OLEH :
NAMA : MIFTAHUL JANNAH
&
NUR HATRIA
PRODI : D3 FARMASI SEMESTER II
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
Kerja Lapangan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir
Palembang.
Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang
5. Kepala dan Staf Karyawan Unit Pelaksana Dinkes UPTD Farmasi Kota
Palembang
Palembang
9. Semua pihak yang membantu sehingga PKL ini berjalan dengan lancar
Demikian harapan saya, semoga apa yang disajikan dalam laporan ini dapat
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 74
B. Saran ................................................................................................... 75
3
BAB I
PELAYANANKEFARMASIAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan memberikan
Dalam mengikuti PKL ini kita dapat melihat, mengetahui dan dapat menerima
kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai
4
4. Membentuk pribadi peserta didik menjadi lebih disiplin.
sistematis, logis dan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2. Sebagai pertanggung jawaban siswa yang telah melaksanakan tugas praktik kerja
3. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan
4. Sebagai suatu bentuk latihan dalam menghadapi uji kompetensi pada akhir
proses pembelajaran.
Praktik kerja lapangan adalah proses belajar mengajar yang merupakan sarana
pengenalan lapangan kerja dan informasi bagi peserta didik, sehingga dapat
dan peserta didik mendapat gambaran langsung dan pengalaman kerja secara
menyeluruh dengan menerapkan sistem siklus sesuai lokasi yang diterapkan sebagai
5
E. Lahan praktik kerja lapangan.
5. PT kimia Farma
A. Sejarah
oleh dokter , perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah sakit pelabuhan
sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarganya. Pada saat itu
pelayanannya baru berupa rawat jalan, rawat inap bersalin dan apotek.
Perkembangan rumah sakit boom baru tidak terlepas dari perkembangan atau
pelabuhan Palembang , maka pada tahun 1980 mulailah dibangun sebuah rumah
sakit yang terletak di Jalan Mayor Memet Sastrawijadi bekas daerah asrama TNI AD
6
, yang telah diresmikan pada tanggal 02 Oktober 1981 oleh Dirjen Pelabuhan Laut
dengan sarana pelayanan berupa rawat jalan UGD (Unit Gawat Darurat) , Rawat inap
berentuk PN . Pelabuhan , pada tahun 1992 berubah menjadi perum pelabuhan 1ii,
dimana pelabuhan Palembang merupakan salah satu cabang pelabuhan dibawah PT.
usaha yang berdiri pada tanggal 1 Mei 1999 secara resmi berdiri PT rumah sakit
pelabuhan dan nama “Rumah Sakit Pelabuhan Palembang” yang merupakan salah
Sejak saat itu promosi untuk pasien umum terus ditingkatkan, peralatan medis
yang dibutuhkan dilengkapi secar bertahap , kompentensi tenaga medis dan para
Pelabuhan Palembang” sebagai rumah sakit yang melayani pasien umu dan mudah
di jangkau .
1. Visi
Menjadikan rumah sakit rujukan yang handal dan terlengkap dengan pelayanan
2. Misi
7
a. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit secara teratur
perusahaan.
3. Motto
C. Struktur Organisasi
pelabuhan Palembang.
8
seluruh unsur di lingkungan instalasi farmasi rumah sakit pelabuhan dalam
melaksanakan tugas.
penunjang
farmasi.
9
j. Melaksankan pelayanan rawat inap
k. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
Tugas dan fungsi berhubungan dengan kelas type rumah sakit yang di
dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. Perubahan kelas rumah sakit dapat
saja terjadi sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan
D. Disiplin Kerja
Pengadaan merupakan proses untuk menyediakan obat uang dibutuhkan unit pelayanan
kesehatan. Tujuan pengadaan obat adalah agar tersedianya obat jenis dan jumlah yang
cukup sesuai kebutuhan dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada saat
diperlukan :
psikotropika
b. Melalui tander
10
2. Penyimpanan obat di rumah sakit pelabuhan
Peyimpanan obat dari rumah sakit adalah suatu penyimpanan dengan cara menempatkan
obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai dari pencurian serta gangguan baik
1) Tablet , sirup , obat luka , tetes mata , sale disusun menurut abjad.
2) Tablet , sirup , obat luka , bedak , tetes telinga , tetes mata disusun di
kaca.
