Disusun oleh :
NIM : 1831330026
Kelompok :1
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang
dimaksudkan untuk kelengkapan bukti keikutsertaan pelaksanaan praktek pipa.
Laporan Praktek Pipa ini telah kami susun dengan maksimal, dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam pembuatannya.
Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada :
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki laporan praktek
ini menjadi lebih baik.
Akhir kata, kami berharap semoga Laporan Praktek Pipa (Plumbing) ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca dan mahasiswa lainnya dan tentunya dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui ,
Instruktur Mahasiswa
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III
iv
3.3 Job III Mengulir Menggunakan Mesin ..............................................................................25
BAB IV PENUTUP
v
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem perpipaan dalam suatu bangunan merupakan suatu hal yang mutlak.
Penyediaan air bersih, pembuangan air kotor, maupun jaringan instalasi gas sangat di
perlukan suatu jaringan pipa yang tertata baik. Dengan demikian sitem perpipaan
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam gedung. Oleh karena itu
perencanaan dan perancangan sistem perpipaan di laksanakan dan di sesuaikan dengan
tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri dengan memperhatikan secara
seksama hubungan dengan bagian-bagian konstruksi gedung dan peralatan lainnya yang
ada dalam gedung itu sendiri.
Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa sistem perpipaan atau lazim kita sebut
dengan istilah “Plumbing’ yang dapat di defenisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan dan
ketermpilan dalam hal instalasi pipa air bersih, instalasi gas, instalasi alat-alat saniter dan
instalasi air kotor.
1. Menyediakan air bersih dari suatu tempat ke tempat lain yang di kehendaki
dengan tekanan cukup.
2. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian
penting lainnya.
3. Menyediakan gas untuk pemakaian dalam gedung, khususnya untuk
pemakaian pipa dapur.
Demikian rumitnya jaringan perpipaan dalam gedung, maka di perlukan suatu ketelitian
dalam perancangan, pemasangan, dan pelaksanaannya, serta perawatan dari suatu jaringan
plumbing dapat membahayakan jiwa manusia. Oleh karena itu di banyak negara telah
menetapkan undang-undang peraturan atau pedoman pelaksanaan (code of practise),
1
standar dan sebagainya yang menyangkut peralatan instalasi plumbing di Indonesia telah di
siapkan suatu pedoman plumbing Indonesia oleh suatu tim yang di bentuk oleh Direktorat
Jendral Cipta Karya.
Tujuan penulisan laporan ini adalah agar dapat digunakan sebagai pedoman belajar
bagi Mahasiswa Politeknik jurusan Teknik Sipil, sehingga mahasiswa dapat mengetahui
gambaran awal dari prosedur pelaksanaan praktek secara sistematis sehingga nantinya
dapat dipraktekkan di lapangan yang sesungguhnya sesuai dengan materi yang didapat.
Dalam melaksanakan praktek kerja plumbing, metode yang digunakan antara lain
adalah manual, yaitu dengan menggunakan tangan sebagai tenaga, dan menggunakan
mesin yang nantinya dapat lebih memudahkan dalam praktek
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Alat
Mengenal alat-alat dan perkakas serta fungsi-fungsi alat dan cara penggunaannya
sangat penting dalam bidang teknik plumbing. Peralatan kerja tangan ( hand tool ) yang
di pergunakan dalam kerja pipa dapat di kelompokan sebagai berikut:
1. Alat ukur
Meliputi rol meter, mistar baja, siku baja, unting-unting, waterpass, pita ukur, jangka
sorong, jangka tusuk, jangka dalam, jangka luar, selang air dan benang.
2. Alat pemberi tanda
Meliputi pensil, krayon, kapur tulis, spidol, penggores, penitik.
3. Alat pemotong
Meliputi gergaji besi, pemotong pipa, burring reamer, pahat besi, dan
kikir.
4. Alat pengulir
Meliputi pengulir dalam (tap), pengulir luar ( sney ), dan T-Dies.
5. Alat penjepit.
Meliputi ragum, kunci pipa, kunci inggris, Tang Klem, dan Tang kombinasi.
2.2 Pengenalan Bahan
Selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan cara menggunakan peralatan
yang aman, seorang pekerja juga harus mengetahui bahan-bahan dalam pekerjaan pipa.
