Anda di halaman 1dari 20

Diagnosa

Dalam menentukan juga dilakukan sebuah scoring pada diagnose yang akan diangkat
mengenai tentang sifat masalah, kemungkinan dapat diubah, potensial masalah dicegah, dan
menonjolnya masalah. Diagnosa yang muncul dalam keperawatan pada keluarga penderita
diabetes mellitus adalah:
No Diagnosa Keperawatan
1 Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Makan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
2 Domain 5 : Persepsi / Kognisi
Kelas 4 : Kognisi
Difisiensi pengetahuan (00126)
3 Domain 1 : Promosi Kesehatan
Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
Ketidakefektifan management kesehatan keluarga (00080)

4 Domain 2 : Nutrisi
Kelas 4 : Metabolisme
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah (00179)

5 Domain 4 : Aktivitas / Is
tirahat
Kelas 5 : Perawatan Diri
Kesiapan meningkatkan perawatan diri (00182)

3. Rencana Keperawatan

Menurut NANDA, NIC – NOC (2013) asuhan keperawatan yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut :
a. Diagnosa : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh (00002)

NOC
1) Nutrional Status : food and fluid (1008)
2) Nutrional Status : nutrient intake (1009)
Kriteria hasil :
a) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang signifikan.
b) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

NIC
1) Nutrition Management (1100)
2) Nutrition Monitoring (1160)

Tindakan :
a) Ajarkan pasien dan keluarga dalam memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan.

b) Sarankan kepada klien dan keluarga mengkonsumsi makanan kaya protein


EB : makanan yang kaya protein dapat meningkatkan energy bagi penderita DM (Dumme &
Dhal , 2007)
c) Berikan informasi yang jelas tentang kebutuhan nutrisi.

EB : peneliti melaporkan bahwa faktor yang mempengaruhi keseimbangan nutrisi tergantung


darijenis makanan apa yang dikonsumsi klien ( Wikbly & Fagerskiodv, 2004)
d) Ajurkan diet kepada pasien

EB : pada orang dewasa dengan melaksanakan diet akan cendrung dapat memenuhi
rekomendasi asupan nurtisi 2 x lipat pada orang yang tidak menjalani diet pada kasus
kekurangan nutrisi ( David A Wagstaff, 2011).
e) Monitor interaksi keluarga selama makan.

f) Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori pasien dan keluarganya.

EB : Melakukan monitor dengan intervensi nutrisi dan menghitung kebutuhan kalori ini dapat
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi untuk ukuran yang lebih sederhana dari status fungsional.
( Stow, Ruth, dkk. 2015).
b. Diagnosa :Difisiensi pengetahuan (00126)

NOC
1) Knowledge : disease proses

2) Knowledge : healthy behavior

Kriteria hasil :
a) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan
program pengobatan.

b) Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar.

c) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat.

NIC
1) Teaching : disease prosess
Tindakan :
a) Berikan pengakuan tentang perbedaan rasa tau etnis pada awal perawatan kepada keluarga.

EB : Menunjukkan rasa hormat dan mengakui perbedaan rasa tau etnis dapat meningkatkan
komunikasi dan hubungan dengan klien sehingga promosi kesehatan tentang hasil
pengobatan dapat berjalan dengan baik ( Rust et al, 2006).
d) Berikan penilaian tentang hubungan keperayaan dengan tingkat
pengetahuan keluargatentang proses penyakit yang spesifik.

EB : Kepercayaan dapat mempengaruhi perilaku sakit ( Russel, 2006)


e) Berikan penilaian tentang perawatan diri pasien maupun keluarga yang dapat mempengaruhi
penyakit.

EBN : Orang – orang dan lingkungan rumah dapat berinteraksi dengan cara pengobatan
utama untuk masalah kesehatan (Rossel, 2006)
a) Gunakan metode pengajaran yang peka akan budaya, adat istiadat, nilai yang berkembang
dalam lingkungan pasien dan gaya hidup pasien untuk menjelaskan ptofisiologis dari
penyakit yang diderita kepada keluarga.

EB : program pendidikan yang focus pada konteks budaya telah terbukti lebih efektif dari
pada program pendidikan umum
c. Diagnosa :Ketidakefektifan management kesehatan keluarga (00080)

NOC
1) Therapeutic regiment management ineffective

Kriteria hasil :
a) Kualitas hidup meningkat.

b) Mampu mengatasi masalah kesehatan keluarga.

c) Mampu meningkatkan komunikasi antar anggota keluarga dalam masalah kesehatan.

d) Normalisasi keluarga.

