Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE PENDEKATAN DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Model-Model


Pembelajaran

Dosen Pengampu : Hendro Setiadi Wiguna, M.Pd.

Di susun oleh :

Aef Saeful Hidayat (171223001)

Ima Siti Halimatussyadiah (171223011)

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI (PTIK)

SEMESTER 4

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH KUNINGAN

2018-2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Bapak Hendro Setiadi Wiguna, M.Pd.
2. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo'a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

Kuningan, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Metode................................................................................ 3
B. Pengertian Pendekatan ......................................................................... 3
C. Macam-Macam Teknik Pembelajaran ................................................. 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada
umumnya adalah rendahnya mutu pendidikan. Usaha peningkatan kualitas
pendidikan terus dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan
tersebut merupakan upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan
memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan
mutu pendidikan salah satunya adalah menciptakan kurikulum yang lebih
memberdayakan peserta didik. Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang
berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yakni menghasilkan
manusia yang berkualitas dan berkompeten.
Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatan-
pendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan.. Oleh karena itu, salah satu masalah yang sangat
memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran adalah metode pembelajaran
(learning method). Pada awalnya metode ini kurang mendapatkan perhatian,
karena orang berpandangan bahwa pembelajaran itu merupakan suatu kegiatan
yang sifatnya praktis. Jadi tidak diperlukan pengetahuan (teori) yang ada sangkut
pautnya dengan pembelajaran.
Orang merasa sudah mampu mengajar dan menjadi pendidik atau
fasilitator kalau sudah menguasai materi yang akan disampaikan. Pandangan ini
tidaklah benar. Fasilitator perlu pula mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya
dengan kegiatan pembelajaran, khususnya metode pembelajaran, yang berguna
untuk “bagaimana memproses” terjadinya interaksi belajar. Jadi metode
digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan
aktivitas di mana guru dan peserta didik terlibat selama proses pembelajaran
berlangsung.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Metode dan Pendekatan?
2. Apa Saja Macam-macam Metode Pendekatan?
3. Apa Saja Macam-macam Tehnik Pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Metode dan Pendekatan.
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Metode Pendekatan.
3. Untuk Mengetahui Macam-macam Tehnik Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Metode dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
1. Metode ilmiah, langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh hasil
ilmiah.
2. Metode (ilmu komputer), suatu bagian kode yang digunakan untuk
melakukan suatu tugas.
3. Metode (musik), semacam buku teks untuk membantu murid belajar
memainkan alat musik.
4. Metode Mengajar, merupakan cara yang dilakukan oleh seorang pendidik
atau seorang guru kepada naradidik pada saat mengajar.

B. Pegertian Pendekatan
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
Suherman (2003) m engemukakan empat jenis pendekatan yakni:
1. Pendekatan Konstruktivisme.
Dalam pendekatan ini, para siswa diberdayakan oleh pengetahuannya yang
berada dalam diri mereka. Mereka akan berbagi strategi dan penyelesaian, debat

3
dengan siswa lainnya, berpikir secara kritis tentang cara terbaik untuk
menyelesaikan masalah;
2. Pendekatan Pemecahan Masalah.
Ketika proses pembelajaran di kelas berlangsung, guru terlebih dahulu
mnghadapkan siswa pada sebuah masalah, dan menugaskan siswa untuk mencari
solusi yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut, hingga akhirnya
siswa memperoleh pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut;
3. Pendekatan Open-Ended.
Pada pendekatan ini sebenarnya hampir mirip dengan pendekatan
pemecahan masalah, hanya saja dalam pendekatan ini siswa dihadapkan pada
suatu permasalahan yang sifatnya terbuka, dalam artian memungkinkan adanya
banyak alternatif jawaban. Sehingga dari jawaban-jawaban tersebut, siswa
diarahkan untuk memahami konsep atau pengetahuan yang harus dimiliki; dan
4. Pendekatan Realistik.
Dalam hal ini siswa diberikan permasalahan yang bersifat realistik, yang
berarti permasalahan-permasalahan yang bisa dipecahkan oleh siswa berdasarkan
daya nalarnya sendiri.