Pengetahuan mengenai bahan-bahan yang di pergunakan pada pekerjaan pipa meliputi
jenis dan fungsi pipa, alat sambung, katup serta alat saniter.
Jenis pipa yang umum di gunakan adalah pipa galvanis, pipa besi tuang, pipa
PVC, dan pipa tembaga.
Pipa galvanis adalah pipa besi lunak yang di lapisi oleh timah. Pipa ini
di lapisi timah untuk menghindari karatan, seperti yang kita ketahui bahwa
3
timah merupakan sesuatu bahan yang mempunyai daya tahan terhadap karat.
Apabila kualitas lapisan sempurna, maka pipa galvanis akan tahan terhadap
karat hingga kurang lebih sepuluh tahun. Pipa galvanis di produksi dengan
berbagai ukuran, baik diameter maupun ketebalan dindingnya, di sesuaikan
kegunaannya. Ukuran yang umum di pergunakan dan banyak di pasaran
adalah pipa dengan diameter ½″, ¾″, 1½″, 2″, 2½″, 3″, dan 4″ dengan ukuran
paling standar adalah 6 ( enam) meter.
Pipa besi tuang dalam pekerjaan pipa digunakan untuk instalasi air
bersih dan instalasi air kotor, baik dipasang di dalam maupun di luar gedung
serta diatas maupun di bawah tanah. Pipa besi tuang di produksi dengan
diameter 2″ sampai 15″ dengan panjang 3 meter dan 6 meter.
Pipa tembaga dalam pekerjaan pipa di pakai untuk instalasi air bersih,
terutama untuk instalasi pipa air panas, karena tembaga merupakan bahan
penghantar panas yang baik, ringan, mudah di sambung dan tahan terhadap
karat.
4
Pipa tembaga keras di produksi dalam bentuk batangan dengan panjang
5-6 meter, juga di produksi dalam bentuk rol dengan panjang 5 meter.
Pipa PVC dalam pekerjaan pipa di pergunakan untuk instalasi air bersih
dan instalasi air kotor. Pipa PVC di bagi dalam 4 kelas berdasarkan kekuatan
tekan yang mampu diterimanya, yaitu :
Pipa PVC dengan panjang standar 4 meter sampai 6 meter per batang. Pipa
PVC kelas AW ( VP ) dan AZ di pergunakan untuk instalasi air bersih, saluran
pembuangan, irigasi, pembuangan dan instalasi ventilasi pada gedung, saluran
bahan kimia, dan sprinkler. Pipa PVC kelas AZ dan D ( VU ) di gunakan untuk
pembuangan pada bangunan. Pipa PVC kelas C khusus di pergunakan untuk
instalasi listrik dan penerangan.
5
a. Tee
b. Reducing Tee
c. Elbow ( F+F )
d. Elbow ( F+M )
6
e. Elbow 45’ ( F + F )
Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang berdiameter
sama dengan sudut 45’ . Alat sambung ini mempunyai ulir dalam di
kedua ujungnya.
f. Socket
g. Reducing Socket
7
h. Elbow 45’ ( F + M )
Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang berdiameter
sama, dengan sudut 45’, alat sambung ini mempunyai ulir yang
berlainan di kedua ujungnya itu uliran dalam dan uliran luar.
i. Bend ( F + M )
j. Bend ( F + F )
8
k. Bend 45’ ( F + F )
Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang berdiameter
sama, dengan sudut 45’ yang mempunyai ulir dalam dan ulir luar dan
mempunyai jari-jari panjan
l. Bend 45’ ( F + M )
Dipergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang berdiameter
sama dengan sudut 45’ yang mempunyai jari-jari panjang dan dikedua
ujungnya mempunyai ulir yang berlainan. Yaitu ulir luar dan ulir dalam.
m. Barrel Union
9
n. Bushis.
o. Heksagonal Nipple
p. Cap
10
q. Plug.
Alat sambung pipa PVC untuk saluran air minum kelas AW bentuk dan
ukurannya sama dengan alat sambung pipa galvanis.
3. Katup Pipa
Katup pipa adalah salah satu bentuk alat sambung pada suatu instalasi pipa air
bersih,ini berfungsi untuk mengontrol aliran air pada instalasi tersebut,seperti
mengalirkan dan menghentikan aliran air dalam instalasi tersebut serta mengatur
arah air.instalasi pada air bersih harus dilengkapi sejumlah katup pipa dan
memadai dan ditempatkan pada lokasi ditempat – tempat katup tersebut sering
digunakan.
