A. Pendahuluan
Apabila daerah tersebut wilayah pengrajin kayu, bekas potongan kayu tersebut
diciptakan sebagai balok atau kubus dan lain-lain sebagainya untuk menstimulus
balita, dengan melibatkan orangtua balita menyiapkan peralatan tersebut, tidak hanya
menggunakan permainan yang modern seperti ”LEGO” yang belum terjangkau oleh
komunikasi.
Asumsi Dasar
a. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat terjangkau dan dapat diterima oleh
semua orang.
c. Perawatan sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu
terjalin kerjasama yang baik
a. Manusia
b. Kesehatan
c. Lingkungan
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien, yang
bersifat biologis, psikologis, sosial cultural dan spiritual.
d. Keperawatan
a. Prevensi Primer.
2) Imunisasi
5) Asuhan prenatal.
c. Prevensi Tersier
Pencegahan tersier mulai pada saat cacat atau ketidakmampuan terjadi sampai
stabil/menetap atau dapat diperbaiki (irreversible). Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu :
mengembalikan individu keopada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya. Contoh : Kegiatan dibidang Prevensi tersier antara lain :
Keperawatan di RS.
Keperawatan di Komunitas
A. Fokus : Pasien di RS
Memberikan pelayanan secara langsung dan tidak langsung kepada klien dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan terhadap individu, keluarga dan
masyarakat.
Pendidik
Pengelolah