Paling tidak terdapat enam motivasi mengapa orang membuktikan, yaitu to establish a
fact with certainty, to gain understanding, to communicate an idea to others, for the
challenge, to create something beautiful, to construct a large mathematical theory.
To establish a fact with certainty merupakan motivasi paling dasar mengapa orang
perlu membuktikan suatu pernyataan matematika, yaitu untuk meyakinkan bahwa apa yang
selama ini dianggap benar adalah memang benar.
Terkadang, beberapa orang mempunyai pendirian sangat kuat bahwa suatu konjektur
adalah benar.Keyakinan ini mungkin berasal dari penjelasan informal atau dari beberapa
kasus yang ditemuinya. Bagi mereka tidak ada keraguan terhadap keyakinan itu, tapi belum
tentu berlaku untuk orang dari kelompok lain. Disinilah bukti dapat dijadikan sarana untuk
meyakinkan orang lain akan kebenaran suatu idea.
Tidak dapat dipungkiri selama ini banyak kebenaran fakta di dalam matematika hanya
dipercaya begitu sajatanpa adanya kecurigaan terhadap kebenaran tersebut, tidak berusaha
membuktikansendiri, termasuk fakta-fakta yang sangat sederhana. Kita hanya menggunakan
faktatersebut karena sudah ada dalam buku (it was in the text) Banyak pembuktian yang tidak
hanya membuktikan suatu fakta tetapi juga memberikan penjelasan tentang fakta tersebut.
Disinilah, pembuktian teorema berfungsiuntuk mendapatkan pemahaman (to gain
understanding).
Metode Pembuktian
1. Bukti Langsung
Bukti langsung ini biasanya diterapkan untuk membuktikan teorema yang berbentuk
implikasi p q. Di sini p sebagai hipotesis digunakan sebagai fakta yang diketahui atau
sebagai asumsi.Selanjutnya, dengan menggunakan p kita harus menunjukkan berlakuq.
Secara logika pembuktian langsung ini ekuivalen dengan membuktikan bahwa pernyataan p
q benar dimana diketahui p benar.
Contoh :
Pembahasan :
a | b artinya b = ka untuk suatu k … (i)
b | c artinya c = lb untuk suatu l … (ii)
akan dibuktikan bahwa c = ma untuk suatu m
substitusi (i) ke (ii), sehingga diperoleh c = lb = l(ka) = (lk)a
karena lk adalah perkalian bilangan bulat yang hasilnya bilangan bulat juga (sifat
tertutup perkalian bilangan bulat), maka ambil m := lk untuk dengan m , sehingga
diperoleh
c = ma untuk suatu m
Pembahasan :
misal tiga bilangan asli berurutan didefinisikan sebagai n, n + 1 dan n + 2 untuk suatu
n dan perkalian tiga bilangan asli adalah m. Disini kita akan menggunakan 3 kasus,
yaitu 3k, 3k + 1, 3k + 2
(i) m = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k)(3k + 1)(3k + 2)
= 3k(9k2 + 9k + 2)
= 3(9k3 + 9k + 3)
m adalah bilangan kelipatan 3
(ii) m = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k + 1)(3k + 1 + 1)(3k + 1 + 2)
= (3k + 1)(3k + 2)(3k + 3)
= (3k + 1)(9k2 + 15k + 6)
= 27k3 + 54k2 + 21k + 6
= 3(9k3 + 18k3+ 7k + 2)
madalah bilangan kelipatan 3
(iii) m = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k + 2)(3k + 2 + 1)(3k + 2 + 2)
= (3k + 2)(3k + 3)(3k + 4)
= (3k + 2)(9k2 + 21k + 12)
= 27k3 + 81k2 + 78k + 24
= 3(9k3 + 27k2 + 26k + 8)
madalah bilangan kelipatan 3dari (i), (ii), dan (iii) terlihat bahwa mmerupakan
bilangan kelipatan 3 berakibat mhabis dibagi 3.
5) Buktikan bahwa a + b bilangan ganjil jika dan hanya jika a atau b bilangan ganjil
dengan a dan b bilangan bulat.
Pembahasan :
Pernyataan diatas ekuivalen dengan
(i) jika a + b bilangan ganjil maka a atau b bilangan ganjil
(ii) jika a atau b bilangan ganjil maka a + b bilangan ganjil
Jadi pada pembuktian ini kita akan membuktiaan (i) dan (ii).
Bukti bagian (i)
misalkan a dan b bilangan bulat sebarang dan a + b bilangan ganjil.
akan dibuktikan a atau b bilangan ganjil.
