I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama Bayi : By. Ny. U
Umur Bayi : 14 hari
Tanggal/jam lahir : 24-12-2018 jam 14:00 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : 02-01-2019
No Register : 372010
Tanggal Pengkajian: 07-01-2019
Diagnosa Medis : Tetanus Neonatorum
2. Identitas Penanggung jawab
Nama Ayah/Ibu : Ny. Umamah
Umur Ayah/Ibu : 35 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Dsn. Dlajan – Perreng - Burneh
3. Diagnosa Ibu : G II P 1-1 A/T/H dengan BSC 7 tahun yang lalu
B. KELUHAN UTAMA :
Kejang
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Bayi lahir SC di Klinik dr. Syafii pada tanggal 24-12-2018 jam 14:00 WIB. Jenis
kelamin perempuan, A-S: 8-9, BBL: 3000 gram PB: 47 cm/32 cm. Anus (+), cacat (-),
Caput (-), ketuban pecah <18 jam warna jernih bau khas. Diagnosa ibu: G: II P 1-1
A/T/H dengan BSC 7 tahun yang lalu.
Pada tanggal 02-01-2019 jam 10:00 WIB pasien tiba di IGD RSUD Syamrabu
Bangkalan dibantu bidan dengan keluhan kejang sejak pagi jam 08:00 terus-menerus
selama ± 20 menit, panas (+) mulai pagi. Di IGD pasien tetap kejang (+). Akhirnya
pasien disarankan dirawat di Ruang Irna G (Neonatus).
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 07-01-2019 jam 08:00 WIB didapatkan pasien
terlihat kejang, k/u: lemah, kejang spontan (+), kejang respon (+), boxer hand (+),
trismus (+), terpasang OGT, terpasang O2 masker 6 RPM terpasang infus di tangan
kanan.
D. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan maternal:
2. Riwayat kesehatan prenatal
a. HPHT : ibu pasien mengatakan lupa
b. ANC : ibu pasien memeriksakan kehamilannya pada
mulai usia kandungan 7 bulan setelah itu rutin tiap bulan.
c. Imunisasi TT : dilakukan imunisasi TT 1x sebelum persalinan
d. BB ibu : 58 kg
e. Keluhan
Trimester I : tidak ada keluhan
Trimester II : tidak ada keluhan
Trimester III : tidak ada keluhan
f. Keluhan lain : tidak ada keluhan
3. Riwayatkesehatanintranatal
a. Tanggal lahir : 24-01-2019
b. Tempat : klinik dr. Syafii
c. Penolong : dokter spesialis obgin
d. Jenis persalinan : SC
e. Penyulit : Tidak terkaji
f. Lama persalinan : Tidak terkaji
4. Riwayat postnatal
a. Usaha napas : tidak terkaji
b. APGAR Score : 8-9
c. Kebutuhan resusitasi : tidak terkaji
d. Trauma lahir : tidak ada
E. POLA KEBUTUHAN SEHARI-HARI
1. Pola nutrisi
Sebelum sakit : pasien hanya minum ASI dengan frekuensi sering
Saat sakit : pasien dapet diet PASI 10 cc/3 jam lewat OGT
2. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAB: 1-2x sehari warna kuning dan lembek, bau khas
BAK: pasien diganti popok ± 2x sehari
Saat sakit : BAB: pasien diganti popok 2x sehari/tiap BAB warna kuning
lembek bau khas.
BAK: pasien diganti popok 2x sehari
3. Pola aktivitas : - kejang
- tangan pasien tampak fleksi (boxer hand) dan kaku
4. Pola istirahat/tidur :
Sebelum sakit : ± 12 jam/hari
Saat sakit : ± 12 jam/hari
5. Personal hygiene :
Sebelum sakit : pasien dimandikan 2x sehari, tali pusat dibersihkan 2x sehari
Saat sakit : pasien diseko 2x sehari, tali pusat dibersihkan 2x sehari
(+)
13. Punggung : tidak ada lesi, spina bivida (-), kaku (+)
14. Kulit : warna kemerahan, turgor kulit cukup baik.
G. REFLEKS FISIOLOGIS
1. Refleks Moro : tidak dikaji
2. Refleks Rooting : tidak dikaji
3. Refleks Sucking : buruk
4. RefleksGrapsing : tidak dikaji
5. Reflek Tonic Neck : tidak dikaji
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 02-01-2019 jam 10:23 WIB
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Resiko cidera berhubungan dengan pajanan pada pathogen dibuktikan dengan kejang
(Nanda hal. 393)
Diagnosa Keperawatan : resiko cedera berhubungan dengan pajanan pathogen dibuktikan dengan kejang
Diagnosa Keperawatan :ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot-otot pernapasan dibuktikan dengan tachypnea
Diagnosa Keperawatan : hipertermia berhubungan dengan penyakit dibuktikan dengan kulit teraba panas
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Nama Pasien : By. Ny. U No. RM : 191887
Umur : 14 hari Ruang : Irna G
Diagnosa Keperawatan : ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan reflek isap bayi buruk dibuktikan dengan reflek menghisap buruk
No. Tanggal NOC NIC
4 07-01-2019 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Manajemen nutrisi (hal. 197)
1x24 jam diharapkan keberhasilan menyusui: a. Menentukan status gizi pasien
bayi dengan indicator: b. Mengatur diet yang diperlukan
1. Reflek menghisap dari skala 1-4 2. Pengecekan kulit (hal. 311)
c. Amati warna, kehangatan dan edema ekstremitas
d. Monitor suhu dan warna kulit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Kaku kuduk (+)
- Pasien masih terpasang O2 masker 6 rpm
- Tachypnea (+)
- SPO2 98%
- TTV: N: 170 x/menit, RR: 64 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 1 dan 2
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Kulit masih teraba panas
- Akral masih hangat
- Mukosa bibir masih kering
- TTV: S: 38,2oC
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 1
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Mukosa bibir masih kering
- Reflek menghisap masih buruk
- Masih terpasang OGT
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 1 dan 2
EVALUASI
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Kaku kuduk (+)
- Pasien masih terpasang O2 masker 6 rpm
- Tachypnea (+)
- SPO2 98%
- TTV: N: 156 x/menit, RR: 62 x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 1 dan 2
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Kulit masih teraba panas
- Akral masih hangat
- Mukosa bibir masih kering
- TTV: S: 37,8oC
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 1
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Mukosa bibir masih kering
- Reflek menghisap masih buruk
- Masih terpasang OGT
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 1 dan 2
EVALUASI
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Kaku kuduk (+)
- Pasien sudah diganti memakai O2 nasal 1 rpm
- Tachypnea (-)
- SPO2 98%
- TTV: N: 145 x/menit, RR: 53 x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan no 1 dan 2
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Kulit sudah tidak teraba panas
- Akral masih hangat
- Mukosa bibir masih kering
- TTV: S: 37,5oC
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan no 1
S: - √
O: - k/u: masih lemah
- Mukosa bibir masih kering
- Reflek menghisap masih buruk
- Masih terpasang OGT
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan no 1 dan 2