Laporan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Tentang DHF Dan Penatalaksanaannya Di Ruang C1 LT 2 RSDK Semarang
Laporan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Tentang DHF Dan Penatalaksanaannya Di Ruang C1 LT 2 RSDK Semarang
PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG DHF DAN PENATALAKSANAANNYA
DI RUANG C1 Lt 2 RSDK SEMARANG
DISUSUN OLEH:
INDRIYANI : G6B205019
MARIYAM : G6B205023
A. LATAR BELAKANG
Demam dengue adalah demam virus akut yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti, disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang,
penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam. Demam berdarah
dengue/dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah demam dengue yang disertai
pembesaran hati dan manifestasi perdarahan.
Pada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan
pasien jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini
disebut dengue shock syndrome (DSS). Karena penyakit DHF dapat
mengkibatkan kematian maka penyaji ingin menyampaikan pendidikan
kesehatan kepada para orang tua yang mempunyai anak yang sakit DHF di
ruang C1L2.
B. TUJUAN
Tujuan Umum:
Dengan pendidikan kesehatan tentang DHF, keluarga dapat mencegah
kejadian DHF berulang pada anaknya.
Tujuan khusus:
a. Keluarga dapat menyebutkan pengertian DHF
b. Keluarga dapat menyebutkan penyebab DHF
c. Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda DHF
d. Keluarga dapat menjelaskan pencegahan dan
penatalaksan DHF.
C. SASARAN
Keluarga yang memiliki anak dengan DHF
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik sasaran
1. keluarga yang mempunyai anak dengan penyakit DHF
2.keluarga yang mempunyai kurang pengetahuan tentang DHF dan
permasalahnya
3.keluarga yang mempunyai kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan
dan pencegahan penyakit DHF
B. Analisa Kasus
DHF merupakan penyakit demam virus akut yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti, disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang,
penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam. \Kejadian tersebut dapat
menyerang orang yang ada di sekitarnya dengan melalui gigitan nyamuk
Aedes agepti. Untuk menghindari hal tersebut maka setiap keluarga harus
rajin menjaga kebersihan lingkungan baik menutup bak kamar mandi,
menguras kamar mandi dan mengubur kaleng – kaleng bekas.
C. Prinsip belajar
Prinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah untuk memahami
suatu konsep, kemudian dapat menerapkan atau mengaplikasikan ke dalam
kehidupan sehari- hari sehingga diharapkan akan terjadi perubahan tingkah
laku yang mengarah pada keadaan yang lebih baik.
B. Tujuan Belajar
1. Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang penyakit DHF.
2. Orang tua mampu mencegah terjadinya DHF berulang pada anaknya
D. Jenis Media
Jenis media yang digunakan adalah:
Lembar balik
Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal: Rabu, 7 Desember 20052005
Waktu : 11.00 – 11.30 WIB ( 30 menit)
H. Hal-Hal yang Perlu Diwaspadai
Kelelahan orang tua selama diberikan pendidikan
kesehatan
Kebosanan orang tua
Anak rewel
Penggunaan bahasa yang tidak sesuai
Tingkat pendidikan orang tua
J. Pengorganisasian
Pemberi materi : Indriyani dan mariyam
Setting tempat :
2 2
Keterangan:
1 1 : pemberi materi
2 : Orang tua / audience
K. Sistem Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Proposal pendidikan kesehatan sudah siap
- Media telah dipersiapkan
- Orang tua siap diberikan pendidikan kesehatan
- Kontrak waktu dan tempat sudah disepakati
- Perawat siap memberikan pendidikan kesehatan
b. Evaluasi proses
- Waktu dan tempat sesuai kontrak
- Orang tua kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatan
- Terjadi diskusi antara orang tua dan perawat
c. Evaluasi hasil
- Orang tua dapat memahami materi dengan baik
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH
PENGERTIAN
Demam Berdarah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
PROSES TERJADINYA
Virus dengue masuk kedalam tubuh manusia menyebabkan: terjadinya penurunan
trombosit yang dapat berakibat terjadinya perdarahan hebat.
WASPADA
Bila ada tanda – tanda nadi lemah dan cepat, tekanan darah rendah, kulit dingin
dan lembab serta gelisah ditakutkan dapat terjadi SYOK.
PENATALAKSANAAN
Minum banyak
Periksa ke Dokter
Kalau perlu perawatan di Rumah Sakit.