Berdasarkan pemerolehan bahan pembelajaran, secara garis besar


pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendekatan konsep
dan pendekatan proses.
a. Pendekatan konsep
Lebih banyak bergantung pada apa yang diajarkan guru berupa bahan atau
isi pelajaran, dan lebih bersifat kognitif.
b. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses menekankan pentingnya kebermaknaan
belajar untuk mencapai hasil yang memadai. Selain itu, pendekatan
keterampilan proses juga menekankan pentingkan keterlibatan peserta
didik dalam proses pembelajaran dan menekankan pada hasil belajar
secara tuntas.

4
Syaiful Bahri (2006) membagi pendekatan menjadi jenis yaitu;
1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi
kepentingan pembelajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan
individual ini. Pemilihan metode harus didasari oleh kegunaan pendkatan
individual sehingga dalam proses pembelajaran di kelas guru akan memperhatikan
perserta didik secara individu. Dengan demikian kesulitan belajar peserta didik
lebih mudah dipecahkan, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.

2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan perlu
digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial peserta didik. Hal ini
disadari bahwa peserta didik adalah sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk
yang berkecenderungan untuk hidup bersama.
Kelebihan :
Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang rasa sosial yang tinggi pada diri setiap peserta didik.
Peserta didik yang dibiasakan hidup bersama dan bekerja sama
dalam kelompok, akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan
kelebihan.
Kelemahan :
Ketika guru ingin menggunakan pendekatan kelompok, guru harus
mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan,
sesuai dengan fasilitas belajar pendukung yang ada, metode yang
akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan diberikan kepada
peserta didik cocok. Karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa
dilakukan secara sembarangan, tetapi banyak hal yang berpengaruh
yang harus dipertimbangkan dalam penggunaannya.

5
3. Pendekatan Bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan peserta didik yang
bermasalah, guru akan berhadapan dengan permasalahan peserta didik yang
bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi oleh peserta didik tidak selalu sama,
terkadang ada perbedaan dalam belajar, misalnya dalam hal motivasi. Ada peserta
didik yang memiliki motivasi rendah, dan ada yang bergairah belajar, ada pula
yang kurang bergairah. Diantara mereka ada yang duduk dan berbicara
(berbincang-bincang) satu sama lain tentang hal¬-hal lain yang tidak ada
kaitannya dengan masalah pelajaran.
Kelebihan :
a. Guru menjadi kreatif, karena mempunyai berbagai metode dalam
pemecahan masalah siswa.
b. Guru mempunyai berbagai taktik dalam pembelajaran.
c. Siswa tidak merasa bosan, karena cara yang digunakan guru tidak
monoton.
Kelemahan :
a. Guru harus mempunyai berbagai taktik dalam pemecahan masalah
yang dihadapi oleh siswa.
b. Proses belajar tidak akan berjalan lancar ketika pendekatan yang
dilakukan tidak sesuai dengan kondisi siswanya.

4. Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan
edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai
pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik peserta didik agar menghargai norma
hukum, norma susila, norma moral, noram sosial, dan norma agama.

C. Macam-macam Tehnik Pembelajaran


Ada banyak teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran,
tetapi perlu diingat bahwa tidak semua teknik pembelajaran cocok untuk

6
digunakan pada semua mata pelajaran dan pokok bahasan. Sebab itu pendidik
perlu menguasai beberapa teknik dan menguasai berbagai kemungkinan
penerapannya dalam berbagai materi ajar. Penentuan sebuah teknik dalam
kegiatan pembelajaran harus memperhatikan berbagai faktor yang terkait
dengannya, misalnya indikator pembelajaran, kemampuan guru, kemampuan
peserta didik, media yang tersedia dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa teknik yang dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, terutama dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan
siswa (Student oriented).
1. Teknik The Power of Two
Teknik The Power of Two adalah salah satu cara yang dapat digunakan
oleh siswa untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Guru diharapkan
mengembangkan atau mencari alternatif yang digunakan untuk
membantu siswa dapat belajar dengan efektif. Proses belajar akan lebih efektif
jika guru mengkondisikan agar setiap siswa terlibat secara aktif dan terjadi
hubungan yang dinamis dan saling mendukung antara siswa satu dengan siswa
yang lain.
Teknik pembelajaran kekuatan berdua (the power of two) termasuk bagian
dari belajar kooperatif yakni belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan
kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri
dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompentensi dasar
(Mafatih, 2007). The power of two adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan
belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab
dua orang tentu lebih baik daripada satu.