NIC
1) Family suppot

Tindakan :
a) Bantu keluarga dalam mengenal masalahnya.

b) Bantu memotivasi keluarga untuk berubah.

c) Dukung keluarga dalam meningkatkan nilai, minat, dan tujuan keluarga.

d) Bantu anggota keluarga dalam mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dan butuhkan satu
dengan lainnya.

e) Berikan informasi penting, advokasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.

d. Diagnosa : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah (00179)

NOC
1) Blood glucose, risk for unstable.

2) Diabetes self management

Kriteria hasil :
a) Glukosa darah adekuat
b) Kualitas hidup meningkat.
c) Dapat mengontrol kadar gula darah.
d) Pemahaman management diabetes.
e) Status nutrisi adekuat
NIC
1) Hiperglikemia management

Tindakan :
a) Uji kadar glukosa darah anggota keluarga.

b) Ajurkan diet kepada pasien

EB : pada orang dewasa dengan melaksanakan diet akan cendrung dapat memenuhi
rekomendasi asupan nurtisi 2 x lipat pada orang yang tidak menjalani diet pada kasus
kekurangan nutrisi ( David A Wagstaff, 2011).
c) Ajarkan keluarga tentang diet yang harus dijalani.

d) Motivasi keluarga dalam melaksanakan diet yang sedang dijalankan.

e) Berikan informasi yang terkait kepada keluarga tentang diet.

e. Diagnosa : Kesiapan meningkatkan perawatan diri (00182)

NOC
1) Self care status

Kriteria hasil :
a) Dapat mengetahui tentang masalah yang sedang dihadapi.

b) Mengetahui cara untuk merawat diri dan keluarga.

c) Kualitas hidup meningkat.

NIC
1) Self care assistance

Tindakan :
a) Pertimbangkan budaya pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri.

b) Bantu keluarga dalam mengidentifikasi perawatan yang belum terpenuhi.

c) Berikan informasi yang terkait dengan perawatan diri.


d) Anjurkan keluarga untuk saling memotivasi antar satu dengan yang lainnya.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. M
DENGAN ANAK DIABETES MILLITUS
DI DUSUN X, RT Y, GROBOGAN

Keluarga Tn. M merupakan keluarga extended family yang terdiri dari Tn.M
(59 th) sebagai kepala keluarga, istrinya Ny. S (56 th) mereka memiliki
seorang anak yaitu Tn. A (32 th) menikah dengan Ny.W (32 th) dan memiliki
satu anak yaitu Nn. Y (14 th). Mereka tinggal serumah dan tidak memiliki
riwayat penyakit menurun, namun Tn. A mengeluh banyak makan, banyak
minum dan banyak BAK serta berat badan menurun drastic. Setelah dibawa
kedokter ternyata beliau memiliki penyakit diabetes mellitus.

A. Pengkajian Keperawatan.

1. Identitas Umum.

a. Identitas Kepala Keluarga.

Nama : Tn M.
Umur : 59 tahun.
Alamat : Dusun X, RT Y, Grobogan.
Pendidikan : SD.
Pekerjaan : Petani.
Agama : Islam.
b. Komposisi Keluarga.

No Nama J. K Hub Umur Pendidikan Status KB


Keluarga Imunisasi
1 Tn. M Laki2 KK 59th SD - -
2 Ny. S Perempuan Istri 56th SD - -
3 Tn. A Laki2 Anak 32th SMP - -
4 Ny. W Perempuan Menantu 32th SMP - Pil
5 Nn. Y Perempuan Cucu 14th SMP Lengkap -

a. Genogram.

Keterangan:

Laki-laki.

Perempuan

Laki-laki Penderita DM

Tinggal serumah.

b. Tipe Keluarga.

Keluarga Tn. M termasuk keluarga extended family karena di dalam keluarga terdapat kakek,
nenek, anak, menantu, cucu, sehingga apabila anggota keluarga tidak memiliki pengetahuan
tentang penyakit yang di diderita salah satu anggota keluarga maka hal tersebut dapat
memperparah kondisi si penderita.
c. Suku Bangsa.