11
a. Dalam bentuk sirup
1) OBH
2) Magalat
3) Novalgin
4) Sanadryl
5) Sanmag
6) Dll
1) Amoxicillin 500 mg
3) Ambroxol 30 mg
5) Simvastatin 10 mg
6) Acarbose 50 mg
7) Dll
1) Cefadroxil
2) Amoxicillin
3) Erithromicyn
4) Biotycol
1) Antasida DOEN
2) Paracetamol
3) Dll
12
e. dalam bentuk injeksi
1) Dexamethasone
2) Omeprazole
3) Asam traneksamat
4) Ranitidin
5) Dll
1) Acyclovir
2) Carmed
3) Hydrocortisone
4) Voltadex
5) Flamar
6) Dll
1) Asthenof
2) Carpine
3) Timol
4) Augentonic
5) Dll
1) Salicyl talk
2) Dll
13
E. Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Pelabuhan Palembang
Adapun kegiatan yang kami lakukan selama praktik kerja lapangan di Rumah
6. Menyetok obat
7. Mengemas obat
11. Melihat kondisi atau keadaan ruangan – ruangan yang ada di Rumah Sakit
Pelabuhan Palembang
14
tidak terlepas dari ketentuan UU No. 07 Tahun 1963 tentang farmasi dan UU No.
Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 25 Tahun 1980, mengenai tugas dan
sumpah jabatan.
Apotek R’FIA LESTARI didirikan oleh Muhammat Senen, SE. Pada tanggal
strategis karena terletak dijalan Jendral Sudirman dan yang lebih penting
Bhayangkara Palembang.
pramuniaga dan pekarya apotek R’FIA LESTARI ini melayani 24 jam dan ini
15
2. Melayani resep racikan.
kepada PBF dengan menggunakan surat pesanan obat yang harus ditanda
yang berada digudang atau ruang peracikan, kemudian detail dari PBF yang
Sebelum obat diterima harus diperiksa kembali oleh asisten apoteker seperti
jumlah, bentuk persediaan obat expire date (ED) dari obat yang dipesan, lalu
apotek tersebut atau asisten apoteker, lalu obat dimasukan ke gudang dan
1. Codein 10mg
2. Codipront capsul/syirup
3. Phetidin DLL.
Setiap obat atau resep golongan narkotika dipisahkan dari resep setelah itu
16
B.Struktur Organisasi
Untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan struktur organisasi yang baik,
dengan adanya struktur organisasi maka pembagian kerja menjadi jelas dan
apotek.
3. Asisten apoteker
17
a. Melayani resep dokter mulai dari menerima resep, memberi harga resep,
pasien.
4. Personil apotek
administrasi, bagian kasir, bagian perkarya, bagian gudang dan bagian peracikan.
di apotek.
18
f. Melakukan pembayaran obat kepada pasien.
gudang apotek.
C. Disiplin Kerja
1. Pembagian ruang
Jumlah ruang yang ada di apotek R’FIA LESTARI ini dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu :
a. Ruang swalayan
Sebagian tempat untuk melayani pasien dalam hal pembelian obat bebas
terbatas, perlengkapan bayi dan alat-alat kesehatan yang diperbolehkan dijual secara
bebas, di ruangan ini terdapat beberapa pramuniaga yang siap melayani kebutuhan
pasien.
b. Ruang tunggu
Tempat dimana pasien menunggu obat yang di beli atau sedang diracik dan
Ruangan ini digunakan untuk melayani resep yang masuk atau tempat
19
Ruangan penerimaan resep ini mempunyai proses pelayanan yang melalui tahap-tahap
sebagai berikut :
1.) Resep dari pasien diterima oleh asisten apoteker atau personil apotek di bagian
depan.
2.) Kemudian resep diberi kertas kosong untuk menghargai resep. Lalu resep di berikan
keruang peracikan.
3.) Asisten apoteker yang berada diruang peracikan memeriksa dikomputer apakah obat
yang dimasukan ada atau tidak. Jika obatnya ada, resep baru dihargai lalu diberikan
4.) Asisten apoteker atau personil apotek di bagian depan lalu memberitahukan kepada
pasien mengenai harga tersebut. Jika pasien setuju dengan harganya, resep diberi no
urut, resep yang berisi obat racikan dilunasi terlebih dahulu, setelah itu obat baru
dikerjakan.