Untuk mengontrol aliran air pada instalasi pipa air bersih, pekerja pipa akan
memasang bermacam- macam tipe dan ukuran katup, umumnya katup ukuran 2″
kebawah terbuat dari bahan kuningan, sedangkan 2 ½″ keatas terbuat dari bahan
besi tuang pada bagian dalamnya terbuat dari kuningan.
11
Ada dua tipe katup yang sering dipergunakan yaitu gatevalve dan stop cock/
globe valve.
a. Gate valve
Katup jenis ini sangat cocok digunakan pada pipa utama atau pada
pompa , yaitu tempat yang sangat diperlukan tekanan air yang tetap.
Apabila katup dibuka, air akan melalui diameter dalam pipa, dalam hal ini
pemasangan dapat dilakukan dengan dua arah.
Katup jenis ini harus dipasang dengan benar aliran air harus melalui
bawah dudukan katup. Tanda panah pada badan katup menunjukkan
arah aliran air yang melalui katup tersebut. Sebaliknya pemasangan
barrel union terletak sebelum atau sesudah pemasangan katup, hal ini
dilakukan apabila ada paerbaikan dapat dengan mudah dikejakan.
12
4. Saniter
3. Mudah dibersihkan
5. Mudah dipasang.
Alat saniter ini digunakan untuk melayani air kotor bekas mandi
atau mencuci anggota badan, biasanya ditempatkan dikamar mandi
rumah tinggal, kamaar cuci untuk anggota badan , seperti di kantor-
kantor, industri, sekolah, dan sebagainya.
13
Bak Mandi Bak cuci tangan
Shower
Alat seniter ini digunakan untuk air kotor tanpa air yang
mengandung lemak. Biasanya alat ini dipasang ditoko cuci pakaian,hotel
,dan tempat kerja.
14
c. Alat seniter lemak (greasy water fixture).
15
Bidet Slop sink
Helm kerja
Helm kerja digunakan untuk melindungi kepala mahasiswa dari kecelakaan kerja
yang membahayakan kepala seperti benturan dan lain sebagainya.
16
2.3.2 Sepatu Safety
Sepatu Safety
Sepatu safety merupakan sepatu yang terbuat dari kulit dan memiliki pelindung
besi pada bagian depannya sehingga dapat menghindarkan kaki dari kecelakaan kerja
yang diakibatkan oleh api dan benda jatuh.
2.3.3 Kacamata Kerja
Kacamata Kerja
Kacamata kerja dapat melindungi mata mahasiswa dari serbuk-serbuk besi (bram)
hasil dari gergaji.
17
2.3.4 Masker
Masker
Masker digunakan untuk melindungi sistem pernapasan mahasiswa dari
menghirup serbuk-serbuk besi (gram) yang berbahaya.
2.3.5 Sarung Tangan
Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan mahasiswa agar tidak lecet
selama melakukan pengukuran, pemotongan, pengikiran, dan penggergajian pipa baja
galvanis.
18
BAB III
JOB I
LATIHAN DASAR MEMOTONG DAN MENGGERGAJI
3.1.1 Dasar Teori
Peggergajian pipa merupakan latihan dasar praktikum pipa karena setiap pekerjaan pipa
pasti selalu berhubungan dengan hal pemotongan, baik dengan pipe cutter ataupun
menggunakan gergaji besi dimana ukuran setiap pemotongan sesuai instruksi. Untuk
mendapatkan hasil pemotongan yang baik dengan menggunakan pipe cutter.
3.1.2 Tujuan Praktek
3.1.3.1 Alat
1. Meja kerja
2. Penjepit pipa
3. Gergaji besi
4. Penggaris siku
5. Mata gergaji
6. Roll meter
7. Spidol
8. Pipe Cutter
9. Burring Reamer
10. Ragum kaki 3
11. Alat Pelindung Diri (APD)
3.1.3.2 Bahan
Pipa Galvanis Ukuran
19
4. Mempersiapkan bahan berupa pipa Galvanis berukuran diameter ½’’ dan ¾’’.
5. Memtong pipa Galvanis Sepanjang 46 cm menggunakan pipe cutter dan bantuan
ragum kaki 3.
