Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM

PROTEKSI KEBAKARAN

RUMAH SAKIT KATHOLIK MARIANUM HALILULIK


TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
Panitia K3 Rumah Sakit Katolik Marianum Haliluliksebagai organisasi pelaksana standar
mutu keselamatan kerja di Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan tugas dan fungsinya
dengan membuat program yang mempunyai aspek dibidang K-3. Aspek – aspek K-3 tersebut
adalah kesehatan kerja, keselamatan kerja, penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan
bencana, dan kesehatan lingkungan kerja.
Program penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan bencana di Rumah Sakit Katolik
Marianum Halilulik dilaksanakan melalui penyediaan fasilitas dan peralatan serta peningkatan
pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia.

II. LATAR BELAKANG


Bencana adalah suatu kejadian secara alami maupun karena ulah manusia terjadi secara
mendadak ataupun berangsur – angsur menimbulkan akibat yang merugikan sehingga kita
dipaksa untuk melakukan tindakan penanggulangan. Kejadian becana dapat sewaktu – waktu
terjadi di rumah sakit karena kelalaian manusia ataupun alam seperti kebakaran, gempa, letusan
gunung berapi, angin puyuh, tanah longsor, wabah dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu
dilakukan berbagai upaya untuk menghindari dan menanggulanginya.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melakukan upaya pengelolaan di bidang pencegahan kebakaran atau bencana
lainnya seta penanggulangannya.
2. Tujuan Khusus
 Mengupayakan pencegahan dan penaggulangan bencana melalui penyediaan
fasilitas dan sarana yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan
 Mengurangi resiko kerugian harta, benda dan jiwa
 Meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan tentang penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan bencana
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Rumah Sakit perlu melakukan asesmen terus menerus untuk memenuhi regulasi
keamanan kebakaran sehingga secara efektif dapat mengidentifikasi risiko dan meminimalkan
risiko.
Asesmen risiko meliputi :
a. Tekanan dan risiko lainnya di kamar operasi
b. Sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api dan asap
c. Daerah berbahaya (dan ruang di atas langit-langit diseluruh area) seperti kamar linen kotor,
tempat pengumpulan sampah, ruangan penyimpanan oksigen
d. Sarana jalan keluar/evakuasi
e. Dapur yang berproduksi dan peralatan masak
f. Londri dan linen
g. Sistem tenaga listrik darurat dan peralatan
h. Gas medis dan komponen sistem vakum

Berdasarkan hasil asesmen resiko di atas maka disusunlah program :


1. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko, seperti penyimpanan dan penanganan
bahan-bahan mudah terbakar secara aman termasuk gas medis seperti oksigen
2. Penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun, di atau yang berdekatan dengan
bangunan yang di tempati pasien
3. Penyediaan sarana jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi bila terjadi kebakaran
4. Mengusulkan penyediaan sistem peringatan dini seperti detektor asap, alarm kebakaran dan
patroli kebakaran oleh petugas keamanan
5. Penyediaan mekanisme pemadaman api seperti APAR

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pengurangan resiko kebakaran, dengan cara pemberian / penggantian simbol
bahan mudah terbakar dan penerapan kawasan tanpa rokok pada area – area
beresiko
2. Melakukan asesmen tentang resiko kebakaran pada saat ada pembangunan /
renovasi
3. Upaya meredakan kebakaran dan pengendalian asap dengan Pelatihan
Penanggulangan Kebakaran menggunakan APAR ( Alat Pemadam Api Ringan )
4. Penggantian atau penambahan tanda emergency exit
5. Latihan evakuasi pasien
6. Pengantian atau penambahan tandaKawasan Tanpa Rokok
7. Retribusi / labelisasi tabung APAR

VI. JADWAL KEGIATAN


No. Kegiatan Tahun 2019
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1. Pengurangan resiko X X X X
kebakaran
2. Asesmen resiko
kebakaran pada saat Sesuai dengan keadaan saat pembangunan / renovasi
pembangunan /
renovasi
3. Upaya meredakan X
kebakaran dan
pengendalian asap:
 Pelatihan
penanggulangan
kebakaran
4. Pemberian atau
penambahan tanda Sesuai kebutuhan berdasarkan hasil survey
Emergency Exit
5. Pelatihan evakuasi X
pasien
6. Penggantian atau
penambahan tanda Sesuai kebutuhan berdasarkan hasil survey
Kawasan Tanpa
Rokok

7. Retribusi / labelisasi Sesuai kebutuhan berdasarkan hasil survey


tabung APAR

VII. SASARAN
1. Pengurangan risiko kebakaran terlaksana
2. Asesmen risiko kebakaran pada saat pembangunan/renovasi terlaksana
3. Upaya meredakan kebakaran dan pengendalian asap terlaksana
4. Pelatihan penanggulangan kebakaran terlaksana
5. Pemberian atau penambahan tanda Emergency Exit terlaksana sesuai kebutuhan
6. Pelatihan evakuasi pasien terlaksana
7. Penggantian atau penambahan tanda Kawasan Tanpa Rokok terlaksana sesuai
kebutuhan
8. Retribusi / labelisasi tabung APAR terlaksana sesuai kebutuhan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Membuat evaluasi kegiatan dan dilaporkan kepada direktur Rumah Sakit Katolik
Marianum Halilulik dilakukan setiap tahun sekali.

Ditetapkan di : Halilulik
Pada tanggal : Januari 2019
Mengetahui,
Direktur RSKM Halilulik Ketua Tim K3

dr. Lau Fabianus dr. Yoseph Renaldy Ndapa

Anda mungkin juga menyukai