Asisten Dosen :
Wichard Wongan (170115027)
Fernelya Prawoto (170115061)
Dosen :
Ardhia Deasy Rosita Dewi, S.TP., M.Sc.
Ruth Chrisnasari, S.TP., M.P.
Di sentrifugasi 5 menit
Di ukur di OD 570nm
TS
1 : 1 sampel di campur dengan TCA untuk deproteinasi
Di sentrifugasi 5 menit
Dibiarkan 10 menit
Di ukur di OD 485nm
DNS
1 : 1 sampel di campur dengan TCA untuk deproteinasi
Di sentrifugasi 5 menit
Di ukur di OD 570nm
Viskositas
100ml yogurt dituang di cangkir viskometer
ALT
Diambil 5ml sampel
Di spread
3. Uji ALT
T0 : 10-4 = 0 T48: 10-4 = 0
10-7 = 5 (5x108sel/ml) 10-7 = 0
4. Hasil Kuantitatif
Menentukan total gula (TS) => (y = 0,01091x – 0,1) λ488nm
T0 : 0,467 (asli)
0,467 = 0,01091x – 0,1
x = 51,97066911 ppm
T48 : 0,302 (asli)
0,302 = 0,01091x – 0,1
x = 36,846929423 ppm
V. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan uji ALT, untuk menghitung jumlah
mikroba yang tumbuh atau ada dalam tiap ml produk fermentasi asam laktat
yogurt yang dibuat. Dari hasil diketahui hanya pada T0 saja didapatkan adanya
bakterri yang tumbuh pada media MRSA (selective untuk Lactobacillus sp.)
dan hanya pada pengenceran 10-7 dan pada 10-4 tidak tumbuh atau didapati
adanya bakteri yang tumbuh. Hal ini dapat di akibatkannnya kurang
himogennya pengenceran sehingga pada 10-4 tidak terlihat adanya
pertumbuhan mikroba. Pada T48 tidak ada pertumbuhan mikroba, hal ini dapat
di akibatkan karena faktor pengenceran yang tidak benar – benar homogen
sehingga pada pengenceran terendah (10-4 dan 10-7) tidak dilihat adanya
pertumbuhan bakteri.
Pada fermentasi juga diperoleh hasil pH menurun secara drastis, hal ini
mungkin di akibatkan oleh aktivitas bakteri asam laktat yang memfermentasi
karbohidrat yang ada hingga terbentuk asam laktat. Pembentukan asam laktat
ini menyebabkan peningkatan keasaman dan penurunan nilai pH. BAL akan
memanfaatkan gula dalam susu untuk difermentasi menjadi asam laktat hingga
terjadi penurunan nilai pH dan peningkatan keasaman (Hidayat, 2013). Selain
itu penghasilan asam juga menyebabkan terbentuknya crude yang
menyebabkan kekentalan media (yogurt) makin tinggi hal ini di buktikan
dengan viskositas yang didapatkan bernilai 3,3 dari viskositas awal (T0) 0,4.
Pada perbandingan hasil konsentrasi tiap hasil kuantitatif konsentrasi
substrat diketahui pada hasil Asam Laktat dan Total Sugar memiliki hasil yang
tertinggi pada susbtrat gula 15%, hal ini dapat dikarenakan kadar gula 15%
merupakan kadar gula yg optimum yang dapat digunakan / dipecah oleh bakteri
menjadi makanannya sehingga hasil dari uji Total Sugar dan PHF asam laktat
menjadi tinggi dari konsentrasi lainnya. Sedangkan pada Gula reduksi,
konsentrasi 20% memiliki hasil yang tinggi dari konsentrasi lainnya karena
memiliki kadar gula tertinggi sehingga saat dipecah akan menghasilkan gula
reduksi yang cukup banyak dan menjadikan pembacaanya menjadi tinggi di
banding kadar gula lainnya.
VI. Kesimpulan
1. Dari hasil analisa kuantitatif didapatkan :
- Total Sugar T0 51,97 ppm ; T48 36,847 ppm,
- Gula Reduksi T0 16334 ppm ; T48 : 5252,8 ppm,
- Asam Laktat T0 : 308,906 ppm ; T48 : 1702,344 ppm,
- Hasil ALT hanya ada di To pengenceran 10-7 : 5 x 108 Sel/ml
- Viskositas T0 : 0,4 ; T48 : 3,3
2. Pada substrat dengan kadar gula 15% memiliki nilai kuantitatif yang
terbesar daripada kadar gula 10% dan 20% baik dalam kadar gula total dan
kadar asam laktat. Sedangkan 20% memiliki gula reduksi tertinggi dari
kadar 10% dan 15%
VII.Daftar Pustaka
Ginting, Nurzainah & Pasaribu, Elsegustri. 2005. Pengaruh Temperatur Dalam
Pembuatan Yoghurt dari Berbagai Jenis Susu Dengan Menggunakan
Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus. Jurnal
Agribisnis Peternakan, Vol.1, No.2
Hidayat, I.R. 2013. Total Bakteri Asam Laktat, Nilai Ph Dan Sifat
Organoleptik Drink Yoghurt Dari Susu Sapi Yang Diperkaya
Dengan Ekstrak Buah Mangga. Animal Agriculture Journal, Vol. 2.
No. 1, 2013, p 160 – 167. http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/aaj
Miller, G.L. 1959. Use of dinitrosalicylic acid reagent for determination of
reducing sugar. Analytical Chemistry, 31: 426-428.
Nielsen S.S. (2010) Phenol-Sulfuric Acid Method for Total Carbohydrates. In:
Nielsen S.S. (eds) Food Analysis Laboratory Manual. Food Science
Texts Series. Springer, Boston, MA
Wibowo, djoko & Ristanto. 1987. Mikrobiologi dalam Pengolahan Pangan.
Ghalia Indo: Jakarta
VIII. Lampiran
1 y = 0.0109x - 0.1
R² = 0.9922
0.5
0
0 20 40 60 80 100 120
Konsentrasi (ppm)
0.8 R² = 0.9993
0.6
0.4
0.2
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Konsentrasi (ppm)
Absorbansi
R² = 0.9971
0.6
0.4
0.2
0
0 50 100 150
Konsentrasi (ppm)
1500 1500
konsentrasi
konsentrasi
1000 1000
500 500
0 0
1 2 3 1 2 3
substrat substrat
Gambar 8.7. grafik rerata Total Sugar T0 tiap Gambar 8.8. grafik rerata Total Sugar T48
konsentrasi substrat tiap konsentrasi substrat
Grafik Kadar Asam Laktat T0 Grafik Kadar Asam Laktat T48
1000 2500
800 2000
konsentrasi
konsentrasi
600 1500
400 1000
200 500
0 0
1 2 3 1 2 3
substrat substrat
Gambar 8.9. grafik rerata Asam Laktat T0 pada Gambar 8.10. grafik rerata Asam Laktat T48
tiap Konsentrasi susbtrat pada tiap konsentrasi susbstrat
14500
14000 konsentrasi
4000
13500
13000 2000
12500
12000 0
1 2 3 1 2 3
susbtrat substrat
Gambar 8.11. grafik rerata Gula Reduksi T0 pada Gambar 8.12. grafik rerata Gula Reduksi
tiap Konsentrasi susbtrat T48 pada tiap Konsentrasi susbtrat