Tn. M sekeluarga bersuku Jawa bangsa Indonesia.Bahasa yang digunakan adalah bahasa
Jawa dan bahasa Indonesia. Menurut Tn. A, tidak ada kebiasaan anggota keluarga yang
bertentangan dengan kesehatan.
d. Agama.

Tn. M dan sekeluarga beragama Islam.Setiap anggota keluarga taat melaksanakan sholat 5
waktu secara sendiri-sendiri di rumah atau di masjid terdekat.Namun sejak Tn.A dinyatakan
sakit, beliau jarang sholat karena merasa tidak enak badan.
e. Status Sosial Ekonomi Keluarga.

1) Pekerjaan Anggota Keluarga.

Tn. M masih bekerja sebagai petani, Ny. S dan Ny. W bekerja membantu Tn. M sebagai
petani, Tn.A bekerja sebagai buruh bangunan, dan Nn Y masih sekolah.Namun sejak Tn. A
dinyatakan sakit, Tn A jarang bekerja.
2) Penghasilan Anggota Keluarga.

Penghasilan rata-rata anggota keluarga Tn. M perbulan kurang lebih Rp. 800.000, kecuali Nn
Y yang masih sekolah.
3) Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari.

Penghasilan rata-rata keluarga perbulan dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dengan pengelolahan yang baik.
4) Tabungan atau Asuransi.

Menurut Tn. M, keluarga belum bisa menyisihkan uangnya untuk ditabungkan.


f. Aktivitas Rekreasi Keluarga.

Keluarga tidak pernah bepergian ke tempat pariwisata, rekreasi yang dilakukan oleh keluarga
adalah menonton TV.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.

Keluarga Tn. M saat ini memasuki tahap perkembangan keluarga dengan cucu usia sekolah.
Saat ini semua anggota keluarga tidak ada yang sedang sakit, kecuali Tn, A yang sedang
menderita penyakit Diabetes Millitus.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

Keluarga Tn. M belum mampu untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga karena
pengetahuan tentang kesehatan yang sangat kurang sekali dan terbukti Tn.A menderita
Diabetes Millitus.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga.

a. Riwayat kesehatan sebelumnya.

Saat pengkajian tidak ada yang menderita penyakit Diabetes Millitus.


b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini.

1) Tn. M : Keadaan sehat dan tidak pernah mengalami sakit yang serius.

2) Ny. S : Keadaan sehat dan tidak pernah mengalami sakit yang serius.

3) Tn. A : Satu bulan yang lalu Tn.A pergi ke dokter dengan keluhan panas. Disana Tn. A
berkonsultasi dengan dokter dan mengatakan bahwa beliau mengalami penurunan berat
badan yang cukup drastic, sering buang air kecil, sering haus dan merasa lapar. Kemudian
disana Tn. A memperoleh tes gula darah. Dokter kemudian mengatakan bahwa Tn. A
mengidap penyakit diabetes mellitus dan disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah
sakit, namun karena keterbatasan biaya, Tn. A akhirnya hanya menjalani rawat jalan saja.

4. Pengkajian Lingkungan.

a. Karakteristik rumah.
5
Denah Rumah Keterangan :
7
4
U
8
2 = kamar mandi 7 = kamar tidur
2
9
8 = kamar tidur 5 = ruang tamu
S 4 = dapur 9 = kamar
tidur
Rumah Tn. M terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, kamar mandi, dapur, dinding rumah dari
tembok dan asap rumah dari genting. Lantai rumah Tn. M tidak berubin melainkan hanya di
plester seadanya.
b. System pendukung keluarga.

Jarak rumah Tn. M ke puskesmas sektar 1,5 km serta keluarga Tn. M mempunyai jaminan
pemeliharaan kesehatan keluarga miskin (jamkesmas).
5. Struktur Keluarga.
a. Pola komunikasi keluarga.

Pola komunikasi keluarga dilakukan secara tebuka, bahasa yang dipakai setiap hari adalah
bahasa Jawa dan kadang- kadang menggunakan bahasa Indonesia serta tidak ada hambatan
dalam berkomunikasi.
b. Struktur kekuatan keluarga.

