Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota saf keperawatan

untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Profesional dalam pelayanan

keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat,

terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui

komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu

bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian

shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2015).

Disini dituntut tugas menejer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir,

memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan

asuhan keperawatan seefektif dan seefesien mungkin bagi individu, keluarga dan

masyarakat (Gillis, 1996). Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat

dalam pelayanan keperawatan dalam pembenahan manajemen keparawatan, karena dengan

adanya faktor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan

keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien

terhadap pelayanan keperawatan.

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan

klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian dinas. Timbang terima

merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.

Timbang terima dilakukan oleh perawat primer ke perawat asosiet yang bertanggung jawab

1
pada dinas sore atau dinas malam. Timbang terima yang efektif dapat dilakukan

secara lisan maupun tulisan.

Tujuan dari timbang terima adalah menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum

klien, menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh pergantian dinas

berikutnya, agar semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna,

meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat dan yang lebih penting adalah agar

terjadi suatu hubungan kerjasama antar perawat serta terlaksananya asuhan

perwatan terhadap klien yang berkesinambungan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Rencana Strategi Timbang Terima pada Manajemen

Keperawatan ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui Rencana Strategi Timbang Terima pada Manajemen

Keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan

mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri

perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif

antar perawat, maupun antara perawat dengan tim kesehatan lain. Salah satu

bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan keefektifannyan adalah saat

pergantian sift(overan).
Overan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima

sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Overan pasien harus

dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan

lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan

yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi yang

disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat

berjalan dengan sempurna. Overan dilakukan oleh perawat primer keperawatan

kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara

tertulis dan lisan.

B. Prosedur Overan

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1.1. Overan dilaksanakan setiap 5 menit NURSE PP dan PA


STATION
pergantian sift /overan
2. 2. Prinsip overan, terutama pada
semua pasien baru masuk dan pasien
yang dilakukan overan khususnya

3
pasien yang memiliki permasalahan
yang belum /dapat teratasi serta yang
membutuhkan observasi lebih lanjut
3. PP menyampaikan overan pada PP
berikutnya mengenai hal yang perlu
disampaikan dalam overan :
a) Jumlah pasien
b) Identitas klien dan diagnosa
medis
c) Data(keluhan/subyektif dan
obyektif)
d) Masalah keperawatan yang
masih muncul
e) Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum)
f) Intervensi kolaborasi dan
dependen
g) Rencana umum dan persiapan
yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang,
dan lain-lain)

Pelaksanaan 1.Kedua kelompok dinas sudah siap 20 MENIT NERS Karu, PP, dan PA
1. ( sift jaga) STATION
2. 2. Kelompok yang aakan bertugas
menyiapkan buku catatan
3.3. Kepala ruang membuka acara
overan
4.4. Perawat yang melakukan overan
dapat melakukan klarifikasi, tanya
jawab dan melakukan vaalidasi
terhadap hal-hal yang telah dioverkan
dan berhak menanyakan mengenai
hal-hal yang kuraang jelas
5. 5. Kepala ruangan atau PP
menanyakan kebutuhan dasar pasien
6. 6. Penyampaaian yang jelas, singkat
dan padat

4
7. 7. Perawat yang melaksanakan overan
mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawataan, kebutuhan
dan tindakan yang telah/belum
dilaksanakan serta haal-haal penting
lainnya selama masa perawatan
8. 8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus
untuk kemudian diserahterimakan
kepada petugas berikutnya
9.9. Lama overan untuk tiap pasien tidak
lebih dari lima menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
Post overan 1.1. Diskusi 5 MENIT NURSE KARU, PP, PA
2.2. Pelaporan untuk overan dituliskan STATION
secara langsung pada format overan
yang ditandatangani oleh PP yang
jaga saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh kepalaa
ruang
3. 3. Ditutup oleh KARU

C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:


1. Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian sif.
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggungj awab pasien ( PP)
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akandinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga pasien.
5. Overan harus beroriantasi pada permasalah pasien.
6. Pada saat overan di kamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi

5
klien.Sesuatu yang dianggap rahsia sebaiknya tidak dibicarakan secara
langsung klien.
7. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan syok sebaiknya
dibicarakan di nurse station.

