(Term of Reference)
Dibuat oleh :
Pengguna Anggaran/
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA)
Kabupaten Konawe Kepulauan
Kata Pengantar
Puji dan rasa syukur yang seagaung-agungnya kami panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala petunjuk dan pertolongan-Nya yang senantiasa tercurah kepada kita sekalian
dalam melaksanakan tugas-tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Dalam
menyusun kerangka acuan kegiatan (KAK) Survey Kelayakan Pengembangan Kerajinan
Tradisional Wawonii ini, perkenan Allah SWT telah memberikan kemudahan dan
kemampuan kepada kami untuk merampungkan beberapa standar normatif yang diperlukan
dalam mengarahkan pelaksanaan pekerjaan ini.
Meski demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa konstruksi dan materi muatan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini masih jauh dari harapan semua pihak. Kami sadar bahwa
di dalam KAK yang masih sangat sederhana ini terdapat banyak kekurangan, keterbatasan
dan kelemahan. Untuk itu, kepada semua pihak, kami mengucapkan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya. Akan tetapi, kami tetap berharap kiranya Kerangka Acuan kerja
yang masih sederhana ini dapat memuaskan harapan kita semua, khususnya bagi pejabat
pembuat komitmen (PPK) dan PPTK dalam mengawal pelaksanaan pekerjaan Survey
Kelayakan Pengembangan Kerajinan Tradisional Wawonii.. Harapan ini hadir dari sebuah
keyakinan bahwa konstruksi dan materi muatan KAK ini dapat dilaksanakan oleh pelaksana
swakelola dengan baik dan benar untuk membuahkan sebuah dokumen hasil survey
kelayakan yang konprehensif dan aplikatif bagi perumusan kebijakan pengembangan sub
sektor perumahan dan kawasan permukiman di Kabupaten Konawe Kepulauan.
Akhirnya kami senantiasa berharap kiranya hasil pekerjaan yang sederhana ini dapat
memenuhi harapan di atas dan dapat diterima sebagai amal bakti dihadapan Allah SWT.
Kepada Allah SWT juga kami kembalikan segala urusan. Amiiin Ya Rabbal Alamiin.
Pengguna Anggaran/
Kepala BAPPEDA
Kabupaten Konawe Kepulauan
1. Dasar Pemikiran
pengembangan warisan seni budaya Wawonii, tidak saja di tingkat Kabupaten Konawe
Kepulauan dan provinsi Sulawesi Tenggara pada khususnya, bahkan hingga ke tingkat
Nasional pada umumnya.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pasal 32 ayat (1)
yang menyebutkan bahwa : “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790);
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3818);
d. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4130);
e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4131);
f. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4220);
g. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4866);
h. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
4. Manfaat
5. Sumber Pendanaan
6. Lokasi Pelaksanaan
7. Produk/Hasil Pekerjaan
I. Pendahuluan
II. Tinjauan Konseptual dan Teoritis
III. Gambaran Umum Kabupaten Konawe Kepulauan
IV. Aspek Kelayakan Teknis
V. Aspek Kelayakan Pasar dan Pemasaran
VI. Aspek Kelayakan Sosial Ekonomi dan Budaya
VII. Aspek Kelayakan Keuangan
VIII. Aspek Kelayakan Manajemen
IX. Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran (peta, sketsa/ desain/foto-foto, dan lain-lain)
8. Metodologi
a. Pendekatan
1). Proyeksi Pendapatan dari jenis usaha kerajinan yang ada saat ini dan yang
hendak dikembangkan.
2). Proyeksi Biaya Pengembangan usaha yang hendak dikembangkan
3). Analisa Kelayakan Investasi dari jenis usaha yang hendak dikembangkan,
yang antara antara lain terdiri atas :
a) Analisa perkiraan aliran kas (cash-flow)
b) Analisa kelayakan investasi dengan menggunakan pendekatan Net
Present Vlue (NPV dan Payback Period (PP).
Beberapa istilah yang digunakan dalam proyek study kelayakan ini diberi batasan
pengertian sebagai berikut :
Tabel 1
Daftar Kebutuhan Tenaga Ahli Dalam Pekerjaan Survey Kelayakan Pengembangan
Kerajinan Tradisional Wawonii
2016
Kualifikasi Pengalaman
(Tahun)
Tenaga Ahli/
Kulifikasi Pengalaman Pengalaman
No. Bidang Jumlah Waktu
Pendidikan dalam Bekerja Di
Keahlian (Orang) Penugasan
Formal Pekerjaan Lokasi Yang
Yang Sama
Relevan
1 Ahli Kerajinan Minimal S-1 5 1 3 Bulan
semua bidang,
memahami
1
seluk beluk
masalah
kerajinan
1 Ahli Minimal S-1 3 1 2 Bulan
Kebudayaan 1 Bidang
Antropologi
2 Ahli Ekonomi Minimal S-1 3 1 2 Bulan
Mikro Bidang yang
1 terkait dengan
kajian Ekonomi
Mikro
3 Ahli Minimal S-1 3 1 2 Bulan
Manajemen bidang
1
ekonomi
manajemen
Jumlah 4
Tabel 2
10. Laporan
Draft Laporan akhir berisi antara lain materi hasil olahan dan analisis
data/formasi berikut berbagai materi terkait yang tercakup dalam lingkup
pekerjaan. Draft laporan akhir dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap dan menjadi
bahan kajian utama dalam kegiatan seminar/konsultasi publik guna memperoleh
koreksi atau masukan konstruktif maupun substantif dari stakeholder yang
menjadi peserta seminar.
e. Executive Summary
f. Dokumentasi Kegiatan
Tabel 3
Rencana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola Survey Kelayakan
Pengembangan Kerajinan Tradisional Wawonii
2016
1.3. P e n u t u p
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dirancang untuk menjadi pedoman kerja bagi
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan pelaksana swakelola pekerjaan
Survey Kelayakan Pengembangan Kerajinan Tradisional Wawonii Tahun Anggaran
2016. Harapan kami, baik PPK, PPTK maupun Pelaksana Swakelola kelak dapat
mentaati, mematuhi dan mensinkronisasikan seluruh pelaksanaan pekerjaan dengan
materi yang terkandung dalam KAK ini. Konsistensi, kejujuran dan tanggungjawab
PPK, PPTK dan pelaksana swakelola sangat diperlukan untuk menghasilkan outcome
dan produk pekerjaan yang berkualitas dan sesuai dengan harapan dari semua pihak,
terutama harapan para pengambil kebijakan terkait dalam mewujudkan impian
pengembangan potensi kerajinan khas Wawonii di Kabupaten Konawe Kepulauan.
Akhirnya, kepada Allah SWT kami serahkan segala urusan. Semoga usaha
kecil ini dapat mendapat imbalan pahala yang setimpal dari-Nya. Amiiin ya Rabbal
Alamiiin.
Pengguna Anggaran/
Kepala BAPPEDA
Kabupaten Konawe Kepulauan