5.) Setelah obat diracik, dibungkus, diberi etiket, resep tersebut dicopy apabila pasien
6.) Lalu obat tersebut di cek kembali oleh asisten apoteker apakah sesuai dengan resep
nya atau tidak. Bila didalam resep tersebut terdapat obat narkotika, maka harus di
beri tanda khusus berupa garis merah serta disaat menyerahkan obat ditanya alamat
7.) Setelah selesai obat diberikan kepada asisten apoteker dibagian depan, setelah
apoteker juga mengecek apakah obat tersebut sudah benar atau belum bila sudah
lengkap baru diserah ke pasien dan diberitahu cara pemakaiannya dan menanyakan
20
alamat lengkap dan no telepon. Setelah itu baru pasien membayar atau melunasi
obat tersebut.
letaknya dipisahkan didalam lemari yang tertutup dan tempat nya dibagian
e. Ruang apotek
Sebagai tempat untuk melayani pasien, membaca resep, mengambil obat dan
pasien seperlunya.
f. Ruang gudang
Obat-obatan dan alat kesehatan yang ada di apotek R’FIA LESTARI dibagi menjadi
21
2.) Di dalam rak obat lambung tersimpan, seperti :
a) Mylanta tablet
b) Promag tablet
c) Ulsikur tablet
b) Vitacimin tablet
c) Neurobion tablet
d) Vitkom gummy
e) Sakatonik ABC
f) Biolysin syrup
g) Imunos syrup
a) GPU gandapura
b) IKA gandapura
22
d) Minyak kayu putih cap lang
e) Minyak tawon
f) Minyak telon
a) Pond’s
c) Verile acne
d) Vaselline lotion
seperti :
a) Baju bayi
d) Botol susu
e) Popok bayi
23
f) Gurita bayi
seperti :
c) Eskap (ijskap)
e) Perban
f) Plaster
24
Di dalam rak obat generik tersedia beberapa obat generik, yaitu :
a) Amoxan 500mg
b) Imodium tablet
c) Ianavision tablet
a) Kalmeco injeksi
b) Prosogan injeksi
c) Pepzol injeksi
d) Brainact injeksi
25
e) Hypobac injeksi
a) Lostastat cream
b) Benoson cream
c) Afucing cream
d) Ketricin cream
a) Amoxan syrup
b) Bactrim syrup
c) Biothicol syrup
d) Sporetik syrup
e) Pondex syrup
f) Kandistatin syrup
26
b) Tetagam injeksi
c) Ats injeksi
d) Claneksi tablet
apotek R’FIA LESTARI memiliki beberapa alat, yaitu alat pengapsul bukan
mesin, blander untuk menghaluskan tablet, alat pres untuk menutup serbuk
bagi.
baik itu dengan resep atau pun dengan tanpa resep harus selalu dicatat pada
kartu stock atau persediaannya tinggal sedikit, maka obat tersebut harus
jumlah jenis obat yang akan dipesan atau ditulis dalam surat pesanan
27
Pertama dicatat terlebih dahulu dibuku pemesanan, baru kemudian dibuat
surat pemesanan (SP) untuk obat biasa. Untuk pemesanan obat biasa bisa
dengan cara menelpon atau salesnya datang ke apotek, setelah obat yang
ditanda tangani oleh faktur PBF yang isinya harus sesuai dengan yang telah
Pertama dicatat terlebih dahulu pada buku pemesanan, baru kemudian dibuat
surat pemesanan (SP) obat psikotropis, surat pesanan ini terdiri dari 2 rangkap
yang ditujukan untuk PBF dan juga sebagai arsip apotek. Pemesanan
ditanda tangani oleh APA (apoteker pengelola apotek) dan setelah obat yang
dipesan di terima oleh faktur PBF yang isinya harus sesuai dengan yang telah
diberi izin untuk mendistribusikan obat narkotika hanya PT. Kimia farma.
28
d. Warna kuning (copy) sebagai arsip apotek
Adapun kegiatan yang dilakukan selama PKL di apotek R’FIA LESTARI adalah sebagai
berikut :
1. Mengisi kapsul
2. Membuat etiket
4. Membaca resep
5. Menyiapkan obat
6. Menstock obat
8. Melayani pasien
29
PUSKESMAS SEI-SELINCAH PALEMBANG
rehabilitas pada tahun 2002. Karena kunjungannya yang ramai, pada tahun
Sei-Lais dengan wilayah kerjanya 2365 ha dan jumlah penduduk 28.526 jiwa.
30
4. Sebelah Timur berdasarkan dengan Sungai Musi.
Kondisi geografis wilayah kerjanya terdiri dari daratan rendah, rawa-rawa, dan
a. Buruh Kasar
b. Pedagang
c. Pegawai
d. Pensiunan
Tercapainya Palembang sehat yang optimal tahun 2018, yang bertempat pada
C. Struktur Organisasi
Puskesmas Sei-Selincah di kepalai oleh seseorang dokter dan dibantu oleh tenaga
a. Dokter Umum
b. Dokter Gigi
31
c. Dokter Anak
d. Bidan
e. Perawat
f. Pensiunan
g. Karyawan lainnya
A. Kepala Puskesmas
pelaporan di Puskesmas.
pelaporan.