D. Rencana Strategi Overan


1. Pelaksanaan overan
Tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
2. Metode.
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Media
1. Status klien
2. Buku overan
3. Alat tulis
4. Leafleat
5. Sarana dan prasarana perawatan
4. Pengorganisasian
1. Kepala ruang :
2. Perawat primer ( pagi )
3. Perawat primer ( sore ) :
4. Perawat pelaksana( pagi ) :
5. Perawat pelaksana( sore ) :
6. Perawat pelaksana( malam ) :
7. Perawat pelaksana( libur ) :
8. Pembimbing/ supervisor :

E. Uraian kegiatan
1. Prolog.
Padahari…..jam …. Seluruh perawat( PP dan PA ) sif pagi dan sore serta
kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan overan.

2. Sesi I Di Nurse Station


Kepalar uangan memimpin dan membuka dengan doa dan kemudian
mempersilahkan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan perkembangan
pasien selama bertugas kepalah PP yang akan berdinas selanjutnya ( sore ). PP
dan PA sif sore memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan (secara umum ), intervensi kolaboratif dan
dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan ( persiapan

6
operasi, pemeriksaan penunjang dan lain-lain ), serta hal yang belum jelas atas
laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan overan di nurse station
berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di ruang perawatan
pasien.

3. Sesi II di ruangan perawat pasien.


Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama – sama melihat ketempat
pasien. PP. dinas selanjutnya mengklarifikasi dan langsung kepada pasien atau
keluarga yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak
mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan.Lama kunungan
tidak lebih dari lima menit per pasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat
rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilaksanakan
di nurse station setelah kunjungan kepasien berakhir.

4. Epilog
Kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang pasien yang bersifat rahasia.
Setelah overran selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan
overran dengan diketahui oleh kepela ruang.

F. Evaluasi
1. Struktur ( input )
Pada overan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain :catatan overan, status klien dan kelompok sif overan. Kepala ruang selalu
memimpin kegiatan overan yang dilaksanakan pada pergantian sif yaitu
malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan overran pada sif pagi ke malam di
pimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses overran dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat primer
mengoperkan keperawat primer berikutnya yang akan mengganti sif. Overan
pertama di lakukan di nurse station kemudian keruang perawatan pasien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi overran mencakup jumlah pasien, diagnose
keperawatan, intervensi yang belum / sudah dilakukan. Setiap pasien tidak
lebih dari lima menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil

7
Overan dapat dilakukan setiap pergantian sif. Setiap perawat dapat
mengetahuai perkembangan pasien, komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.

G. Lampiran Format Overan

FORMAT OVERAN PENDERITA


Kamar :
Dx. medis :

Nama Pasien :
Umur :
Tanggal :

Overana
Asuhan keperawatan
Sif pagi Sif sore Sif malam
Masalahkeperawatan
S: S: S:
Data focus O: O: O:
(Subyektif dan Obyektif) A: A: A:
P : P : P :
Intervensi yang sudah
dilakukan
Intervensi yang belum
dilakukan
Hal-hal yang perlu di
perhatikan ( Lab, obat,
advismedis )
PP pagi : PP sore : PP malam:
Tanda tangan PP PP sore : PP malam: PP pagi :
Karu : Karu :

H. Contoh Kasus Timbamg Terima dan Skenario

8
A. Contoh kasus
- Jumlah pasien:
- Identitas klien dan diagnosa medis
- Data (keluhan/subyektif dan obyektif)
- Masalah keperawatan yang masih muncul
- Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan secara murni
- Intervensi kolaborasi dan dependen
- Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemerilsaan penunjang).
PP menyampaikan overran pada PP berikutnya mengenai hal yang perlu
disampaikan dalam overran:

