Nomor: 123/PWI/DKD/JAMBI/X/2019
Yang memerika, mengadili dan memutuskan perkara pada tingkat pertama pelanggaran Kode
Etik Jurnalistik Indonesia, menjatuhkan putusan dalam perkara pelanggaran Kode Etik
Jurnalistik yang diajukan oleh:
CYNTHIA DEWI yang beralamat di Jl. Prof.Moh.Yamin Nomor 23, Jambi. Untuk selanjutnya
disebut PENGADU;
FEBRIANSYAH RAHMAT MAULANA beralamat di Jl. Pangeran hidayat No.45, Kota Baru,
Jambi, Jambi untuk selanjutnya disebut TERADU;
I. DUDUK LAPORAN
Bahwa Pengadu tersebut di atas dalam pengaduannya tertanggal 15 Maret 2019 telah
mengadukan Teradu karena diduga telah melakukan pelanggaran Kode Etik Jurnalistik
Indonesia dengan alasan-alasan sebagai berikut:
1. Pada tanggal 14 Mei 2019, Saudari Intan membaca berita di sebuah website berita Update
News Jambi dan tanpa sengaja membaca artikel berita yang memuat tentang dirinya.
2. Dikatakan dalam artikel tersebut bahwa pada tanggal 27 April 2019 seorang jurnalis atas
nama Febriansyah mendatangi kediaman Saudari Cynthia untuk mewawancarai beliau
terkait kasus suaminya.
3. Akan tetapi, Saudari Cynthia merasa tidak pernah ada jurnalis atau wartawan yang datang
ke kediamannya untuk melakukan wawancara.
4. Sehingga, Saudari Cynthia merasa dirugikan dan segera melaporkan hal itu ke Persatuan
Wartawan Indonesia, dimana Saudara Febriansyah yang bertanggung jawab atas publikasi
berita tersebut.
123/PWI/DKD/JAMBI/PUTUSAN/X/2019 Page 1
5. Bahwa Teradu telah melakukan tindakan yang tidak berpegang pada Kode Etik dan
peraturan perundang-undangan sehingga Teradu menjalankan profesinya bertentangan
dengan;
6. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, mohon kepada Majelis Sidang Dewan
Kehormatan PWI yang memeriksa aduan Pengadu agar memutuskan bahwa Teradu telah
terbukti melanggar ketentuan dan mohon agar diberi sanksi oleh organisasi sebagaimana
ketentuan Pasal 2 dan Pasal 4 Kode Etik Jurnalistik.
1. Bahwa dengan beritikad yang baik sebagai jurnalistik yang menjunjung tinggi
profesionalisme dan kepercayaan masyarakat maka Teradu menyatakan bahwa Teradu
menolak dengan tegas apabila diduga atau dikatakan melanggar Kode Etik Jurnalistik
Indonesia sebagaimana yang telah disahkan pada tanggal 14 Mei 2019 dan membantah
dengan tegas seluruh laporan yang diajukan oleh Pengadu,
2. Bahwa berdasarkan hal diatas dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada hukum,
undang-undang Pers dan Organisasi PWI yang saya cintai serta profesi ini maka untuk
laporan aduan dari Pengadu untuk selain dan selebihnya sekiranya tidak perlu saya
tanggapi secara detail oleh karena sama sekali tidak jelas dan tidak sesuai dengan
sebenarnya.
Sehubung dengan surat teradu tanggal 16 Mei 2019 perihal tanggapan atas Pengaduan
pelanggaran kode etik jurnalistik oleh Pengadu, maka tanggal 18 Mei 2019 bahwa Dewan
Kehormatan Daerah Jambi sampaikan hal-hal sebagai berikut:
123/PWI/DKD/JAMBI/PUTUSAN/X/2019 Page 2
telah melepaskan hak jawab Teradu dan Majelis DKD Jambi dapat segera memeriksa
Pengaduan tersebut dan menjatuhkan putusan tanpa kehadiran Teradu.
1. Bahwa terbukti Teradu dengan sebagai alasan yang tidak dapat dibenarkan menolak
mengajukan jawaban terhadap pengaduan ini.
2. Bahwa kerena Teradu tidak menggunakan haknya untuk mengajukan jawaban terhadap
pengaduan Pengadu ini, maka Teradu patut dianggap mengakui semua pelanggaran Kode
Etik yang diadukan Pengadu.
3. Bahwa seperti yang dikemukakan Pengadu berdasarkan keterangan saksi yang diajukan
Pengadu, yaitu Rotua Nainggolan, majelis sepakat bahwa Teradu telah melakukan
pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Indonesia Pasal 2 dan Pasal 4 , Undang-undang No. 40
Tentang PERS , dan juga Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 Tentang ITE Pasal 28 ayat
(1) selain melakukan tindakan yang bersifat pidana dan perdata yang merugikan Pengadu
dan keluarganya, termasuk suami Pengadu yang merupakan sumber berita.
4. Majelis sepakat dengan Pengadu bahwa teradu telah melanggar Pasal 2 dan 4 Kode Etik,
Undang-undang Tentang Pers dan Undang-undang No. 19 Tahun 2016 Tentang ITE
Pasal 28 ayat (1).
MENYATAKAN
MEMUTUSKAN
123/PWI/DKD/JAMBI/PUTUSAN/X/2019 Page 3
3. Menghukum Teradu dengan pemberhentian sementara dari profesinya sebagai Jurnalistik
sesuai ketentuan Pasal 5 Peraturan Rumah Tangga Persatian Wartawan Indonesia.
4. Menjatuhkan sanksi kepada Teradu berupa pemberhentian sementara selama 8 bulan
terhitung setelah putusan persidangan ini.
5. Menghukum pengadu membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 250.000 ( Dua Ratus Ribu
Rupiah) setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap.
Demikian putusan ini dibuat dalam musyawarah Majelis Dewan Kehormatan PWI DKD Jambi
pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2019 yang dihadiri oleh Muhammad Ariq Abir Jufri sebagai
Ketua Majelis serta Prayoga Suhairi, Bernat Sitanggang masing-masing sebagai anggota dan
Vicky Suhendro sebagai Notulen dan dibacakan dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk
umum pada hari ini, Rabu 22 Juni 2019 dengan tanpa dihadiri Pengadu, Teradu dan Kuasa
Teradu.
Ketua
Anggota Anggota
Vicky Suhendro
123/PWI/DKD/JAMBI/PUTUSAN/X/2019 Page 4
Notulen
123/PWI/DKD/JAMBI/PUTUSAN/X/2019 Page 5