Kondisi lereng keseluruhan penambangan di Tambang Asam-Asam dan
Tambang Mulia PT. Arutmin Indonesia Kalimantan Selatan saat ini umumnya kurang dari 60 m. Hal tersebut dikarenakan pola strip mine yang menjadi dasar penambangan masih menggunakan nisbah kupas rendah. Seiring waktu dan ketersediaan lantai tambang yang semakin menyempit serta kondisi kemiringan batubara yang berkisar antara 300 - 400 untuk Tambang Asam – Asam dan 100-150 untuk Tambang Mulia mengharuskan lereng tambang highwall dilakukan cutback.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka diperlukan analisis pit slope
temporary yang optimum berdasarkan aspek keselamatan kerja, sampai pit slope mencapai final design yang telah ditetapkan yaitu sampai kedalaman 180 meter.
Struktur geologi berupa sinklin yang terdapat pada kedua tambang
tersebut, ketinggian lereng yang mencapai 180m, kuat geser material lereng yang memiliki nilai beragam dan beberapa set joint yang berkembang pada lapisan batupasir yang terekspos pada dinding highwall sangat berpengaruh kepada kekuatan massa batuan dan menjadi perhatian utama dalam merencanakan final design lereng highwall.
Metode yang digunakan untuk menganalisis kestabilan lereng pada
penelitian ini adalah metode kesetimbangan batas dengan bantuan perangkat lunak Slide 5.0 dan metode elemen hingga menggunakan pendekatan strength reduction factor dengan bantuan perangkat lunak Phase2 5.0.
Penelitian ini merekomendasikan geometri lereng tunggal setinggi 10
meter dengan kemiringan 700, sedangkan geometri lereng highwall akan bergantung pada kedalaman lereng yang akan dibentuk dan lokasi final highwall berada.