JUDUL PROGRAM
PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA LOKAL YOGYAKARTA
DI ERA MODERN SEBAGAI BENTUK KEKHASAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA
Diusulkan oleh:
Achid Ihsan Maulana NIM. 18105244006 Angkatan 2108
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Disahkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki dampak pada berbagai
aspek, seperi social budaya, politik, dan juga pendidikan. Tantangan terbesar
untuk saat ini adalah bagaimana mempertahankan budya lokal yang ada di
Yogyakarta. Mengingat saat ini telah memasuki era modern dimana segala
sesuatu telah banyak dipengaruhi oleh teknologi, dan saat ini banyak orang
yang tau tentang budaya lokal yang ada di Yogyakarta karena dianggap telah
ketinggalan zaman.
Tanpa disadari budaya-budaya yang ada di Yogyakarta telah digeser oleh
modernisasi. Budaya lokal telah banyak dilupakan padahal sejatinya budaya
itu adalah salah satu unsur penting dari peradaban suatu bangsa. Dimana
budaya berpengaruh penting mengatur hubungan social antar individu, menata
sistem pemerintahan, hingga dalam pendidikan. Meski budaya tidak berperan
secara langsung dalam pelaksanaan pendidikan namun budaya bisa menjadi
sarana untuk belajar. Seperti pendidikan karakter dan moral yang dapat
dipelajari dari sebuah budaya.
Saat ini budaya sudah banyak ditinggalkan sehingga nilai-nilai yang ada
dalam budaya itu sendiri semakin lama semakin pudar, anak muda zaman
sekarang enggan belajar budaya padahal dengan mempelajari budaya akan
membantu menjaga kekhasan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota yang
terkenal sebagai salah satu peradaban budaya jawa yang masih ada sampai saat
ini. Karena jika dipelajari lebih dalam kebudayaan di daerah Yogyakarta itu
sangat beragam dan memiliki nilai-nilai yang tinggi.
Maka dari itu untuk tetap menjaga eksistensi Yogyakarta sebagai daerah
istimewa yang menjadi salah satu bagian dari sejarah peradaban jawa, perlu
dikembangakan sebuah pendidikan yang berbasis budaya lokal untuk menjaga
dan melestarikan budaya di era modern ini. Hal tersebut juga akan sejalan
dengan predikat Yogyakarta yang disebut sebagai kota pendidikan, dimana
predikat tersebut sudah didapat sebelum Yogyakarta ada secara administrative.
Menyebut kota pendidikan bagi Yogyakarta tidak dibatasi oleh wilayah
administratif kota Yogyakarta semata. Cakupannya lebih luas, seperti wilayah
historis, wilayah ideologis, dan wilayah filosofis.
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam predikat kota pendidikan harus
memilki esensi bahwa pendidikan yang ada di Yogyakarta tetap menjaga dan
melestarikan budaya lokal yang ada di Yogyakarta. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan mengembangkan pendidikan berbasis budaya lokal
Yogyakarta sebagai bentuk kekhasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui
pendidikan berbasis budaya ini juga diharapkan akan membentuk karakter dan
1
moral. Sehingga nantinya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tersebut
akan dapat diimplementasikan dengan baik.
1.5 Manfaat
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut
1. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan tentang bagaimana perkembangan budaya
lokal di era modern, dan tau bagaimana bagaimana penerapan
pendididkan berbasis budaya lokal di era modern harus dilakukan.
2. Bagi pembaca
Penenlitian ini dapat dijadikan salah satu pandangan atau referesnsi
dalam upaya plestarian budaya lokal khususanya di daerah
Yogyakarta, karena dalam penelitain ini mambahas bagiaman
menjaga eksistensi budaya lokal di era modern seperti saat ini.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian teori
1. Hakikat Budaya
a. Pengertian Budaya
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal adanya “budaya”. Istilah
tersebut sendiri berasal dari kata sansekerta“buddhatah”sebagai
bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau “akal”. Maka,
kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersngkutan dengan budi dan
akal. Sedangkan dalam bahasa Inggrisnya adalah culture yang berasal
dari kata latin colore artinya “mengolah, mengerjakan” atau “sebagai
segala daya dan usaha manusia mengubah alam.”
Berdasarkan pengertian ini dapat ditarik suatu definisi umum yang
luas bahwa kebudayan adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat,
tidak hanya mengenai cara hidup yang dianggap lebih tinggi atau
diinginkan. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan dan karya seni.Komunikasi antar budaya adalah komunikasi
antar orang-orang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau
perbedaan-perbedaan sosio ekonomi)
b. Karakteristik Budaya
1) Culture is an adaptive mechanism (Adaptif)
3
dimana suatu kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan
baru. Tanda-tanda dari kebudayaan itu bisa sebagai tambahan
(addition) atau pengurangan (subtraction). Tanda-tanda ini
menyebabkan perubahan kebudayaan.
4
7) Cultures no longer exist in isolation (Tidak bertahan lama
disuatu daerah terpencil)
5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong pemerintah
daerah mengimplementasikan pendidikan berbasis budaya daerah di
sekolah sebagai sarana melestarikan kearifan lokal serta membentuk
karakter bangsa. Menurut Sri Hartini, Direktur Kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kemdikbud dalam Kongres Bahasa
Jawa VI di Yogyakarta, Rabu, 9 November 2016 bahwa budaya daerah
dari para leluhur kita memiliki nilai yang sangat fundamental dan harus
diwariskan ke generasi berikutnya. Menurutnya, selain di sekolah,
pelestarian budaya daerah bisa diperkuat melalui ekosistem yang lebih
kecil, yaitu keluarga.
6
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif Metode ini memiliki sebuah tujuan untuk bisa mengumpulkan data
secara detail, mendalam dan juga actual. Di dalam sebuah penelitian biasanya
akan di jelaskan mengenai gejala-gejala yang sudah ada misalnya tentang
masalah serta meneliti kondisi yang tetap berlaku. Penelitian ini juga
menjadikan perbandingan tentang apa yang bisa di lakukan untuk
menentukan sebuah solusi dalam menghadapi sebuah permasalahan.
3.2 Prosedur penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil sempel dari pelajar, mahasiswa dam
masyarakat umum, hal itu dilakukan untuk memperoleh data yang akurat
mengenai pemahaman mereka tentang pentignya melestarikan budaya lokal
dan cara melastarikan budaya. Tidak hanya mengambil sampel namun juga
dilakukan pencarian sumber berupa buku dan artikel terkait permaslahan
tersebut.
7
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA
Subagya. S. (2017) Pendidikan Berbasis Budaya Di Daerah Istimewa
Yogyakarta:Pendidikan, Pembelajaran, Dan Budi Pekerti.