2. Teknik Critical Incident


Teknik Critical Incident (CIT) adalah satu cara yang digunakan untuk
mengumpulan pengamatan langsung perilaku manusia yang secara kritis dan
procedural yang memenuhi criteria yang telah ditetapkan. Pengamatan ini
kemudian disimpan melacak sebagai insiden yang kemudian digunakan untuk
memecahkan masalah praktis dan mengembangkan prinsip psikologis secara luas.

7
Suatu kritik insiden dapat digambarkan sebagai salah satu hal yang memberi
kontribusi positif maupun negatif yang signifikan terhadap aktivitas atau
fenomena.

3. Teknik Card Sort


Dalam teknik Card Sort ini, pelaksanaannya menuntut aktivitas kerjasama
diantara peserta didik dalam mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta
tentang benda, atau menilai informasi.

4. Teknik Peta Konsep


Teknik pembelajaran peta konsep dapat mendorong kreativitas siswa
untuk berani mengemukakan gagasan mereka. Mereka dituntut untuk dapat
mencatat dan mengidentifikasi materi pembelajaran sesuai dengan alam pikiran
mereka. Dalam teknik ini pendidik menuntut siswa dapat menggambarkan konsep
pengetahuan yang telah dipelajari oleh siswa dalam bentuk diagram atau gambar.

5. Teknik Jigsaw
Teknik Jigsaw ini bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,
mendengarkan atau berbicara, bisa juga digunakan dalam beberapa mata
pelajaran, seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika,
agama, dan bahasa. teknik ini cocok untuk semua kelas dan tingkatan.

6. Teknik Poster Coment


Teknik Poster Coment merupakan teknik pembelajaran yang bertujuan
untuk menstimulasi, meningkatkan kreatifitas dan mendorong penghayatan siswa
terhadap suatu permasalahan. Dalam teknik ini siswa didorong untuk bias
mengungkapkan pikirannya secara lisan mengenai berbagai hal yang terdapat
pada gambar atau poster.

8
7. Index Card Match (Mencocokkan kartu indeks)
Index Card Match (Mencocokkan kartu indeks) adalah cara
menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan
peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan
sekelas. Teknik Index Card Match melibatkan siswa secara langsung dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa lebih banyak memberikan perhatian dan
lebih menikmati proses pembelajaran karenacara ini dikemas seperti sebuah
permainan. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan cara ini
dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan
terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal
pengetahuan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
Suherman (2003) m engemukakan empat jenis pendekatan yakni:
1. Pendekatan Konstruktivisme.
2. Pendekatan Pemecahan Masalah.
3. Pendekatan Open-Ended.
4. Pendekatan Realistik.
Syaiful Bahri (2006) membagi pendekatan menjadi jenis yaitu;
1. Pendekatan Individual
2. Pendekatan Kelompok
3. Pendekatan Bervariasi
4. Pendekatan Edukatif
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan
taktik pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan
sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan
jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya
secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi,

10
perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif
dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-
teknik-dan-model-pembelajaran/
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195404021980
112001-
IHAT_HATIMAH/Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan
.pdf
http://annisarahmatullahputri.blogspot.com/2016/04/pemiliahan-pendekatan-
metode-teknik.html
https://www.academia.edu/19753098/Makalah_STRATEGI_PEMBELAJARAN_
Metode_dan_Tekhnik_pembelajaran_dan_Konsep_Pembelajaran_
https://id.wikipedia.org/wiki/Metode

12

Anda mungkin juga menyukai