Kota/Kabupaten setempat.
e) Melaporkan semua obat yang hilang, rusak kadaluarsa dan obat yang tidak
B. Tata Usaha
32
a) Menerima, menyimpan memelihara obat yang ada digudang, membuat
catatan mutasi obat yang keluar maupun yang ada di gudang obat puskesmas
c) Mengkombinasi data pemakaian dan sisa obat dari masing-masing sub unit.
dan posyandu.
penerimaan resep
e) Memelihara dan menyimpan resep obat secara tertib (untuk bukti pengeluaran
maupun yang dipakai oleh kamar obat Puskesmas dalam bentuk buku catatan
D. Disiplin Kerja
33
Pada dasarnya Puskesmas Sei-Selincah ini pengolahan dilakukan oleh
a) Promosi kesehatan
34
b) Program kesehatan gigi dan mulut
c) Kesehatan kerja
d) Kesehatan mata
e) Kesehatan jiwa
g) Olahraga jasmani
h) Laboratorium
a) CC
b) Diare
c) Hipertensi
d) Gastritis
e) Reumatik
f) Infeksi kulit
g) Bronchitis
h) TA
i) Mata
4. Sistem Pelayanan
35
c) Mengetahui nama, alamat dan umur pasien serta menanyakan keluhan
penyakit pasien
5. Tata Ruang
terhadap pasien.
dan anak-anak.
36
Ruang tempat diberikan imunisasi yang diadakan setiap tanggal 16 adapun
imunisasi yang di berikan antara lain imunisasi campak, polio, dypteri, BGC, DPT dan
lain-lain.
i) Ruangan UGD
j) Ruangan bidan
k) Ruangan laboratorium
kehamilandan lain-lain.
suspensi.
Ruang untuk menerima resep, yang berasal dari ruangan poli gigi, bidan, dan
6. Pemesanan obat
37
Sumber penyediaan obat di puskesmas berasal dari Instalasi Farmasi Dinkes
Kota Palembang. Adapun tujuan dan pemesanan atau permintaan obat untuk
1. Permintaan rutin
Permintaan obat yang di lakukan setiap tiga bulan, jadi dalam satu tahun
a. Kebutuhan meningkat
b. Menghindari kekosongan
c. Penangan kejadian luar biasa (KLB) obat rusak kadaluarsa adapun beberapa
jenis obat yang sering dipesan dan sering digunakan di Puskesmas Sei-
1) OBH
2) Dextrometorphan
3) Contrimoksazol
4) Ibuprofen
5) Amoxicillin
1) Antalgin
2) Antasida
38
3) Calcium lactate 500 mg
4) Captopril 12,5 mg
5) CTM
6) Hidrochlortiazide (HCT) 25 mg
7) Vit C
8) Vit B1,B6,B12
9) Vit B Complek
10) Parasetamol
11) Prednisone
1) Amoxicillin 250 mg
2) Tablet 500 mg
3) Chloramphenicol 250 mg
4) Tetracyklin
1) Salep 2-4
2) Hydrocortisone 2,5%
3) Betametason 15%
1) Rivanol kompres
1) Chlorampenicol 3%
39
h. Obat berbentuk salep mata :
1) Chloramphenicol 1%
2) Oxtetracyclin 1%
1) Parasetamol
2) Antalgin
3) Gliseril guaikolat
4) CTM
5) Amoxicillin 250 mg
6) Antasida
7) Vit B1
8) Vit B6
9) Vit C
Setiap bulan Puskesmas harus membuat laporan jumlah obat yang digunakan selama
LPLPO (Laporan Pemakaian dan Laporan Permintaan Obat), laporan ini dibuat
1. Membaca resep
2. Menulis etiket
40
4. Menjelaskan cara pemakaian
BAB II
Keputusan Menkes No. 610/Menkes SKIX/1981 tentang organisasi dan tata kerja
peralatan farmasi.
Adapun Visi, Misi, Motto, dan Budaya Kerja UPTD Farmasi adalah sebagai
berikut :
41
1. Meningkatkan kemitraan dan perberdayaan masyarakat.
S : SUSTAINABLE : BERKELANJUTAN
M : MEASURABLE : TERUKUR
42
Petugas tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan,
UPTD Farmasi.