OPERAN TIM A
LAPORAN KEGIATAN
1) Ny. Tholhah (42 thn) (5870049) Ca.Mammae post mastektomi / Dr.Nindi KU:
baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C.
Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7. Masalah
keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan integritas kulit. Rencana yg
sudah dilakukan: monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti balut, Injeksi
Tramadol 1 ampul, Injeksi Cefotaxim 500 mg. Rencana yg belum dilakukan:
Kaji tanda-tanda infeksi, Kaji luka dan kaji nyeri. Terapi: Tramadol 3x1 amp,
Cefotaxim 2 x 500 mg, Infus NaCl 20 tts/mnt. Persiapan lain tidak ada.
2) Ny. Musayadah (47 thn) (5873281) Ca Recti / Dr. Nindi KU : lemah,
komposmentis, pucat, anemis. TD: 100/60, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37
C. Keluhan nyeri diarea anal, skala 7 dari 10. Masalah keperawatan: Nyeri.
Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi.
Rencana yang belum dilakukan : pemberian asam mefenamat 500 mg peroral.
Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Vit. B kompleks 3 x 1 tablet.
Persiapan lain: USG abdomen dan Cek albumin besok pagi, Konsul ke
Internis, Persiapan kolon in loop.
OPERAN TIM B
LAPORAN KEGIATAN

9
1) Ny. Dewi (41 thn) (5874031) Ca.Mammae / Dr. Samsul KU: baik,
komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C. Keluhan:
takut kalau mau dioperasi. Masalah keperawatan: Ansietas. Rencana yg sudah
dilakukan: monitor TTV, Motivasi individu. Rencana yg belum dilakukan:
Relaksasi, Pendidikan klien. Terapi: Vitamin C 3 x 500 mg, Vitamin B
kompleks 3 x 1 tablet peroral. Persiapan lain : Cek darah rutin.
2) Ny. Masamah (67 thn) (5870051) Tumor kulit / Dr. Joko KU : baik,
komposmentis. TD: 150/80, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C. Keluhan
nyeri skala 7 dari 10. Masalah keperawatan: Nyeri. Resikio tinggi infeksi,
gangguan integritas kulit. Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan
distraksi dan relaksasi, ganti balut, Injeksi Cefotaxim 500 mg. Rencana yang
belum dilakukan : pemberian asam mefenamat 500 mg peroral, Monitor TTV.
Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Cefotaxim 2 x 500 mg.
Persiapan lain: Program operasi ditunda besok pagi.

B. Skenario
1. Nama Nggota :
- Nuri novita sari Iftitahun Nabilah
- Susi susanti Jayanti rezky
- Anik novita sari Restanti Silviana
- Firma Kusuma W Elok Fitri S
- Surya Bagus J Gandung D P
- Ferdian Putra A

2. Renstra Overan
a. Pelaksanaan overran
- Tanggal :9 Mei 2019
- Pukul : 07.30 WIB
- Topik : Overran (timbang terima)
- Tempat : Ruang Bed
b. Metode.
- Diskusi
- Tanya jawab
c. Media
- Status klien (rekam medis)
- Buku overran
- Alat tulis :
d. Pengorganisasian
- Kepala ruang : Surya Bagus J
- Perawat pelaksana( pagi ) : Team A: Firma Kusuma W

10
Team B: Jayanti rezky
- Perawat primer ( pagi ) : Restanti Silviana
- Perawat pelaksana (sore) : Team A: Elok Fitri S
Team B: Ferdian
- Perawat primer (sore ) : Anik novita sari
- Perawat pelaksana (malam) : Team A: Susi susanti
Team B: Nuri novita sari
- Perawat primer (malam) : Iftitahun Nabilah

*Prolog
Pada hari Selasa jam 07.30 WIB Seluruh perawat ( PP dan PA ) sif
malam dan pagi serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk
melakukan overan.

- Kepala ruangan (Surya): Baik, sudah hadir semua perawat pelaksana dan
perawat primer baik yang sif malam dan sif pagi. Kita mulai saja. .. (sambil
melingkar kepala ruangan membuka overran)…. Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang saya hormati seluruh perawat baik pelaksana maupun primer dari
anggota sif malam dan anggota sif pagi semoga selalu dalam kondisi sehat
dan dilindungi Allah SWT. Amiin.. Sebelum saya persilahkan PP dinas malam
untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas kepada
PP yang akan berdinas pagi. Mari kita buka dengan bacaan do’a dengan
harapan anggota berdinas pagi diberi kelancaran dalam melaksanakan
intervensi. (amin..). berdo’a mulai (salah satu anggota membaca teks do’a, dan
lainya menundukkan kepala).
- Kepala ruangan (Surya): (lanjut kepala ruang memimpin ) baik
terimakasih… saya persilahkan perawat PP dan PA berdinas malam
memberikan klarifikasi:
1. Jumlah pasien:
2. Identitas klien dan diagnosa medis
3. Data (keluhan/subyektif dan obyektif)
4. Masalah keperawatan yang masih muncul
5. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan secara murni
6. Intervensi kolaborasi dan dependen
7. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang).