Tn. M menggunakan haknya sebagai kepala keluarga untuk mengontrol perilaku istri, anak,
menantu, dan cucunya dengan memberikan nasehat apabila mereka berperilaku kurang
baik.Keluarga Tn. M memusyawarahkan setiap masalah yang terjadi yang menyangkut setiap
anggota keluarga dan yang mengambil keputusan adalah Tn. M sendiri selaku kepala
keluarga.

c. Struktur peran.

Tn. M selaku kepala keluarga mengatakan bahwa telah memenuhi perannya sebagai kepala
keluarga.Ny. S dan Ny. W memiliki peran sebagai ibu rumah tangga yang mengawasi Nn Y
dalam berprilaku, namun kadang-kadang Ny. S dan Ny. W membantu Tn. M dalam bertani.
Tn. A sendiri memiliki peran sebagai penafkah utama, karena mengingat umur Tn. M yang
sudah tua.Namun akhir-akhir ini Tn.A tidak dapat lagi bekerja seperti biasa karena keadaan
beliau yang tidak sehat.
d. Nilai atau norma keluarga.

Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada salah satu anggota keluarga
yang sakit periksa di puskesmas atau dokter terdekat.Dalam kehidupan setiap hari, keluarga
menjalani hidup berdasarkan tuntunan agama Islam.

6. Fungsi Keluarga.

a. Fungsi afektif.

Tn. M mengatakan sikap dan hubungan antar anggota keluarga sangat baik dan akrab, dimana
setiap anggota keluarga saling menghargai satu sama lain.
b. Fungsi Sosialisasi.

Interaksi dalam keluarga Tn. M sangat baik, dimana keluarga mendidik anak-anaknya dengan
disiplin, mengajarkan cara bersosialisasi dengan benar, serta selalu mengajarkan cara
perpenampilan yang rapid an sopan sesuai dengan kaidah dalam agama Islam.
c. Fungsi perawatan kesehatan.

Keluarga Tn. M mengatakan sedikit sekali pengetahuannya tentang kesehatan karena


pendidikan yang sampai SD atau SMP saja.Keluarga belum mampu mengidentifikasi
masalah kesehatan yang terjadi apabila salah satu anggota keluarga sedang sakit dan keluarga
belum mampu merawat anggota keluarga dengan tepat ketika sakit.Selain itu, keluarga Tn. M
juga belum mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang kesehatan
keluarga dan belum mampu memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan untuk menunjang
kesehatan keluarga.
d. Fungsi reproduksi.

Tn. M dan Ny. S memiliki anak satu saja yaitu Tn. A. kemudian Tn, A memiliki istri Ny. W
dan memiliki anak Nn. Y, dimana keluarga cukup memiliki anak 1 dan focus untuk
membesarkan anaknya yang masih dibangku sekolah.
e. Fungsi ekonomi.

Keluarga Tn. M dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

7. Stress dan Koping Keluarga.

a. Stress jangka pendek dan jangka panjang.

Keluarga Tn. M mengatakan jarang mengalami stress yang berkepanjangan, kadang dibuat
setres oleh perilaku anak dan cucu, namun hal ini jarang terjadi.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi.

Keluarga mengatakan merasa jengkel bila melihat tingkah laku anak atau cucunya yang tidak
mendengarkan nasehatnya, namun keluarga masih tetap sabar menanggapi hal tersebut.
c. Strategi koping yang digunakan.

Jika ada masalah yang terjadi pada setiap anggota keluarga selalu dibicarakan secara bersama
dan dimusyawarahkan dengan semua anggota untuk memperoleh mufakat.

8. Pemeriksaan Fisik.

Pemeriksaan Tn. M Ny. S Tn. A Ny. W Nn. Y


Fisik
TTV TD :130/ 80 TD :120/80 TD :140/100 TD :120/80 TD :100/70
mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg
N:88x/mnt N:80x/mnt N :100x/mnt N :86x/mnt N: 76x/mnt
S :36,3 OC S : 36,2OC S: 36,8 OC S: 36,5 OC S: 36,5OC
RR:20x/mnt RR :20x/mnt RR :24/mnt RR:20x/mnt RR :18x/mnt
Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk Bentuk kepala
mesochepal,ukuran mesochepal mesochepal dan kepala mesochepal,
sedang dan ,simetris rambut simetris, rambut mesochepal, ukuran simetris,
simetris, kulit panjang, warna pendek, warna rambut kulit kepala
kepala tidak ada putih dan tebal hitam, tipis, panjang ikal, bersih, rambut
luka, ketombe dan tidak ada tidak ada luka, warna hitam, berwarna hitam,
bersih, rambut ketombe ketombe dan tidak ada panjang sebahu,
tipis, pendek dan bersih luka, ketombe kulit kepala
putih dan dalam tidak ada luka
keadaan
bersih

Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


kunjungtiva tidak kunjungtiva kunjungtiva kunjungtiva kunjungtiva
anemis, sclera tidak anemis, anemis, sclera tidak anemis, tidak anemis,
tidak ikterik, sclera tidak tidak ikterik, sclera tidak sclera tidak
fungsi ikterik, fungsi fungsi ikterik, fungsi ikterik, fungsi
pengelihatan mulai pengelihatan pengelihatan pengelihatan pengelihatan
menurun dan tidak mulai menurun masih baik, baik, baik
menggunakan alat dan tidak tidak
bantu pengelihatan menggunakan
alat bantu
pengelihatan
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, tidak ada lembab, tidak kering,tidak ada
lembab, tidak lembab, tidak
stomatitis ada stomatitis stomatitis, ada stomatitis ada stomatitis
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
Bentuk Bentuk simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat simetris, tidak tidak terdapat
pembesaran polip, pembesaran pembesaran terdapat pembesaran
dan indera polip, dan polip, dan
pembesaran polip, dan
penciuman dalam indera indera polip, dan indera
keadaan baik penciuman penciuman indera penciuman
dalam keadaan dalam keadaan penciuman dalam keadaan
baik baik dalam baik
keadaan baik
Telinga Simetris, tidak ada Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, Simetris, tidak
penumpukan ada ada tidak ada ada
serumen, fungsi penumpukan penumpukan penumpukan penumpukan
pendengaran serumen, fungsi serumen, fungsi serumen, serumen, fungsi
kurang baik namun pendengaran pendengaran fungsi pendengaran
tidak kurang baik baik, pendengaran baik
menggunakan alat namun tidak baik
bantu pendengaran menggunakan
alat bantu
pendengaran
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tiroid, tidak tidak ada nyeri
tekan tekan tekan ada nyeri tekan
tekan
Paru-paru Inspeksi: simetris, Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
pergerakan dada simetris, simetris, simetris, simetris,
kanan dan kiri pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
sama, dada kanan dan dada kanan dan dada kanan dada kanan dan
Palpasi: vocal kiri sama, kiri sama, dan kiri sama, kiri sama,
premitus simetris Palpasi: vocal Palpasi: vocal Palpasi: vocal Palpasi: vocal
Perkusi:sonor premitus premitus premitus premitus
Auskultasi:tidak simetris simetris simetris simetris
terdapat suara Perkusi:sonor Perkusi:sonor Perkusi: Perkusi:sonor
nafas tambahan Auskultasi:tidak Auskultasi:tidak sonor Auskultasi:tidak
terdapat suara terdapat suara Auskultasi: terdapat suara
nafas tambahan nafas tambahan tidak terdapat nafas tambahan
suara nafas
tambahan
Jantung Inspeksi: ictus Inspeksi: ictus Inspeksi: ictus Inspeksi: Inspeksi: ictus
cardis tidak cardis tidak cardis tidak ictus cardis cardis tidak
tampak tampak tampak tidak tampak tampak
Palpasi: ictus Palpasi: ictus Palpasi: ictus Palpasi: ictus Palpasi: ictus
cardis teraba pada cardis teraba cardis teraba cardis teraba cardis teraba
intercostal ke pada intercostal pada intercostal pada pada intercostal
empat dan kelima ke empat dan ke empat dan intercostal ke ke empat dan
Perkusi:Pekak kelima kelima empat dan kelima
Auskultasi:S1 dan Perkusi:Pekak Perkusi:Pekak kelima Perkusi:Pekak
S2 regular Auskultasi:S1 Auskultasi:S1 Perkusi:Pekak Auskultasi:S1
dan S2 regular dan S2 regular Auskultasi:S1 dan S2 regular
dan S2
regular
Ekstermitas Superior: dapat Superior: dapat Superior: dapat Superior: Superior: dapat
bergerak dengan bergerak bergerak dapat bergerak
baik, tidak ada dengan baik, dengan baik, bergerak dengan baik,
oedema, akral tidak ada tidak ada dengan baik, tidak ada
hangat, gerak oedema, akral oedema, akral tidak ada oedema, akral
bebas hangat, gerak dingin, gerak oedema, akral hangat, gerak
bebas bebas hangat, gerak bebas
Inferior: dapat bebas
bergerak dengan Inferior: dapat Inferior: dapat Inferior: dapat
bebas, tidak ada bergerak bergerak Inferior: bergerak
oedema, akral dengan bebas, dengan bebas, dapat dengan bebas,
hangat tidak ada tidak ada bergerak tidak ada
oedema, akral oedema, akral dengan bebas, oedema, akral
Kekuatan otot: 5 hangat dingin tidak ada hangat
oedema, akral
Kekuatan otot: Kekuatan otot: hangat Kekuatan otot:
5 5 5
Kekuatan
otot: 5