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari petugas tata usaha adalah :
investaris puskesmas.
mutasi di puskesmas.
Adapun tugas wewenang dan tanggung jawab dari petugas penyimpanan dan
2. Melaksanakan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat yang ada dalam
4. Mengumpulkan data tentang kerusakan obat yang tidak memenuhi syarat serta
43
5. Mencatat segala penerimaan dan pengeluaran barang.
Adapun tugas dari para petugas pencatatan dan evaluasi adalah sebagai berikut :
masing obat.
sumber anggaran.
barang, surat penanggung jawab, laporan mutasi secara berkala dan lapisan
pemecahan.
44
Adapun disiplin kerja pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Farmasi
meliputi :
1. Tipe A
2. Tipe B
Pembagian UPTD Farmasi berdasarkan atas beban kerja jumlah penduduk yang
2. Pendistribusian Obat
Beberapa aspek kegiatan dalam pendistribusian obat antara lain pengiriman dan
45
Pendistribusian obat dari pusat ke UPTD Farmasi dilakukan satu tahun
sekali dan obat-obat tersebut selalu dikirim dengan jumlah stok yang
adalah :
1. Perencana pendistribusian.
4. Jalur pengiriman.
Penyimpanan.
1) Bagian Penyimpanan
46
1) Tersedianya ruang/tempat penyimpanan dan peralatan yang cukup
memadai.
Penyimpanan barang secara khusus dimaksudkan agar dapat menjamin khasiat barang,
Semua barang yang dimasukkan ke dalam daerah karantina tidak boleh didistribusikan
barang tersebut dipindahkan dan ditempatkan pada lokasi penyimpanan sesuai dengan
jenis barangnya.
ruangan tersebut tahan api yang mempunyai ventilitasi yang baik. Contoh : alcohol,
eter dan lain-lain. Pada penyimpanan khusus ini terdapat petugas yang bertanggung
47
Kegiatan penyaluran setiap obat yang berada di UPTD farmasi mempunyai kartu
persediaan barang untuk mengetahui jumlah obat yang masuk dan keluar.
Sistem pengeluaran menggunakan system First In First Out (FIFO) yaitu barang yang
masuk pertama bearti dikeluarkan dahulu. Barang yang sudah dikeluarkan dibuat
dokumen mutasi dan berita searah terima antara kepala gudang puskesmas.
Kegiatan yang dilakukan selama Praktik Kerja Lapangan di UPTD Farmasi kota
Palemabng, yaitu :
Palembang.
puskesmas.
48
PBF KIMIA FARMA
A .Latar Belakang
meliputi profesi yang sah dan fungsi ekonomi dari distribusi produk yang
berkhasiat obat yang baik dan aman.Dalam kegiatan farmasi utamanya sangat
Sebagai salah satu industri yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat
Kimia Farma Trading & Distribution dan PT Kimia Farma Apotek.Dalam hal
Farma Trading & Distribution terdapat ruang lingkup dan permasalahan yang
49
satu sama lain baik dari segi urutan kerja maupun dari segi fungsi masing-
masing.
Banyaknya jenis obat yang diproduksi dan yang diedarkan oleh Pedagang
baik dan tepat secara cepat, bila hal ini dapat dilaksanakan dengan baik dan
pencegahannya.
Tata laksana adalah aturan atau prosedur yang dilakukan untuk mengurus
50
B .Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
a Memahami dasar-dasar pendistribusian obat dan sediaan farmasi lainnya di PBF selaku
sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian sehingga mampu berperan sebagai mitra kerja
Mampu memahami proses pengelolaan obat dan pendistribusian sesuai dengan peraturan
Perundang – Undangan dan etika yang berlaku dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a Untuk meningkatkan atau menambah ilmu pengetahuan dalam hal mengelola obat,
B. Manfaat PKL
1. Menambah ilmu pengetahuan dalam hal mengelola obat, perbekalan farmasi dan
pemasarannya.
51
2. Dapat mengetahui secara langsung tata laksana pendistribusian dan pengelolaan
sediaan farmasi lainnya di PBF yang sebelumnya hanya diketahui secara teoritis.
laboratorium sekolah.
C. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian
PER/ VI/ 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi yang dimaksud dengan Pedagang
Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF adalah perusahaan berbentuk badan
hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau
Pekerjaan Kefarmasian Pasal 1 ayat 12 yang berbunyi Pedagang Besar Farmasi adalah
peraturan perundang-undangan.
Dalam Peraturan tersebut juga memberikan batasan terhadap beberapa hal yang berkaitan
a Perbekalan Farmasi adalah perbekalan yang meliputi obat, bahan obat dan alat
kesehatan.