11
*Sesi I di Nurse Station
Kedua kelompok dinas sudah siap (sif jaga), kelompok yang bertugas
sambil mempersiapkan buku catatan, penyampian klarifikasi oleh team
over malam dengan jelas, singkat dan padat, perawat yang melakukan
overran melakukan klarifikasi, Tanya jawab dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah dioverankan dan menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas

- Perawat pelaksana (malam): (Team A: Susi susanti, Team B: Nuri novita


sari):

a. Team A (Susi Susanti) :


Jumlah pasien 2, dengan klarifikasi sebagai berikut:
Pasien pertama:
- Nama : Ny. Tholhah (42 thn) (5870049)
- Dx medis: Ca.Mammae post mastektomi / Dr.Nindi.
- Data Subyektif: Data Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan
dengan skala 7
- Data Obyektif: K/U: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20
x/mnt, T: 37 C.
- Dx Keperawatan: Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan
integritas kulit.
- Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti
balut, Injeksi Tramadol 1 ampul, Injeksi Cefotaxim 500 mg.
- Rencana yg belum dilakukan: Kaji tanda-tanda infeksi, Kaji luka dan kaji
nyeri. Terapi: Tramadol 3x1 amp, Cefotaxim 2 x 500 mg, Infus NaCl 20
tts/mnt.
- Persiapan lain tidak ada.
Pasien kedua:
- Nama: Ny. Musayadah (47 thn) (5873281)
- Dx Medis: Ca Recti / Dr. Nindi
- Data Subyektif: Keluhan nyeri diarea anal, skala 7 dari 10
- Data Obyektif: K/U : lemah, komposmentis, pucat, anemis. TD: 100/60, N:
80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C.
- Dx Keperawatan: masalah keperawatan: Nyeri.
- Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi.
- Rencana yang belum dilakukan: pemberian asam mefenamat 500 mg
peroral. Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Vit. B kompleks 3 x 1 tablet.

12
- Persiapan lain: USG abdomen dan Cek albumin besok pagi, Konsul ke
Internis, Persiapan kolon in loop.

b. Team B (Nuri Novita Sari)


Jumlah pasien 2, dengan klarifikasi sebagai berikut:
Pasien pertama :
- Nama: Ny. Dewi (41 thn) (5874031)
- Dx Medis: Ca.Mammae / Dr. Samsul
- Data Subyektif: Keluhan takut kalau mau dioperasi.
- Data Obyektif: KU: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20
x/mnt, T: 37 C.
- Dx Keperawatan: Masalah keperawatan: Ansietas.
- Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Motivasi individu.
- Rencana yg belum dilakukan: Relaksasi, Pendidikan klien. Terapi: Vitamin
C 3 x 500 mg, Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet peroral.
- Persiapan lain : Cek darah rutin.

Pasien kedua:
- Nama: Ny. Masamah (67 thn) (5870051)
- Dx Medis: Tumor kulit / Dr. Joko
- Data Subyektif: Keluhan nyeri skala 7 dari 10
- Data Obyektif: KU : baik, komposmentis. TD: 150/80, N: 80 x/mnt, RR : 20
x mnt, S: 37 C.
- Dx Kperewatan: Masalah keperawatan: Nyeri. Resikio tinggi infeksi,
gangguan integritas kulit (prioritas: Gangguan rasa nyaman nyeri)
- Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi,
ganti balut, Injeksi Cefotaxim 500 mg.
- Rencana yang belum dilakukan :
pemberian asam mefenamat 500 mg peroral, Monitor TTV.
Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Cefotaxim 2 x 500 mg.
- Persiapan lain: Program operasi ditunda besok pagi.
- Perawat pelaksana (malam): (Nuri novita sari) demikian laporan dari sif
malam, dari sini ada yang perlu didiskusikan….. ???
- Perawat pelaksana pagi (Team A: Firma Kusuma W): (menanyakan status
kondisi pasien yang dipegang team A)…. Perawat susi saya Tanya px pertama
dengan Ny. T dari tindakan ganti balut (rawat luka), tadi hasil observasi
lukanya deskripsi luka jahitanya seperti apa ???
- Perawat pelaksana malam (Team A: Susi Susanti): kondisi luka tidak
terjahit karena mamae sudah berlubang luas, tidak ada puss namun darah yang