Kuku dan Warna sawo Warna sawo Warna sawo Warna sawo Warna sawo
Kulit matang, turgor matang, turgor matang, turgor matang, matang, turgor
kulit tidak elastis, kulit tidak kulit tidak turgor kulit kulit elastis,
kuku pendek, elastis, kuku elastis, kuku elastis, kuku kuku pendek,
bersih pendek, bersih pendek, bersih pendek, bersih
bersih

9. Harapan Keluarga.

a. Pada perawat.
Keluarga berharap bisa diberikan informasi kepada mereka tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kesehatan. Baik itu untuk kesehatan tentang penyakit Diabetes Millitus atau pun
terkait dengan cara untuk mengatur pola hidup bagi penerita Diabetes Millitus.
b. Persepsi keluarga terhaap perawat.

Keluarga menganggap sosok perawat adalah orang yang bekerja di bidang kesehatan serta
dapat membantu jika ada masalah kesehatan yang muncul.
c. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang dihadapai.

Keluarga mengatakan ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai kesehatan demi


menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya.

B. Analisa Data

No Data Fokus Diagnosa Paraf


1. DS: Tn A mengatakan Ketidakseimbangan
mengalami penurunan berat Nutrisi kurang dari
badan dari 65 ke 60. Tn A kebutuhan tubuh (00002).
mengatakan sering merasa
haus, lapar, dan sering BAK.

DO: TTV :140/100mmHg, N:


100x/mnt, RR:24x/mnt, S:
36,8 OC, BB: 60kg, GDA:
Hb: 7,8 g/dL
2. DS: Tn A mengatakan tidak Defisiensi Pengetahuan
mengetahui mengenai (00126).
penyakitnya serta cara untuk
mengobati penyakitnya

DO: Tn A dirawat dirumah


oleh keluarga, dan tidak
memperoleh pengobatan
apapun, karena keterbatasan
biaya dan kurang pengetahuan
tentang bahaya penyakit yang
dideritanya

C. Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Paraf
1. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh (00002).
2. Defisiensi Pengetahuan (00126)

D. Penilaian (scoring) Diagnosa Keperawatan.

A. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah Tn. A
a. Actual 3 1 = 1 mengalami
b. Resiko 2 penurunan BB
c. Potensial 1 5 kg dan hasil
pemeriksaan
Hb = 7,8 g/dL
2 Sifat masalah Keluarga tidak
a. Actual. 2 2 = 1 dapat menjaga
b. Resiko 1 pola hidup
c. Potensial 0 karena
keterbatasan
ekonomi
3 Potensial masalah Keingintahuan
untuk dicegah. keluarga
a. Tinggi. 3 1 tentang diet
b. Cukup. 2 DM cukup
c. Rendah 1
4 Menonjolnya Tn. A
masalah mengalami
a. Masalah berat 2 1 = 2 penurunan BB
harus segera 5 kg dengan
ditangani. hasil
b. Ada masalah tapi 1 pemeriksaan
tidak perlu Hb = 7,8 g/dL,
ditangani. sehingga
c. Masalah tidak 0 masalah harus
dirasakan. segera
ditangani
4 Total

