Pelaksanaan Dan Pembahasan
Pelaksanaan Dan Pembahasan
BAB III
Perencanaan Kegiatan
B. Fungsi Perencanaan
1. Visi Ruangan
Visi IA :
2. Misi Ruangan
Misi Ruang IA
1 2 3
11 Pemeriksaan laboratorium
12 Pemeriksaan radiologi
13 Asuransi kecelakaan
16 Pemberian resep
17 Kematian di IGD
20 Penggunaan Defibrilator
21 Penggunaan Laringoskop
22 Skin test
23 Cross insisi
30 Kateterisasi
35 Sindroma croup
36 Bronchitis akut
82 Pemasangan NGT
84 Menghitung pernapasan
5. Standar Kinerja
Berdasarkan hasil evaluasi di Ruangan IA RSUD
Kota Mataram, ruang IA sudah memiliki standar kinerja
untuk setiap masing-masing staf yang ada.
Standar kinerja untuk setiap staff telah disusun
dalam buku panduan pengorganisasian untuk semua staf
ruang IA.
C. Fungsi Pengorganisasian
Ketua
SYAHRURAMADHOAN
Bendahara Sekretaris
NURUL HIKMAH PUTRI NADYA A.
1. MELATI MIRATUNISA
2. ARLY PERMATASARI
3. EGIS MULIA PURNAMA
4. ARIFUDIN
5. HIDAYATULAH
6. NARION
7. GATOT
8. NI MADE ANIES S.
9. NURALIM JAELANI
10. MUHAMMAD ISWAHYUDIN
11. I GEDE SUMARDI PURNAWAN
2. Uraian Tugas
Penerapan tugas manajemen (role play) di ruang IA
RSUD Kota Mataram di sesuaikan dengan tugas masing
masing individu, yaitu:
Untuk periode pertama :
20 x 4 = 10 orang
78x17
= 4,46 jadi dibulatkan menjadi 5
297
D. Fungsi Pengarahan
1. Timbang terima
Operan atau timbang terima adalah suatu kegiatan
komunikasi yang bertujuan mengoperkan asuhan
keperawatan kepada shift berikutnya. Kegiatan operan
ini dipimpin oleh maneger ruangan (kepala ruangan)
atau penanggung jawab shift jika tidak ada kepala
ruangan. Pemimpin operan bertugas dalam mengatur
kegiatan operan, sekaligus juga memberikan penguatan-
penguatan yang bertujuan untuk menggerakkan perawat
bawahannya (Asmuji, 2012)
Timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan
dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan
kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian
shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan
juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan. Timbang
terima adalah metode untuk mengkomunikasikan informasi
150
4. Supervise Keperawatan
Supervise merupkan upaya untuk membantu pembinaan
dan peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar
mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah
ditetapkan secara efisien dan efektif (Sudjana, 2004).
Supervise merupkan salah satu bentuk kegiatan dari
manejemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga
mutu pelayanan keperawatan. Supervise adalah teknik
pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama. Supervise merupakan
hal yang penting dilakukan untuk memastikan pelayanan
dan asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu
yang ditetapkan. Supervise tidak diartikan sebagai
pemeriksaan dan mencari kesalahan, tetapi lebih pada
pengawasann partisipatif yaitu perawat yang mengawasi
pelaksanaan kegiatan memberikan penghargaan pada
pencapaian atau keberhasilandan memberi jalan keluar
pada hal-hal yang belum terpenuhi.
Perencanaan kegiatan supervise dilakukan pada
hari kedua setiap pergantian role play kepala ruangan.
Pada pelaksanaannya, supervise dilakukan pada hari
rabu tanggal 25 April s/d 11 Mei 2019. Supervise
diawali dengan penyampaian kegiatan supervise oleh
154
5. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan
(Nursalam, 2002).Ronde keperawatan adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,
disamping klien dilibatkan untuk membahas dan
melakanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu
yang dilakukan oleh kepala ruangan, Katim, Perawat
pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota Tim
(Dokter, ahli gizi, analis, dll).
Pada kegiatan role play stase manejemen di ruang
IA RSUD Kota Mataram tidak dilakukan, karena pada saat
ingin melakukan ronde keperawatan pasien yang ingin
dilakukan ronde keperawatan pindah ruangan, sehingga
tidak ada pelaksanaan ronde keperawatan di ruang IA
RSUD Kota Mataram.
155
E. Pengendalian
1. Indikator Mutu
a. BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR :Jumlah hari perawatanx 100 %
11
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥100% = 61%
18
9
𝐵𝑂𝑅 = 𝑋100% = 50%
18
9
𝐵𝑂𝑅 = 𝑋100% = 50%
18
(100%)
2 Diagnosa 93,3% • Diagnosa keperawatan
keperawatan berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan
(100 %)
• Diagnosa keperawatan
mencerminkan PE/PES/P
(80 %)
• Merumuskan diagnosa
perawat
aktual/potensial
(100%)
3 Perencanaan 92,5% • Berdasarkan Diagnosa
Keperawatan (85%)
• Disusun menurut urutan
prioritas ( 95 %)
• Rumusan tujuan
mengandung komponen
pasien/subyek,
perubahan perilaku,
kondisi pasien, dan
atau kriteria ( 90 %)
• Rencana tindakan
mengacu pada tujuan
dengan kalimat
perintah, terinci dan
jelas dan atau
melibatkan pasien /
keluarga (100 %)
• Rencana tindakan
menggambarkan
keterlibatan pasien /
keluarga (85 %)
158
• Rencana tindakan
menggambarkan
kerjasama dengan tim
kesehatan(100 %)
4 Implementasi 85% • Tindakan dilaksanakan
mengacu pada rencana
perawatan (90%)
• Perawat mengaobservasi
respon pasien terhadap
tindakan keperawatan
(70%)
• Revisi tindakan
berdasarkan hasil
evaluasi (100%)
• Semua tindakan yang
telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan
jelas (80%)
5 Evaluasi 95 % • Evaluasi mengacu pada
tujuan (90%)
• Hasil evaluasi dicatat
(100 %)
• Setiap melakukan
tindakan/ kegiatan
perawat mencantumkan
paraf/nama jelas, dan
tanggal jam
dilakukannya tindakan
(100%)
• Berkas catatan
keperawatan disimpan
sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
(90%)
Rata-rata 91,2%
b. Instrumen B
Jawaban Ket
era
Daftar pertanyaan Td
NO Ya % % nga
k n
pengobatan, periksa
lanjutan setelah anda
diperbolehkan pulang
Jumlah 99 165 45 75
0. 0
66.000 34.000
c. Instrumen C
Rata-rata 90.024
3. Survey Kepuasan
Berdasarkan hasil pengkajian data kepada 20
pasien yang dirawat di ruang IA pada tanggal 22-24
April 2019 dari hasil pengkajian kepuasan pasien
didapatkan hasil yang cukup banyak yaitu sejumlah 90%
pasien menyatakan dalam pelaksanaan tindakan perawat
selalu meminta persetujuan kepada pasien atau keluarga
sebelum melakukan tindakan. 80% Perawat melakukan
tindakan keperawatan dengan terampil dan percaya diri
dan selalu menjaga kebersihan ruangan serta Perawat
memberikan keterangan tentang masalah yang dihadapi
oleh pasien.