6. Potong potongan sepanjang 23 cm menggunakan gergaji besi.
7. Kikir sisi potongan yang menggunakan gergaji besi sampai rata menggunakan alat
kikir.
8. Kembalikan ukuran diameter sisi yang menggunakan pipe cutter dengan alat burrimg
reamer.
9. Membuat pola sesuai dengan job sheet.
10. Menggergaji sesuai pola sedalam 1/2 dari pipa.
11. Selesai.
20
Gambar 3.2 Tampak Samping (kiri)
21
JOB II
MENGULIR PIPA SECARA MANUAL
3.2.3.1 Alat
12. Meja kerja
13. Penjepit pipa
14. Penggaris siku
15. Threader manual
16. Roll meter
17. Spidol
18. Pipe Cutter
19. Burring Reamer
20. Ragum kaki 3
21. Alat Pelindung Diri (APD)
22. Kain perca (majun)
23. Oli
24. Obeng -/+
3.2.3.2 Bahan
Pipa Galvanis Ukuran
22
5. Menjepit pipa pada ragum.
6. Memtong pipa Galvanis Sepanjang 23 cm menggunakan pipe cutter.
7. Mulai mengulir, membuat jalan uliran dengan memutar treader kebawah dengan
cara menaikturunkan sejajar dengan tubuh. Menggunakan oli untuk mengurangi
beban.
8. Memutar balik keatas untuk membersihkan jalan uliran.
9. Melakukan secara berulang hingga menghasilkan 7 uliran sempurna dan 2 uliran
tidak sempurna.
10. Kembalikan ukuran diameter sisi yang menggunakan pipe cutter dengan alat
burrimg reamer.
11. Selesai.
23
Gambar 3.5 Tampak atas
24
JOB III
MENGULIR PIPA MENGGUNAKAN MESIN
3.3.1 Dasar Teori
Mengulir pipa termasuk dalam pekerjaan latihan dasar, dimana dalam pekerjaan ini
dituntut untuk benar-benar teliti dan tidak ceroboh sehingga hasil uliran akan memenuhi syarat.
Uliran pipa ini menunjukkan juga baik tidaknya mutu bahan pipa karena setelah mengalami
penekanan ada yang aus dan ada pula yang tetap bagus. Uliran memiliki ukuran panjnag uliran
yang berbeda-beda sesuai dengan diameter yang dipakai.
3.3.2 Tujuan Praktek
3.3.3.1 Alat
25. Ulir mesin
26. Roll meter
27. Spidol
28. Alat Pelindung Diri (APD)
29. Kain perca (majun)
30. Oli
31. Sikat baja
32. Tang kombinasi
3.3.3.1 Bahan
Pipa Galvanis Ukuran
25
21. Menggeser dengan cara memutar tuas berbentuk lingkaran sambl lalu di injak
pedal mesin.
22. Bersihkan uliran dengan sikat baja dan tang kombinasi.
23. Ulangi langkah kerja 9-11 dengan setetlan 2 garis dari atas dan tepat diteng angka
yang mennunjukkan diameter pipa.