PENCEGAHAN
Menjaga kebersihan lingkungan
Menguras bak mandi
Mengubur kaleng-kaleng bekas
Menutup bak mandi
DAFTAR PUSTAKA
1.Betz. L. Cecily. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 3. Alih bahasa Jan
Tamboyang. EGC. Jakarta; 1997
2.Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak.FKUI. Ilmu Kesehatan Anak. JIlid I.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Jakarta ; 2000
3.Suriadi, Rita Y. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. Fajar
Interpratama. Jakarta ; 2001
4.Wong Donna L. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Edisis 4. EGC.
Jakartta ; 1996
BAB IV
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
1. KONTRAK AWAL
Kontrak awal dengan keluarga penderita yaitu ibu dan ayah
dilakukan pada hari rabu tanggal 7 Desember 2005 pukul 11.00 WIB.
Kontrak yang dilakukan secara lisan meliputi waktu pelaksanaan kegiatan,
materi kegiatan dan persiapan lainnya yaitu keikutsertaan keluarga dalam
pendidikan kesehatan.
Kontrak juga dilakukan dengan pembimbing klinik (kepala ruang
C1L2) untuk mendapatkan persetujuan dan bimbingan selama pelaksanaan
pendidikan kesehatan.
2. TAHAP ORIENTASI
Waktu pelaksanaan kegiatan pendidikan kegiatan mundur 45 menit
dari waktu/ kontrak yang telah disepakati karena menunggu ibu klien untuk
datang mengunjungi klien dan menunggu ayah klien pulang kerjanamun
karena sudah ditunggu hingga pukul 11.45 orang tua klien tidak datang
maka pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan kepada paman klien yang
saat itu menunggui klien. Pada pukul 11.45 WIB mulai dilakukan
pendidikan kesehatan dihadiri oleh paman klien di petugas kesehatan
(indriyani dan mariyam)
Persiapan yang dilakukan yaitu menyiapkan tempat kegiatan sesuai
kondisi klien (klien tetap di tempat tidur) sedang paman klien( keluarga )
duduk di kursi yang telah dipersiapkan bersama dengan petugas kesehatan.
Petugas kesehatan mengawali dengan memperkenalkan diri kembali pada
keluarga, mengulang kontrak yang telah disepakati hari sebelumnya yaiatu
pada hari Kamis, menyepakati waktu kegiatan selama 30 menit dan
menawarkan bahasa yang akan digunakan, dan keluraga menyepakati untuk
menggunakan bahasa indonesia. Tahap orientasi dilakukan selama 5 menit.
3. TAHAP KERJA
Petugas kesehatan memulai tahap kerja dengan memberi
kesempatan ibu klien (keluarga) untuk memberikan persepsi tentang
pengertian Demam Berdarah. Persepsi paman klien (keluarga) kurang
lengkap sehingga perlu diberikan penjelasan lebih lanjut. Berikutnya petugas
kesehatan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian , proses
terjadinya, tanda dan gejala, kewaspadaan, derajat, penatalaksanaan dan
pencegahan Demam Berdarah.
Pada saat menjelaskan petugas kesehatan juga menunjukkan tanda-tanda
(kondisi) yang ditemukan pada klien sesuai dengan perihal yang
disampaikan. Paman klein diberi kesempatan juga untuk mencoba
mengidentifikasi tanda-tanda demam berdarah yang mungkin ditemukan
pada klien.
Selama tahap kerja klien juga dilibatkan dalam komunikasi dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti klien sehingga menunjukkan
penerimaan terhadap penjelasan dari tenaga kesehatan.
Fase kerja berlangsung selama 20 menit sesuai dengan rencana
yanag ditetapkan, semua materi tersampaikan sesuai dengan rencana yang
disusun dan selanjutnya paman klien (keluarga) diberikan leaflet sesuai
materi yang dijelaskan untuk diperlajari lebih lanjut di rumah.
4. TAHAP TERMINASI
Pada akhir kegiatan, paman klien (keluarga) diberi kesempatan
kembali untuk menyampaikan materi pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan yaitu meliputi pengertian, proses terjadinya, tanda dan gejala,
kewaspadaan, derajat, penatalaksanaan dan pencegahan Demam Berdarah.
Secara garis besar paman klien (keluarga) mampu menjelaskan dengan
bahasa yang sederhana sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Pada kesempatan yang berikutnya petugas kesehatan mengakhiri
kegiatan pendidikan kesehatan dengan menyampaikan terima kasih atas
partisipasinya dalam pendidikan kesehatan dan menutup dengan salam.
Kegiatan pendidikan kesehatan selesai pukul. 12. 45 WIB.
BAB V
PENUTUP