Anda di halaman 1dari 2

1.

Bateri Denitrifikasi
Denitrifikasi secara umum merupakan proses reduksi nitrat (NO3) secara bertahap
menjadi nitrit (NO2), Nitrouse Dioxide (N2O), Nitrouse oxide (NO), sampai menjadi N2
dalam kondisi anaerobik. Denitrifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
kelembapan tinggi, pH netral (6,8-8,0), ketersediaan karbon, kadar oksigen terlarut dan
temperatur yang tinggi. Proses denitrifikasi tidak lepas dari peranan bakteri denitrifikasi
(denitrifier), bakteri yang berperan dalam denitrifikasi umumnya merupakan bakteri
anaerobik. Terdapat 3 kelompok bakteri denitrifikasi yaitu : bakteri pereduksi NO3
menjadi N2O, bakteri pereduksi NO2 menjadi N2, dan bakteri pereduksi NO3 menjadi
NO2, NO, N2O. (Anonimous, 2010)

2. Bakteri Acetogenic
Pengubahan senyawa sederhana menjadi asam organik yang mudah menguap seperti
asam asetat, asam butirat, asam propionat dan lain-lain. Dengan terbentuknya asam
organik maka pH akan terus menurun namun pada waktu yang bersamaan akan terbentuk
buffer yang akan menetralisisr pH. Bakteri acetogenic ini berperan dalam pengolahan
limbah kelapa sawit.
Dengan reaksi:
3. Bakteri metagenesis
Bakteri ini dapat mengkonversi asam organik menjadi metana, karbon dioksida, dan gas-
gas lain seoerti hidrogen sulfida, hidrogen dan nitrogen. Pembentukan metana dilakukan
oleh bakteri penghasil metana yang terdiri dari sub divisi acetocalstic methane
bacteria yang menguraikan asam asetat menjadi metana dan karbon dioksida. Karbon
dioksida dan hidrogen yang terbentuk dari reaksi penguraian di atas, disintesa oleh
bakteri pembentuk metana menjadi metana dan air. Proses pembentukan asam dan gas
metana dari suatu senyawa organik sederhana melibatkan banyak reaksi percabangan.
Bakteri ini terlibat dalam pengolahan limbah kelapa sawit.
Dengan reaksi:

Anda mungkin juga menyukai