52
b Sarana pelayanan kesehatan adalah apotik, rumah sakit, atau unit kesehatan lainnya
Setiap PBF harus memiliki apoteker penanggung jawab yang bertanggung jawab
dan/atau bahan obat. Apoteker penanggung jawab harus memiliki izin sesuai
Pedagang Besar Farmasi wajib memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, yaitu
nasional, maupun perusahaan patungan antara penanam modal asing yang telah
B. Perundang –Undangan
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
53
Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan pekerjan
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
Surat Tanda Registrasi Apoteker, yang selanjutnya disingkat STRA adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi.
STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Tenaga
Surat Izin Kerja Apoteker, yang selanjutnya disebut SIKA adalah surat izin
Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian, yang selanjutnya disebut SIKTTK
adalah surat izin praktik yang diberikan kepada Tenaga Teknis Kefarmasian
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang
54
Alat kesehatan adalah bahan, instrument aparatus, mesin, implan yang tidak
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan
Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CDOB adalah cara
tujuan penggunaannya.
Larangan bagi Pedagang Besar Farmasi yaitu menjual perbekalan farmasi secara
eceran baik ditempat kerjanya maupun ditempat lain; melayani resep dokter;
Izin usaha Pedagang Besar Farmasi akan dicabut jika, tidak mempekerjakan
Apoteker penanggung jawab yang memilki surat izin kerja ; tidak aktif lagi
informasi Pedagang Besar Farmasi tiga kali berturut turut ; tidak memenuhi
55
Untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi dalam
rumah sakit, atau unit pelayanan kesehatan lainnya yang ditetapkan Mentri Kesehatan,
Kasir : S. M. Fitriah
56
Hari pelaksanaan : Sabtu
B. Lingkup PKL
Mengedit pesanan
Mencetak faktur
57
Menyusun faktur
b. Menerbitkan faktu
3. Bagian Gudang
dipesan
c. Mengisi kartu stok pada saat barang masuk dan mengisinya sesuai dengan
a. Koordinator gudang:
3..Petugas Gudang :
58
bMenerima dan menyimpan barang atas instruksi dari koordinator gudang
4. Bagian Kasir
BAB III
perusahaan dapat diurut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathamp
and Co. perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur. Sejalan dengan kebijakan
Perseroan Terbatas yaitu PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Sejak tanggal 4 Juni 2001
59
PT Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan di Bursa
Efek Surabaya. Seiring dengan perkembangan tahun pada tanggal 4 Januari 2003 PT
Kimia Farma Trading & Distribution sebagai anak perusahaan dari PT Kimia Farma.
Unit distribusi yang diprestasikan oleh PT Kimia Farma Trading & Distribution sangat
berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk – produk Kimia Farma
Dalam perjalanannya sampai sekarang PT Kimia Farma telah memulai lima periode
Belanda yaitu, N.V. Rathkamp ; N.V. van Gorkom ; N.V. Bavosta ketiga-tiganya
perusahaan. Negara farmasi yang didirikan antara lain : PNF raja farma, Nuranin Farma,
NPF Nakula Farma di Jakarta, PNF. Bhineka Kimia Farma di bandung, dan PNF Sari
Wisada di Yogyakarta.
3. Tahun 1969 – 1970 dalam rangka pernetiban dan penyeder hanaan setiap usaha milik
Negara. perusahaan – perusahaan Negara Farmasi tersebut di gabung kan dan dilebur ke
dalam perusahaan Negara Farmasi dan alat kesehatan’’ Bhineka Kimia Farma’’.
60
4. Tahun 1971 berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No.16 tahun 1971 yang berlaku
pada tanggal 19 Maret tahun 1971, perusahaan Negara Farmasi dan alat kesehatan :
Bhineka Kimia Farma : setelah melalui proses penelitian dan penilaian yang cukup
lama, akhirnya di nyatakan lulus ujian menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), status
sebagai Perseroan Terbatas dikukuhkan pada tanggal 16 agustus 1971 dengan akhta
notaries No. 508 tahun 1971 oleh notaries Soeleman Ardjosasnito yang beralamat di Jln.
5. Tahun 2000 dengan akhta notaries No.22 yang merupakan akhta perubahan anggaran
dasar oleh notaries Wahjono Harjo, SHH. berdasarkan surat penetapan Pengadilan
Negeri Jakarta Tanggal 31 agustus 2000 No. 70 / CN / HKN. P/PN / Jak .Selain
pengganti dari Imas Fatimah Sarjana Hukum, dimana PT. Kimia Farma yang semula
berstatus perseroan yang go public dengan nama Perseroan Terbatas Kimia Farma. TBK
dan di umumkan di dalam tambahan berita Negara RI tanggal 19 desember No. 101.