B. Kurang pengetahuan.

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah Tn. A tidak
a. Actual 3 1 = 1 menyadari
b. Resiko 2 tentang masalah
c. potensial 1 penyakit yang
dihadapinya.
2 Sifat masalah Keluarga
a. Actual. 2 2 = 2 antusias untuk
b. Resiko 1 mengetahui
c. Potensial 0 tentang DM dan
cara
menanganinya
3 Potensial masalah Keinginan
untuk dicegah. keluarga untuk
a. Tinggi. 3 1 = 1 mengetahui
b. Cukup. 2 tentang penyakit
c. rendah 1 DM dan cara
penanganannya
tinggi
4 Menonjolnya Ketidakpahaman
masalah keluarga tentang
a. Masalah berat 2 1 = 2 bahayanya DM
harus segera dapat
ditangani. memperparah
b. Ada masalah tapi 1 keadaan Tn. A
tidak perlu atau si penderita
ditangani. DM
c. Masalah tidak 0
dirasakan.
4 Total 6

E. Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


1. Kurang pengetahuan(00126) 6
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan 11/3
Tubuh(00002).

F. Intervensi Keperawatan

N Diagnose Tujuan NIC Rasional TT


o Keperawatan NOC Mayor Disarankan D
1 Kurang Setelah Teachin1. Berikan 1. EBN:
Pengetahuan dilakukan g : pengakuan menunjukan
(00126) tindakan disease tentang perbeda rasa hormat
keperawata process an rasa tau etnis dan
n selama 2x (5602) pada awal mengakui
kunjungan perawatan perbedaan
diharapkan rasa tau
1. Dapat etnis dapat
menjelaska meningkatk
n tentang an
penyakit komunikasi
DM dan
2. Mengerti hubungan
tentang dengan
penyakit keluarga
DM sehingga
3. Dapat promosi
mengerti kesehatan
cara tentang
mengangan 2. Berikan penilaia hasil
i DM n tentang pengobatan
hubungan dapat
kepercayaan berjalan
dengan tingkat dengan baik
pengetahuan (Rust et al,
pasien tentang 2006).
proses penyakit
yang spesifik 2. EBN:
Kepercayaa
3. Berikan n dapat
penilaian mempengar
tentang uhi perilaku
perawatan diri sakit
pasien yang (Russel,
dapat 2006).
mempengaruhi
penyakit
4. Gunakan
metode
pengajaran yang
peka akan
budaya, adat
istiadat, nilai-
nilai yang
berkembang
dalam
lingkungan
keluarga, dan
gaya hidup3. EBN :
keluarga orang-orang
terutama Tn. A dan
untuk lingkungan
menjelaskan rumah
patofisiologis dapat
dari penyakit berinteraksi
yang diderita dengan cara
pengobatan
utama
untuk
masalah
kesehatan
(Rossel,
2006)

4. EB :
program
pendidikan
yang focus
pada
konteks
budaya
telah
terbukti
lebih efektif
dari pada
program
pendidikan
umum.

2. Ketidakseimbanga Setelah  dkjsdfjdjk


1. monitor jumlah
1. EB:
n nutrisi kurang dilakukan nutrisi dan Melakukan
dari kebutuhan tindakan kandungan monitor
tubuh(00002). keperawata kalori dengan
n selama 2x intervensi
kunjungan nutrisi dan
diharapkan: jumlah
1. Tidak kebutuhan
terjadi kalori dapat
penurunan mengidentif
BB ikasi
2. Kadar Hb kebutuhan
dalam nutrisi
rentang untuk
normal (12- ukuran
14 g/dl) 2. Anjurkan diet yang lebih
3. Gula darah kepada keluarga sederhana
terkontrol Tn M, terutam dari status
Tn. A fungsional
(Stow,
Ruth, 2015)
2. EB : pada
orang
dewasa
dengan
melaksanak
an diet akan
cenderung
dapat
memenuhi
3. Sarankan rekomendas
kepada Tn. A i asupan
dan nutrisi 2 x
keluarga untuk lipat dari
mengonsumsi pada orang
makanan kaya yang tidak
protein menjalani
diet pada
kasus
kekurangan
4. Menyediakan nutrisi
makanan sesuai (David A
dengan Wagstaff,
intervensi 2011).
3. EB:
makanan
yang kaya
protein
dapat
meningkatk
an energy
bagi
penderita
DM (Dunne
& Dahl,
2007)

4. EBN :
peneliti
melaporkan
bahwa
factor yang
mempengar
uhi
keseimbang
an nutrisi
tergantung
dari jenis
makanan
apa yang
dikonsumsi
oleh
penderita
(Wikby &
Fagerskiodv
, 2004)

Anda mungkin juga menyukai