13
profus, drainase (rembesan) darah keluar banyak pada balutan kasanya, karena
darah yang keluar profus jadi nanti di observasi kalau kasa penuh darah segera
diganti dengan kasa baru(steril). Cefo dan tramadol 1 ampul masuk ya nanti. ..
- Perawat pelaksana pagi (Team B: Jayanti rezky): (menanyakan status
kondisi pasien yang dipegang team B)….perawat nuri, saya menanyakan
kondisi Ny D masalah keperawatanya hanya ansietas saja kah ? sama Ny M
bisa dijelaskan deskripsi luka tumor kulit post op nya ?
- Perawat pelaksana malam (team B: Nuri novita sari): baik, untuk pasien Ny
D ketakutanya tinggi karena sebelumnya belum pernah menjalani operasi, jadi
intervensinnya nanti lebih memberikan support internal untuk meminimalisir
tingkat kecemasanya. Untuk tanda-tanda vitalnya stabil semua. Dan utnuk Ny
M kondisi luka jahitanya bagus, tidak keluar puss atau darah waktu saya tekan
tadi, Cuma nyeri yang dikeluhkan jadi tindakan kolaboratif: pemberian
analgesic dan antibiotk masih lanjut ya…
- Perawat pelaksana pagi (team A dan B: Firma, Jayanti): (bersama-sama)….
baik… sangat difahami…

*Sesi II di ruang perawatan pasien


Setelah perawat PP berdinas malam selesai menjelaskan klarifikasi
pasien, maka seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama
melihat ketempat pasien, PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan
menvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga yang mengalami
masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus,
kunjungan tetap dilaksanakan. Lama kunjungan tidak lebih dari lima
menit per pasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien
dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilaksanakan di nurse
station setelah kunjungan kepasien berakhir.

*Epilog

14
Pelaporan untuk overran dituliskan secara langsung pada format
yang ditandatangani oleh PP yang jaga malam dan PP yang jaga pagi
dan diketahui (diawasi) oleh kepala ruangan.

- Kepala ruangan (Surya): baik, karena overran pasien sudah diterima dari sif
malam ke pagi dan format overran juga sudah tertanda tangani oleh masing-
masing PP (dinas malam-dinas pagi). Semoga diberi kelancaran untuk perawat
yang berdinas pagi dan tidak ada halangan apapun. Amiin… baik cukup
sekian saya tutup overran pagi ini dengan bacaan basmalah..(basmalah mulai)
….. (sambil mengengkat tangan dan menundukkan kepala)… selesai… ≠

BAB III

PENUTUP

15
A. Kesimpulan

Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota saf

keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Profesional

dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan

fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Disini dituntut

tugas menejer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan

mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan

keperawatan seefektif dan seefesien mungkin bagi individu, keluarga dan

masyarakat (Gillis, 1996).

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan

keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian dinas.

Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan) yang

berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer ke

perawat asosiet yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas malam.

Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.

B. Saran

Dalam aplikasi timbang terima harus dipahami alur overran, dan

point-point yang harus diklarifikasi oleh PP dan PA yang sedang berdinas

saat itu.

DAFTAR PUSTAKA

16
Azrul Azwar. 1997. Peran Perawat Profesional dalam Sistem Kesehatan di

Indonesia.Jakar: Makalah Seminar. UI.

Nursalam. 2008. Mnajaemen Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2011. Mnajaemen Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

Seto Sagung. 2008. Manajemen Kinerja Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta:

Sabarguna

17

Anda mungkin juga menyukai