Sebagai perusahaan perseroan maksud dan tujuannya adalah turut melaksanakan dan
Kimia Farmasi, Biologi dan kesehatan serta industri makanan dan minuman yang
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan
usaha baik dilakukan sendiri atau kerja sama dengan pihak ketiga antara lain :
61
tradisional, alat kesehatan produk makanan atau minuman dan produk lainnya termasuk
seperti diatas, baik hasil produk sendiri maupun hasil produksi piahak ketiga termasuk
barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta usaha – usaha lain yang
Saat ini PT Kimia Farma (Persero) Tbk. didukung oleh enam unit produksi farmasi yang
Morawa (Medan). Selain itu PT Kimia Farma (Persero) Tbk. memiliki 34 Pedagang
Besar Farmasi, 157 Apotek, yang terkoordinasi dalam tujuh unit pemasaran daerah.
Pada tanggal 13 Januari 2003 PT Kimia Farma (Persero) Tbk. melakukan restrukturisasi
Apotek PT Kimia Farma Health Care atau disingkat PT Kimia Farma HC sedangkan
anak perusahaan yang mengelola jaringan distribusi bernama PT Kimia Farma Trading
maupun Swasta.
62
Visi
Misi
b. Tata Ruang
Ruang Tamu
Musholla
Ruang Salesman
Toilet
Dapur
Gudang Obat
63
Tempat Parkir
c. Kegiatan PKL
Pengertian
mendalam aktivitas secara langsung dari pada instansi / tempat kerja yang
bersangkutan.
Aktifitas PBF
a. Perencanaan
memakai sistem droping dari sistem pusat, tatapi karna sistem tersebut
barang / dilakukan dengan memesan ke Depo Central yang ada di Jakarta dari
selama tiga bulan kedepan, misalnya melakukan pemesanan pada bulan Juni
barang / obat yang dipesan dalam jangka tiga bulan stoknya telah habis, maka
64
pihak yang memesan melakukan order kembali dengan tanggungan biaya
sendiri dan dikirim melalui jasa udara. Barang / obat yang telah dipesanakan
disalurkan ke apotek, rumah sakit, dan lain-lain, selain itu juga akan
yang masuk / yang datang harus dibukukan dalam buku khusus gudang.
b. Pengadaan
PBF Kimia Farma mengadakan kebutuhan obat dari Kimia Farma pusat /
didatangkan dari Kimia Farma / Depo Central ada yang didatangkan dari
sebagainya.
Central dengan surat pesanan khusus yang kemudian akan diproses dan siap
pelayanan pengadaan sediaan narkotika harus dari surat pesanan (SP) asli
dilengkapi dengan tanda tangan direktur perusahaan atau kepala cabang dan
65
c. Penerimaan
diterima dari Kimia Farma pusat / Depo Central ada pula yang didatangkan
dari dalam daerah (PBF lain) dalam kondisi tertentu seperti Konicare, Natur
E, Supertin dan sebagainya. Barang yang diterima rutin dikirim melalui tim
ekspedisi untuk persediaan tiap tiga bulan kedepan. Untuk narkotika khusus
hanya diterima dari Kimia Farma pusat / Depo Central di Jakarta dengan SP
mudah, namun bila hal ini tidak memiliki sistem yang mengatur, maka bisa
d. Penyimpanan
66
Setelah barang diterima dan dicek, selanjutnya adalah proses
dengan suhu tertentu sesuai jenis obatnya.Tetapi tidak semua obat harus
disimpan pada suhu tertentu, adapula obat yang disimpan pada suhu
digudang, pada saat dilakukan pengepakan obat dalam keadaan baik atau
bagus. Suhu yang tidak sesuai akan merusak obat. Misalnya saja pada tablet
salut gula, apabila tablet salut gula disimpan pada suhu yang panas, maka
obat tersebut dapat meleleh dan tidak dapat digunakan sehingga harus
disimpan pada suhu yang sejuk.Selain itu obat yang harus disimpan pada suhu
pada kulkas, tetapi suhunya harus diatur sesuai ketetapan suhunya (suhu
Penyimpanan injeksi selain vaksin, dapat disimpan seperti obat biasa lainnya,
1. Dinding dibuat dari tembok dan hanya mempunyai satu pintu dengan dua buah
3. Dilengkapi dengan lemari besi yang beratnya tidak kurang dari 150 kg dan
67
B. Alur Pendistribusian PT. KFTD
e. . Kepala Cabang
f. . Supervisor penjualan
g. Supervisor gudang
h. . Petugas pembeliaan
2. Penyimpanan barang
a. Kelompok produk
Generik dan Lisensi tetapi tetap dibedakan berdasarkan bentuk sediaan obat,
hal ini untuk mempermudah dalam memantau stok obat dalam gudang,
b. Abjad
mengambil obat lebih mudah dan cepat, karena telah tersusun rapi
Barang yang datang pertama kali harus dikeluarkan terlebih dahulu daripada
yang baru datang, agar tidak terjadi penumpukan barang atau produk mati
68
d. First Expired First Out (FEFO)
mengakibatkan kerugian.
