2. I WAYAN SARA WIGUNA (1633121260) 3. VALLEN JESSYMIEL PRASANTI (1633121270) 4. I GST AYU BINTANG PRAMESTIDEWI (1633121282) 5. KADEK BELLA AMANDARI (1633121289)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WARMADEWA 2019 A. Menghitung Varians Kegiatan terakhir dari proses pengendalian Manajemen adalah menilai kinerja manajer pusat pertanggung jawaban prestasi kejra pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya suatu pusat pertanggung jawaban menjalankan pusat yang menjadi tanggu jawabnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi anggarandengan anggaran yang ditetapkan sebelumnya. Kerangka kerja untuk melakukan analisis selisih yang terjadi mengunakan ide- ide sebagai berikut : 1. Menentukan faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba. 2. Pecah seluruh selisih laba berdasarkan fakto- faktor kunci penyebab tersebut. 3. Memfokuskan pada pengaruh laba dari selisih yang di sebabkan oleh masing- masing faktor penyebab. 4. Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari tiap faktor penyebab dengan hnaya mengubah faktor yang bersangkutan sementara faktor yang lain konstan. 5. Menambah kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu waktu dimulai dari tiangkatan yang paling umum. 6. Menghentikan proses apabila penambahan kompleksitas pada tingkatan tertentu tidak menambah kejelasan mengenai faktor- fakrtor yang mendasari selisih laba secara keseluruhan. Karakteristik analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini : 1. Selisih Pendapatan (Revenue Variance) Varians pendapatan menjelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dengan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.Pada bagian ini, diuraikan bagaimana menghitung selisih angka jual,selisih volume, dan selisih campuran. Perhitungan dibuat untuk masing-masing lini produk,dan hasil dari lini produk tersebut kemudian dikimpilkan untuk menghitung selisih totalnya. Selisih positif menunjukan laba (menguntungkan) karena lana sesungguhnya melebihi laba yang dianggarkan, dan selisih negatif menunjukan rugi (tidak menguntungkan). Selisih Harga Jual ( Selling Price Variance). Selisih harga jual dihitung dengan mengalikan perbedaan antara harga sesungguhnya dan harga standar dengan volume sesungguhnya { (Harga sesungguhnya – Harga Standar) x Volume sesungguhnya }. Selisih Campuran Dan Volume ( Mix Volume Variance). Seringkali selisih volume dan campuran tidak dsipisahkan. Besarnya selisih campuran dan volume dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: Selisih Campuran dan Volume = (Volume Sesungguhnya-Volume Dianggarkan) x (Kontribusi Yang dianggarkan Per Unit)
Selisih Campuran (Mix Variance). Selisih campuran untuk masing-masing
produk dihitung dengan menggunakan persamaan : Selisih Campuran = ((Total Volume Penjualan Sesungguhnya x Proporsi Dianggarkan)-(Volume Penjualan Sesungguhnya)) x Kontribusi Yang dianggarkan Per Unit)
dengan mengurangkan selisih Volume dan selisih campuran dengan selisih campuran. Perhitungan selisih volume juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan. Selisih Volume = ((Total Volume Penjualan Sesungguhnya x Persentase Yang Dianggarkan)-( Penjualan yang Dianggarkan)) x Kontribusi Yang dianggarkan Per Unit)
Analisis Pendapatan Yang Lain.
Jika tersedia informasi penjualan berdasarkan produk, selisih pendapat dapat dianalisis lebih lanjut berdasarkan produk. Penetrasi Pasar Dan Volume Industri. Analisis pendapatan diperluas untuk memisahkan selisih volume dan campuran menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan pasang-pasar dan yang disebabkan oleh perbedaan volume industri. Persamaan berikut ini digunakan unutk memisahkan pengaruh penetrasi pasar dari volume industri atas selisih volume dan campuran :
Selisih Pangsa Pasar = [(Penjualan Sesungguhnya) - (Volume Industri) x Penetrasi
Pasar Dianggarkan] x (Unit Kontribusi Dianggarkan )
Selisih Volume Industri = (Volume Industri Sesungguhnya - Volume Industri
Dianggarkan) x Penetrasi Pasar Dianggarkan x Unit Kontribusi Dianggarkan 2. Selisih Biaya ( Expense Variance ) Biaya tetap adalah biaya jumlahnya totalnua tidakl dipengaruh oleh besarnya volume penjualan meupun volume produksi. Sesuai dengan biaya ini, maka selisih yang terjadi dihitung dengan cara membandingkan antara biaya tetap menurut anggaran dengan biaya tetap sesunguhnya. Biaya Variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dan proposional dengan volume. Biaya variabel yang dianggarekan harus disesuaikan dengan volume produksi sesunguhnya.