Outsourcing
5. Aliansi strategis

Mengimpor

Mengimpor (importing) adalah pembelian produk atau jasa asing. Faktor-faktor yang
Memengaruhi Tingat Impor. Tingkat sejauh mana perusahaan mengimpor perlengkapan
dipengaruhi oleh hambatan perdagangan pemerintah. Pemerintah dapat mengenakan
tarif (tariff) atau pajak atas produk-produk impor.

Pemerintah juga dapat mengenakan kuota (quota) pada produk-produk impor, sehingga
membatasi jumlah produk tertentu yang dapat diimpor.

Mengekspor

Mengekspor (exporting) adalah penjualan produk atau jasa (disebut dengan ekspor) ke
pembeli yang ada di negara lain.

Investasi Asing Langsung

Investasi asing langsung adalah suatu cara untuk mengakuisisi atau membangun anak
perusahaan di satu atau lebih negara asing

Outsourcing

Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian dari jasanya dilakukan di negara-
negara asing sebagai cara untuk menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. Misalnya
saja, suatu perusahaan manufaktur AS dapat mengatur agar staf pendukung
teknologinya dilakukan di Bulgeria, Cina, atau negara lain yang biaya tenaga kerjanya
rendah. Suatu perusahaan komputer AS dapat menyerahkan help desk komputernya ke
India. Beberapa perusahaan AS menggunakan outsourcing sebagai alat untuk
mengurangi bebannya.

Aliansi Strategis

Aliansi strategis suatu perjanjian bisnis antar perusahaan di mana sumber daya
ditanggung bersama guna mengejar kepentingan bersama. Ada berbagai jenis aliansi
strategis yang dapat dilakukan perusahaan AS dan perusahaan asing. Salah satu jenisnya
adalah usaha patungan (joint venture) adalah suatu perjanjian antara dua perusahaan
mengenai proyek tertentu.

Karakteristik Asing Memengaruhi Bisnis Internasional


Ketika suatu perusahaan terlibat dalam bisnis internasional, maka perusahaan tersebut
harus mempertimbangkan karakteristik berikut dari negara-negara asing :

1. Budaya
2. Sistem Ekonomi
3. Kondisi Ekonomi
4. Nilai Tukar
5. Resiko Politik dan Undang-undang

Budaya

Karena budaya bervariasi, suatu perusahaan harus mempelajari budaya dari negara
asing sebelum terlibat dalam bisnis disana. Keputusan yang buruk dapat diakibatkan
oleh penilaian yang tidak semestinya atas selera, kebiasaan, dan adat istiadat suatu
negara.

Sistem Ekonomi

Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di negara
mana pun di mana perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan bisnis. Meskipun
pemerintah dari setiap Negara memiliki kebijakan yang unik mengenai kepemilikan
bisnis, kebanyakan kebijakan dapat diklasifikasikan sebgai Kapitalisme, komunisme,
atau sosialisme

Kondisi Ekonomi

Untuk memprediksi permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan


harus mencoba untuk meramalkan kondisi ekonomi di negara tersebut. Kinerja
keseluruhan dari perusahaan tersebut bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari
negara asing itu dan pada sensitivitas perusahaan terhadap kondisi di negara itu.

Nilai Tukar

Negara-negara pada umumnya memiliki mata uangnya masing-masing. Amerika selatan


menggunakan dolar (£), Kanada menggunakan dollar kanada (C$), Inggris
menggunakan Poundsterling, dan Jepang menggunakan Yen jepang (¥). Sebagaimana
disebutkan sebelumnya, 12 negara Eropa belakangan ini mengadopsi euro (€) sebagai
mata uangnya. Nilai tukar antara dolar AS dan mata uang lainnya berfluktuasi sejalan
dengan waktu. Konsekuensinya, jumlah dolar yang dibutuhkan oleh perusahaan AS
untuk membeli perlengkapan dari negara asing dapat berubah bahkan jika harga aktual
yang dikenakan untuk perlengkapan itu oleh produsen aisng tidak berubah. Ketika dolar
melemah, mata uang asing menguat. Dengan demikian, perusahaan AS membutuhkan
lebih banyak dolar untuk membeli sejumlah tertentu perlengkapan dari negara asing.
Fluktuasi nilai tukar juga dapat memengaruhi harga aktual yang dibayarkan oleh
pelanggan asing. (bahkan jika harga dalam dolar tetap tidak berubah)

Resiko Politik dan Undang-undang

Resiko bahwa tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis.
Krisis politik telah terjadi di banyak negara Eropa bagian timur, Amerika latin, dan
Timur Tengah. Perusahaan-perusahaan harus tunduk pada kebijakan yang diberlakukan
oleh pemerintah negara asing tersebut
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pertumbuhan-ekonomi.html

http://pdf.nsc.ac.id/7-LINGKUNGAN%20EKONOMI-20171011071304.pdf

https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-inflasi.html

https://id.scribd.com/document/346142339/Dampak-Pertumbuhan-Ekonomi-Terhadap-
Kinerja-Bisnis

https://googleweblight.com/i?u=https://www.kajianpustaka.com/2018/03/pengertian-
jenis-fungsi-dan-faktor-tingkat-suku-bunga.html?m%3D1&hl=en-ID

Anda mungkin juga menyukai