3 . Penjualan
a. Salesman
b. Operator penjualan
c. Petugas gudang
d. Bagian pengantar
e. Petugas inkasso
ditujukan agar, apabila ada pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan atau Balai
69
Pembukuan dilakukan setiap kali pengadaan barang, berisikan barang-barang
yang dipesan.Barang yang diorder dicatat pada buku defekta (buku pesanan).
Sediaan farmasi lainnya yang akan didistribusikan harus dicatat di kartu stok.
Sedangkan barang yang masuk dicatat pada buku penerimaan barang. Data
yang ada pada kartu stok dengan persediaan yang ada digudang harus sama,
tapi bisa terjadi selisih apabila ada obat yang rusak / kadaluarsa. Barang yang
Balai besar POM setiap bulan, dilakukan dengan tujuan agar barang narkotika
rumah sakit, dan PBF lainnya yang memiliki apoteker penanggung jawab.
mereka harus membawa surat kuasa yang telah dikuasakan kepadanya. Jika
. Pemusnahan Barang
70
berita acara yang berkaitan dengan pemusnahan sediaan, tanda tangan
POM.
PEMBAHASAN
perusahaan dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk yang bergerak dalam bidang
distribusi obat atau disebut dengan pedagang besar farmasi (PBF).PT KFTD
apotek Kimia Farma maupun apotek, toko obat dan mini market lainnya.
71
Promosi OTC dapat dilakukan dengan memasang spanduk atau iklan pada
2. Lini Ethical
Lini Ethical mendistribusikan obat atau produk paten yang tidak dapat dijual
1. Ethical Garuda
mukolosistem.
2. Ethical Rajawali
kelamin.
72
sama Lini Ethical, karna membawa produk dari perusahaan yang sama yaitu
4. Lini Instusi
Dalam penentuan harga produk yang ditawarkan oleh PT KFTD semua telah
diatur oleh pemerintah melalui Harga Eceran Tertinggi (HET), jadi pihak
seperti rumah sakit, apotek, swalayan dan toko obat. Dalam pemesanan
73
Dalam mempromosikan produk obat dan perbekalan farmasi, pihak PT
melakukan kerja sama dengan dokter untuk menggunakan produk obat Kimia
banyak konsumen yang memesan obat melalui KFTD karna mereka puas
kewajibannya.
BAB IV
LAPORAN PKL
74
Praktik kerja lapangan (PKL) sesungguhnya merupakan suatu kegiatan yang
sangat berarti bagi kami semua, tujuan dan pembelajaran dan perbekalan
penyusun laporan ini dapat dengan mudah dipahami, tapi apabila ada
kekurangan penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang
A . Kesimpulan
Kesimpulan yang kami buat dari hasil praktik kerja lapangan yaitu :
pokok.
75
Rumah sakit merupakan suatu tempat dilakukannya pemeriksaan suatu penyakit dan
penyembuhan serta tempat kesehatan ibu dan anak.Peralatan obat-obatan yang ada
disana lebih lengkap serta melayani pasien rawat inap dan pasien rawat jalan.
meliputi profesi yang sah dan fungsi ekonomi dari distribusi produk yang
berkhasiat obat yang baik dan aman.Dalam kegiatan farmasi utamanya sangat
B. Saran
1. Siswa-siswi yang akan melakukan praktik kerja lapangan agar dapat menyiapkan
diri sendiri sedini mungkin supaya dalam pelaksanaan dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
76
DAFTAR PUSTAKA
Fokusmedia.
77
Adi Darmansyah, S.Pd, R.Y. Bambang Purwono,S.Pd, Heru Purwanto, S.H.
PER/ X/1993.
PER/V/2011.
78