tanpa mengurangi perumuman akan dibuktikan a ganjil
klaim : b bilangan genap (b := 2m untuk suatu m )
a + b bilangan ganjil
a + b = 2k + 1 untuk suatu k
substitusi b = 2m sehingga diperoleh
a + 2m = 2k + 1
a = 2k – 2m + 1 = 2(k – m) + 1
karena tertutup terhadap operasi pengurangan, maka ambil l := k – m, sehingga
diperoleh
a = 2l + 1
jadi a bilangan ganjil
selanjutnya akan dibuktikan b bilangan ganjil
klaim : a bilangan genap (a := 2p untuk suatu p )
a + b bilangan ganjil
a + b = 2q + 1 untuk suatu k
substitusi a = 2p sehingga diperoleh
2p + b = 2q + 1
b = 2q – 2p + 1 = 2(p – q) + 1
karena tertutup terhadap operasi pengurangan, maka ambil r := p – q, sehingga
diperoleh
b = 2r + 1
jadi b bilangan ganjil
Bukti bagian (ii)
misal a dan b bilangan bulat sebarang dan a bilangan ganjil (a := 2m+ 1 untuk suatu m
) dan b bilangan genap (b := 2n untuk suatu n ). Sehingga
a + b = 2m + 1 + 2n = 2(m + n) + 1
karena tertutup terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat, ambil p := m + n,
sehingga
a + b = 2p + 1 untuk suatu p
jadi a + b bilangan ganjil
2. Aturan Generalisasi Universal
Permis-premis dari argumen diasumsikan benar, maka konklusinya adalah benar
p(a)
-----------
∴ ∀x p(x)
Atau
p(a) ⇒ q(a)
-----------------------
∴ ∀x[p(x) ⇒ q(x)]
Contoh :
Pembahasan :
Disimbolkan premis sebagai berikut :
Premis 1 : ∀x[p(x) ⇒ q(x)]
Premis 2 : p(a)
Langkah langkah Alasan
∀x[p(x) ⇒ q(x)] Premis 1
P(a) Premis 2
P(a) ⇒ q(a) Aturan Spesifikasi Universal
Konklusi : q(a)
Pembahasan :
Pernyataan ini dapat dinayatakan dalam bentuk implikasi berikut
"jika A = (0;1) maka maksimum A tidak ada."
Andaikan maksimum A ada , katakan p. Maka haruslah 0 < p < 1, dan akibatnya
1 1
p< 1 dan 2 (p + 1) < 1.
2
Diperoleh
1 1 1 1
p =2 p +2 p <2 p +2
1
=2 (p + 1) < 1
Diperoleh dua pernyataan berikut :
p maksimum A, yaitu elemen terbesar himpunan A.
1
Ada q Є A (yaitu q =2(p + 1)) yang lebih besar dari p.
Kedua pernyataan ini kontradiktif, jadi pengandaian A mempunyai maksimum
adalahsalah, jadi haruslah tidak ada maksimum.
log 𝑚
2) Jika m dan n saling relatif prima, buktikan bahwa log 𝑛 bukan bilangan rasional.
Pembahasan:
log 𝑚 𝑥
Andaikan bahwa = ybilangan rasional maka dengan x dan y adalah bilangan
log 𝑛
asli. Maka berlaku mx = ny
Karena m dan n relatif prima maka tidak ada x dan y bilangan asli yang memenuhi
(kontradiksi).
log 𝑚
Terbukti, Jika m dan n saling relatif prima, log 𝑛 bukan bilangan rasional.
Pembahasan :
𝑝
Andaikan √2adalah rasional, maka √2dapat dinyatakan sebagai√2 = 𝑞 dengan p,q€Z
𝑝2
dan p dan q relative prima. Kuadratkan kedua ruas, didapat 2 = 𝑞2
2q2 = p2
Karena 2q2adalah genap, maka p2 juga genap dan juga p genap. Akibatnya p=2r, r€Z.
2q2 = (2r)2
2q2 = 4r2
q = 2r
Persamaan terakhir mengatakan bahwa q juga merupakan bilangan kelipatan
2.Berarti, p dan q sama-sama mempunyai factor kelipatan selain 1.Akibatnya p dan q
tidak relative prima.Ini kontradiksi dengan pernyataan bahwa p dan q relative
prima.Jadi, haruslah √2irrasional.
Pembahasan:
Kita akan membuktikan soal ini dengan metode pembuktikan tidak langsung. Hal ini
berarti kita harus mengubah bentuk soal dalam kontraposisinya, yakni:
Jika n bilangan genap maka n2 merupakan bilangan genap.
Berdasarkan solusi (A.1), maka kontraposisi tersebut suatu pernyataan yang benar.
Jadi, terbukti bahwa jika n2 bilangan ganjil maka n juga bilangan ganjil.
2) Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.
Pembahasan :
(i) Basis Induksi: Untuk n = 1, Perhatikan 1 = 12 (Benar).
(ii) Langkah Induksi: Andaikan untuk n ≥ 1 pernyataan:
1 + 3 + … + (2n-1) = n2 adalah suatu yang benar.
Akan ditunjukkan benar untuk 1 + 3 + … + (2n-1) + (2n +1) = (n + 1)2
Perhatikan bahwa 1 + 3 + … + (2n-1) + (2n +1) = [1 + 3 + … + (2n-1)] + (2n +1)
= n2 + 2n + 1
= (n+1)2
3) Buktikan N3 + 2n adalah kelipatan 3 berlaku untuk n = 1 dan berlaku kelipatan 3
untuk setiap bilangan bulat postitif n
Pembahasan :
Untuk n = 1 akan diperoleh:13 + 2(1) = 3 yg merupakan kelipatan 3 (Berlaku)
Misalkan untuk n = k asumsikan k 3 + 2k = 3x
Untuk n = k + 1 berlaku (k + 1)3 + 2(k + 1) adalah kelipatan 3
(k3 + 3k 2 + 3 k+1) + 2k + 2
(k3 + 2k) + (3k 2 + 3k + 3)
(k3 + 2k) + 3 (k 2 + k + 1)
Induksi 3x + 3 (k 2 + k + 1)
3 (x + k 2 + k + 1)
3
Kesimpulan : N + 2n adalah kelipatan 3 untuk setiap bilangan bulat positif n
(Berlaku kelipatan 3).