24. Naiikkan alat ulir
25. Majukan alat buring reamer
26. Putar tuas dan injak pedal mesin hingga ukuran diameter kembali semula.
27. Mundurkan alat buring reamer
28. Ukur sepanjang 7.5 cm
29. Turunkan pipe cutter
30. Posisikan tepat pisau pipe cutter deng garis penanda ukuran
31. Injak pedal gas dan putar secra perlahan pipe cutter sampai pipa terpotong
32. Bersihkan mesin
33. Selesai.
Gambar 3.7 Tampak atas Gambar 3.8 Tampak belakang Gambar 3.9 Tampak depan
26
JOB IV
MEMBUAT RANGKAIAN INSTALASI PENDEK
3.4.3.1 Alat
33. Mesin Ulir model 535 (Threading Machine)
34. Roll meter
35. Spidol
36. Seal tape
37. Alat Pelindung Diri (APD)
38. Kain perca (majun)
39. Oli
40. Sikat baja
41. Tang kombinasi
42. Kuas
43. Kunci inggris
44. Obeng
45. Hydrostatic Pump
46. Kain majun
3.4.3.2 Bahan
1) Pipa Galvanis Ukuran Diameter 𝟑⁄𝟒 “
2) Sambungan
Tee (1 Buah)
Elbow (2 Buah)
Bend (2 Buah)
Barel union (1 Buah)
Socket (1 Buah)
Cap (1 buah)
27
c. Ulir dan ukur sesuai dengan ukuran yang telah dikehendaki menggunakan
treading machine seperti pada saat job 3
d. Merangkai instalasi tertutup dengan akurat dan tepat
e. Jangan lupa sebelum merangkai pipa, uliran pipa dilapisi menggunakan isolasi
khusus untuk pipa agar tidak bocor dan rapat
f. Setelah instalasi tertutup sempurna pastikan tidak ada yang bocor
menggunakan alat tes waterpump
g. Bila ada air yang keluar atau menetes ulangi rangkaian dengan baik, sabar dan
benar
h. Selesai
28
3.4.6 Gambar
29
JOB V
MEMBUAT RANGKAIAN INSTALSI LANJUTAN
30
3.5.3.2 Bahan
3) Pipa Galvanis Ukuran Diameter 𝟑⁄𝟒 “
4) Pipa PVC Ukuran Diameter 1 ’’.
5) Sambungan pipa galvanis
Tee (3 Buah)
Elbow (9 Buah)
Socket (2 Buah)
6) Sambungan pipa PVC
Tee (1 Buah)
Elbow (4 Buah)
Socket (1 Buah)
7) Alat Saniter
Meter air (1 set)
Kran air (1 set)
Toilet (1 set)
Uriner (1 set)
Wastafel (1 set)
3.5.4 Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini.
2. Pelajari gambar kerja.
3. Angkat dan rapatkan Wastafel, Toilet dan Urinal pada dinding tembok dan aturlah
tingginya sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar kerja.
4. Tandai dengan pensil pada dinding tembok,baik tinggi maupun as pada dinding
tembok.
5. Ukur dan beri tanda dengan pensil, tempat kedudukan besi penggantung pada
dinding tembok.
6. Buat pipa sesuai ukuran yang sudah sama dengan di lapangan
7. Pasang meteran pipa dan stop kran pada awal saluran air bersih
8. Pasang klem untuk memudahkan pemasangan wastafel agar bisa menggantung
dengan mengebor permukaan dinding terlebih dahulu
31
9. Gantungkan wastafel pada besi penggantung.(klem)
10. Pasang pipa yang sudah sesuai ukuran (dipotong sesuai pada job 3) dan pasang kran
wastafel
11. Membuat saluran air bersih dengan menyambungkan pipa galvanis dan alat
sambung hingga menyambung pada alat saniter yang lainnya
12. Merapatkan sambungan dengan isolasi pipa dan kunci Pipa (harus rapat agar tidak
mengalami kebocoran)
13. Pasang saluran air kotor dengan pipa PVC(dipotong menggunakana gergaji pipa)
pada alat alat saniter sesuai gambar kerja, dan rapatkan menggunakan isolasi pipa
14. Mengecek kebocoran pipa dengan menyalurkan air pada sambungan air bersih
15. selesai
32
3.5.5 Gambar Rencana
33
3.5.6 Gambar hasil kerja
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek pipa ini dan mendapat bimbingan, saya mendapatkan
banyak ilmu. Saya bisa mengetahui berbagai macam ukuran pipa galvanis, yaitu ½, ¾.
Serta mengetahui berbagai alat untuk mengulir,dan memotong pipa.
Dalam praktek ini saya jadi tau fungsi pipa, cara menyambung pipa, dan mengetahui
bermacam – macam sambungan pipa seperti , Elbow 90o, Union, Socket, Cap, Plug,
Tee, Reducing elbow, dan lainnya. Selain tu saya juga tau alat yang digunaan saat
melakukan praktek pipa ini seperti, Gergaji Sengkang (hacksaw), Pipe cutter, Buring
Reammer dan lain sebagainya.
4.2 Saran
Diharapkan semua peralatan yang ada sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan
yang baru, untuk kelancaran praktek instalasi pipa , banyak alat yg tidak bisa di pakai
lagi, dan bahan untuk praktek pipa , seperti alat penyambung yang jumlahnya terbatas
untuk ukuran tertentu. Kunci inggris yang tersedia banyak yang berukuran besar
sedangkan yang banyak dibutuhkan yang berukuran kecil, diharapkan untuk segera
menambahkan kunci inggris yang berukuran kecil.
35